IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng,

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Metode Penentuan Sampel Desain Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN PETANI TANAMAN KARET KLON PB 260 DENGAN PETANI TANAMAN KARET LOKAL

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

IV. METODE PENELITIAN. penelitian dipilih secara tertuju (purposive) dengan memperhatikan bahwa Desa

BAB IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.

III. METODE PENELITIAN

VI. PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOMODITI KARET

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Usaha perkebunan rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu cara. dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa :

IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) PETANI DI DESA MUARA RENGAS KECAMATAN MUARA LAKITAN

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Penentuan Sampel

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Jasinga. Pemilihan lokasi ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa Kecamatan Jasinga merupakan salah satu daerah budidaya karet terbesar di Kabupaten Bogor. Kondisi agroekosistem, infrastruktur serta kondisi perkebunan karet menjadi salah satu daya dukung Kecamatan Jasinga untuk terus mengembangkan agribisnis karet. Program Pengembangan Agribisnis Komoditi Karet masih berjalan hingga saat ini termasuk untuk wilayah kecamatan lainnya, baik dalam tahap pembinaan, pemberian bantuan maupun dalam kegiatan monitoring dan evaluasi. Program pengembangan agribisnis pada dasarnya merupakan bentuk lain dari beberapa program pemerintah dalam mengembangkan potensi suatu daerah, hal ini menjadi salah satu pertimbangan dalam batasan penelitian ini yang hanya menganalisis pelaksanaan program pengembangan agribisnis karet yang dilakukan di Kecamatan Jasinga. Sumber dana yang digunakan dalam Program Pengembangan Agribisnis Komoditi Karet ini berasal dari APBN Tahun 2009, yakni Direktorat Jenderal Pengelolaan Hasil dan Pemasaran-Kementrian Pertanian melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. Program Pengembangan Agribisnis ini berakhir pada tahun anggaran 2009 dan terus dievaluasi sampai tahun 2010. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan pada tahun 2011, pada saat evaluasi Program Pengembangan Agribisnis Komoditi Karet telah selesai proses monitoring dan evaluasi. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran yang baik dan representatif dari program dan lokasi yang akan diteliti. 31

4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua data berdasarkan sumbernya, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan secara langsung di lokasi penelitian serta wawancara yang dilakukan secara terstruktur dari responden yang menjadi peserta dari program tersebut, data yang relevan dengan evaluasi Program Pengembangan Agribisnis Komoditi Karet, serta hasil wawancara terhadap instansi terkait di Kabupaten Bogor maupun yang lainnya sesuai dengan kerangka yang telah ditetapkan sebelumnya. Data primer juga diperoleh melalui hasil pengisisan kuesioner yang ditujukan kepada petani penerima bantuan. Data sekunder diperoleh dengan membaca dan menganalisis berbagai dokumen, arsip, buku maupun bentuk data lainnya yang diperoleh melalui berbagai sumber yang memang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan topik penelitian, seperti Direktorat Jenderal Pengelolaan Hasil dan Pemasaran, Litbang, Dinas Pertanian dan kehutanan Kabupaten Bogor, Biro Pusat Statistik, artikel, internet, buku dan literatur lainnya yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.. 4.3 Metode Pengumpulan Data dan Penarikan Sampel Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan instansi terkait, yaitu Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor merupakan dinas penyelenggaran Program Pengembangan Agribisnis di tingkat Kabupaten. Wawancara dengan petani penerima bantuan program dipandu dengan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan mengenai pelaksanaan Program Pengembangan Agribisnis di lapangan, dalam hal ini adalah di tingkat petani, tingkat kepuasan dan kepentingan petani dalam pelaksanan program yang telah dilakukan. Petani yang menjadi responden pada penelitian ini adalah petani penerima bantuan Program Pengembangan Agribisnis Komoditi Karet. Pemilihan petani responden ini diperoleh dari daftar nama petani yang merupakan anggota 32

