HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Disusun Oleh : HARIYANTO NPM: 12.1.01.09.0471 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1
2
3
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015 HARIYANTO NPM: 12.1.01.09.0471 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Pembimbing I : Drs. Setyo Harmono, M.Pd. Pembimbing II : Wasis Himawanto, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Hariyanto. NPM : 12.1.01.09.0471. Hubungan Antara Kecepatan Kelincahan Dengan Keterampilan Menggiring Bola Pada Siswa Putra SMK PGRI 4 Kediri Tahun 2015. Skripsi, FKIP UNP Kediri, 2015. Permasalahan ini adalah (1) adakah hubungan antara kecepatan dengan menggiring bola? (2) adakah hubungan antara kelincahan dengan menggiring bola? (3) adakah hubungan antara kecepatan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola sepak bola pada siswa putra kelas X SMAK Santa Augustinus Kediri tahun 2015. Metode ini menggunakan metode survey dengan teknik tes pengukuran. Populasi digunakan ini adalah siswa putra kelas SMK PGRI 4 Kediri sebanyak 84 siswa, sampel ini diambil secara total sampling yaitu 84 siswa. Variabel terdiri dari dua variabel bebas yaitu kecepatan kelincahan, serta satu variabel terikat yaitu keterampilan menggiring bola. Instrumen tes ini yaitu tes kecepatan, tes kelincahan tes menggiring bola. Analisis data menggunakan korelasi ganda. Hasil analisis koefisien korelasi untuk kecepatan sebesar 0.519 dengan nilai sig 0.00 < 0.05, berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan ada hubungan secara signifikan antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola. Hasil analisis koefisien korelasi untuk kelincahan sebesar 0.492 dengan nilai sig 0.00 < 0.05, berarti hipotesis diterima, dengan demikian kelincahan berhubungan secara signifikan dengan keterampilan menggiring bola. Hasil analisis korelasi ganda sebesar 0.572 diuji keberartiannya menggunakan uji F diperoleh Fhitung sebesar 19.647 dengan nilai sig 0.00 < 0.05, berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan ada hubungan signifikan antara kecepatan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola sepak bola pada siswa putra SMK PGRI 4 Kediri tahun 2015. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kecepatan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola sepak bola pada siswa putra SMK PGRI 4
4 Kediri tahun 2015. Disarankan kepada guru menyusun program latihan fisik memprioritaskan latihan kecepatan seperti lari jarak pendek 50 meter latihan kelincahan seperti lari zig-zag run, shuttle run squat thrust (2) agar melakukan sejenis untuk mengkaji lebih lanjut faktor-faktor lain termasuk ini. Kata kunci : Kecepatan, Kelincahan, Keterampilan Menggiring Bola olahraga pada semua jenjang pendidikan. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga Pelaksanaan pendidikan jasmani kesehatan merupakan proses pendidikan olahraga merupakan sebuah inventasi jangka memanfaatkan aktivitas jasmani panjang upaya pembinaan mutu membiasakan dalm sumberdaya manusia Indonesia. Hasil kehidupanya sehari-hari. Materi pendidikan diharapkan itu akan dicapai jangka jasmani dijabarkan melalui pembelajaran waktu cukup lama. Karena itu, upaya dasar-dasar gerakan olahraga, sementara pembinaan bagi masyarakat peserta materi kesehatan dijabarkan melalui uraian didik melalui pendidikan jasmani singkat mengenai pentingnya melakukan olahraga perlu terus dilakukan dengan pola hidup sehat. kesabaran keikhlasan untuk berkorban. pola hidup sehat Salah satu fungsi tujuan Pendidikan Pendidikan jasmani, olahraga kesehatan Nasional Republik Indonesia seperti mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk diamanatkan pasal 3 Ung-ung meningkatkan No. sistem kesegaran jasmani mengembangkan adalah keterampilan 20 tahun Pendidikan 2003 tentang Nasional mengembangkan kemampuan membentuk watak serta peradaban bangsa kesehatan, gerak kebugaran, melalui berbagai aktifitas jasmani. Salah satu cabang olahraga