TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI MARET 2017 SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
Laurentia Widya Kristiyanti Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

PENGGUNAAN MAKSIM KUALITAS PADA WACANA OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

ANALISIS WACANA PERSUASIF DALAM SPANDUK YANG TERDAPAT DI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BENTUK, FUNGSI DAN JENIS TINDAK TUTUR DALAM KOMUNIKASI SISWA DI KELAS IX UNGGULAN SMP PGRI 3 DENPASAR. Ni Nyoman Ayu Ari Apriastuti

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINDAK TUTUR KOMISIF DAN ASERTIF ANAK KEPADA ORANG TUA DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT KEPULAUAN RIAU

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMOHON DALAM SURAT IZIN SISWA DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA IKLAN BERBAHASA INDONESIA PADA RADIO MERCY FM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

PELANGGARAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA PADA RUBRIK POJOK NUWUN SEWU

PERILAKU VERBAL GURU DALAM PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

NUMERALIA DALAM WACANA IKLAN KOMPAS DAN SOLOPOS SERTA RELEVANSI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA KELAS XII SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PARTISIPAN SERTA KONTEKS SITUASI DAN SOSIAL BUDAYA PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

PERWUJUDAN TINDAK KESANTUNAN PRAGMATIK TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

ANALISIS FUNGSI DAN PERAN KATA DALAM KALIMAT TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS EDISI JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

REALISASI TINDAK TUTUR KOMISIF CALON GUBERNUR DKI JAKARTA PADA BERITA ONLINE DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA NOVEL TRILOGI KARYA AGUSTINUS WIBOWO

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

Transkripsi:

TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI MARET 2017 SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : DINDA NOVIANA A310130021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 i

i ii

ii iii

iii iv

TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI MARET 2017 SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang datanya bersumber pada Rubrik Opini Surat Kabar Kompas Edisi Maret 2017. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik simak dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan dengan teknik padan pragmatis. Penelitian ini memiliki tiga tujuan. (1) Menndeskripsikan bentuk tindak tutur representatif dalam rubrik opini surat kabar Kompas edisi Maret 2017. (2) engidentifikasi fungsi tindak tutur representatif dalam rubrik opini surat kabar Kompas edisi Maret 2017. (3) Mendeskripsikan penerapan tindak tutur representatif dalam rubrik opini surat kabar Kompas edisi Maret 2017 sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Ada tiga hal yang disampaikan dalam penelitian ini. (1) Terdapat bentuk tindak tutur representatif yang ditemukan pada Rubrik Opini surat kabar kompas Edisi Maret 2017 berupa kalimat. Jumlah data yang ditemukan sebanyak 78 data. (2) Tindak tutur representatif yang ditemukan pada Rubrik Opini Surat Kabar Kompas Edisi Maret 2017. Ada lima fungsi tindak tutur representatif yang ditemukan pada rubrik opini surat kabar Kompas edisi Maret 2017. a) Menyatakan, sejumlah 18 data. b) Menyarankan, sejumlah 27 data. c) Membual, sejumlah 2 data. dan d) Mengeluh, sejumlah 18 data. e) Mengklaim atau menuntut, sejumlah 13 data. (3) Penelitian tentang tindak tutur representatif dalam wacana tajuk rencana surat kabar Kompas edisi Maret 2017 dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar yang inovatif di SMA kelas XII pada materi memproduksi teks opini. Hal ini relevan dengan Kompetensi dasar 4.2 memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel baik secara lisan maupun tulisan. Kata kunci: Pragmatik, bentuk, dan fungsi tindak tutur representatif ABSTRACT This research uses descriptive qualitative research type whose data comes from Rubric Opinion Newspaper Compass Edition March 2017. Technique of data collecting is done by using technique of recall and technique of note. Data analysis using the method of padan with pragmatic pad technique. This study has three objectives. (1) To describe the form of representative speech acts in the rubric of opinion of Kompas newspaper in March 2017 edition. (2) To identify the function of representative speech act in the opinion rubric of Kompas newspaper in March 2017 edition. (3) To describe the application of representative speech act in the rubric of opinion of Kompas newspaper Edition of March 2017 as Indonesian language teaching materials in high school. There are three things that are presented in this research. (1) There is a form of representative speech act found in the Rubric of Opinion of Kompas newspaper in March 2017 Edition in the form of sentence. The 1

