BAB IV. Analisis Hukum Positif Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat. Tentang Praktik Poligami Di Bulak Banteng Wetan Kecamatan. Kenjeran Kota Surabaya.

dokumen-dokumen yang mirip
YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. Segala sesuatu di alam wujud ini diciptakan oleh Allah SWT secara

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Alamat : Jl. AES Nasution Gang Samudin Rt 11 Rw 02

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

BAB IV. A. Analisis atas Dampak Poligami terhadap Pemenuhan Hak Anak dan Istri di. Kelurahan Celep Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo

BAB IV ANALISIS MAṢLAḤAH TENTANG POLIGAMI TANPA MEMINTA PERSETUJUAN DARI ISTRI PERTAMA

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

rukhs}oh (keringanan), solusi dan darurat.

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB II TINJAUAN UMUM POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NO. 1 TAHUN 1974 DAN PEMBUKTIAN

Bersama : H. Ahmad Bisyri Syakur,Lc.MA.

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk

BAB IV ANALISIS STATUS PENISBATAN ANAK HASIL PERKAWINAN SIRRI MENURUT MASYARAKAT HADIPOLO DITINJAU DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menciptakan suatu keluarga atau rumah tangga yang rukun, melaksanakannya merupakan ibadah.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA.

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN NO. 0051/Pdt.P/PA.Gs/2010 TENTANG WALI ADLAL KARENA PERCERAIAN KEDUA ORANG TUA

PENETAPAN /Pdt.P/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan perundang-undangan yang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PERNIKAHAN WANITA HAMIL OLEH SELAIN YANG MENGHAMILI. Karangdinoyo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dengan ibadah dan mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat

Dalam Bahasa Arab, kata keluhan dan aduan diungkap dengan Syakwa شكوى) ). Asal kata ini

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV. A. Pendapat Tokoh Agama Tentang Pernikahan Ayah dengan Anak Tiri Dusun Balongrejo Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Anak Yatim Status Anak Yatim Berbapak Tiri dan Santunannya

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

BAB I PENDAHULUAN. dan diabadikan dalam Islam untuk selama-lamanya. Pernikahan secara terminologi adalah sebagaimana yang dikemukakan

Oleh: M. Taufik. N.T

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN NIKAH TUMBUK DESA DI DESA CENDIREJO KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PROSES MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA DENGAN PROSES PERDAMAIAN DI MAHKAMAH SYARI AH KUCHING SARAWAK MALAYSIA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI'I TENTANG HAKAM TIDAK MEMILIKI KEWENANGAN DALAM MENCERAIKAN SUAMI ISTRI YANG SEDANG BERSELISIH SKRIPSI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Pluraliitas Hukum Waris

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB DAN TENTANG STATUS WALI DALAM PERKAWINAN

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV. Agama Bojonegoro yang menangani Perceraian Karena Pendengaran. Suami Terganggu, harus mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang

Bacaan Tahlil Lengkap

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ini. Salah satu jalan dalam mengarungi kehidupan adalah dengan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS DAMPAK KASUS POLIGAMI TKI TERHADAP KESEHATAN PSIKIS ISTRI DI DESA KALIBENDO KECAMATAN PASIRIAN

Gay, Kaum Yang Melampaui Batas

BAB I PENDAHULUAN. kalangan manusia, tetapi juga terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Perkawinan

Transkripsi:

BAB IV Analisis Hukum Positif Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat Tentang Praktik Poligami Di Bulak Banteng Wetan Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. A. Analisis Praktik Poligami di Bulak Banteng Wetan Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya Praktek poligami yang dilakukan di Bulak Banteng Wetan merupakan hal yang belum sesuai menurut Perundang-undangan di Indonesia. Adanya aturan Perundang-undangan bukan berarti poligami dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa adanya regulasi-regulasi yang ketat mengatur poligami itu. Pasal-pasal yang dibuat dengan tujuan untuk membatasi poligami dikalangan masyarakat, karena Pengadilan dalam memberi izin untuk berpoligami tidak dengan mudah, melainkan syarat-syarat yang tercantum dalam UU No.1 Tahun 1974 harus dipenuhi dan dapat dibuktikan di muka Pengadilan. Dalam syariat Islam, lebih disukai bila laki-laki hanya mempunyai seorang istri, bahkan kalau mungkin ia tetap mempertahankan sampai akhir hayatnya. Karena perkawinan yang diajarkan Islam supaya pasangan bisa menciptakan suasana yang Sa>kinah, Mawaddah, Warah}mah. Tapi, suasana tersebut akan sulit dilaksanakan bila seorang suami memiliki suami memiliki istri lebih dari seorang. Hal ini sejalan dengan ayat Allah SWT : 60