untuk rangka mengembangkan ketrerampilan gerak mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan pendidikan jasmani adalah Sepak bola. untuk berkembangnya potensi peserta didik Sepakbola merupakan cabang olahraga agar menjadi manusia beriman sangat bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, baik sebagai hiburan mulai dari berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, latihan meningkatkan kondisi fisik untuk kreatif, mandiri menjadi warga Negara menjaga kesehatan atau sebagai prestasi demokratis serta bertanggungjawab. untuk membela desa, daerah negara. bermartabat Sebagai bentuk penerapan dari fungsi digemari oleh semua lapisan Sepak bola sudah memasyarakat ini tujuan pendidikan nasional adalah merupakan pelaksanaan Indonesia khususnya negara maju pada pendidikan jasmani gambaran persepakbolan di 5
permainan maupun mental pemain itu umunya. Permainan sepakbola adalah suatu sendiri. Kemajuan perkembangan permainan menuntut aya kerjasama tersebut bisa dilihat pada siaran langsung baik rapi. Sepakbola merupakan pertandingan Piala Eropa, penyisihan Pra permainan tim, oleh karena itu kerjasama Piala tim merupakan kebutuhan harus Amerika Latin maupun kesebelasan Eropa. dipenuhi oleh setiap kesebelasan Bagaimana permainan cepat teknik menginginkan kemenangan. Kemenangan baik permainan sepakbola hanya akan individu diraih dengan melalui kerjasama dari tim Permainan cepat teknik baik tersebut, disamping itu Para pemain harus itulah memiliki keterampilan teknik dasar bermain persepakbolaan Indonesia agar dapat maju sepakbola tinggi, kondisi fisik berkembang dengan baik. prima, kemampuan pengembangan taktik Dunia oleh tim-tim kesebelasan didukung oleh kemampuan Masalah menonjol perlu ditampilkan. di contoh peningkatkan oleh prestasi di modern memiliki kematangan juara big olahraga sebagai sasaran ingin (Soekatamsi 1993 : 28). dicapai pembinaan olahraga di Tujuan olahraga adalah bermacam- Indonesia membutuhkan waktu lama macam, secara umum tujuan olahraga proses pembinaanya. Pembinaan meliputi memelihara meningkatkan olahraga menuntut partisipasi dari semua kesegaran pihak demi meningkatkan prestasi olahraga jasmani, menjaga kesehatan, meningkatkan kegemaran manusia untuk berolahraga sebagai rekreasi serta menjaga di Indonesia. Kondisi fisik pemain sepakbola menjadi olahraga sumber bahan untuk dibina. Mochamad setinggi-tingginya. Tetapi tujuan khusus Sajoto (1995 : 57) berpendapat kondisi olahraga ini lebih penting adalah fisik adalah salah satu prasyarat sangat memenangkan pertandingan sepak diperlukan setiap usaha peningkatan bola. Keberhasilan akan diraih apabila prestasi latihan dilakukan sesuai dasar prinsip dikatakan dasar landasan titik tolak suatu latihan terencana, terprogram awalan olahraga prestasi. Kondisi fisik dengan baik. baik prima serta siap untuk meningkatkan prestasi Permainan sepakbola modern saat ini telah mengalami banyak kemajuan, seorang atlet, bahkan dapat menghadapi lawan bertanding merupakan factor penting permainan perubahan serta perkembangan pesat, sepakbola. Seorang pemain sepakbola dari segi kondisi fisik, teknik, taktik bertahan maupun menyerang kag-kag 6
mengalami berturan keras, ataupun harus peningkatan kemampuan berlari dengan kecepatan penuh atau berkelit teknik pertandingan. pengembangan menghindari lawan, berhenti menguasai bola Unsur-unsur kondisi fisik perlu dengan tiba-tiba. Seorang pemain sepakbola dilatih ditingkatkan sesuai dengan mengatasi hal seperti itu haruslah cabang olahraga dibina dilatih sejak awal. dengan kebutuhanya Kondisi fisik fisik baik serta masing-masing sesuai permainan maupun pertandingan. Dalam peningkatkan dapat kondisi fisik seorang atlet maka perlu dilatih memberikan sumbangan cukup besar dengan beberapa unsure atau komponen- untuk memiliki kecakapan bermain komponen fisik. penguasaan teknik baik sepakbola. Tetapi hal itu masih perlu diteliti lebih lanjut oleh pakar sepakbola di tanah air. Kondisi fisik