amount of data found is 78 data. (2) Representative speech acts found in Composite Newspaper Rubric Edition March 2017 Edition. There are five functions of representative speech act found in the rubric of opinion opinion Kompas newspaper edition March 2017. a) Declare, a number of 18 data. b) Suggest, a total of 27 data. c) Bragging, a total of 2 data. d) Complaining, a total of 18 data. e) Claim or claim, 13 data. (3) The research on representative speech acts in the discourse of Kompas edition of March 2017 edition can be used as an alternative to innovative teaching materials in SMA XII class on materials producing opinion text. This is relevant to basic competence 4.2 produces historical texts, news, advertisements, editorials / opinions, and novels both orally and in writing. Keywords: Pragmatic, form, and function of speech act representative 1. PENDAHULUAN Media masa cetak tidak surut oleh perkembangan zaman yang semakin mengarah pada media masa elektronik. Hal ini dibuktikan dengan masih eksisnya beberapa macam media masa cetak terutama surat kabar. Dari dahulu sampai sekarang surat kabar masih menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat dalam mencari berbagai macam informasi, berita, dan hiburan. Di daerah Surakarta, surat kabar sendiri tidak hanya satu jenis. Ada berbagai macam surat kabar yang beredar antara lain Kompas, Suara Merdeka, Solopos, Jawa Pos dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menjadikan surat kabar Kompas sebagai sumber data, karena surat kabar ini merupakan salah satu surat kabar yang bertaraf nasional di Indonesia dan tata bahasa yang digunakan pada koran tersebut sesuai dengan kaidah pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Rubrik yang terdapat pada koran harian Kompas di antaranya rubrik berita utama, bisnis dan keuangan, humaniora, opini, sosok, politik dan hukum, olahraga, nama dan peristiwa, nusantara, metropolitan, dan olahraga. Individu yang berinteraksi dengan individu yang lain akan menghasilkan sebuah tuturan yang berupa bahasa. Tuturan merupakan segala ucapan yang dihasilkan setiap manusia. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji tindak tutur representatif dikarenakan tindak tutur representatitif merupakan tindak tutur yang banyak dijumpai dalam tuturan manusia. Tindak tutur representatif seringkali mempengaruhi mitra tutur untuk mempercayai apa yang dituturkan oleh penutur. Pada wacana opini terutama pada rubrik opini surat kabar Kompas edisi Maret 2017 2

penulis atau penutur banyak menggunakan tuturan representatif untuk mempengaruhi pembaca atau mitra tutur terhadap pendapat yang telah disampaikan. Penggunaan tindak tutur representatif dalam rubrik opini surat kabar Kompas dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar bahasa Indonesia. Pembelajaran tindak tutur representatif dalam rubrik opini digunakan pada jenjang SMA khususnya kelas XII, hal ini sesuai dengan kompetensi inti (KI) 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan dan Kompetensi dasar (KD) 4.2 Memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam menambah wawasan pengetahuan yang lebih luas. Banyaknya teks opini pada surat kabar berfungsi untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berfikir kritis dan kreatif serta bertindak efektif dalam menyelesaikan permasalahan di kehidupan nyata. Penelitian mengenai tindak tutur banyak dilakukan oleh beberapa ahli. Penelitian Farisi (2014) melakukan penelitian Speech Act of Iltifat and its Indonesian Translation Problems bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari 60% dari tindak tutur iltifat diterjemahkan dengan menggunakan prosedur literal. Jumlah yang signifikan dari terjemahan harfiah dari ayat-ayat menegaskan bahwa Kementerian Agama cenderung menggunakan metode literal terjemahan. Ananda (2014) melakukan penelitian Bentuk dan Fungsi Tindak Tutur Slogan Varian Iklan Pond s Di Televisi Swasta bahwa peneliti ini menunjukkan bahwa dari 20 slogan iklan yang diteliti, 18 slogan mengandung bentuk tindak tutur deklaratif tidak langsung dan 2 slogan mengandung bentuk tindak tutur imperatif. Dari 20 slogan yang diteliti, 18 slogan mengandung fungsi tindak tutur komisif dan 2 slogan mengandung fungsi tindak tutur direktif. Hal ini berarti bentuk tindak tutur slogan yang dominan adalah deklaratif tidak langsung. Fungsi tindak tutur yang dominan adalah komisif. Aminifard (2014) melakukan penelitian Speech Act of Suggestion Across Language Proficiency and Gender in Iranian Context bahwa penelitian 3

