Akong Antonius, Kaswari, Ahmad Atiq Penjaskesrek, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

MIN REJOSO PETERONGAN JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN STRATEGI PEBELAJARAN LOMPAT RINTANGAN DI SDN ARTIKEL PENELITIAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MELOMPAT TERHADAP HASIL BELAJAR TEHNIK DASAR LOMPAT JANGKIT DI SMA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

PENINGKATAN EFEKTIFITAS LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

ZANUAR BUDIANTO K

ARTIKEL SKRIPSI ALVIAN RIZKI ANGGRIAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

MENINGKATKAN HASIL LOMPATAN MELALUI PERMAINAN MELOMPATI KARDUS PADA SISWA KELAS V SDN TEGALKALONG KABUPATEN SUMEDANG

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

MENINGKATKAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN HALANG RINTANG SISWA SMPN 21

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang di dalam

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

PENGARUH KOMBINASI MEDIA TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA KELAS XI IPA SMAN 1 SELUAS

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KUJANGSARI TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI LOMPAT RINTANGAN DI 07 PAKIT MULAU

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

KUSNAN. Pendahuluan. Abstrak:

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan tubuh tetap dalam keadaan sehat. Olahraga juga bertujuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 UDANAWU

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWI PUTRI KELAS III SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

I. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK LOMPAT JAUH. Oleh Nyoman Suwartana NIM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MELALUI LATIHAN BARRIER HOPS (LOMPAT RINTANGAN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MOJOROTO TAHUN AJARAN 2014/2015

Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.dalam usaha pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jesman, Kemampuan Lompat Jauh Melalui Metode Tutor Sebaya Siswa SD Inpres 12 Baiya.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN

A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERMAINAN MELOMPATI BAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

Mulyono Ruslan S.Pd,M.Pd Zulkifli Lamusu S.Pd,M.Pd

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Transkripsi:

UPAYA PEMBERIAN PEMBELAJARAN LOMPAT TALI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH SISWA KELAS V SD 35 SEBETUNG KEC. TEBAS KAB. SAMBAS TAHUN 2013AJARAN 2012/2013. Akong Antonius, Kaswari, Ahmad Atiq Penjaskesrek, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak email: Akongantonius @mail.com Abstrak: Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah upaya pemberian latihan lompat tali terhadap hasil belajar lompat jauh. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui upaya pemberian latihan lompat tali terhadap hasil belajar lompat jauh. Bentuk dari penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas (PTK) secara umum bertujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas. Hasil penelitian pembelajaran penjas materi lompat jauh dengan upaya pemberian pembelajaran lompat tali untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh yang prosesnya meliputi I siklus. Siklus I berlangsung melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi memperoleh nilai rata-rata 78,18. Kata kunci : Lompat Tali, Hasil Belajar Lompat Jauh. Abstract : Guestion decp accurate now efforts to study jump stering output to study jump far. As for direction for efforts to study jump stering in output to study jump far. Form from accurate classroom action research accurate the public to study in class. Out put accurate to study penjas material jump stering legal action 1. For output jump stering pupil class V school base 35 Sebetung kecamatan Tebas kabupaten Sambas. Output accurate to study material jump stering legal action 1 straight except for standart to planning, to execute, observation, and reflex. As for direction for efforts to study jump stering in output to study jump far. Form from accurate classroom action research accurate the public to study in class. Keywords : Jump stering, Output to study jump far. 1

L ompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauhjauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik-titik tertentu ke titik lainnya, dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian menolak. Pendapat di atas diperkuat oleh Moh.Gilang (2007: 57) menyatakan bahwa, Lompat jauh ialah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas-depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Adang Suherman, Yudha M. saputra, dan Yudha Hendrayana (2001: 36) menyatakan bahwa, Lompat jauh adalah keterampilan gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakan ke depan sejauh mungkin. Pendapat tersebut juga didukung oleh Ferdinansyah dan Abitur (2008: 14) menyatakan bahwa, Lompat Jauh adalah melompat ke depan bertolak pada satu kaki untuk mencapai titik terjauh. Jarak lompatan diukur mulai dari titik tumpuan lompatan sampai jejak pertama ketika mendarat. Gaya dalam lompat jauh dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu gaya jongkok, menggantung, dan jalan di udara. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai lompat jauh gaya berjalan di udara/melayang. Menurut pendapat para ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan lompat jauh adalah nomor olahraga atletik lompat yang memerlukan keterampilan untuk berpindah tempat ke tempat lain dengan bertolak pada satu kali untuk mencapai titik sejauh mungkin. Pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena sebagai aktivitas jasmani yang sebagian besar manusia bisa mengenal lebih jauh dirinya sendiri secara alami dengan perkembangan zaman. Adapun tujuan pendidikan jasmani yang diharapkan bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992/1993: 4) menyatakan, Pendidikan Jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik. Selanjutnya menurut Husdarta (2011: 3) bahwa, Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Salah satu permainan yang disukai anak-anak adalah lompat tali. Biasanya pengganti tali yang mereka gunakan adalah karet yang dirangkai sedemikian rupa. Tahukah Anda bahwa lompat tali tak hanya sekedar permainan. Gerakan ini memang terlihat sederhana tetapi jika dilakukan dengan benar dan teratur, hasilnya, berat badan orang dewasa bisa diturunkan! Lompat tali memang merupakan salah 2