baik tanpa didukung penguasaan teknik bermain, taktik Komponen-komponen kondisi fisik meliputi kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, koordinasi kelincahan (M. Sajoto 1995 : 59). baik, serta mental baik, maka prestasi Tiap-tiap cabang olahraga mempunyai akan dicapai tidak akan berjalan secara teknik tertentu atlet harus memenuhi seimbang. teknik-teknik Demikian pula sebaliknya tersebut. Seorang pemain memiliki kondisi fisik jelek tetapi sepakbola harus mempunyai menguasai teknik, taktik mental baik juga teknik bermain bola baik terutama kurang pencapaian teknik dengan bola diperlukan saat prestasi. Untuk itu perlu pembinaan menyerang menguasai bola. Untuk baik pada cabang sepak bola ini sedini teknik mungkin agar dapat tercapai prestasi menggiring bola (dribbling). Menggiring sebaik-baiknya. bola dapat diartikan dengan gerakan lari mendukung untuk diperlukan adalah teknik unsur-unsur menggunakan bagian kaki mendorong bola kondisi fisik menempati posisi terdepan agar bergulir terus-menerus diatas tanah untuk dilatih, berlanjut ke latihan (Soekatamsi 1993 : 273). Menggiring bola teknik, taktik, mental kematangan perlu dilatih dengan porsi latihan bertanding merupakan sasaran latihan secara cukup, selain itu untuk menghindari keseluruhan., dimana aspek satu tidak melakukan gerak tipu untuk mengecoh dapat ditinggalkan program latihan lawan saat menguasai bola perlu memiliki sepanjang tahun. Latihan kondisi fisik kecepatan kelincahan tubuh untuk secara teratur berkesinambungan dapat menghindari hagan lawan. Dalam proses latihan memberikan sumbangan besar bagi Kecepatan kelincahan dibutuhkan 7
oleh seorang pemain sepak bola seorang pemain untuk memiliki kemampuan menghadapi situasi tertentu kondisi menggiring bola dengan baik. Menggiring pertandingan menuntut kecepatan bola adalah membawa bola dengan kaki kelincahan bergerak untuk menguasai dengan tujuan melewati lawan. Dribbling bola untuk berguna untuk melewati lawan, mencari menghindari benturan mungkin terjadi. kesempatan memberi umpan kepada kawan Kecepatan kelincahan dapat dilatih untuk menahan bola tetap ada bersama-sama, baik dengan bola maupun penguasaan. tanpa bola. Bagi seorang pemain sepak bola ketrampilan baik dukungan dari situasi berbeda-beda selalu dihadapi unsur-unsur kondisi fisik baik pula setiap pertandingan, juga seorang separti kecepatan kelincahan dapat pemain sepak bola menghendaki gerakan memberikan kemampuan gerak lebih cepat. indah cepat sering dilakukan unsur Dengan melakukan latihan tekun maka kecepatan kelincahan. kemampuan dribbling lincah cepat maupun bertahan Teknik permainan sepakbola dibedakan menjadi 2 macam. Menurut Soekatamsi (1993 : 77) teknik dasar bermain sepakbola terdiri dari : Teknik tanpa bola diantaranya adalah lari, melompat, gerak tipu tanpa bola, gerakan khusus untuk penjaga gawang. Dan teknik dengan bola diantaranya mengenal bola, meneng bola, menerima bola, menggiring bola, menyundul bola, melempar bola, gerak tipu dengan bola, merampas atau merebut bola, teknik khusus penjaga gawang. Mengenal sifat-sifat bola adalah merupakan pelajaran pertama kali permainan sepakbola, agar pemain nantinya memiliki kepekaan saraf otot terhadap sifat bola. Menggiring bola tidak hanya membawa bola munyusuri tanah lurus kedepan melainkan menghadapi lawan jaraknya cukup dekat rapat. Hal ini menuntut dapat dicapai Dribbling memerlukan ditampilkan pertandingan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis menjadi tertarik untuk melakukan tentang Hubungan Antara Kecepatan Dan Kelincahan Dengan Keterampilan Menggiring Bola pada Siswa Putra SMK PGRI 4 Kediri Tahun 2015. B. Teknik Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian Dalam ini sesuai dengan tujuan hipotesis telah dirumuskan di atas, maka ini menggunakan teknik Rancangan Penelitian Korelasional. Korelasiaonal Rancangan bermaksud untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Hubungan dimaksud adalah hubungan fungsional didasarkan pada teori 8