kelompok tani penerima bantuan program. Informasi petani diperoleh dari kelompok tani maupun instansi terkait. Penarikan sampel dilakukan dengan metode sensus atau sampel total, karena anggota populasi relatif kecil dan seluruh populasi menjadi responden penelitian. Metode tersebut digunakan atas dasar kondisi para petani responden yang memperoleh bantuan program, juga berdasarkan pertimbangan syarat yang harus dipenuhi oleh para petani peserta program dari total petani yang menjadi sampling frame sebanyak 75 orang. Sampel diambil sebanyak 43 orang petani yang menjadi peserta program diambil secara sengaja dari sampling frame yang ada. Jumlah populasi petani penerima bantuan Program Pengembangan Agribisnis Karet adalah 43 orang petani. Sebagai pembanding, yaitu petani non penerima bantuan diambil lima orang. Pengambilan sampel ini dilakukan secara sengaja dan berdasarkan kemudahan akses para petani responden baik terhadap informasi pelaksanaan program maupun informasi lainnya dalam kegiatan budidaya karet. Selain itu, hal ini dilakukan berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak kelompok tani Mandiri yang ada di Kecamatan Jasinga maupun atas dasar kemampuan petani dalam menyediakan sarana produksi lain yang memang diperlukan. Berdasarkan metode ini sampel dapat langsung dipilih di lokasi penelitian saat penelitian dilakukan dengan syarat sampel memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria sampel petani penerima anggota adalah petani yang mendapatkan bantuan alat pasca panen dari program Pengembangan Agribisnis Komoditi Karet. Analisis data yang lainnya juga digunakan sebagai pendukung dalam penelitian ini. Data tersebut diperoleh dari berbagai pihak yang berkompeten dan berhubungan dengan pelaksanaan program, seperti bagian penelitian dan evaluasi Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) pertanian yang ada di Kecamatan Jasinga. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Desk Study; cara ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai literatur maupun data-data sekunder yang diperlukan dan terkait dengan maksud penelitian, baik dari laporan-laporan, hasil penelitian, surat kabar, artikel maupun majalah serta hasil survei awal di lapang yang telah dilakukan. 33

b) Interview (wawancara); cara ini digunakan untuk memperoleh pendapat, pandangan seseorang maupun informasi secara tertulis dari responden maupun pihak-pihak terkait lainnya terhadap pelaksanaan program. c) Observasi (pengamatan langsung); digunakan untuk memperoleh informasi secara akurat yang dilakukan para petani dalam program pengembangan agribisnis komoditi karet di lokasi penelitian. 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Menurut Nazir (1983), kegiatan menganalisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, hal ini karena dengan adanya analisis data. Data tersebut akan memiliki makna dan arti yang bermanfaat dalam memberikan informasi maupun dukungan lainnya dalam mencari dan memberikan alternatif penyelesaian masalah yang di bahas dalam penelitian termasuk dalam menguji hipotesis. Analisis data yang dikumpulkan dari sampling pada lokasi penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, data tersebut selanjutnya disajikan baik dalam bentuk uraian maupun tabulasi. Data yang diolah dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk melihat pelaksanaan program pengembangan agribisnis komoditi karet apakah dapat dilakukan dengan baik dan peningkatan kesejahteraan petani. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Office Excel dan Minitab 14. 4.4.1 Analisis Deskriptif Dalam menggambarkan pelaksanaan Program Pengembangan Agribisnis Komoditi Karet digunakan analisis deskriptif yang didukung dengan data-data kualitatif. Dengan demikian dapat dijelaskan mekanisme pelaksanaan Program Pengembangan Agribisnis Komoditi Karet pada tingkat kelompok di Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. 34

4.4.2 Analisis Pendapatan Analisis pendapatan dalam kegiatan usahatani ini didukung oleh data dalam penerimaan usahatani, kemudian dianalisis tingkat pendapatan yang diperoleh dengan mempertimbangkan besaran penerimaan dan biaya. Penerimaan usahatani pada dasarnya merupakan perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual yang ada, secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana: TR i = Yi. Pyi =1 TR i : Total Penerimaan Y i : Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani P y : Harga y Penggunaan biaya dalam suatu kegiatan usahatani akan di analisis melalui perhitungan biaya yang merupakan hasil perkalian antara jumlah input yang digunakan dengan harga input yang berlaku. Secara matematik perhitungan biaya ini dapat dirumuskan sebagai berikut: TC i = Xi. Pxi =1 Dimana: TC i : Total Biaya X i : Input yang digunakan dalam suatu usahatani Px : Harga x Setelah besarnya penerimaan dan biaya di analisis, maka pada tahap selanjutnya akan di analisis tingkat pendapatan yang diperoleh. Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan biaya (Soekartawi, 2002). Secara matematik analisis ini dapat dirumuskan sebagai berikut: π = TR i -TC i Kriteria yang digunakan dalam analisis pendapatan ini adalah: TR > TC TR = TC TR < TC : Usaha yang dijalankan memberikan keuntungan : Usaha yang dijalankan impas (Break Event Point) : Usaha yang dijalankan mengalami kerugian Menurut Soekartawi (2002), terdapat banyak manfaat yang dapat diperoleh dari analisis usahatani, diantaranya adalah: 35