satu jenis olahraga kardio sederhana yang banyak direkomendasikan instruktur fitness sebab, selain praktis, gerakan lompat tali yang dilakukan selama 10 menit kabarnya setara dengan jogging selama 8 menit per milnya. Telah dijelaskan bahwa untuk menigkatkan hasil belajar lompat jauh yang optimal sangat diperlukan latihan yang teratur, selain itu para siswa harus memiliki dan menguasai teknik-teknik yang ada di dalam setiap pembelajaran penjaskesrek dengan baik. Oleh karena itu, penguasaan teknik dasar yang sempurna bisa menjadi dasar untuk mengembangkan kualitas yang tinggi dalam setiap pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah upaya pemberian latihan lompat tali terhadap hasil belajar lompat jauh. Sedangkan latihan lompat tali merupakan bentuk latihan explosive power dengan karakteristik menggunakan kontraksi otot yang sangat kuat dan cepat, yaitu otot selalu berkontraksi baik saat memanjang (eccentric) maupun saat memendek (concentric) dalam waktu cepat, sehingga selama bekerja otot tidak ada waktu relaksasi. Lompat jauh merupakan salah satu nomor olahraga atletik lompat yang memerlukan keterampilan untuk berpindah tempat ke tempat lain dengan bertolak pada satu kali untuk mencapai titik sejauh mungkin. METODE Metode penelitian deskeritif adalah suatu cara untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan yang nyata sekarang atau cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode diskriftif. Pendapat di atas diperkuat oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 740) bahwa, metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Selanjutnya menurut Sugiyono (2007: 13) bahwa, metode penelitian kaulitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Riduwan (2010: 58) menyatakan bahwa, Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 35 Sebetung, Kec.Tebas, Kabupaten Sambas. Untuk menghindari terlalu luasnya penelitian yang akan diteliti, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian tentang Upaya pemberian pembelajaran lompat tali untuk mengetahui hasil belajar lompat jauh. oleh karena 3

itu, yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah latihan lompat tali terhadap hasil belajar lompat jauh. Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan dalam rangka pengumpulan data. Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mewawancarai kepala sekolah, dan siswa. Wawancara bertujuan untuk mengetahui tanggapan kepala sekolah dan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pemberian latihan lompat tali dalam proses pembelajaran. Observasi dalam penelitian agar lebih efektif maka dalam pelaksanaannya perlu dilengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang akan disusun meliputi seluruh aspek-aspek dalam sekolah, baik kondisi fisik sekolah maupun aktivitas belajar siswa. Pada penelitian ini validasi data dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi dengan sumber dalam penelitian kualitatif ialah membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Triangulasi dalam penelitian ini dicapai dengan jalan membandingkan data dengan hasil wawancara atau membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Teknik tes dalam penelitian ini merupakan salah satu instrumen pengumpulan data. Tes belajar dapat dikatakan valid apabila tes tersebut benar-benar sesuai dan mampu mengukur dengan tepat hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam tes hasil belajar, validitas isi dipandang paling penting. Suatu tes sebagai alat ukur telah memiliki validitas isi apabila butir-butir pembelajaran tes hasil belajar telah mencakup keseluruhan ruang lingkup materi yang telah diajarkan. Validitas isi terkait dengan kurikulum, sehingga validitas isi dinamakan pula dengan validitas kurikuler. Data hasil belajar siswa dapat diketahui dengan menghitung mean (rata-rata) dari daftar nilai siswa. Selanjutnya dari data penghitungan mean yang telah diperoleh mengacu pada tabel kategori pencapaian hasil belajar. a. Mean (rata-rata nilai siswa) X = i Keterangan X : rata-rata/ mean Xi : Jumlah nilai semua peserta didik N : Jumlah peserta didik (Sutrisno Hadi, 1997: 151) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan upaya pemberian pembelajaran hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Setelah dilakukan 4

