Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam

dokumen-dokumen yang mirip
Sukolilo Surabaya, Telp , ABSTRAK

PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PADA PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAMBAHAN BUIH DAN SERAT ALAM

TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO UNTUK BETON RINGAN DENGAN CAMPURAN FLY ASH, FOAM, DAN SERAT KENAF

SERAT DAN FOAMING AGENT PADA CAMPURAN BETON RINGAN BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO DAN ABU SEKAM

Pasta Geopolimer Ringan Berserat Berbahan Dasar Lumpur Sidoarjo Bakar Dan Fly Ash Perbandingan 1 : 3 Dengan Pengembang Foam

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

Pemanfaatan Lumpur Bakar Sidoarjo Sebagai Bahan Campuran Pada Pembuatan Beton Ringan dengan Menggunakan Tambahan Buih dan Serat Alam

Disusun oleh : Lintas Jalur - S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

STUDI PENGARUH KURVA GRADING IDEAL AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN VARIASI BLENDING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PEMBUATAN AGREGAT RINGAN GEOPOLIMER BERBASIS LUMPUR SIDOARJO DAN FLY ASH DENGAN MENGGUNAKAN FOAM AGENT

Prediksi Kuat Tekan Beton Berbahan Campuran Fly Ash dengan Perawatan Uap Menggunakan Metode Kematangan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) D-104

Abstrak Material penyusun beton ringan terdiri air, semen dan agregat. Agregat yang digunakan untuk memproduksi

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

STUDI AWAL PENGARUH PENAMBAHAN FOAM PADA PEMBUATAN BATA BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

Perkembangan Beton Geopolimer Triwulan dan Januarti Jaya Ekaputri

PERILAKU FISIK LUMPUR SIDOARJO SEBAGAI BAHAN DASAR ALWA DAN BETON RINGAN DENGAN TAMBAHAN LIMBAH GYPSUM DAN FOAM

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO UNTUK BATA BETON RINGAN BERSERAT DENGAN BAHAN PENGISI SERAT KENAF

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH MOLARITAS AKTIFATOR ALKALIN TERHADAP KUAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN TRAS SEBAGAI PENGISI

STUDI AWAL PEMBUATAN HIGH VOLUME LIGHT WEIGHT SIDOARJO MUD CONCRETE BRICK

PENGARUH VARIASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP NILAI SLUMP BETON GEOPOLYMER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

CAMPURAN SERAT PADA PASTA DENGAN BAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER PADA KINERJA BETON GEOPOLIMER

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

PERILAKU FISIK CAMPURAN LUMPUR SIDOARJO DAN ABU SEKAM SEBAGAI BAHAN DASAR CAMPURAN PEMBUATAN AGREGAT RINGAN

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PEMUAIAN DALAM PEMBUATAN AGREGAT RINGAN GEOPOLIMER BERBASIS LUMPUR SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB III LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO PADA PEMBUATAN BATA RINGAN NON STRUKTURAL DENGAN METODE CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE (CLC)

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

LIMBAH PADAT PABRIK KERAMIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

Karakteristik Fisik dan Kimia Fly Ash dari Perusahaan Ready Mix Beton dan Limbah Pabrik terhadap Sifat Mekanik Pasta dan Mortar

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. & error) untuk membuat duplikasi proses tersebut. Menurut (Abdullah Yudith, 2008 dalam lesli 2012) berdasarkan beratnya,

KAJIAN KORELASI RASIO-AIR-POWDER DAN KADAR ABU TERBANG TERHADAP KINERJA BETON HVFA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS DARI LUMPUR KERING TUNGKU EX LAPINDO

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

PERBANDINGAN PERSENTASE PENAMBAHAN FLYASH TERHADAP KUAT TEKAN BATA RINGAN JENIS CLC

II. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

PERILAKU LUMPUR SIDOARJO (LUSI) SEBAGAI AGREGAT RINGAN BUATAN UNTUK BAHAN DASAR BETON RINGAN (AAC)

PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO SECARA MAKSIMAL DENGAN CAMPURAN FLY ASH DALAM PEMBUATAN MORTAR GEOPOLIMER

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) PADA PRODUKSI PAVING BLOCK

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BATAKO

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

Studi Awal Pemanfaatan Lusi sebagai Bahan Bangunan dengan Tambahan Tanah Sawah, Semen dan Kapur ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Heri Sujatmiko Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ABSTRAKSI

PEMBUATAN BATAKO DENGAN MEMANFAATKAN CAMPURAN FLY ASH DAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN KADAR YANG TINGGI

Spesifikasi abu terbang dan pozolan lainnya untuk digunakan dengan kapur

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

a. Jenis I merupakan semen portland untuk penggunaan umum yang memerlukan persyaratan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia konstruksi modern saat ini.

