BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. 1

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat di tumbuhkembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB V PEMBAHASAN. A. Kemampuan Membaca Al Qur an Siswa di MAN se-kabupaten Blitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang berkembang, karena pembangunan hanya dipersiapkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup masyarakat atau suatu bangsa ke arah yang lebih maju,

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. peluang sebesar-besarnya kepada setiap anak Indonesia, untuk memperoleh

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DALAM PEMBERDAYAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN (STUDI KASUS PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BANJARMASIN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Umum Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia nomor

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat utama untuk meningkatkan standar hidup masyarakat. 1

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak pernah berhenti dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. suatu masalah. Menurut Duch (1995), Problem Based Learning (PBL) pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Dengan pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan, yang diharapkan akan dapat bermanfaat bagi diri pribadi maupun kepentingan orang banyak. Dalam hal ini pendidikan menjadi faktor pendukung manusia mengatasi segala persoalan kehidupan baik dalam lingkungan Keluarga, Masyarakat, Bangsa dan Negara. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat urgen dalam kehidupan manusia. Dalam kenyataannya, pendidikan telah mampu membawa manusia kearah kehidupan yang lebih beradab. Pendidikan telah ada seiring dengan lahirnya manusia, ketika manusia muncul di ranah itu pula pendidikan muncul. Pendidikan juga merupakan investasi yang paling utama bagi bangsa, apalagi bagi bangsa yang sedang berkembang. Pembangunan hanya dipersiapkan melalui pendidikan. 1 Pada era globalisasi seperti sekarang, kita dituntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk 1 Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 247 1

2 menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Suksesnya pembelajaran di sekolah didukung oleh adanya pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan yang ada disekolah secara efektif dan efisien. Sarana dan prasarana yang ada disekolah tersebut perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan komponen penting dalam pendidikan dan menjadi satu dari delapan Standar Nasional Pendidikan. Begitu pentingnya sarana prasarana pendidikan sehingga setiap institusi berlomba-lomba untuk memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran. 2 Tidak itu saja, kelengkapan sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu daya tarik bagi calon peserta didik. Sarana dan Prasarana Pendidikan di sekolah tidak dikelola dengan pengetahuan yang cukup sehingga sering terjadi ketidaktepatan dalam pengelolaan. Ketidaktepatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan menyangkut cara pengadaan, penanggung jawab dan pengelola, pemeliharaan dan perawatan, serta penghapusan. Bahkan banyak pengelola yang kurang 2 Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Yogyakarta: ArRuzz Media, 2012), Hal. 7

3 memahami standar dari sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Beberapa kasus membuktikan banyak sarana yang dibeli, padahal bukan menjadi skala prioritas utama suatu lembaga pendidikan. Hal yang paling tragis dan sering terjadi dalam budaya kita adalah mampu membeli tetapi tidak mampu merawat. 3 Dalam Al-Qur an juga ditemukan ayat-ayat yang menunjukkan bahwa pentingnya sarana dan prasarana atau alat dalam pendidikan. Makhluk Allah berupa hewan yang dijelaskan dalam Al-Qur an juga bisa menjadi alat dalam pendidikan yaitu: Surah An-Nahl yang artinya lebah. Ayat ke 68-69 di surat itu Allah menerangkan: ٱل ج ب ا ل م ن ٱ تخ ذ ي أ ن ٱل نح ل إ ل ى ر ب ك و أ و ح ى ٱل شج ر و م ن ب ي وت ا و م ما ی ع ر ش ون (٦٨) م ن ی خ ر ج ذ ل ل ا ر ب ك س ب ل ف ٱس ل ك ي ٱل ثم ر ت آ ل م ن آ ل ي ث م ب ط ون ه ا ش ر اب لق و م ل ا ی ة ذ ل ك ف ي إ ن لل ناس ش ف ا ء ف ي ه أ ل و ن ه ۥ مخ ت ل ف (٦٩ ی ت ف كر و ن ) Jelaslah bahwa ayat di atas menerangkan bahwa lebah bisa menjadi media atau alat bagi orang-orang yang berpikir untuk mengenal kebesaran Allah yang pada gilirannya akan meningkatkan keimanan dan kedekatan (Taqarrub) seorang hamba kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW dalam mendidik para sahabatnya juga selalu menggunakan alat atau media, baik berupa benda maupun non-benda. Salah satu alat yang digunakan Rasulullah dalam memberikan pemahaman kepada para sahabatnya adalah dengan menggunakan gambar. 4 3 Ibid 4 Salim Bahreisy & Said Bahreisy, Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid 4, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1988), h. 576

4 Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor pendidikan yang keberadaanya sangat mutlak dalam proses pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan tersebut tidak bisa dipisahkan dari faktor lainnya, sebagaimana pendapat Mansur dalam bukunya Metodologi pendidikan Agama yang dikutip oleh Suharsimi yang menyebutkan bahwa "Kegiatan belajar mengajar di kelas memerlukan sarana atau fasilitas yang sesuai dengan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan murid. Fasilitas yang tersedia turut menentukan pilihan metode mengajar. 5 Manajemen sarana dan prasarana pendidikan ini menjadi tanggung jawab sekolah seperti yang tertuang dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 45 ayat 1: Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. 6 Sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), standar sarana dan prasarana untuk satu SMK/MAK harus memiliki sarana dan prasarana yang mampu melayani minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 48 rombongan belajar. 7 Menurut Ibrahim Bafadal mengemukakan manajemen sarana dan prasarana yaitu: Sebagai suatu proses kerja sama pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien meliputi perencanaan, 5 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Materil, (Jakarta: Prima Karya, 1987), h. 6 6 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: FOKUSMEDIA, 2006), h. 30 7 Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK), h. 1