penelitian yang terdiri dari 1 siklus dan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran, hasil belajar lompat jauh siswa kelas V SD Negeri 35 Sebetung, Kec.Tebas, Kab.Sambas mengalami peningkatan dengan upaya pemberian latihan lompat tali. Berlandaskan pada tabel pra tindakan maka dapat disimpulkan bahwa 9,10% siswa dari keseluruhan subjek memiliki kategori hasil belajar Penjas materi lompat jauh baik, 68,19% siswa dari keseluruhan subjek memiliki kategori hasil belajar Penjas materi lompat jauh cukup, dan 22,71% siswa dari keseluruhan subjek memiliki kategori hasil belajar Penjas materi lompat jauh kurang. Berdasarkan pada nilai rata-rata yang berada pada titik nilai 53,19 dan berada pada rentang 41 60 dengan menunjukkan kategori hasil belajar Penjas materi lompat jauh siswa cukup. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Penjas materi lompat jauh siswa kelas V SD Negeri 35 Sebetung, Kec.Tebas, Kab.Sambas sebelum dilakukan tindakan adalah cukup. Tabel 1 Hasil Belajar Lompat Jauh Hasil Belajar Hasil Tindakan Pra Tindakan Siklus 1 Jumlah % Jumlah % 81 100 0 0 4 18,18 61 80 2 9,10 16 72,72 41 60 15 68,19 2 9,10 20 40 5 22,71 0 0 Nilai ratarata 53,19 78,18 Tabel 2 Hasil Belajar Penjas materi Lompat jauh Siklus I No Kategori Hasil Belajar Rentang Frekuensi Nilai Jumlah % 1. Baik Sekali 81 100 4 18,18 2. Baik 61 80 16 72,72 3. Cukup 41 60 2 9,10 4. Kurang 20 40 0 0 Jumlah 20 100 Secara garis besar melalui tabel diatas maka dapat diketahui bahwa 4 siswa atau 18,18% dari keseluruhan subyek memiliki kategori hasil belajar penjas materi 5

lompat jauh baik sekali, 16 siswa atau 72,72% dari keseluruhan subyek memiliki kategori hasil belajar Penjas materi lompat jauh baik, 2 siswa atau 9,10% dari keseluruhan subyek memiliki kategori hasil belajar Penjas materi lompat jauh cukup. Dengan demikian, rata-rata kelas yang diperoleh adalah 78,18 berada pada rentang nilai 61 80 dengan kategori baik. Oleh karena itu, dapat simpulkan bahwa hasil belajar penjas materi lompat jauh dengan berdasarkan pada rata-rata nilai diatas maka siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan yaitu 70,00 siswa kelas V SD Negeri 35 Sebetung, Kec.Tebas, Kab.Sambas pada siklus I adalah baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan upaya pemberian pembelajaran lompat tali hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Setelah dilakukan penelitian yang terdiri dari 1 siklus dan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran, hasil belajar Penjas materi lompat jauh siswa kelas V SD Negeri 35 Sebetung, Kec.Tebas, Kab.Sambas mengalami peningkatan setelah dilakukan upaya pemberian latihan lompat tali. Siklus I rata-rata kelas yang diperoleh adalah 78,18 dengan kategori baik. Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah: (1) Agar pemberian latihan lompat tali dapat membantu guru penjaskes dalam pembelajaran lompat jauh sehingga para siswa tidak bosan. (2) Agar guru dapat memanfaatkan upaya latihan lompat tali yang dapat disesuaikan dengan lingkungan sekolah masing-masing. (3) Agar pemanfaatan waktu harus maksimal karena waktu belajar terbatas. (4) Agar diharapkan adanya upaya untuk melakukan penelitian lanjutan dengan memperhatikan dan mengurangi pengembangan yang ada pada penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN Ferdinansyah, Abitur. 2008. Mengenal Olahraga Atletik. Ngabang: CV. Menara Mega Perkasa. Gilang, Moh. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Ganeca Exact. Husdarta. 2011. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai pustaka. 6

Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Saputra.M.Yudha. 2005. Dasar-Dasar Keterampilan Atletik. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Olahraga. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suherman Adang,dkk. 2001. Pembelajaran Atletik. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Olahraga. Syarifuddin Aip, Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 7