Kartika Purwitasari, Achfas Zacoeb, Siti Nurlina ABSTRAK Kata Kunci : 1. Pendahuluan

PRESENTASI SEMINAR SKRIPSI

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan beton non pasir, yaitu beton yang dibuat dari agregat kasar, semen dan

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

STUDI PENGARUH KURVA GRADING IDEAL AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN VARIASI BLENDING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

PENGGUNAAN AGREGAT HALUS DENGAN SUMBER LOKASI BERBEDA UNTUK CAMPURAN BETON

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BATU KAPUR KRISTALIN TUGAS AKHIR PROGRAM SI

BETON RINGAN LUSI KUAT, RINGAN DAN STABIL

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berat Tertahan (gram)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama

Transkripsi:

Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam Arie hadiwinata, Triwulan dan Pujo Aji Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 6 E-mail: triwulan@ce.its.ac.id Abstrak Pembuatan beton ringan ini terdiri dari PD a-b-c pasta dasar untuk mengetahui komposisi optimum fly ash dan lumpur bakar yang digunakan, PR a-b-c-d pasta ringan untuk mengetahui persen foam optimum, MR a-b-c-d-e mortar ringan untuk mengetahui perbandingan pasir buatan yang optimum. Material penyusun beton ringan adalah semen, fly ash, lumpur bakar, foam dan pasir buatan. Penggunaan foam pada beton ringan mengurangi bobot benda dan menambah ketahanan produk beton ringan terhadap cuaca. Dari hasil pengujian diperoleh PD --6,PR --6-/6,MR --6-/6-,5 berturut-turut memiliki kuat tekan.45 MPa,, MPa,,95 MPa. Sedangkan berat jenis PD --6,PR --6-/6,MR --6-/6-,5 adalah 855.76 kg/cm, 94.8 kg/cm, 989.87 kg/cm.dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa benda uji belum sesuai dengan SNI -49-989 yakni sebagai bata cetak beton dengan kuat tekan minimal.5 MPa. Kata kunci : beton ringan, lumpur bakar Sidoarjo I. PENDAHULUAN ocial responbility, zero waste, low cost merupakan Skonsep yang dipakai dalam penggunaan material baru yakni lumpur Sidoarjo. Social responbility merupakan cara mengedukasi masyarakat tentang pengolahan lumpur. Zero waste cara menggunakan lumpur sebagai material bangunan. Low cost tersedianya bahan murah di lingkungan sekitar. Lumpur Sidoarjo yang begitu melimpah perlu dimanfaatkan secara maksimal, salah satu contoh sebagai alternatif material bangunan. Jika lumpur dapat dimanfaatkan sebagai material bangunan, maka dapat dijadikan solusi untuk mengurangi volume luapan lumpur. []. Di dalam penelitian ini difokuskan pada pembuatan beton ringan yang menggunakan bahan baku lumpur bakar, portland cement, abu terbang (fly ash), serta bahan aditif seperti foam. Lumpur bakar didapatkan dengan mengkalsinasi lumpur kering. Lumpur yang didapat dari Porong Sidoarjo tersebut dikalsinasi untuk menghilangkan kadar air. Portland cement yang dipakai berfungsi sebagai perekat, dengan perbandingan komposisi yang lebih kecil dari material yang lainnya. Fly ash berfungsi sebagai bahan perekat dan meningkatkan durabilitas beton. Penggunaan foam pada beton ringan mengurangi bobot benda, mengikat air dan material lainnya, permukaan adonan menjadi cepat rata, mengeliminasi kesulitan pengeluaran gas dan menambah ketahanan produk beton terhadap perubahan cuaca.[] Idealnya, dicapai beton ringan dalam klasifikasi non struktural menurut SNI -49-989 dengan kuat tekan minimal.5 MPa. II. URAIAN PENELITIAN Gambar berikut ini merupakan flowchart langkah kerja dari penelitian ini. Start Studi Literatur Analisa Material Pembuatan benda uji: Pasta dasar Pasta ringan Mortar ringan Proses Autoclaving Analisa hasil Kuat tekan Berat Volume Kontrol kualitas dengan standar SNI -49-989 Kesimpulan Finish Gambar.. Flowchart langkah kerja dari penelitian ini