ا 61 يدن ا ط اب هك ى ي ٱهن س ا ء ي ف ٱ لت م ف ٱ ك ح ل ت قس طوا إون خ فج ى أ أ ا ل دن ل ك أ ى ذ ك يم ت أ م و ا م و ي أ فن ح دة عد ل ى أ ا ل ت فإ ن خ فج ب ع ر خ ل ح و و ٣ ول تع Artinya : dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi:dua,tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim. (Q.S.. An-Nisa>, 4:3) Alasan mengapa masalah poligami diatur dalam serangkaian Undang-undang oleh pemerintah, karena masalah poligami cenderung menimbulkan persoalanpersoalan dalam kehidupan rumah tangga dan keluarga. Alasan lain yang tidak kalah pentingnya adalah tanggung jawab moral dan material seorang suami yang beristri lebih dari seorang adalah lebih berat dibandingkan dengan suami yang beristri hanya satu. Oleh karena itu Undang-undang menetapkan bahwa poligami baru dapat dilakukan apabila ada izin dari Pengadilan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian kecil masyarakat Bulak Banteng Wetan Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya menerima praktek poligami dan selebihnya lebih memilih monogami. Banyak pula yang masih memiliki pengetahuan minim tentang poligami sehingga dalam melakukan poligami tersebut di luar prosedur yang telah ditetapkan atau dilaksanakan di bawah tangan (tidak resmi). Realitas yang terjadi dilapangan adalah hampir setiap orang yang melakukan poligami tak meminta izin ke Pengadilan. Dan itu akan berakibat negatif terhadap status istri-istri dan anak-anaknya kelak. Maka dari itu,

62 bagi seorang yang akan melaksanakan poligami seharusnya memperhatikan akibat-akibat yang akan muncul setelah berpoligami. Dalam hal mata pencaharian sebagian besar masyarakat di Bulak Banteng Wetan Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya memiliki penghasilan dari berdagang, Sopir dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, adapula yang bekerja di luar daerah. Bagi yang bekerja di luar daerah ada sebagian yang melakukan pernikahan yang baru tanpa diketahui istri pertama. Pernikahan mereka dilakukan secara ilegal dengan alasan-alasan tertentu, misalnya dengan alasan karena tertarik pada wanita lain karena kecantikannya atau hanya untuk memuaskan nafsu syahwatnya atau sebab jauh dari istrinya atau dengan alasan daripada berzina yang dapat merusak norma agama, sehingga suami lebih memilih untuk menikahinya meski tanpa izin istri pertama. Melihat kepada kenyataan yang terjadi di masyarakat di Bulak Banteng Wetan Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, angka poligami di kalangan masyarakat cukup besar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor penyebab tingginya angka poligami ini berkaitan erat dengan faktor pendorong seseorang melakukan poligami, juga berkaitan dengan kondisi sosial kultural masyarakat sekitarnya. Faktor yang dapat digolongkan sebagai pendorong poligami sangatlah beragam antara lain didorong karena rasa cinta/kecantikan, pertumbuhan ekonomi/ status sosial, reproduksi, yang mana faktor-faktor tersebut berlaku pada masyarakat Bulak Banteng Wetan.

63 Penyusun dalam hal ini berkesimpulan bahwa sebagian besar poligami dilakukan dan dialami oleh masyarakat Bulak Banteng Wetan adalah mereka yang berpendidikan rendah, ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh masyarakat, maka akan semakin kecil penyelesaian masalah keluarga dengan jalan poligami. B. Analisis Hukum Positif Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat Tentang Legalitas Praktik Poligami Di Bulak Banteng Wetan Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya Berdasarkan pandangan dari ke-16 tokoh masyarakat Bulak Banteng Wetan dalam menyikapi poligami terhadap hukum Islam, mengatakan bahwa poligami dalam hukum Islam sangat jelas kedudukannya. Poligami harus memperhatikan dan memenuhi syarat-syarat dalam hukum Islam, yang dinyatakan dalam al-qur an surat an-nisa> Ayat 3 : ب ع ر وخ ل ح و ا ط اب هك ى ي ٱهن س ا ء يدن ي ف ٱ ك ح Artinya: Maka kawinilah wanita-wanita lain yang kamu senangi, dua tiga atau empat. (Q.S..An-Nisa>, 3) Menurut tokoh masyarakat, ayat ini adalah syarat-syarat dalam berpoligami. Hal ini membuktikan bahwa hukum Islam membolehkan seorang laki-laki beristri lebih dari satu asalkan memenuhi syarat S ditentukan dalam hukum islam. Menurut Ustdz Nur Sadin mengatakan bahwa poligami sudah sangat jelas kedudukannya dalam hukum Islam. Bagi seorang suami yang akan melakukan poligami harus memperhatikan dan memenuhi syarat yang dinyatakan dalam al-quran, sebab bila ia tidak