a) Data produktivitas dapat dipakai sebagai ukuran apakah produktivitas yang diperoleh itu sudah cukup tinggi, sedang atau masih rendah. b) Data pendapatan usahatani dapat dipakai sebagai ukuran untuk melihat apakah usahatani itu menguntungkan atau merugikan dan sampai seberapa besar keuntungan atau kerugian tersebut. c) Data sebaran penggunaan input dapat dipakai untuk memberikan informasi bagaimana alokasi input dan berapa besar biaya yang di alokasikan pada masing-masing input. 4.4.3 Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (Rasio R/C) Rasio R/C menunjukkan sebeerapa besar penerimaan yang diperoleh dari setiap biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan uasahatani. Jika nilai rasi R/C >1, maka penerimaan lebih besar dari setiap unit biaya yang dikeluarkan. Hal ini berarti usahatani tersebut menguntungkan. Jika nilai rasio R/C <1, maka penerimaan yang diperoleh lebih kecil dari unit biaya yang dikeluarkan dan usahatani yang dilakukan tidak menguntungkan. Secara matematis, rasio R/C dapat dirumuskan sebagai berikut : Penerimaan total Rasio R/C = Biaya total 4.5 Batasan Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam menganalisis tingkat produksi sheet dan pendapatan usahatani karet, baik untuk petani peserta program maupun non peserta program di wilayah penelitian antara lain adalah: a. Luas lahan garapan adalah luas areal usahatani karet yang diusahakan dalam satuan hektar (ha). b. Tenaga kerja adalah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan produksi sheet, baik yang berasal dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga yang dinyatakan dalam satuan Hari Orang Kerja (HOK). Biaya tenaga kerja dianalisis berdasarkan tingkat upah per HOK yang berlaku di wilayah penelitian. 36

c. Produksi total adalah hasil pengolahan lateks menjadi sheet yang diukur dalam satuan kilogram (kg). d. Produktivitas adalah produksi total karet yang dibagi oleh luas lahan (kg/ha). e. Biaya tetap merupakan biaya yang tidak tergantung pada banyaknya produksi komoditi karet yang dihasilkan dan dinyatakan dalam satuan Rupiah (Rp). f. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan dalam pembelian sarana produksi yang jumlahnya akan berubah sesuai dengan perubahan produksi usahatani yang dihasilkan dan dinayatakan dalam satuan Rupiah (Rp). g. Biaya total adalah semua jenis pengeluaran dalam usahatani karet, baik yang tunai maupun yang diperhitungkan dan dinyatakan dalam satuan Rupiah (Rp). h. Biaya penyusutan merupakan biaya yang dikeluarkan karena adanya penyusutan alat-alat pertanian yang dihitung dengan metode garis lurus dan diperoleh dari nilai pembelian dibagi periode produksi serta umur ekonomis alat-alat pertanian dan dihitung dengan menggunakan satuan Rupiah (Rp). i. Biaya tunai adalah biaya faktor produksi untuk kegiatan usahatani karet yang dibayarkan petani secara tunai dan dinyatakan dalam satuan Rupiah (Rp). j. Biaya diperhitungkan merupakan biaya faktor produksi milik sendiri maupun dari bantuan program yang digunakan dalam usahatani karet. Biaya ini pada dasarnya tidak dibayarkan secara tunai, namun hanya diperhitungkan untuk melihat pendapatan petani bila faktor produksi yang dimiliki sendiri dibayar dan dinyatakan dalam satuan Rupiah (Rp). k. Harga produk adalah harga jual rata-rata sheet bogor ditingkat petani dalam setiap kali panen dan diukur dalam satuan Rupiah per buah (Rp./kg). l. Penerimaan usahatani karet merupakan nilai produksi total komoditi karet dalam satu kali panen yang dikalikan dengan harga jual sheet yang diterima petani dan menggunakan satuan Rupiah (Rp). m. Pendapatan atas biaya tunai merupakan selisih antara penerimaan usahatani dan biaya tunai usahatani karet dalam satuan Rupiah (Rp). n. Pendapatan atas biaya total merupakan selisih antara penerimaan usahatani dan biaya total usahatani karet dalam satuan Rupiah (Rp). 37