inimengungkapkan persamaan dan perbedaan antara penduduk asli bahasa Inggris dan peserta didik EFL Iran dalam hal saran bentuk yang dihasilkan. Temuan lebih lanjut menunjukkan bahwa tingkat kemahiran bahasa yang berbeda tidak menghasilkan signifikan perbedaan produksi saran tindak tutur.nastri (2006) melakukan penelitian The Construction of Away Messages: A Speech Act Analysis bahwa penelitian ini menyelidiki sejauh mana tujuan-tujuan komunikatif tercermin dalam struktur bahasa pesan jauh, dengan memeriksa tindak tutur dilakukan melalui produksi 483 meninggalkan pesan dibuat oleh 44 peserta. Arani (2012) melakukan penelitian A Study of Directive Speech Acts Used by Iranian Nursery School Children: The Impact of Context on Children s Linguistic Choices bahwa penelitian iniinvestigasi direktif tindak tutur anak mengkonfirmasi fakta bahwa mereka sadar parameter sosial bicara. Mereka menggunakan bentuk linguistik yang berbeda dari apa yang digunakan oleh orang dewasa sebagai kesopanan penanda, seperti, sopan 2 jamak subjek-kesepakatan pada verba, "tolong" dan "terima kasih" kata. Mereka menggunakan declaratives dengan kekuatan ilokusi untuk menandai jarak. Al-Ghazali (2014) melakukan penelitian Pragmatic Difficulties in the Production of the Speech Act of Apology by Iraqi EFL Learners bahwa penelitian initingkat sosial-pragmatis menafsirkan permintaan maaf seperti yang dipahami dan digunakan oleh Irak EFL universitas peserta didik. Krisyanti (2016)melakukan penelitian Tindak Tutur Ilokusi Asertif Tokoh Utama 沈梦君 Shen Meng Jun Dalam Film 20 Once Again 重返 20 岁 (Chóng Făn Èrshí Suì) Karya Leste Chen, bahwa penelitian ini ditemukan lima bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang digunakan oleh tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen, yaitu bentuk tindak tindak tutur ilokusi asertif menyatakan (stating), menyarankan (suggesting), mengeluh (complaining), mengklaim (claiming), dan membual (boasting). Bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang paling dominan adalah bentuk tindak tutur ilokusi asertif menyatakan (stating), menyarankan (suggesting), dan mengeluh (complaining). 4

2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Moleong (2007:6) penelitian kualitatif adalah penelitian fenomena tentang apa yang diamati oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simakcatat. Menurut Sudaryanto (2015:203) metode simak atau penyimakan dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa. Analisis data pada penelitian ini mengunakan metode padan dengan teknik pragmatis. Menurut Sudaryanto (2015:17-18) metode padan pragmatis adalah metode analisis dengan alat penentu mitra wicara atau mitra tutur. Pada penelitian ini keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Menurut Sugiyono (2012:241) trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat penggabungan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menurut Rustono, dalam Rakhmah (2014:41) Tindak tutur ilokusi representatif adalah tindak tutur yang mengingat penuturannya kepada kebenaran atas apa yang dituturkannya.di bawah ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Tindak Tutur Representatif dalam Rubrik Opini SuratKabar Kompas Edisi Maret 2017 Sebagai Alternatif Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA. 3.1 Bentuk Tindak Tutur Representatif dalam Rubrik Opini Surat Kabar Kompas Edisi Maret 2017 Setelah data dikumpulkan dan dianalisis ditemukan 5 bentuk tindak tutur representatif sebagai berikut, (a) menyatakan (stating), (b) menyarankan (suggesting), (c) membual (boasting), (d) mengeluh (complaining), dan (e) mengklaim (claiming). 5