A. Analisa Material Lumpur Bakar Sidoarjo Lumpur yang digunakan berasal dari Sidoarjo. Lumpur tersebut memiliki kandungan silikat (SiO ) yang lebih tinggi dari semen namun kandungan kapurnya (CaO) lebih rendah dari semen. Kandungan silikat pada lumpur tersebut berfungsi sebagai filler (bahan pengisi) pada beton, sedangkan lumpur yang telah dibakar berfungsi sebagai binder pada beton []. B. Analisa Material Fly Ash Fly ash jenis C ialah fly ash yang mengandung CaO > % yang dihasilkan dari pembakaran batu bara jenis lignite atau sub bitumen [4]. C. Analisa Material Foam Foam tipe Meycofix SLF dari PT.BASF adalah material pengembang untuk beton ringan yang memberikan busa/foam dengan tingkat homogenitas yang tinggi dan stabil. Bila dalam kondisi tertentu terdapat kesulitan untuk membuat suatu komposisi busa/foam sesuai yang dibutuhkan maka perlu dilakukan trial mix. Pembuatan beton ringan memberikan manfaat secara ekonomis karena memberikan bobot yang ringan, isolasi panas dan kedap suara. Foam tipe Meycofix SLF ini dapat digunakan dengan semua tipe semen Portland. D. Analisa Agregat Halus Agregat halus buatan adalah agregat berupa lumpur Sidoarjo yang telah dioven kemudian di kalsinasi dengan suhu diatas 8 o C selama menit. Agregat yang akan digunakan diperoleh dengan cara coba-coba dan lolos ayakan No.5. Gradasi yang baik dan teratur besar kemungkinan menghasil kan kuat tekan yang tinggi. Dengan agregat yang telah di kalsinasi dengan suhu diatas 8 o C tersebut, kemudian dipilih yang memiliki berat jenis paling kecil diharapkan diperoleh agregat halus ringan yang kemudian dimanfaatkan untuk campuran mortar ringan. [5] E. Pembuatan Pasta Dasar Pasta dasar adalah pasta dengan campuran semen, fly ash, dan lumpur bakar. Metode desain campuran pasta dasar pada penelitian ini menggunakan cara coba-coba. Pasta dasar yang dibuat bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan fly ash dan lumpur bakar. Kebutuhan air yang digunakan dalam pembuatan pasta dasar pada penelitian ini mengacu pada percobaan konsistensi normal. Dari 9 variasi pasta dasar yang dibuat, dipilih campuran pastadasar yang memiliki nilai kuat tekan tertinggi pada umur 7 hari, yang akan digunakan pada pembuatan pasta ringan. F. Pembuatan Pasta Ringan Pasta ringan adalah pasta dengan campuran semen, fly ash, lumpur bakar dan foam (bahan pengembang). Metode desain campuran pasta ringan ini menggunakan cara coba-coba. Pasta ringan yang dibuat bertujuan untuk mengetahui berapa persen foam dari variasi yang digunakan dalam pasta ringan pada penelitian ini, yang menghasilkan kuat tekan tertinggi. Kebutuhan air yang digunakan dalam pembuatan pasta ringan pada penelitian ini, digunakan cara coba-coba dan didapatkan sebesar 48% dari total berat binder. Dari 9 variasi pasta ringan yang dibuat, dipilih campuran pasta ringan yang memiliki nilai kuat tekan tertinggi pada umur 7 hari, yang akan digunakan pada pembuatan mortar ringan. G. Pembuatan Mortar Ringan Mortar ringan adalah campuran semen, fly ash, lumpur bakar, foam (bahan pengembang) dan agregat halus.metode desain mortar pada penelitian ini menggunakan cara cobacoba. Mortar ringan yang dibuat bertujuan untuk mengetahui berapa perbandingan agregat halus yang digunakan mortar ringan pada penelitian ini, yang menghasilkan kuat tekan tertinggi. Kebutuhan air yang digunakan dalam pembuatan mortar ringan 4% dari total berat binder. Kelas Tabel. Standar deviasi kontrol beton (SNI -68-) H. Proses Autoclaving Metode curing yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan autoclave, dengan tekanan tinggi dan durasi waktu yang lama. I. Kontrol Kualitas Pekerjaan Rumus standar deviasi: Σ( x µ ) S = n keterangan : S = Standar deviasi x = nilai benda uji μ = rata-rata nilai dari benda uji n = jumlah benda uji Standar Deviasi untuk kontrol yang berbeda, MPa (psi) Istimewa Umum <,8 Pengujian Konstruksi (< 4) Laboratorium Percobaan Batch <,4 (< ) Sumber : SNI -68- [6] Sangat Baik Baik Cukup Kurang,8-,4-4,-,4 4, 4,8 > 4,8 (4-5),4-,7 (- 5) (5-6),7-, (5- ) (6-7),-,4 (- 5) () (> 7) >,4 (> 5)