sudah ada logika berfikir dapat bersifat umum kesuatu bersifat khusus. diterima, sehingga korelasi dimaksud Hal ini berangkat dari teori-teori bukan hanya menghubungkan dua data membangunya. tidak memiliki makna, namun bebar-benar didasari oleh mengacu teori pada tertentu. Korelasi kecenderungan bahwa C. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dari hasil aya variasi suatu variabel tertentu, maka akan diikuti oleh variasi variabel lain. kesimpulan antara lain : Dengan 1. Hasil analisis koefisien korelasi untuk korelasional melibatkan paling kecepatan sebesar 0.519 dengan nilai sig. tidak dua variabel. 0.00 < 0.05, berarti hipotesis demikian Penelitian Hubungan Kelincahan rancangan ini Antara dapat megambil judul Kecepatan Dan hubungan Keterampilan kecepatan Dengan diambil beberapa diterima. Hal ini menunjukkan ada secara signifikan dengan antara keterampilan Menggiring Bola pada Siswa Putra SMK menggiring bola pada siswa putra SMK PGRI 4 Kediri Tahun 2015 PGRI 4 Kediri. 2. Hasil analisis koefisien korelasi untuk 2. Pendekatan Penelitian Sesuai rumusan masalah diangkat kecepatan sebesar 0.492 dengan nilai sig. pada ini adalah permasalahan 0.00 < 0.05, berarti hipotesis asosiatif, yaitu pertanyaan peneliti diterima. Dengan demikian kelincahan bersifat menghubungkan dua variabel atau berhubungan secara signifikan dengan lebih keterampilan menggiring bola pada siswa maka menggunakan pendekatan ini kuantitatif. 3. Hasil analisis korelasi ganda sebesar Penelitian kuantitatif bersifat konfirmasi disebabkan putra SMK PGRI 4 Kediri. karena metode 0.572 diuji keberartiannya menggunakan F hitung sebesar 19.647 kuantitatif bersifat menguji hipotesis dari dengan nilai sig. 0.00 < 0.05, berarti suatu hipotesis pernah ada. Penelitian hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan bahwa ada hubungan signifikan kenyataan-kenyataan dengan antara kecepatan kelincahan dengan mendasarkan pada data ilmiah bentuk keterampilan menggiring bola pada siswa angka numerik. Penarikan kesimpulan putra SMK PGRI 4 Kediri. ada pada kuantitatif bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan dari suatu D. Daftar Pustaka 9
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Denny, Mielke. 2007. Dasar Dasar Sepak bola. Bandung : Anggota Ikatan Penerbit Indonesia. Kushandoko. 2002. Melatih Sepak Bola (Usia Dini). Surabaya : Metro Media. Mardiana, Ade, Purwadi,Wira Indra Satya. 2011. Pendidikan Jasmani Olahraga. Jakarta : Universitas Terbuka. Magono, Agus. 2011. Dasar Dasar Sepak Bola. Solo : UPT Penerbit Percetakan UNS. Martono, Nanang. 2010. Statistik Sosial Teori Aplikasi Program SPSS. Yogyakarta : Gava Media. Mulyono. 2005. Hubungan antara Kekuatan Otot Tungkai Kelincahan dengan Kecepatan Menggiring Bola pada Siswa Lembaga Pendidikan Sepakbola (LPSB) UNDIP Semarang. (Online). tersedia: http://contohskripsi.blogspot. com/2012/02/contoh-skripsi-sepak bola.html?m=1, diunduh 17 Mei 2012. Nugroho, Tirto Ponco. 2005. Hubungan Antara Kecepatan Dan Kelincahan TerhadapKeterampilan Menggiring Bola sepakbola Pada Siswa Lembaga Pendidikan Sepakbola Atlas Binatama Semarang. (Online). tersedia: http://docs.docstoc.com/pdf/ 3086156/8a4d422d-d63b-4973-59feb469e8c833fe.pdf, diunduh 16 Mei 2012. Nurhasan. 2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta Pusat : Derektorat Jendral Olahraga. Santoso, Singgih. 2010. Marketing SPSS 18. Jakarta : PT Elek Media Komputindo. Sarwono. 1993 Evaluasi Pengajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan. Jakarta : Departemen Pendidikan Kebudayaan. Sajoto, Mochamad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : Departemen Pendidikan Kebudayaan. Soekatamsi. 1993. Materi Pokok Permainan Besar 1 (sepak bola).jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan. Yudiana, Yuyun. 2008. Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta : Universitas Terbuka Ung-Ung Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Jakarta : Asa Mandiri. 10