3.1.1 Tindak Tutur Representatif Menyatakan Tindak tutur representatif menyatakan adalah tuturan yang mengungkapkan suatu informasi atau menginformasikan sesuatu kepada lawan tutur. Tindak tutur representatif menyatakan cenderung bersifat subyektif artinya informasi yang diungkapkan berdasarkan pengertiannya sendiri. Berikut adalah hasil pembahasan tindak tutur representatif menyatakan dalam wacana tajuk rencana surat kabar Kompas edisi Maret 2017. (1) Optimisme itu seolah sudah terasa ketika di Malaysia, perdana Menteri Najib Razak mengungkapkan, Aramco berkomitmen melakukan investasi 7 miliar dollar AS. (K/TR/1 Mar 17/01). Data (1) termasuk tindak tutur representatif menyatakan sebab dalam tuturan tersebut penutur atau penulis bermaksud untuk mengungkapkan informasi mengenai apa yang diungkapkan oleh perdana Menteri Najib Razak. Informasi tersebut disampaikan oleh penulis berdasarkan pengertiannya. Hal itu dapat dilihat dalam kalimat Aramco berkomitmen melakukan investasi 7 miliar dollar AS. Dalam tuturan tersebut penutur menyatakan bahwa perusahaan minyak nasional Arab Saudi (Aramco) akan melakukan perjanjian penanaman modal 7 miliar dolar AS dengan negara Indonesia. Maksud dari penutur adalah menjelaskan kepada lawan tutur mengenai kunjungan Raja Salman ke Indonesia bertujuan untuk menjalin kerja sama di bidang investasi. Dengan demikian, pembaca akan percaya terhadap ujaran penutur/penulis mengenai informasi yang disampaikan. (2) Keterangan pers juru bicara KPK bahwa masih ada lima hakim konstitusi yang belum melaporkan harta kekayaan mereka mengejutkan kita semua. (K/TR/3 Mar 17/05). Data (2) termasuk tindak tutur representatif menyatakan sebab dalam tuturan tersebut penutur atau penulis bermaksud untuk mengungkapkan informasi mengenai apa yang diungkapkan oleh juru bicara KPK. Informasi tersebut disampaikan oleh penulis berdasarkan pengertiannya. Hal itu dapat dilihat dalam kalimat masih ada lima hakim konstitusi yang belum melaporkan harta kekayaan mereka mengejutkan kita semua. Dalam tuturan tersebut penutur menyatakan bahwa masih ada lima 6

hakim konstitusi yang belum melaksanakan kewajibannya dalam menyerahkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal tersebut menimbulkan kecurigaan terhadap terjadinya korupsi yang dilakukan penyelenggara negara. 3.1.2 Tindak Tutur Representatif Menyarankan Tindak tutur representatif menyarankan adalah tuturan yang diungkapkan berfungsi untuk memberi anjuran kepada lawan tutur. Anjuran yang diungkapkan penutur pada umumnya ada yang menjalankan dan ada yang tidak menjalankan. Penggunaan tindak tutur representatif menyarankan dalam wacana tajuk rencana surat kabar Kompas edisi Maret 2017dapat terlihat pada data berikut. (3) Namun, kita juga harus menyadari, tak mungkin menyerahkan tanggung jawab pemberantasan premanisme hanya kepada aparat semata, mengingat kompleksnya akar persoalan premanisme. (K/TR/1 Mar 17/19) Data (3) termasuk tindak tutur representatif menyarankan sebab dalam tuturan tersebut penutur bermaksud untuk menyampaikan sebuah saran atau anjuran kepada lawan tutur mengenai pemberantasan premanisme. Penutur memberikan saran atau anjuran kepada lawan tutur untuk menyadari, bahwa pemberantasan premanisme bukan hanya tanggung jawab aparat semata. Hal itu dapat dilihat dalam kalimat kita juga harus menyadari, tak mungkin menyerahkan tanggung jawab pemberantasan premanisme hanya kepada aparat semata,. (4) Perlu didorong kerja sama ekonomi-bisnis saling menguntungkan untuk menurunkan kesenjangan kemakmuran di negara masing-masing. (K/TR/3 Mar 17/24) Data (4) termasuk tindak tutur representatif menyarankan sebab dalam tuturan tersebut penutur bermaksud untuk menyampaikan sebuah saran atau anjuran kepada lawan tutur mengenai perlunya kerjasama ekonomi-bisnis yang saling menguntungkan. Dengan adanya kerjasama yang saling menguntungkan dapat menurunkan kesenjangan kemakmuran di negara masing-masing. Tuturan 7

