SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 111 Telp: 21-386371/Fax: 21-358711 www.kemendag.go.id Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan Oktober 21 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar Jakarta, 1 Desember 21 Ekspor non-migas Indonesia bulan Oktober 21 mencapai US$ 11,6 miliar, meningkat 14,6% dari periode yang sama tahun 29. Nilai tersebut merupakan ekspor bulanan tertinggi kedua terbesar selama ini, hanya di bawah bulan Agustus 21, dan jauh di atas rata-rata bulanan sepanjang tahun 21 sebesar US$1,3 miliar. Didukung dengan kinerja ekspor migas bulan Oktober 21 yang cukup baik, maka ekspor total bulan Oktober 21 mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar US$14,2 miliar. US$ Miliar 15. Grafik 1. Kinerja Ekspor Non Migas Oktober 21 Ekspor Non Migas Indonesia Persen 2 12.5 Rata - rata nilai ekspor non migas bulanan 28 sebesar US$ 9, miliar Rata - rata nilai ekspor non migas bulanan 21 sebesar US$ 1,3 miliar 15 1. 7.5 5. Moving p.a growth rate Growth rate m to m 1 5 2.5 Growth rate (yoy). Jan'9 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan'1 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt -5 Dibandingkan dengan periode November 28 Oktober 29, maka pertumbuhan ekspor non migas November 29 Oktober 21 mengalami kenaikan 3,8%, sedangkan pertumbuhan Januari Oktober 21 terhadap Januari Oktober 29 (yoy) mengalami peningkatan 32,2 % (Grafik 1).
Grafik 2. Neraca Perdagangan Migas dan Non Migas Bulanan Neraca Perdagangan Migas Indonesia.6.51.4.35.41.39.2.2.8 US$ milyar - (.2) (.4) Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt 29 21 (.23)(.21) (.32) (.6) (.49) (.62) (.8) Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia 3. 2.5 2. 2.62 2.64 2.25 2.44 US$ milyar 1.5 1.7 1.54 1.89 1.77 1.8 1..5 1.12 1.6 - Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt.9 29 21 Neraca perdagangan migas kembali mencatat surplus. Setelah mencatat defisit selama 3 bulan sebelumnya, neraca perdagangan migas bulan Oktober 21 mencatat surplus sebesar US$.2 miliar. Sementara itu, surplus neraca non migas mencapai US$1,8 miliar pada bulan Oktober 21 dan lebih tinggi dari rata-rata surplus bulanan selama 21 yaitu sebesar US$1,6 miliar (Grafik 2). Hasilnya neraca perdagangan Indonesia bulan Oktober 21 mencatat surplus US$2,7 miliar, demikian disampaikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat konferensi pers mengenai perkembangan ekspor impor di kantor Kementerian Perdagangan (Grafik 3). Grafik 3. Perkembangan Neraca Perdagangan Tahun 21 (US$ Miliar) 16 Neraca Perdagangan Indonesia (Miliar US$) 14 12 1 8 6 4 2-2 Jan'9 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nop Des Jan'1 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Ekspor Impor Neraca Sekalipun dominasi 1 produk utama dalam ekspor non migas mengalami penurunan, namun beberapa produk utama khususnya produk karet mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi dipengaruhi oleh naiknya harga internasional (Grafik 4). 2
Grafik 4. Diversifikasi Produk Ekspor Non Migas Jan-Sept 29 Jan-Sept 21 Nilai Ekspor (US$ Juta) Pertumbuhan (%) TPT 6,9 8,2 19,6 Produk Lainnya 5 1 Produk Utama 48% Produk Lainnya 53% 1 Produk Utama 47% ELEKTRONIK SAWIT PRODUK KARET PRODUK HASIL HUTAN 3,4 4,7 6,2 6,8 6,6 6,4 7,6 8,5 22,8 23,9 35,9 98, ALAS KAKI 1,3 1,8 4,3 OTOMOTIF 1,2 1,8 47,4 KAKAO UDANG KOPI 1,1,9,7,6,6,6 Januari-September'1 Januari-September'9-1,8 11, 23,2 Pasar tujuan ekspor Indonesia selama periode Januari Oktober 21 terkonsentrasi pada lima pasar ekspor non migas utama (Jepang, RRT, AS, Malaysia dan Singapura) yang mencapai 48% dari pangsa ekspor. Tingkat konsentrasi lima pasar utama tersebut diharapkan terus menurun