. Hasil berat volume III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pasta Dasar. Hasil kuat tekan Kuat tekan hancur pasta dasar dilakukan pada benda uji berukuran d = cm t = 4 cm dengan jumlah 6 buah tiap variasi pada umur 7 hari. Hasil uji dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Kuat Tekan (MPa) (Tamrin,) Kuat tekan pasta dasar umur 7 hari 4 6 8 4 5 5 5 5 4 45 5 55 6 Persen Fly Ash (terhadap total berat binder) (%) Variasi I(semen%) Variasi II(semen5%) Variasi III(Semen%) Gambar. Grafik Kuat Tekan Pasta Dasar Tabel Kuat tekan pasta dasar umur 7 hari Pasta Dasar Rata-rata Standar Kualitas (Mpa) Deviasi PD 9.9.46 Istimewa PD 9..7 Istimewa PD 8.8.5 Istimewa PD4 4.54. Istimewa PD5.8.8 Istimewa PD6.8.68 Istimewa PD7.84. Istimewa PD8 9.4. Sangat Baik PD9 7.5. Istimewa Dari Gambar dan Tabel menunjukkan bahwa dengan semakin banyak penambahan fly ash ke dalam campuran akan berpengaruh terhadap nilai kuat tekan pada benda uji yang dibuat pada penelitian ini, yakni nilai kuat tekan semakin turun seiring dengan penambahan semen [7]. Berat Volume (kg/cm ) Berat volume pasta dasar umur 7 hari 5 5 5 5 5 4 45 5 55 6 65 Persen Lumpur Bakar terhadap berat binder (%) Berat volume variasi I (semen %) Berat volume variasi II (semen 5%) Berat volume variasi III (semen %) Gambar. Grafik Berat Volume Pasta Dasar Tabel Berat volume pasta dasar umur 7 hari Pasta Dasar Rata-rata (kg/m ) PD 799.6 PD 79.7 PD 784.77 PD4 8.55 PD5 86.6 PD6 8. PD7 855.76 PD8 845.8 PD9 86.5 Dari Gambar dan Tabel menunjukkan bahwa nilai berat volume semakin besar seiring dengan semakin banyak penambahan lumpur bakar ke dalam campuran pasta dasar pada penelitian ini [7]. B. Pasta Ringan. Hasil kuat tekan Kuat tekan hancur pasta ringan dilakukan pada benda uji berukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan jumlah buah tiap variasi pada umur 7 hari. Hasil uji dapat dilihat pada gambar dibawah ini;