menyarankan yang disampaikan penutur kepada lawan tutur dapat dilihat pada kalimat Perlu didorong kerja sama ekonomi-bisnis saling menguntungkan. 3.1.3 Tindak Tutur Representatif Membual Tindak tutur representatif membual adalah tindak tutur yang hanya omong kosong tidak ada kebearannya sama sekali dengan apa yang dituturkan. Penutur bercakap yang bukan-bukan untuk menyombongkan diri terhadap lawan tutur. Penggunaan tindak tutur representatif mengeluh dalam wacana tajuk rencana surat kabar Kompas edisi Maret 2017dapat terlihat pada data berikut. (5) Pemotongan anggaran EPA sejak lama menjadi target Partai Republik. Masalahnya, sebagian besar anggaran badan ini disalurkan ke negara bagian untuk program populer seperti mengubah pabrik yang terlantar menjadi stadion olahraga atau sarana publik lain. (K/TR/2 Mar 17/46) Data (5) termasuk tindak tutur representatif membual sebab dalam tuturan tersebut penutur (pemerintahan Trump) membohong kepada lawan tutur karena EPA sendiri menyebut pemotongan anggaran akan membahayakan perlindungan lingkungan dan kesehatan masyarakat jika pemotongan anggaran EPA digunakan untuk kepentingan militer. Hal itu dapat dilihat dalam kalimat mengubah pabrik yang terlantar menjadi stadion olahraga (6) Kebuntuan dan keputusasaan itu yang pada akhirnya mendorong mereka melakukan perlawanan. Mereka menginginkan perubahan segera serta dengan cara-cara ekstrem dan kekerasan yang melanggar hukum. (K/TR/7 Mar 17/47) Data (6) termasuk tindak tutur representatif membual sebab dalam tuturan tersebut penutur mengungkapkan bahwa perlawanan mereka akan dilakukan dengan cara ekstrem dan kekerasan. Namun hukum yang semestinya membela justru dirasa mengesampingkan. Hal itu dapat dilihat dalam kalimat Mereka menginginkan perubahan segera serta dengan cara-cara ekstrem dan kekerasan yang melanggar hukum 8

3.1.4 Tindak Tutur Representatif Mengeluh Tindak tutur representatif mengeluh adalah tindak tutur yang diungkapkan untuk menyatakan suatu penderitaan, kesakitan, dan kekesalan/kekecewaan terhadap hal-hal yang menimbulkan perasaan tidak senang. Penggunaan tindak tutur representatif mengeluh dalam wacana tajuk rencana surat kabar Kompas edisi Maret 2017dapat terlihat pada data berikut. (7) Premanisme dan mahalnya logistik menjadi kanker yang mengganggu aktivitas dan pertumbuhan ekonomi. (K/TR/1 Mar 17/48) Data (7) termasuk tindak tutur representatif mengeluh sebab dalam tuturan tersebut penutur bermaksud menyampaikan rasa kekesalan mengenai premanisme yang meresahkan pengguna jalan di jalur lintas Sumatera. Mahalnya logistik juga mengganggu aktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Dalam tuturan mengeluh tersebut terdapat verba pemarkah penanda mengeluh berupa bentuk kata kanker. (8) Dengan posisi konstitusional yang tinggi, disayangkan jika hakim konstitusi ternyata belum sepenuhnya menjalankan peran dan fungsi itu. Bagaimana mau menjalankan peran sebagai penjaga konstitusi kalau hakim konstitusi itu sendiri mengabaikan kewajiban undang-undang untuk melaporkan kekayaannya. (K/TR/3 Mar 17/49) Data (8) termasuk tindak tutur representatif mengeluh sebab dalam tuturan tersebut penutur bermaksud untuk menyampaikan rasa kekesalan mengenai kewajiban hakim konstitusi yang tidak dijalankan dengan semestinya. Hakim konstitusi telah mengabaikan kewajiban undang-undang tentang laporan harta kekayaan dan tidak menjalankan perannya sebagai penjaga konstitusi dan ideologi. Hal itu dapat dilihat dalam kalimat hakim konstitusi ternyata belum sepenuhnya menjalankan peran dan fungsi itu dan hakim konstitusi itu sendiri mengabaikan kewajiban undang-undang untuk melaporkan kekayaannya. 3.1.5 Tindak Tutur Representatif Mengklaim atau menuntut Tindak tutur representatif mengklaim atau menuntut adalah tindak tutur yang bersifat memaksa dan harus dituruti oleh penutur atau lawan tutur. Penggunaan 9

