KESEHATAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus) PADA USAHA KERAMBA DI DESA MASTA, TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN KARAMBA DI SUNGAI KAHAYAN (Water Quality Research For Fish Farming Keramba In The Kahayan River)

III. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

III. METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Tahap Persiapan Hewan Percobaan Aklimatisasi Domba

PEMBERIAN PAKAN PELET YANG DICAMPUR PUPUK ORGANIK CAIR BIOTON TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPPA. Elrifadah. Abstract

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN

TEKNIK DIAGNOSTIK IKAN

PENGARUH METIL METSULFURON TERHADAP SEL DARAH MERAH IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypopthalmus) ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

METODE PENELITIAN. Pemilihan Ikan Uji dan Bakteri (Patogen dan Probiotik)

II. METODOLOGI 2.1 Penyediaan Bakteri Probiotik 2.2 Ekstraksi Oligosakarida/Prebiotik

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan Metode Penelitian Persiapan Wadah

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel

EFEKTIFITAS SISTEM AKUAPONIK DALAM MEREDUKSI KONSENTRASI AMONIA PADA SISTEM BUDIDAYA IKAN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

TOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS BERBEDA

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

GAMBARAN DARAH IKAN II (SDP, AF DAN DL)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS Cyprinus carpio DAN IKAN BAUNG Macrones sp DENGAN SISTEM CAGE-CUM-CAGE

II. METODE 2.1 Rancangan Penelitian 2.2 Isolasi Bakteri Kandidat Probiotik

Pengaruh Sumber Makanan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kelabau Padi (Osteochilus melanopleura) yang Dipelihara Dalam Hapa di kolam

KESESUAIAN KUALITAS AIR KERAMBA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI DANAU SENTANI DISTRIK SENTANI TIMUR KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelangsungan Hidup Ikan Nila Nirwana Selama Masa Pemeliharaan Perlakuan Kelangsungan Hidup (%)

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

Water Quality Black Water River Pekanbaru in terms of Physics-Chemistry and Phytoplankton Communities.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

III. METODOLOGI. (Cr 3+ ). Faktor suhu menggunakan 2 level suhu media yaitu T i (suhu 20±2

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

Potensi budidaya ikan di Waduk Embung Klamalu Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat: Kajian kualitas fisika kimia air

METODOLOGI Waktu dan Tempat Ikan Uji Persiapan Bahan Baku Biji Karet Komposisi TBBK Tidak Diolah TBBK Diolah

Lampiran 1. Road-map Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam system sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

282 Jurnal Perikanan (J. FISH. Sci) X (2) : ISSN:

Lampiran 1. Road-map Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusan Budidaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

III. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. ikan dilakukan di keramba jaring apung Danau Limboto, Kecamatan Batudaa,

II. BAHAN DAN METODE

ANALISIS DAYA DUKUNG PERAIRAN BERDASARKAN KUALITAS AIR TERHADAP PELUANG BUDIDAYA ABALON (Haliotis sp.) DI PERAIRAN KUTUH, BALI

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

II. METODOLOGI 2.1 Metode Penelitian Identifikasi Bakteri Uji Peningkatan Virulensi Bakteri Uji

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK B PENETAPAN KADAR KREATININ

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. trombosit. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8 % berat

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) : (2013) ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

Kampus Indralaya Jl. Raya Palembang Prabumulih KM 32 Ogan Ilir Telp ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Surakarta dan UPT Laboratorium Pusat MIPA UNS. B. Alat dan Bahan

Pengaruh perendaman dosis hormon methyl testosteron berbeda terhadap sintasan hidup dan pertumbuhan larva ikan nila, Oreochromis niloticus

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

Enlargement of Selais (Ompok hypopthalmus) With fish meal Containing Thyroxine (T4) Hormones. Fisheries and Marine Science faculty Riau University