hingga mencapai 43-47% selama periode 21-214, tegas Mendag. Jepang dan AS masih menjadi negara tujuan utama ekspor non migas Indonesia. Pangsa ekspor non migas ke negeri sakura dan AS ini masing-masing mencapai 13% dan 11% selama Januari Oktober 21 atau nilainya naik masing-masing sebesar US$ 3,3 miliar dan US$ 2,4 miliar dibanding periode yang sama tahun 29 (Grafik 5). Grafik 5. Diversifikasi Pasar Ekspor Non Migas Jan-Okt 29 Jan-Okt 21 FILIPINA LAINNYA 2 FILIPINA INGGRIS HONG KONG SPANYOL TAIWAN 3% JERMAN THAILAND 3% BELANDAKORSEL 3% 5% 5 NEGARA TUJUAN UTAMA 47% INDIA 7% AS 11% JEPANG 13% SING 8% RRT 9% MALAY, 6% INGGRIS 1% HONG KONG SPANYOL TAIWAN JERMAN THAILAND 3% BELANDA 3% LAINNYA 2 KORSEL 5% INDIA 8% 5 NEGARA TUJUAN UTAMA 48% AS 11% JEPANG 13% SING 8% RRT 1% MALAY 6% Pada periode Januari Oktober 21, penguatan ekspor non migas didorong oleh peningkatan ekspor seluruh sektor, tertinggi terjadi pada sektor pertambangan sebesar 33, yang juga disebabkan oleh naiknya harga komoditas itu. Sebaliknya kinerja ekspor industri pada Januari Oktober 21 yang memperlihatkan peningkatan sebesar 32,9% (Grafik 6) dibandingkan tahun lalu, justru disebabkan oleh peningkatan volume ekspor. 3
Grafik 6. Perkembangan Ekspor Non Migas Berdasarkan Sektor Ekspor Non Migas Menurut Sektor (US$ Miliar) Pertumbuhan (%) Pertambangan 15,7 21, 33,17 45,24 Industri 58,9 78,3-14,53 32,9 Pertanian 4,1 3,5 Jan-Okt '1 Jan-Okt '9 1,3 16,58 Dalam Grafik 7 dan 8 terlihat bahwa volume ekspor non migas hasil tambang bulan September 21 mengalami penurunan 17,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu volume ekspor produk manufaktur beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan baik dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, maupun dengan periode yang sama tahun lalu. Grafik 7. Perkembangan Volume Ekspor Hasil Tambang Juta Ton 4 35 3 25 2 Volume Ekspor Hasil Tambang Growth rate (y o y) Persen 18 16 14 12 1 8 15 1 5 Moving p.a growth rate Growth rate (m to m) 6 4 2 Okt'9 Nov Des Jan'1 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept -2 Grafik 8. Perkembangan Volume Ekspor Manufaktur Juta Ton 8 Volume Ekspor Manufaktur Persen 5 7 6 5 4 3 Growth rate (m to m) 4 3 2 1 2 Growth rate (y o y) 1 Moving p.a growth rate -1 Okt'9 Nov Des Jan'1 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept -2 4
Nilai ekspor beberapa produk manufaktur mencapai rekor tertinggi. Selama Januari-Oktober 21 nilai Ekspor Mesin/Peralatan Listrik, Karet dan Barang dari Karet, Bahan Kimia Organik, Alas Kaki, Perhiasan/Permata telah melebihi nilai ekspor pada periode yang sama tahun 28, yang merupakan rekor tertinggi sebelumnya. Selama Januari-Oktober 21 pertumbuhan ekspor Karet dan Barang dari Karet dan Bahan Kimia Organik tumbuh di atas 6%. Sementara pertumbuhan ekspor Alas Kaki dan Serat Stapel Buatan tumbuh di atas 35%. Ekspor perhiasan/permata bahkan tidak mengalami kontraksi di 29 dan terus meningkat di 21 (Grafik 9 & 1). Grafik 9. Ekspor Beberapa Produk Manufaktur Mencapai Rekor Tertinggi Juta US$ Ekspor Beberapa Produk Manufaktur Januari-Oktober 28-21 9,. 8,. 7,. 6,. 5,. 4,. 3,. 2,. 1,.. Mesin/perala tan listrik (85) Karet dan Barang dari Karet (4) Kertas/Karto n (48) Pakaian jadi bukan rajutan (62) Bahan kimia organik (29) Alas kaki (64) Serat Stapel Buatan (55) Perhiasan/Pe rmata (71) Perangkat optik (9) Perangkat musik (92) 28 6,756.4 6,814.9 3,223.9 2,839.1 1,641.4 1,527. 1,423.1 84.8 434.8 364.3 29 6,568.8 3,868.4 2,764.7 2,63.8 1,36.9 1,45.2 1,22.8 97.5 432.8 33.5 21 8,52.3 7,532.9 3,46.3 2,958.7 2,145.4 1,999.1 1,682.4 1,29. 447.1 372.2 Grafik 1. Pertumbuhan Ekspor Beberapa Produk Manufaktur Perangkat musik (92) Perangkat optik (9) Perhiasan/Permata (71) Serat Stapel Buatan (55) Alas kaki (64) Bahan kimia organik (29) Pakaian jadi bukan rajutan (62) Kertas/Karton (48) Karet dan Barang dari Karet (4) Mesin/peralatan listrik (85) (%) Pertumbuhan Ekspor Beberapa Produk Manufaktur Januari-Oktober 28-21 (43.2) (16.7) (15.5) (2.4) (26.7) (14.2) (8.) (8.3) (.5) (2.8) 3.3 4.8 15.4 24.6 9.3 2.7 7.6 11.7 9.7 14.8 13.6 22.6 19.4 23.2 (6.) (4.) (2.). 2. 4. 6. 8. 1. 12. 29.7 34.5 39.9 42.3 64.2 21 29 28 94.7 5