tindak tutur representatif mengklaim dalam wacana tajuk rencana surat kabar Kompas edisi Maret 2017dapat terlihat pada data berikut. (9) Negara tak boleh kalah melawan premanisme kerena dampaknya bukan hanya pada ketertiban dan keamanan, melainkan juga daya saing, iklim usaha, investasi, dan pertumbuhan. (K/TR/1 Mar 17/66) Data (9) termasuk tindak tutur representatif menuntut sebab dalam tuturan yang dituturkan oleh penutur cenderung bersifat memaksa lawan tutur untuk melakukan suatu hal yang diinginkan oleh penutur. Tuturan tersebut menunjukan bahwa penutur mengharuskan lawan tutur untuk bertindak melakukan perlawanan terhadap premanisme yang telah meresahkan pengguna jalan di jalur lintas Sumatera. Hal itu dapat dilihat dalam kalimat negara tak boleh kalah melawan premanisme. (10) Kita sadar, gerakan radikal umumnya muncul sebagai reaksi terhadapadanya rasa ketidakadilan atau marjinalisasi, baik menyangkut persoalan ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. (K/TR/7 Mar 17/69) Data (10) termasuk tindak tutur representatif menuntut sebab dalam tuturan tersebut penutur meminta mengajak semua pihak untuk memanusiakan manusia dan kita sadar bahwa adanya ketidakadilan atau marjinalisasi memunculkan gerakan radikal. Hal itu dapat dilihat dalam kalimat gerakan radikal umumnya muncul sebagai reaksi terhadap adanya rasa ketidakadilan atau marjinalisasi. 3.2 Tindak Tutur Representatif sebagai Alternatif Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA Kelas XII Semester 2 Tindak tutur representatif yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya pada kebenaran atas tuturan yang dikatakannya. Tiap tuturan (dalam wacana atau percakapan) yang disampaikan oleh penutur atau penulis kepada mitra tutur atau pembaca mempunyai makna atau maksud dengan tujuan tertentu (Putrayasa, 2014:86). Penggunaan bahasa yang baik akan mempermudah seorang pembaca atau lawan tutur dalam memahami sebuah makna dan tujuan yang disampaikan dan menghindari terjadinya suatu kesalah pahaman antara penutur dengan lawan tutur. Bahasa dapat digunakan untuk mengemukakan pengetahuan atau menanyakan sesuatu yang belum atau sedikit diketahui. Selain itu, bahasa dapat digunakan untuk 10

