BAB I PENDAHULUAN. pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2011: 18).

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 MUNTILAN RINGKASAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

I. PENDAHULUAN. kurikulum 2013 pada semua jenjang pendidikan dasar hingga. menengah. Dalam pengimplementasiannya kurikulum ini telah diuji

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena

Persoalan Terkait Kurikulum Hendra Gunawan 14 April 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

DRAFT AS OF 15/03/2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan. Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Perihal Keunggulan Dan Kelemahan Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 19 tentang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan sebuah

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya, dan (3) memiliki

I. PENDAHULUAN. pemerintah melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. guru-guru pada semua jenjang pendidikan, yang setiap harinya bersama-sama

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perkembangan peserta didik pada masa sekarang dan masa yang

1. PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor utama

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

STUDI DESKRIPTIF KESULITAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YOLANDA SEPTIMA NOZA A1A109019

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dakir (2010: 3) mengemukakan bahwa kurikulum adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan disiplin ilmu-ilmu sosial ke dalam satu bidang studi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kurikulum merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-iv yaitu. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu komponen penting dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Adanya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. merupakan salah satu muatan penting Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bervariasi untuk kepentingan pembelajaran matematika. Sedangkan

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum

BAB I PENDAHULUAN. luar pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber. dari kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Statistik Republik Indonesia (2013), menyatakan tingkat pengangguran

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nita Solina, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan generasi muda inilah melalui pemberian fondamen yang kuat yakni

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan unsur utama dalam pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, oleh karena itu pengelolaan pendidikan harus berorientasi kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan perubahan dalam bidang pendidikan, salah satunya adalah pembaharuan inovasi kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2011: 18). Kurikulum sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar menjadi instrumen penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum dikembangkan secara dinamis untuk menjawab tantangan dan mengikuti perkembangan yang ada. Wamendik memaparkan pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan alasan adanya tantangan masa depan, kompetensi masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogik dan fenomena negatif yang mengemuka (Kemdikbud, 2014). Sejak Indonesia merdeka kurikulum yang diterapkan di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968. 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan saat ini Indonesia sedang 1

menerapkan Kurikulum 2013 sebagai pengembangan dari Kurikulum 2006 atau KTSP (Hidayat, 2013: 111). Penerapan Kurikulum 2013 disusun berdasarkan pemikiran tantangan masa depan, yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan, knowledge based society dan kompetensi masa depan. Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu kepada 4 dari 8 standar Nasional Pendidikan yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian. Kurikulum 2013 akan meningkatkan dan menyeimbangkan soft skills dan hard skills yang mencakup kompetensi sikap, ketrampilan dan pengetahuan (Kurniasih, 2014: 1). Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaan di tahun 2013. Di mana mulai diterapkan di 6.221 sekolah sejak Tahun Pelajaran 2013/2014. Di tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Memasuki tahun pelajaran 2014/2015 secara remi pemerintah memberlakukan Kurikulum 2013 dalam skala nasional (Merah Biru News.com, 6 Desember 2014) Penerapan Kurikulum 2013 yang terkesan tergesa-gesa menyebabkan banyak guru merasa kesulitan. Seorang guru SD di Jakarta Timur bernama Hadiati, mengeluhkan di tempat dia mengajar belum ada fasilitas dan pengajar terlatih untuk bisa mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara baik. Permasalahan lain yang dihadapi yaitu belum tersedianya buku untuk 2

bahan ajar pada pembelajaran Kurikulum 2013 (Kompas.com, 16 November 2016). Permasalahan dalam implementasi Kurikulum 2013 juga terjadi di daerah-daerah lain. Di Kabupaten Magelang tidak semua sekolah siap menerapkan Kurikulum 2013 sebagai pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan hanya ada beberapa sekolah saja yang sudah menjalankan kurikulum tersebut (Kompas.com, 17 Juli 2013). Faktor yang mempengaruhi ketidaksiapan implementasi Kurikulum 2013 yaitu banyaknya guru yang belum mendapatkan giliran bimtek dan pendistribusian buku pelajaran yang belum menyeluruh. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa IPS merupakan bahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang antara lain mencakup ilmu geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi yang dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat. Perubahan pada struktur pembelajaran IPS pada Kurikulum 2013 membutuhkan penyesuaian dan berbagai kendala bagi guru mata pelajaran IPS. Penelitian yang dilakukan oleh Pujatama (2014) menunjukkan bahwa secara umum implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPS di SMP-SMP wilayah Kota Semarang masih mengalami beberapa kendala dan menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan. Kendala lain yang dihadapi guru IPS dalam 3