4 Kuat Tekan (MPa) Kuat tekan pasta ringan umur 7 hari dengan autoclave tekanan.8 bar 4 selama jam /6 /5 /4 Foam (terhadap total berat binder) PR PR PR Gambar 4. Grafik Kuat Tekan Pasta Ringan Tabel 4 Kuat tekan pasta ringan umur 7 hari Ratarata Pasta Ringan Standar Kualitas (Mpa) Deviasi PR-foam..4 Istimewa PR-foam.5. Istimewa PR-foam.8. Istimewa PR-foam.8. Istimewa PR-foam.7. Istimewa PR-foam.49.5 Istimewa PR-foam.6.8 Istimewa PR-foam.9.5 Istimewa PR-foam..5 Istimewa Pem bahasan: Dari Gambar 4 dan Tabel 4 menunjukkan bahwa dengan semakin banyak penambahan foam ke dalam campuran akan berpengaruh terhadap nilai kuat tekan pada benda uji yang dibuat pada penelitian ini yakni nilai kuat tekan semakin rendah [7]. Berat Volume (kg/cm ) Berat volume pasta ringan umur 7 hari dengan autoclave tekanan,8 bar selama jam 8 6 4 /6 /5 /4 Foam (terhadap total berat binder). Hasil berat volume Tabel 5 Berat volume pasta ringan umur 7 hari Pasta Rata-rata Ringan (kg/m ) PR-foam 94.8 PR-foam 89.47 PR-foam 856. PR-foam 888.5 PR-foam 88. PR-foam 85.4 PR-foam 84.67 PR-foam 89.47 PR-foam 784. Gambar 5 dan Tabel 5 menunjukkan bahwa berat volume yang dihasilkan oleh pasta ringan pada penelitian ini dipengaruhi penambahan foam yang menyebabkan berat volume lebih ringan dari pada pasta dasar [7]. C. Mortar Ringan. Hasil kuat tekan Kuat Tekan (MPa).5..5..5. Kuat tekan mortar ringan umur 7 hari dengan autoclave tekanan bar selama jam.5.5.75 Persen pasir buatan (terhadap total berat binder) (%) MR-.5 MR-.5 MR-.5 Gambar 6. Grafik Kuat Tekan Mortar Ringan PR PR PR Gambar 5. Grafik Berat Volume Pasta Ringan

5 Tabel 6 Kuat tekan mortar ringan umur 7 hari Ratarata Mortar Ringan Standar Kualitas (Mpa) Deviasi MR-,5.97.5 Istimewa MR-,5.84.8 Istimewa MR-,75.5.9 Istimewa MR-,5.79.5 Istimewa MR-,5.44.8 Istimewa MR-,75.5.5 Istimewa MR-,5..9 Istimewa MR-,5.85.9 Istimewa MR-,75.5.5 Istimewa Tabel 7 Berat volume mortar ringan umur 7 hari Mortar Ringan Rata-rata (kg/m ) MR-.5 989.87 MR-.5 9. MR-.75 98.8 MR-.5 98.7 MR-.5 9.9 MR-.75 898. MR-.5 97.4 MR-.5 895. MR-.75 885.6 Berat Volume (kg/cm ) Gambar 6 dan Tabel 6 menunjukkan bahwa dengan semakin banyak penambahan pasir buatan ke dalam campuran akan berpengaruh terhadap nilai kuat tekan pada benda uji yang dibuat pada penelitian ini [7]. 8 6 4. Hasil berat volume Berat volume mortar ringan umur 7 hari dengan autoclave tekanan bar selama jam.5.5.75 Persen Pasir Buatan (terhadap total berat binder) (%) MR-.5 MR-.5 MR-.5 Gambar 7. Grafik Berat Volume Mortar Ringan Gambar 7 dan Tabel 7 menunjukkan bahwa berat volume mortar lebih besar dari pada pasta ringan, ini disebabkan penambahan pasir buatan ke dalam mortar [7] D. Kontrol kesesuaian mortar ringan dengan SNI -49-989 Tabel 8 SNI -49-989 tentang bata beton untuk pasangan dinding Syarat Fisik Kuat Tekan Bruto Ratarata Minimum Kuat Tekan Bruto Masingmasing Benda Uji Minimum Satuan MPa MPa Tingkat Mutu Bata Beton Pejal Tingkat Mutu Bata Beton Berlubang I II III IV I II III IV. 5.8 4 8.4 7.8 4.8 4...5 8.4 7.8 6. 5.4 4..6.4. 5 Penyerapan Air Ratarata Maksimum % 5 5 - - 5 5 - - Ditinjau dari SNI -49-989 tentang bata beton untuk pasangan dinding. Mortar ringan tidak masuk dalam persyaratan, karena kuat tekan mortar ringan kurang dari syarat kuat tekan hancur minimum yaitu.5 MPa.