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

341 KESEHATAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus) PADA USAHA KERAMBA DI DESA MASTA, TAPIN, KALIMANTAN SELATAN (Fish Health Of Tilapia Gift (Oreochromis Niloticus) In Fish Farming With Cages, At Masta Village, Tapin, South Kalimantan) Sarkiah, Anny Rimalia, Rina Iskandar Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarmasin email : Oriens_rin@yahoo.com ABSTRACT This study aims to determine the health of Tilapia Gift and reared in cages and water quality conditions of the river masta as indicators of environmental health Masta river waters. The method used is a survey method, and analyzed by descriptive qualitative, Research results show that the health of tilapia gift that is maintained in the system of cages in the village of Masta is in good health and normal condition, wherein: hematocrit, ertitrosit, hemoglobin values, everything is in the range of normal values. Similarly, the results of water quality analysis, showed that the water quality parameter value, good temperature,,, and brightness in the normal range and within the limits tolerated by fish. Keywords : fish helth, Tilapia Gift, Masta village PENDAHULUAN Desa Masta, salah satu desa di kecamatan Bakarangan Kabupaten Tapin, dimana salah satu mata pencaharian utama masyarakatnya adalah budidaya ikan Nila Gift dengan keramba, Usaha ini memiliki potensi untuk dikembangkan dengan memanfaatkan aliran sungai Masta, yang merupakan salah satu aliran DAS Barito(BP DAS Barito, 2015). Namun demikian sungai juga tidak terlepas dari bahan polutan yang dibawa dari hulu ke hilir, baik limbah domestik ataupun sumber polutan dari kegiatan pertambangan yang ada di sekitar sungai yang masuk melalui run off air hujan. Satus kesehatan ikan dapat dideteksi dari kualitas darah dengan parameter darah yang mencakup hematokrit,jumlah eritrosit, kadar hemoglobin,jumlah leukosit, jumlah trombosit sertakomponen penyusun struktur darah. Kadar hematokrit, jumlah eritrosit dan kadarhemoglobin merupakan indikator utama untuk mengetahui perubahan aktivitas ikan(hoar & Randall, 1978). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui status kesehatan ikan nila yang dipelihara dalam karamba di sungai Masta, berdasarkan parameter hematokrit, jumlah eritrosit dan Hemoglobin (Hb) METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey, karena data dikumpulkan langsung dari kegiatan lapangan. Pengamatan terhadap ikan uji adalah : a. Mengambil 2(dua) ekor ikan uji di 3(tiga) titik sampling yang telah ditentukan. b. Pengamatan visual dengan memperhatikan bentuk dan warna ikan yang dijadikan sampel serta mengamati ada tidaknya organisme patogen yang menempel pada tubuh ikan terutama pada kulit, sisik dan insang.

342 c. Melakukan pengukuran berat (gram) dan panjang ikan (cm) d. Pengamatan terhadap kadar Hct, RBC dan Hb dilakukan di laboratoriumya itu : dengan cara darah ikan diambil dari arteri kaudalis dengan memotong bagian batang ekor menggunakan pisau bedah yang steril. Untuk mencegah penggumpalan darah saat pemotongan digunakan EDTAsebagai anti koagulan. Darah kemudian ditampung pada cawan porselin bersamaandengan pemberian EDTA,. Analisis Data Data yang diperoleh mengenai status kesehatan ikan dianalisis secara deskriptif kualitatif, dengan parameter pengukuran sebagai berikut. a. Perhitungan kadar Hematokrit (Hct): Darah dari cawan porselin dimasukkan ke dalam tabung kapiler kira-kira 2/3 tinggi tabung. Ujung tabung ditutup rapat dengan lilin serta dibungkus tissu, supaya tidak pecah saat disentrifus. Disentrifus dengan kecepatan 1500 rpm selama 5 menit. Bagian yang berwarna merah dari isi tabung sebagai hematokrit. Menghitung kadar hematokrit dengan persamaan: Kadar hct = Bagianyangberwarnamerah (cm) X100% Seluruhbagianisitabung (cm) b. Perhitungan jumlah eritrosit (RBC) Darah dari cawan porselin, disedot dengan pipet eritrosit sampai tanda 0,5, lalu ujung pipet dibersihkan. Selanjutnya dihisap larutan hayem sampai tanda 101- lakukan pengocokan agar tercampur selama 3 menit. kemudian diteteskan pada kamar hitung Neubeuer, diamati dan dihitung jumlah sel eritrosit dibawah mikroskop. Eritrosit dihitung dengan persamaan sebagai berikut. Jumlahselterhitung (ET) KE = X 100% Volumekadarhitung (0,02) c. Pengukuran kadar hemoglobin (Hb) dengan metode Sahli. Sebanyak 0,1 N-HCl dimasukkan ke dalam tabung pengencer hingga menunjukkan skala 2. Darah dari cawan porselin disedot dengan pipet Hb sampai skala 20. Lakukan pengadukan agar tercampur rata' Tabung pengencer dimasukan kedalam komparator blok untuk membandingkan warna larutan darah dengan larutan standar disampingnya, bila belum sama ditambahkan tetes demi tetes aquades kedalam tabung pengencer sampai larutan darah sama dengan larutan standar. Tinggi larutan darah pada skala dihitung sebagai kadar Hb (g%). HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas darah Ikan Nila Gift Hasil analisa sampel darah ikan uji di laboratorium Veterener dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Selatan untuk sampel darah ikan uji dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Parameter Kesehatan Ikan Nila Gift No. Kode Hct % Hb dl RBC 10 6 /ul 1. A1 37.40 10.50 2.26 2. A2 46.60 14.70 2.92 3. B1 25.10 7.00 1.48 4. B2 40.60 12.20 2.74 5. C1 45.10 13.30 2.91 6 C2 38.20 11.40 2.45 Sumber : Hasil analisis