mengimplementaskan Kurikulum 2013 adalah terbatasnya waktu dan kurangnya sosialisasi dan pelatihan Kurikulum 2013. Perubahan dalam struktur pembelajaran IPS pada Kurikulum 2013 juga menjadi tantangan tersendiri bagi guru mata pelajaran IPS. Proses pembelajaran IPS pada Kurikulum 2013 menuntut adanya keterpaduan antara disiplin ilmu yaitu geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah. Hilangnya mata pelajaran TIK pada struktur pembelajaran di SMP yang diintegrasikan di semua mata pelajaran menyebabkan semua guru harus mampu menguasai teknologi untuk diimplementasikan dalam pembelajaran. Guru harus mampu menyesuaikan segala perubahan yang ada. Kurikulum 2013 yang telah diterapkan di sekolah percontohan sejak tahun ajaran 2013/2014 masih mengalami banyak kendala seperti yang telah diuraikan diatas. Sejak tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan perbaikan terhadap Kurikulum 2013. Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 32 Tahun 2013, Kurikulum 2013 diterapkan secara bertahap selama 7 tahun sejak aturan itu disahkan. Perbaikan Kurikulum 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut didasarkan pada permasalahan sebagai berikut: 1) kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada sikap spiritual dan sikap sosial 2) ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus dan buku 3) penerapan proses berpikir 5M sebagai metode pembelajaran yang bersifat prosedural 4

dan mekanistik dan 4) pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan taksonomi proses berpikir antar jenjang. Revisi Kurikulum 2013 mulai diterapkan pada tahun 2016/2017 disejumlah sekolah. SMP Negeri 1 Muntilan merupakan salah satu SMP di Kabupaten Magelang yang menjadi sekolah percontohan atau pilloting project dalam implementasi Kurikulum 2013. SMP Negeri 1 Muntilan mulai menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014 dan pada tahun ajaran ini telah menerapkan Kurikulum 2013 edisi revisi. Berdasarkan hasil observasi sementara yang dilakukan oleh peneliti, wakil kepala sekolah bagian kurikulum menyatakan bahwa kendala yang dihadapi oleh para guru yaitu pada tahap penilaian yang menggunakan metode penilaian autentik. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan mengangkat judul penelitian Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Muntilan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Sosialisasi terkait Kurikulum 2013 belum maksimal 2. Implementasi Kurikulum 2013 tidak didukung kesiapan sebagian besar guru. 5

3. Munculnya kesulitan para guru dalam proses pengimplementasian Kurikulum 2013 mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran hingga penilaian pembelajaran. 4. Sebagian guru Mata Pelajaran IPS masih mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. 5. Adanya perubahan pada struktur pembelajaran IPS yang menjadi pembelajaran terpadu. 6. Adanya revisi Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2016, sehingga membutuhkan pemahaman baru bagi guru. 7. Adanya beberapa masalah penerapan Kurikulum di Kabupaten Magelang. 8. Beberapa guru di SMP Negeri 1 Muntilan masih mengalami kesulitan dalam menerapkan penilaian autentik C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka perlu dilakukan batasan terhadap masalah yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu penelitian ini difokuskan pada kesulitan para guru dalam proses pengimplemntasian Kurikulum 2013 mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 7

1. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS Tema Kemerdekaan sebagai Modal Awal Pembangunan di SMP Negeri 1 Muntilan? 2. Bagaimana hambatan implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS Tema Kemerdekaan sebagai Modal Awal Pembangunan di SMP Negeri 1 Muntilan? 3. Bagaimana upaya dalam mengatasi hambatan implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS Tema Kemerdekaan sebagai Modal Awal Pembangunan di SMP Negeri 1 Muntilan? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS tema Kemerdekaan sebagai Modal Awal Pembangunan di SMP Negeri 1 Muntilan. 2. Untuk mengetahui hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS tema Kemerdekaan sebagai Modal Awal Pembangunan di SMP Negeri 1 Muntilan. 3. Untuk mengetahui upaya mengatasi hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS tema Kemerdekaan sebagai Modal Awal Pembangunan di SMP Negeri 1 Muntilan. 7

F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Dapat memberikan manfaat terhadap pendidikan khususnya di bidang kurikulum sebagai referensi agar terwujudnya pendidikan yang sesuai tujuan nasional. b. Dapat menjadi bahan acuan sebagai pertimbangan dan pengembangan bagi penelitian di masa yang akan datang di bidang, objek dan permasalahan yang sejenis terkait implementasi kurikulum. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Dapat menambah informasi, wawasan dan memperkaya pengetahuan tentang perkembangan kurikulum, dengan demikian sebagai calon guru IPS siap melaksanakan tugas pembelajaran sesuai kurikulum yang diterapkan. b. Bagi Guru Dapat digunakan oleh guru, khususnya guru IPS sebagai acuan dalam implementasi Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di kelas, sehingga tujuan kurikulum dapat terlaksana dengan baik. 8

c. Bagi siswa Dapat menambah wawasan mengenai pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dan menambah semangat siswa untuk meningkatkan prestasinya. d. Bagi Jurusan Dapat menjadi referensi atau bahan bacaan tentang implementasi kurikulum 2013. 9