6 IV. KESIMPULAN. Kuat tekan pasta dasar yang maksimum adalah: a. Variasi I PD7 dengan nilai kuat tekan tertinggi.84 MPa. b. Variasi II PD8 dengan nilai kuat tekan tertinggi 9.4 MPa. c. Variasi III PD9 dengan nilai kuat tekan tertinggi 7.5 MPa.. Hasil kuat tekan pasta ringan pada penelitian ini sebagai berikut : a) Variasi I PR-foam didapatkan kuat tekan tertinggi yaitu. MPa. b) Variasi II PR-foam didapatkan kuat tekan tertinggi yaitu.8 MPa. c) Variasi III PR--foam didapatkan kuat tekan tertinggi yaitu.6 MPa.. Hasil kuat tekan mortar ringan pada penelitian ini sebagai berikut: a. Variasi I + pasir I (MR-.5) didapatkan kuat tekan tertinggi yaitu.97 MPa. b. Variasi II + pasir I (MR-.5) didapatkan kuat tekan tertinggi yaitu.79 MPa. c. Variasi III + pasir I (MR-.5) didapatkan kuat tekan tertinggi yaitu. MPa. 4. Untuk berat volume pasta dasar umur 7 hari a)variasi I PD7 memiliki berat jenis 855.76 kg/m, sehingga belum memenuhi syarat sebagai beton ringan. b)variasi II PD8 memiliki berat jenis 845.8 kg/m, sehingga belum memenuhi syarat sebagai beton ringan. c) Variasi III PD9 memiliki berat jenis 86.5 kg/m, sehingga belum memenuhi syarat sebagai beton ringan. 5. Untuk berat volume pasta ringan (autoclave) umur 7 hari a)variasi I PR-foam memiliki berat jenis 94.8 kg/m, sehingga memenuhi syarat sebagai beton ringan karena memiliki berat jenis <8 kg/m. b)variasi II PR-foam memiliki berat jenis 888.5 kg/m, sehingga belum memenuhi syarat sebagai beton ringan karena memiliki berat jenis <8 kg/m. c) Variasi III PR-foam memiliki berat jenis 84.67 kg/m, sehingga memenuhi syarat sebagai beton ringan karena memiliki berat jenis <8 kg/m. 6. Untuk berat volume mortar ringan (autoclave) umur 7 hari a)variasi I MR-.5 memiliki berat jenis 989.87 kg/m, sehingga memenuhi syarat sebagai beton ringan karena memiliki berat jenis <8 kg/m. b)variasi II MR-.5 memiliki berat jenis 98.7 kg/m, sehingga belum memenuhi syarat sebagai beton ringan karena memiliki berat jenis <8 kg/ c) Variasi III MR-.5 memiliki berat jenis 97.4 kg/m, sehingga memenuhi syarat sebagai beton ringan karena memiliki berat jenis <8 kg/m 8.Diambil persyaratan SNI -49-989 tentang bata beton untuk pasangan dinding, beton ringan yang menggunakan lumpur bakar Sidoarjo belum memenuhi standar yang ada. Ini disebabkan karena kuat tekan beton ringan belum memenuhi target yang ditetapkan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis A. H. mengucapkan terima kasih kepada Ibu Triwulan, Ibu Januarti dan Bapak Pujo Aji yang telah membimbing dan memberikan bantuan financial serta bantuan peralatan yang sangat bermanfaat bagi penelitian ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Pak Harjo dari Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Teknik Sipil ITS, BPLS, Ibu Santi dari PT.Surya Beton Indonesia, Pak Agung dari PT.BASF Indonesia dan saudara iqbal dari PT Sari Bumi Sedayu yang telah membantu proses dalam percobaan kalsinasi lumpur bakar. DAFTAR PUSTAKA [] Rahman, Andy. Sidoarjo Mud Volcano Research Center, (,Apr). [] Lasino. Penelitian Pemanfaatan Lumpur Sidoarjo Untuk Bata Merah dan Genteng.Jurnal Permukiman () [] Adiningtyas.Tami, Analisa Sifat Mekanik Beton Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash dan Lumpur Kering Sebagai Pengisi. Tugas Akhir. Surabaya: ITS (7). [4] ASTM C68-. Standard Specification for Coal Fly Ash and Raw or Calcined natural Pozzolan for Use as a material admixture in Concrete. Annual Book of ASTM Standard. [5] Mulyono,Tri.Teknologi Beton. Yogyakarta.(5). [6] SNI 68- tentang Standar Deviasi Kontrol Beton. [7] Januarti Jaya Eka Putri,Triwulan dan Kurniawan, Robby. Studi Beton Ringan dengan Bahan Serat, Semen, Fly Ash, dan Lumpur Sidoarjo.Tugas Akhir. Surabaya: ITS (). [8] SNI -49-989 tentang Bata Beton Untuk Pasangan Dinding