64 mampu memenuhinya maka sang suami tidak berhak berpoligami, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lain An-Nisa (4:129) yang berbunyi : عد ل ن ت أ ط يع سج وه ت ة إون ث صو ح ٱل ع ا وق ل يو وا ا ك ٱل ين فج رصج ى فل ث و ح ب ي ٱهن س ا ء ول ور ا ا رح ي ا ١٢٩ ف إ ا ن ٱ للا ك ن غ ف و ت ا جق ا وه ر ذ Artinya: Dan kamu sekali-kali tidak dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung, dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa> /4: 129) Ustadz Abdul Mu in, yang mengatakan bahwa poligami adalah bentuk kemampuan seorang suami. Suami yang berpoligami harus mempunyai Power, sehingga segala kebutuhan pasti terjamin, karena faktor utamanya dalam berpoligami adalah kemampuan ekonomi. Setelah melihat data diatas, peneliti akan memperluas gambaran tentang pendapat para tokoh masyarakat tentang Keabsahan dan Legalitas Poligami. Dari pernyataan di atas, poligami merupakan hal yang diperbolehkan namun bukan contoh yang baik untuk masyarakat dan keluargannya, karena menimbulkan dampak yang negatif terhadap individu yang melakukan poligami maupun masyarakat sekitarnya. Dalam UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan pasal 5 ayat 1 menyebutkan:

65 Untuk dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-undang ini, harus dipenuhi syaratsyarat sebagai berikut: a. Adanya persetujuan dari istri/istri-istri; b. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup istri-stri dan anak-anak mereka; c. Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anaka-anak mereka. Menurut Pak Abdur Rahman, Ketua RW 8, dalam Undang-undang pasal 5 ayat 1 sudah jelas jika mau poligami maka harus ada izin dari istri pertama, maka tidak sah hukumnya jika seorang suami yang berpoligami tidak ada persetujuan dari istri pertama. Menurut Pak Sudjito, Ketua RT 7, seseorang yang melakukan poligami akan menimbulkan masalah besar dalam rumah tangga. Karena, akan mengakibatkan terbaginya kasih sayang dengan hadirnya anggota keluarga baru, akan mengakibatkan terbaginya nafkah dengan adanya istri lainnya dan akan berakhir dengan perceraian. Namun menurut Ustadz Rahmad Siswanto, poligami jaman sekarang harus izin ke Pengadilan Agama dahulu, dan prosedurnya harus minta izin dari istri pertama, jika istri pertama tidak mengizinkan maka poligami tetap tidak sah karena jika tidak dapat izin dari istri pertama, maka pengadilan juga tidak dapat mengizinkan. Juga salah satu dampak positif poligami terhindar dari perselingkuhan diketahui bahwa kadar keimananlah yang dapat mengontrol atau mengendalikan hawa nafsu seseorang. Sehingga kadar keimanan yang

66 rendahlah akan menimbulkan kekhawatiran yang mengakibatkan perselingkuhan. Jika salah satu faktor terjadinya poligami karena jauh dari istrinya, maka poligami yang dilakukan diluar prosedur undang-undang dengan tidak adanya izin dari Pengadilan Agama untuk melakukan poligami, akan berdampak pada keturunan, dan tidak dapat menetukan silsilah keluarga dari pihak ayah. Tidak dapat disangkal, bahwa adanya poligami pasti akan menimbulkan lahirnya anak-anak yang hanya bernasab pada ibunya. Yang selanjutnya akan merusak peradaban secara umum. Selain itu dengan adanya poligami, maka terhadap keluarga tersebut akan dinilai memiliki aib bagi masyarakat setempat. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa hukum poligami tidak sah jika tidak tidak memenuhi syarat yang terdapat didalam al-quran dan Undang-undang yang berlaku di Indonesia, salah satunya poligami yang dilakukan tanpa izin istri pertama maka itu akan mengakibatnya dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat.