PROPOSAL PENDANAAN SEMINAR KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terlanjur jauh sehingga anak mencari sumber-sumber lain yang tidak akurat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era global saat ini membawa remaja pada fenomena maraknya

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMAN 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan

I. PENDAHULUAN Path-UNFPA journal. Volume Sarwono SW Psikologi Remaja. Jakarta: CV. Rajawali. 3

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah seksualitas merupakan salah satu topik yang menarik untuk

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : DYAH ANGGRAINI PUSPITASARI

HUBUNGA SEKSUAL SKRIPSII. Diajukan Oleh: F HUBUNGA

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali setiap individu akan mengalami masa peralihan ini.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak-anak akan memasuki usia pra-remaja. Pada usia pra-remaja ini anakanak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak

SEMINAR BAHAYA PORNOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. hanya terjadi di Barat saja yang kehidupannya memang serba bebas,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

Elly Risman Musa, Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati

PROPOSAL SPONSORSHIP

BAB I PENDAHULUAN. psikis, maupun secara social (Sudarsono, 2004). Inilah yang disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. depan. Keberhasilan penduduk pada kelompok umur dewasa sangat. tergantung pada masa remajanya (BKKBN, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan. Bahkan hubungan seksual yang sewajarnya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami pubertas, yaitu suatu periode

BAB I PENDAHULUAN. seks mendorong remaja untuk memenuhi kebutuhan seksnya, mereka

PERMOHONAN DONASI KEGIATAN BAKTI SOSIAL ROMBONGAN BEKASI (ROBEK) BIKE TO WORK INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. Menurut DR. Nana Mulyana selaku Kepala Bidang Advokasi dan. Kemitraan Kementerian Kesehatan hasil Riset Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya dimulai pada usia 9-14 tahun dan prosesnya rata-rata berakhir pada

BAB I PENDAHULUAN. habis-habisnya mengenai misteri seks. Mereka bertanya-tanya, apakah

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

BAB I PENDAHULUAN. menuju zaman modern. Ziauddin Sardar menyebut zaman modern merupakan

PROPOSAL KEGIATAN DALAM RANGKA MEMPERINGATI. Perpustakaan Kota Jambi Jl. Sri Sudewi No. 14 Telp. (0741) JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. muatan ilmu pengetahuan, tetapi secara negatif juga bermuatan materi pornografi

BAB I PENDAHULUAN. Remaja diidentifikasikan sebagai masa peralihan antara anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan

, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN. antara masa kanak-kanak dan dewasa. Menurut WHO (World Health

BABI PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial secara kodrat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu yaitu merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

Pendidikan seksualitas remaja. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. perilaku remaja dalam pergaulan saat ini. Berbagai informasi mampu di

DONOR DARAH ALUMNI ITB PEDULI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bereproduksi. Masa ini berkisar antara usia 12/13 hingga 21 tahun, dimana 13-14

Oleh karena itu, kami ingin Anda untuk mendukung dan menjadi bagian dari acara kami sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekonomi. Remaja akan mengalami transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang potensial adalah generasi mudanya. Tarigan (2006:1)

BAB I PENDAHULUAN. Penyebaran pornografi saat ini erat hubunganya dengan perkembangan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

Gambaran Perilaku Seksual Pada Anak Usia Sekolah Kelas 6 Di Tinjau Dari Media Cetak Dan Media Elektronik Sekolah Dasar Negeri 16 Banda Aceh Tahun 2012

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN INTENSI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA SKRIPSI. Diajukan oleh : Teguh Kurniawan

Melindungi Anak Dari Konten. Yayasan Kita dan Buah Hati

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia. Tahap ini

BAB I PENDAHULUAN. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health Organization) adalah mereka yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu harapan bangsa demi kemajuan Negara, dengan

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PORNOGRAFI PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. intelektual yang seharusnya mampu berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang

Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. masa dewasa yang berkisar antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Seorang remaja, memiliki tugas perkembangan dan fase

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

PROPOSAL FRIENDS ON TRAIN. Relawan Pelangi. Yayasan Sahabat Peduli Generasi Mandiri [YSPGM]

a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMU e. Perguruan tinggi II. Pertanyaan tentang Pengetahuan 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan internet?

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu membersihkan ketimpangan ketimpangan sosial yang ada, juga diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fisik, tetapi juga perubahan emosional, baik remaja laki-laki maupun perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku seksual pranikah kerap menjadi sorotan, khususnya di kalangan para

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu. berapa sering untuk memiliki keturunan (Kusmiran, 2012 : 94).

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Tahun 2000 jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terjadinya peningkatan minat dan motivasi terhadap seksualitas. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin

Transkripsi:

PROPOSAL PENDANAAN SEMINAR KESEHATAN 15 Februari 2014 Organized by : KOMPPI 1 P age

PENDAHULUAN Pada hari ini kita mendapati potret fenomena remaja yang tidak sedikit mengkhawatirkan dan menyedihkan. Selain narkoba, ancaman terdahsyat bagi anak-anak saat ini adalah pornografi. Bahkan pornografi berdampak buruk lebih dahsyat daripada narkoba. Jika narkoba bisa merusak tiga bagian otak, maka pornografi bisa merusak sekaligus lima bagian otak. Dari hasil pertemuan konselor Remaja Yayasan Kita dan Buah Hati dengan 1.625 siswa SD kelas 4 hingga 6 di Jabodetabek sepanjang 2008, diketahui bahwa 66 persen dari mereka sudah pernah melihat hal-hal berbau pornografi. Sekitar 24 persen melalui komik, 18 persen melalui games, 16 persen melalui situs porno, 14 persen melalui film, 10 persen VCD dan DVD, 8 persen melalui HP, dan empat hingga enam persen melalui majalah atau koran 1. Belum lagi menurut Bu Netty Heryawan sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat, mengatakan bahwa 80 persen dari pengakses konten pornografi itu ialah remaja usia 15-17 tahun. Masih menurut beliau juga bahwa peringkat Indonesia dalam akses konten pornografi terus meningkat setiap tahunnya. Jika pada tahun 2005, Indonesia berada di peringkat ke-7, dua tahun (2007) berselang posisi Indonesia telah berada di peringkat ke-5 2, dan pada tahun 2009 posisi Indonesia naik ke peringkat ke-3 sebagai pengguna terbanyak 3. Data yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2010 menunjukkan bahwa 51 persen remaja di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi telah berhubungan seksual sebelum menikah 4. Hal ini sungguh mencemaskan berbagai pihak. Dari pihak pemerintah, institusi pendidikan, bahkan setiap keluarga / rumah tangga. Langkah-langkah komprehensif harus disiapkan dan dilaksanakan agar mengurangi dampak-dampaknya. NAMA KEGIATAN SEMINAR KESEHATAN : SEX EDUCATION TARGET PESERTA KEGIATAN Segmen target peserta kegiatan adalah siswa/i pelajar SMA (atau yang sederajat) se-jakarta Timur 1 http://abdill01.wordpress.com/2011/02/13/ancaman-pornografi/ 2 http://nasional.inilah.com/read/detail/1972371/90-pelajar-akses-porno-alasan-cari-tugas-sekolah#.uxg3cvcsfb4 3 http://nasional.sindonews.com/read/2013/11/03/15/801494/68-persen-siswa-sd-sudah-akses-konten-pornografi 4 http://ruangpsikologi.com/memberikan-pendidikan-seks-yang-sesuai-dengan-umur-anak/ 2 P age

TUJUAN KEGIATAN 1. Memberikan pemahaman awal tentang seks dan seksualitas 2. Mengajarkan pemahaman agar peserta dapat bertanggungjawab dalam bersikap ke lawan jenis khususnya dan pergaulan pada umumnya. RENCANA KEGIATAN Hari : Sabtu Tanggal : 15 Februari 2014 Tempat : Aula Asrama Haji / Aula BKKBN 5 Pengisi : Bu Dewi Yulis (Psikolog) dan tim trainer Yayasan Kita dan Buah Hati Sesi seminar untuk peserta laki-laki dan perempuan akan dipisah. RENCANA RUNDOWN ACARA Pukul 8:30 9:00 Pukul 9:00 11.30 Pukul 11:30 11.45 Pukul 12.30 13.00 Pukul 13:00 15:30 Pukul 15:30 15:45 Pembukaan Sesi Peserta Laki-laki Sesi Seminar (untuk peserta laki-laki) Penutupan Pembukaan Sesi Peserta Perempuan Sesi Seminar (untuk peserta perempuan) Penutupan 5 Masih dalam konfirmasi 3 P age

RENCANA ANGGARAN BIAYA No Item Freq Jumlah Satuan Unit Price Total Price 1 Koordinasi awal 3 20 orang Rp 15,000 Rp 900,000 2 Sewa Tempat 1 1 pcs Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 3 Konsumsi Peserta 1 200 orang Rp 20,000 Rp 4,000,000 4 Seminar Kit 1 200 set Rp 75,000 Rp 15,000,000 5 Konsumsi Panitia 1 20 orang Rp 25,000 Rp 500,000 6 Name Tag 1 220 pcs Rp 5,000 Rp 1,100,000 7 Insentif Narasumber 1 2 orang Rp 1,000,000 Rp 2,000,000 8 Insentif Moderator 1 1 orang Rp 500,000 Rp 500,000 9 Transportasi 1 1 ls Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 10 Publikasi 1 1 ls Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 11 Evaluasi 1 20 orang Rp 15,000 Rp 300,000 12 TOTAL Rp 31,800,000 SUSUNAN KEPANITIAAN Kepanitiaan acara ini berada dibawah tanggungjawab KOMPPI (Komunitas Pemuda dan Pelajar Islam) Penanggungjawab Ketua Panitia Sekretaris Bendahara Acara Logistik Publikasi Fund Raising : Nur Subechan : Wahyudi : Surya Erlangga : Erlinda : Nining Lestari : Yahya Muhammad : Megariza Latief : Andriyana Santi 4 P age

Demikian proposal ini dibuat dengan harapan bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik substansi acara maupun donasi untuk pelaksanaan acara. Bantuan donasi bisa disampaikan/ditransfer ke BCA acc. 2731791521 a.n Surya Erlangga atau Bank Mandiri acc. 130-00-10086372 a.n Linda Andriyani. Terimakasih banyak atas perhatian dan bantuannya. Ketua Panitia, Sekretaris Panitia, Wahyudi, SEI. Surya Erlangga, ST., MT. Menyetujui, Ketua KOMPPI Nur Subechan, S.Pd.I 5 P age