343 Kualitas darah yang diambil meliputi : 1. Kadar Hematokrit (Hct) Hasil analisa Hematokrit (Hct) untuk masing-masing sampel dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini, Tabel 2. kadar Hematokrit (Hct) ikan nila Gift dalam karamba di desa sungai Masta A 37.40 46.60 B 25.1. 40.60 C 38.20 45.10 Hasil analisa memberikan gambaran bahwa disetiap titik sampel kadar Hematokrit bervariasi pada setiap kelompok karamba. Dengan demikian kadar hematokrit disetiap kelompok sampling (Hct : 25.1 46.60 %) yang tersebar disetiap kelompok pengamatan berada diatas kadar minimal yang disarankan. Hematokrit dapat dipengaruhi musim, makanan dan faktor faktor hormonal Menurut Fange (1992), Pada ikan toleransi kadar Hematokrit pada umumnya relative konstan antara 20 40 %. Nilai normal hematokrit ikan nila berkisar antara 27 37 % ((Hrubec dan Smith,2011). Menurut Salasia dkk.(2001) nilai hematokrit ikan nila berkisar 28.00 35.13 %. Dengan demikian nilai Hct pada ikan nila tergolong sehat. Hematokrit dapat dipengaruhi musim, makanan dan faktor faktor hormonal. 2. Hemoglobin (Hb) Hasil analisa kadar Hemoglobin (Hb) ikan uji dapat dilihat pada table 3 berikut ini, Tabel 3. Jumlah Hemoglobin (Hb) ikan nila Gift dalam karamba di sungai Masta. A 10.50 14.70 B 7.00 12.20 C 11.40 13.30 Jumlah Hb pada ikan dipengaruhi oleh jenis ikan (species),jenis kelamin,umur,kondisi fisik,musim,tekanan udara dan kebiasaan hidup ikan. Menurut (Sherif & Feky 2009), Pada perairan 15 30 0 C kadar hemoglobin ikan nila Normal berkisar antara 7,5 8 g 100 ml -1. Dengan demikian,kadar Hemoglobin dalam darah ikan hasil penelitian ini masih dalam kisaran normal dan dapat dikatakan ikan tersebut sehat. 3. Jumlah Eritrosit (RBC) Hasil analisa Eritrosit ikan uji dapat dilihat pada table 4 berikut ini, Tabel 4. Jumlah Eritrosit ikan nila Gift dalam karamba di sungai Masta. A 2.26 2.29 B 1.48 2.74 C 2.91 2.45 Bentuk dan ukuran kecil eritrosit merupakan nilai adaptif bagi oksigen dan karbondioksida yaitu sebagai pengangkut yang dapat cepat menyebar keseluruh