memerintah lawan bicara dengan berbagai cara, secara halus atau kasar, secara langsung atau tidak langsung, secara literal atau nonliteral (Wijana, 2015:92). Surat kabar harian Kompas merupakan salah satu media cetak yang berfungsi sebagai penyampaian informasi atau penyaluran pesan secara tertulis. Ada beberapa rubrik yang terdapat pada koran tersebut salah satunya yaitu rubrik opini. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XII semester 2 guru dapat menggunakan rubrik opini pada surat kabar Kompas sebagai alternatif bahan ajar materi memproduksi teks opini. Banyaknya wacana teks opini pada surat kabar dapat membantu siswa dalam menambah wawasan pengetahuan yang lebih luas, meningkatan keterampilan siswa dalam berfikir kritis dan kreatif. Penggunaan basaha pada sebuah teks opini banyak menggunakan tindak tutur representatif di dalamnya. Dengan demikian, guru dapat menerapkan penggunaan tindak tutur representatif pada rubrik opini khususnya pada wacana tajuk rencana dalam surat kabar Kompas. 4. PENUTUP Ada tiga simpulan yang diperoleh dari hasil analisis penelitian ini. Pertama, Sebagian besar jenis tindak tutur representatif terdapat pada rubrik opini/editorial khususnya pada wacana tajuk rencana surat kabar Kompas edisi Maret 2017. Bentuk tindak tutur representatif yang ditemukan sebanyak 78 bentuk dan tuturan tersebut berupa kalimat berita. Kedua, Tindak tutur representatif pada penelitian ini memiliki beberapa fungsi, antara lain (a) fungsi menyatakan, (b) fungsi menyarankan, (c) fungsi membual, (d) fungsi mengeluh, dan (e) fungsi mengklaim atau menuntut.ketiga, Penelitian tentang tindak tutur representatif dalam wacana tajuk rencana surat kabar Kompas edisi Maret 2017 dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar yang inovatif di SMA kelas XII pada materi memproduksi teks opini. Hal ini relevan dengan Kompetensi dasar 4.2 memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel baik secara lisan maupun tulisan. 11

DAFTAR PUSTAKA Al-Ghazalli, Mehdi Falih dan Mohanad A. Amert Al-Shammary. 2014. Pragmatic Difficulties in the Production of the Speech Act of Apology by Iraqi EFL Learners. Jurnal Advances in Language and Literary Studies 5(6): 239-245. Diakses pada 25 Februari 2017 (https://journals.aiac.org.au/index.php/alls/article/view/597). Aminifard, Yasser, Ebrahim Safaei, dan Hamdollah Askari. 2014. Speech Act of Suggestion Across Language Proficiency andgender in Iranian Context. International Journal of Applied Linguistics & English Literature 3(3). Diakses pada 25 Februari 2017 (https://journals.aiac.org.au/index.php/ijalel/article/view/1151). Ananda, Nova Avidia, I made Sutama, dan I Gede Nurjaya. 2015. Bentuk dan Fungsi Tindak Tutur Slogan Varian Iklan Pon s di Televisi Swasta. e-jurnal PBS Universitas Pendidikan Ganesha 3(1). Diakses pada 25 Februari 2017 (https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jjpbs/article/view/5414). Arani, Shohreh Shahpouri. 2012. A Study of Directive Speech Acts Used by Iranian Nursery School Children: The Impact of Context on Children s Linguistic Choices. International Journal of Applied Linguistics & English Literature1(5): 163-175. Diakses pada 26 Februari 2017 (http://www.journals.aiac.org.au/index.php/ijalel/article/view/773). Farisi, Zaka Al. 2014. Speech Act of Iltifat and its Indonesian Translation Problems. Indonesian Journal of Applied Linguistics4(2): 78-90. Diakses pada 25 februari 2017 (http://ejournal.upi.edu/index.php/ijal/article/view/685). Krisyanti, Laurentia Widya. 2016. Tindak Tutur Ilokusi Asertif Tokoh Utama 沈梦君 Shen Meng Jun dalam Film 20 Once Again 重返 20 岁 (Chóng Făn Èrshí Suì) Karya Leste Chen. Jurnal Mandarin UNESA1(1). Diakses pada 26 Februari 2017 (http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/manadarin/article/view/15899). Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nastri, Jacqueline, Jorge Pena, dan Jeffrey T. Hancock. 2006. The Construction of Away Messages: A Speech Act Analysis. Jurnal of Computer Madiated- Communication 11. Di akses pada 26 Februari 2017 (http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1083-6101.2006.00306.x/full). 12

Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rakhmah, Zulfira Hildana. 2014. Tindak Tutur Ilokusi Representatif dalam Komik Seratoes Ploes Aspirasi Karya Haryadhi: Sebuah Kajian Pragmatik. Jurnal Skriptorium 2(2): 148-149. Diakses pada 26 Februari 2017 (http://repository.unair.ac.id/27491/). Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta. Wijana, I Dewan Putu. 2015. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Yogyakata: Pustaka Belajar. 13