ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran rakyat dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai kemampuan daya dukungnya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA HARGA MINYAK DUNIA DENGAN INFLASI DUNIA TAHUN (Pendekatan Error Corection Model atau ECM)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB I PENDAHULUAN. dunia terutama negara sedang berkembang. Masalah kemiskinan harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

ANALISIS PERMINTAAN LISTRIK RUMAH TANGGA (R1-900 VA) DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

PENGARUH INVESTASI, JUMLAH UNIT USAHA, EKSPOR, TINGKAT UPAH, INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECILDI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. fakta bahwa pertanian padi merupakan penghidupan bagi sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI JAWA TENGAH PERIODE

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi pemerintah atau government expenditure adalah. anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang muncul dinegara yang sedang berkembang adalah. bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Harga pada perekonomian biasanya tidak lepas dari faktor permintaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perdagangan Internasional merupakan salah satu upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya negara berkembang di dunia mengalami keadaan

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, INFLASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam waktu jangka pendek biasanya sulit untuk menambah hasil

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Transkripsi:

1 ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN 1979 2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : ANWAR SETIAWAN B 300 030 049 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi, oleh karena seringkali pengertiannya dianggap sama. Proses industrialisasi dan pembangunan industri ini sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata lain, pembangunan industri itu merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat, bukan merupakan kegiatan yang mandiri untuk hanya sekedar mencapai fisik saja. (Arsyad, 1992): Industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuannya memanfaatkan secara optimal sumber alam dan sumber daya lainnya. Hal ini berarti pula sebagai suatu usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga manusia disertai usaha untuk meluaskan ruang lingkup kegitan manusia. Dengan demikian dapat diusahakan secara Vertical semakin besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus secara Horizontal semakin luasnya lapangan kerja produktif bagi penduduk yang semakin bertambah. Kita telah sering mendengar pendapat bahwa industri itu mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin (leading sector), Leading Sector ini maksudnya adalah dengan adanya pembangunan industri maka akan memacu 1

2 dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya. Hal ini berarti keadaan menyebabkan meluasnya peluang kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapat dan permintaan masyarakat (daya belinya). Kenaikan pendapat dan peningkatan daya beli (permintaan) tersebut menunjukkan bahwa perekonomian itu tumbuh dan sehat (Arsyad,1992). Dari uraian diatas bisa di telaah peranan industri dalam perkembangan struktural pada suatu perekonomian. Tolak ukurnya yang terpenting antara lain : sumbangan sektor industri (manufacturing) terhadap PDB, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri, dan sumbangan komoditi industri terhadap ekspor barang dan jasa. (Arsyad, 1992) Berdasarkan latar belakang diatas mendorong penulis untuk meneliti lebih lanjut bagaimana jumlah produksi tekstil di Indonesia, dituangkan dalam skripsi yang berjudul Analisis produksi industri tekstil di Indonesia tahun 1979-2005. Penelitian ini membahas jumlah produksi sektor industri tekstil di Indonesia serta faktor -faktor yang mempengaruhi antara lain jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja, jumlah impor tekstil, dan inflasi. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja, upah tenaga, jumlah impor tekstil, dan inflasi, terhadap jumlah produksi tekstil di Indonesia pada tahun 1979-2005.

3 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja, jumlah impor tekstil, dan inflasi terhadap jumlah produksi tekstil di Indonesia pada tahun 1979-2005. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini berkaitan dengan diatas adalah sebagai berikut : 1. Dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk memajukan sektor industri terhadap pertumbuhan perekonomian negara. 2. Dapat bermanfaat bagi pengusaha tekstil sebagai dasar untuk mengkaji perkembangan sektor industri tekstil dan menciptakan kesempatan kerja di Indonesia. 3. Dapat di gunakan sebagai landasan atau bahan informasi penelitian berikutnya. E. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini model yang di gunakan untuk mengana lisis faktorfaktor yang mempengaruhi jumlah produksi tekstil di Indonesia, maka alat analisis yang di gunakan adalah Error Corection Model (ECM). Hal ini dikarenakan kemampuan ECM dalam mencakup lebih banyak variabel untuk menganalisis fenomena jangka panjang, kemudian mengkaji konsisten atau