344 jaringan. kisaran normal jumlah eritrosit ikan pada umumnya yaitu 20.000-3.000.000 sel/mm³ (Sjafei et al. (1989) diacu dalam Marthen (2005)). Dengan demikian jumlah eritrosit ikan yang diteliti tergolong normal dengan kategori sehat. Ditambahkan oleh (Oktavia, 2011), hewan yang aktif bergerak akan memiliki eritrosit yang banyak karena akan mengkonsumsi banyak oksigen, sebab eritrosit berfungsi sebagai transport oksigen dalam darah. Jumlah Eritrosit bervariasi tergantung umur, jenis kelamin,hormon dan lingkungan. Parameter Kualitas Air Hasil pengamatan pada Kualitas Air pada Sungai di Desa Masta tempat usaha keramba dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini. Tabel 5. Hasil Pengamatan kualitas Air. Titik Sampling Parameter Kualitas Air A B C Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan Pagi 5,9 mg/l 27 O C 63 cm 7,38 5.9 mg/l 26 O C 60 cm 5,8 mg/l 27 O C 63 cm Nilai Sore 6,2 mg/l 31 O C 68 cm 6,1 mg/l 30 O C 70 cm 6,2 mg/l 30 O C 66 cm Berdasarkan hasil Pengukuran suhu air di Desa Masta Kecamatan Bakarangan suhu air sungai hasil pengukuran berkisar antara 27 º C 31 º C. Menurut Zonneveld, 1991. optimal untuk hidup ikan nila pada kisaran 14 38 o C, namun suhu yang baik untuk perkembangbiakan berkisar antara 25 30 o C.Dengan demikian suhu air sungai masih berada pada kisaran yang dapat ditoleransi untuk hidup ikan. Hasil pengukuran air sungai di Desa Masta berkisar antara 7,38. yang ditoleransi oleh ikan Nila berkisar antara 5 hingga 11, tetapi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal adalah 7 8. (Harjo dan Djokosetiyanto, 2005). Dengan demikian kisaran Air Sungai Masta 7,38 masih berada nilai yang direkomendasikan. Hasil pengukuran, berkisar antara 4,34 mg/l 6,1 mg/l. Menurut Kordi (1997) Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi dengan konsentrasi oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan nila adalah lebih dari 5mg/l. Dengan demikian disungai Masta masih berada pada kisaran yang direkomendasikan Kordi,1997. Berdasarkan hasil Pengukuran air di pagi hari berkisar antara 60-63 cm dan pengukuran pada sore hari berkisaran antara 68 70 cm. ini berarti sungai masta tingkat kecerahannya masih tergolong baik. Tingkat kecerahan yang baik berkisaran antara 30 65 cm yang mendukung untuk organisme Akuatik ( Boyd dan licthkoppler,1997 dalam Suwondo dkk,2005).

345 KESIMPULAN Dari hasil Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa status kesehatan ikan nila gift yang dipelihara dalam system karamba di desa Masta adalah dalam keadaan sehat dan kondisi normal, dimana : 1. kadar hematokrit bervariasi pada kelompok keramba I berkisar antara 37,4 46,6 %, pada kelompok keramba II berkisar antara 25,1 40,6% dan pada kelompok keramba III berkisar antara 38,2 45,1 %. 2. jumah ertitrosit pada kelompok keramba I jumlah eritrosit ikan nila gift berkisar antara 2,26 2,92X10 6 /ul, pada kelompok keramba II berkisar antara 1,48-2,74 X10 6 /ul dan pada kelompok keramba III berkisar antara 2,91-2,45X10 6 /ul. 3. nilai hemoglobin pada kelompok keramba I berkisar antara 10,50-14,70 dl, pada kelompok keramba II berkisar antara 7,0-12,20 dl dan pada kelompok keramba III berkisar antara 11,40-13,30 dl. 4. Nilai parameter kualitas air, baik suhu,,, dan kecerahan dalam kisaran yang normal dan dalam batas yang ditolerir oleh ikan. DAFTAR PUSTAKA BP DAS Barito, 2015. Badan Pengelola DAS Barito. www.bp.das.barito.go.id. Burke RN, S.R, 1980. Human anatomy and Physiology for the Health Sciences. A. Wiley Medical Publication John Wiley and Sons, New York, Chcherter Brisbane, Toronto, Singapore. Ellis, A.E.R.J. Robert and P.Tytler, 1978. The Anatomy and Phatology Fange R., 1992. Fish Blood Cells In Fish Pysiolgy Vol. XII Part B (the Cardiovcasculare Ssystem) Edited by W.S. Hoar.D.J. Rendall and A.P. Farrell. Academic Press Inc. London. Hoar. W.S. and D.J. Randall, 1978. Fish Physiology Vol. VII. Academic Press. New York San Fransco. London Kordi. 1997. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang.Hal 180-181;182; M.Ghufran H. Kordi K. & Andi Baso Tancung. Pengelolan Kualitas Air. Dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta.Jakarta. Mitruka, B., and H.M. Rawnsley, 1981. Clinical Biochemical and Hematological Reference Values in Normal Experimental Animal and Normal Humanas. Masson Publishing. USA. Moch. Nazir. 2010. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Schaperclaus, W., 1992. Fish Disease. Vol 2.A.A. Balkema, Rotterdam. Smith dan Mangkoewidjojo, 1998. Pemeliharaan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis UI.Press. Jakarta. Usni Arie, 2003, Pemeliharaan dan Pembesaran Nila Gift, Penebaran swadaya Jakarta Wulangi,S.K, 1992. Prinspi-Prinspi Fisiologi Hewan. ITB. Bandung. Zonneveld, N., E.A. Huisman, and J.H. Boon, 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. PT Gramedia Pustaka. Jakarta.