Total impor selama Oktober 21 mencapai US$ 12,1 miliar, naik 25,8% dari bulan sebelumnya. Peningkatan impor periode Oktober 21 didorong oleh meningkatnya impor seluruh kelompok barang, terutama bahan baku/penolong sebesar 26,6%. Sementara itu, impor barang konsumsi dan barang modal masingmasing mengalami peningkatan sebesar 23,5% dan 23,9%. Secara kumulatif, impor selama Januari-Oktober 21 meningkat sebesar 4,9% dari periode yang sama tahun 29, menjadi US$ 19,5 miliar. Struktur impor Indonesia untuk periode Januari-Oktober 21 didominasi oleh bahan baku/penolong dan barang modal dengan nilai masing-masing sebesar US$ 79,5 miliar dan US$ 21,9 miliar. Proporsi impor bahan baku/penolong mengalami peningkatan dari 71,9% menjadi 72,6%. Sedangkan proporsi impor barang modal mengalami penurunan dari 21,1% menjadi 2,1%. Grafik 11. Pertumbuhan dan Pangsa Impor Non Migas Consumption goods 7.% Consumption goods 7.3% Capital goods 21.1% Capital goods 2.1% Raw materials 71.9% Raw materials 72.6% Jan-Okt 29 Jan-Okt 21 Menurut Mendag, meningkatnya permintaan impor bahan baku/penolong dan barang modal merupakan respon terhadap meningkatnya realisasi investasi selama Januari- September sebesar 33,4%, termasuk peningkatan realisasi investasi pada kwartal ketiga dibanding kwartal kedua sebesar 11,6% (sumber BKPM). Peningkatan investasi itu awalnya berpengaruh kepada peningkatan impor barang modal dan bahan baku, namun kemudian akan meningkatkan ekspor sektor industri. Semakin banyak ekspor Indonesia memanfaatkan keringanan bea masuk di negara-negara tujuan. Dari tabulasi seluruh kantor yang menerbitkan Surat Keterangan Asal (SKA) ekspor Indonesia ke mancanegara, diperoleh catatan bahwa semakin banyak ekspor Indonesia yang memanfaatkan fasilitas keringanan bea masuk yang merupakan bagian dari fasilitasi FTA (Free Trade Agreement) atau EPA (Economic Partnership Agreement). Hal ini diharapkan akan semakin meningkatkan daya saing produk-produk ekspor itu di negara-negara tujuan (Grafik 12) 6
Grafik 12. Peningkatan Realisasi Pemanfaatan SKA ke Mitra FTA/EPA Kinerja Perdagangan RI-RRT Apabila dibandingkan dengan tahun 28 sebelum krisis ekonomi global, maka defisit neraca perdagangan non migas dengan RRT periode Januari-September 21 mengalami penurunan, sekalipun menunjukkan nilai yang tetap tinggi sebesar US$4,89 miliar. Hampir 9% dari defisit neraca perdagangan non migas itu disebabkan oleh tambahan impor bahan baku sebesar US$2,9 miliar dan tambahan impor barang modal sebesar US$1,5 miliar dibandingkan periode yang sama 29. Neraca Perdagangan Non-Migas RI-RRT dapat dilihat di Grafik 13. Sedangkan surplus perdagangan migas dengan RRT periode Januari-September 21 mengalami penurunan sebesar 85% dibandingkan periode yang sama tahun 29. 7
US$ Billion Grafik 13. Neraca Perdagangan Non-Migas RI-RRT Ekspor Impor Neraca 2. 15. 14.95 13.49 14.19 1. 5.. -5. -1. 8.92 9.31 7.96 7.79 6.66 5.475.5 3.443.36 3.964.55.8 24 25 -.59 26 -.4 27-1.29 28 29 21* -4.57-4.89-7.16 --selesai-- Informasi lebih lanjut hubungi: Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 21-386371/21-358711 Email: pusathumas@kemendag.go.id Kasan Muhri Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Telp/Fax : 23528683/23528693 Email : kapusdaglu@kemendag.go.id 8