4 tidaknya suatu model empiris dengan teori ekonometrika. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu terdiri dari jumlah produksi tekstil (sebagai variabel dependent), dan jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja, jumlah impor tekstil dan in flasi sektor industri tekstil (sebagai variabel independent ). Model matematisnya sebagai berikut : DY = ß0 + ß1?X1 + ß2?2 + ß3?X3 + ß4?X4+ ß5?X5+ß6X2t-1+ß7X3t- 1+ß8X4t-1+ß9ECT=Ut Dimana : ECT=X1t-1+X2t-1+X3t-1+X4t-1+X5t-1 Keterangan : Y X1 X2 X3 X4 X5 X1t-1 X2t-1 X3t-1 X4t-1 X5t-1 ß0 ß1...ß10 Ut : Jumlah Produksi Tekstil (juta rupiah pertahun) : Jumlah Penduduk (ribu jiwa pertahun) : Jumlah Tenaga K erja (orang pertahun) : Upah Tenaga Kerja (ribu rupiah pertahun) : Jumlah Impor Tekstil (US$ pertahun) : Inflasi (persen pertahun) : Jumlah Perusahaan Industri Tekstil tahun sebelumnya : Jumlah Tenaga Kerja tahun sebelumnya : Upa h Tenaga Kerja tahun sebelumnya : Jumlah Impor Tekstil tahun sebelumnya : Inflasi tahun sebelumnya : Konstanta : Koefisien Regresi : Variabel Pengganggu

5 Dari model diatas, dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian yang meliputi: 1. Uji Stasionaritas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data stasioner dapat langsung di estimasi, atau tidak stasioner karena mengandung unsure trend (random walk) yang perlu dilakukan penanganan tertentu yaitu dengan jalan mendifferensing. 2. Uji Kointegrasi Uji kointegrasi adalah uji yang bertujuan mendeteksi adanya stasioner bersama beberapa variabel yang secara individu mungkin tidak stasioner. 3. Pengujian Asumsi Klasik a. Multikolinearitas (Uji Klein) Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana satu atau lebih variabel bebas berkorelasi dengan variabel bebas lainnya, atau dengan kata lain suatu variabel bebas merupakan fungsi linear dari variabel bebas lainnya. b. Heterokedastisitas (Uji White) Heterokedastisitas adalah kondisi dimana variabel pengganggu tidak mempunyai varian yang sama, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heterokedastisitas dapat dilakukan menggunakan metode uji white (Gujarati, 1995 : 366)

6 c. Autokerelasi (Uji Breusch Godfrey) Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang. 4. Uji Normalitas Asumsi normalitas gangguan Ut adalah penting sekali mengingat uji validitas pengaruh variabel independen baik secara serempak (uji F) maupun sendiri-sendiri (uji t) dan estimasi nilai variabel dependen mensyaratkan hal ini. 5. Uji Spesifikasi Mode l (Uji Ramsey Reset) Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi CLRM tentang linearitas model. 6. Uji Kebaikan Model a. Uji F (F Test) Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis atau tidak. b. Uji Validitas Pengaruh (Uji t) Uji statistik t untuk mengetahui besar pengaruh suatu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. c. R² (Koefisien Determinasi Majemuk). Koefisien determinasi menyatakan proporsi atau presentasi tata varian dependenn Yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model.

7 F. Sistematika Penulisan Penulisan hasil penelitian didalam skripsi ini disusun sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan yang dipilih dari berbagai sumber tertulis yang mendukung penelitian, hasil-hasil penelitian yang relevan yang telah dilakukan sebelumnya dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi menegenai jenis dan sumber data, definisi operasional variabel, model dan metode analisis data, uji statistik dan uji asumsi klasik. BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum dari objek penelitian, data yang diperoleh, analisis penelitian dan pembahasannya, pembuktian hipotesis serta interpretasi ekonomi. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dari serangkaian pembahasan skripsi pada bab IV serta saran-saran yang perlu disampaikan.