5 pengadaan, pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan, inventarisasi, dan penghapusan. Pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada penyediaan faktor alat atau barang-barang yang menunjang untuk layanan pembelajaran tetapi juga memperhatikan faktor proses pendidikan yaitu pemeliharaan penyediaan barang-barang yang akan menunjang layanan pembelajaran. Disinilah urgensi dari pentingnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan. 8 Sarana belajar yang lengkap akan menunjang konsentrasi belajar siswa. Seseorang yang belajar dibutuhkan konsentrasi yang penuh, perhatian sepenuhnya, dan pemusatan terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Konsentrasi ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tempat atau alat yang digunakan tidak mencukupi. Masalah sarana pendidikan yang sering dihadapi setiap sekolah antara lain sarana penunjang yang kurang memadai dan pengelolaan sarana prasarana kurang optimal. Dalam pengelolaannya, pengadaan, pemeliharaan dan perawatan yang sering menjadi kendala utama. Mengingat belum ada tenaga professional yang khusus menangani manajemen sarana prasarana. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kandangan adalah salah satu Sekolah kejuruan yang banyak mempunyai cabang jurusan sehingga mempunyai sarana prasarana yang banyak. Ada beberapa sarana prasarana yang sudah memenuhi Standarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan. Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk mengangkat masalah ini dalam bentuk tulisan skripsi dengan 8 Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.5

6 judul Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar di SMKN 2 Kandangan. B. Rumusan Masalah Berawal dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang akan peneliti kemukakan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagaimana manajemen sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kandangan? 2. Apa saja faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kandangan? C. Tujuan Penelitian adalah untuk : Sejalan dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini 1. Mendeskripsikan manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kandangan; 2. Mendeskripsikan faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kandangan; D. Alasan Memilih Judul

7 Adapun beberapa alasan yang mendasari penulis memilih judul dalam penelitian ini : 1. Karena sarana dan prasarana pendidikan mampu mempersiapkan seluruh kebutuhan demi tercapainya mutu layanan pembelajaran secara baik dan produktif; 2. Karena sarana dan prasarana pendidikan dapat menciptakan lembaga/sekolah yang bersih, rapi, indah, kondisi yang menyenangkan; 3. Karena sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan utama setiap lembaga pendidikan. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah sangat berguna untuk : 1. Tambahan wawasan ilmu pengetahuan terutama bagi pelaksanaan pendidikan khususnya dalam pelaksanaan menajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dan dijadikan pengalaman bagi penulis yang belum sempurna; 2. Bahan pertimbangan bagi semua pihak yang berkompeten dalam rangka mengembangkan pendidikan; 3. Sebagai dasar pemikiran bagi perkembangan mutu pendidikan di SMKN 2 Kandangan. F. Definisi Operasional

8 Untuk menghindari adanya kesalahpahaman di dalam menafsirkan judul dalam skripsi ini maka, penulis memberikan definisi beberapa kata yang tertulis dalam skripsi ini yakni: 1. Manajemen adalah suatu proses penataan dengan melibatkan semua sumber-sumber potensial baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat non manusia dalam rangka mencapai tujuan yang efektif dan efisien. 2. Sarana dan prasarana Pendidikan adalah peralatan atau fasilitas yang digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien berjalan dengan lancar dan teratur. 9 3. Kualitas atau mutu diartikan tingkat baik buruk sesuatu atau mutu sesuatu. 10 4. Belajar Mengajar adalah sebuah kegiatan yang integral (utuh terpadu) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar. 11 G. Sistematika Penulisan Pembahasan dalam skripsi ini meliputi lima bab yang terdiri dari: Bab I pendahuluan dalam bab ini terdiri dari: a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, e) ruang lingkup pembahasaan dan, f) sistematika pembahasan. 9 Ali Imran, Manajemen Pendidikan, ( Malang: Universitas Negeri Malang, 2003), h.4 10 Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, ( Bandung, 1999), h. 280 11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), h.237

9 Bab II pembahasan tentang manajemen sarana dan prasarana pendidikan dan proses belajar mengajar. Pada bab ini dipaparkan tentang: a) Pengertian sarana dan prasarana, b) Pengertian manajemen sarana dan prasarana, c) Macammacam sarana dan prasarana, d) Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan dan pengertian proses belajar mengajar, e) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar, f) Manajemen sarana dan prasarana sebagai upaya peningkatan kualitas belajar mengajar. Bab III metode penelitian dalam bab ini akan dikemukakan tentang metode penelitian meliputi: a) Pendekatan dan jenis penelitian, b) Jenis data, c) Teknik pengumpulan data, dan d) Analisis data. Bab IV merupakan masalah-masalah yang diperoleh dari penelitian pada obyek penelitian yang meliputi: a) Latar belakang obyek penelitian, b) Proses menajemen sarana dan prasarana yang ada pada obyek penelitian, serta, dan c) Pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup pada akhir pembahasan penulis akan mengemukakan kesimpulan, yaitu: a) Hasil penelitian,dan b) Saran yang berkaitan dengan realita hasil penelitian yang telah peneliti lakukan pada lokasi penelitian.