HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN)

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

BAB IV KERJA SAMA LUAR NEGERI KAMBOJA PADA MASA PEMERINTAHAN POL POT

eran Indonesia di Lingkung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. oleh United Nations Security Council yang menyebabkan berkembangnya

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA)

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. yang akan diancam kemungkinan kemusnahan yang belum pernah terjadi

Kuis. Kuis. A. Hubungan Indonesia dengan Asia Tenggara dari Masa ke Masa. Manakah negara yang wilayahnya paling luas di Asia Tenggara?

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 1988 (4/1988) TENTANG

I. PENDAHULUAN. (Association of South East Asian Nations). Deklarasi ini menjadi penanda lahirnya

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

KERJASAMA ASEAN DALAM BERBAGAI BIDANG

BAB I PENDAHULUAN. adanya pengaturan mengenai perjanjian (treaties), hak dan kewajiban raja, hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Situasi politik keamanan di Laut Cina Selatan dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. yaitu di daerah Preah Vihear yang terletak di Pegunungan Dangrek. Di

BAB IV UPAYA ASEAN SEBAGAI MEDIATOR DALAM SENGKETATHAILAND-KAMBOJA. sengketa Thailand dan Kamboja ini dan akan di bagi menjadi beberapa sub bab

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

PEMANTAPAN MATERI PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

TAJUK 13 HUBUNGAN DAN DASAR LUAR NEGARA. Jenis hubungan luar Dasar luar negara: prinsip dan pertimbangan Kerjasama serantau Kerjasama antarabangsa

91 menganut prinsip penyeleasaian sengketa dilakukan dengan jalan damai maka ASEAN berusaha untuk tidak menggunakan langkah yang represif atau dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan nama Deklarasi Bangkok. Deklarasi ini disahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat itu juga membutuhkan hubungan satu sama lainnya, lainnya untuk memenuhi kebutuhan negaranya.

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal...

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1972 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

Latihan Ujian Akhir Sekolah A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar.

BAB 3 PERAN INDONESIA SEBAGAI MEDIATOR DALAM PROSES PENYELESAIAN KONFLIK KAMBOJA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KAMBOJA PADA MASA PEMERINTAHAN POL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Politik luar negeri yang dijalankan Indonesia pada hakekatnya diabdikan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 2 -

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin pada penghujung dekade 1980-an, yang

Ulangan Formatif Keempat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SENGKETA INTERNASIONAL

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace

Indonesia Malaysia Singapura Vietnam Filipina. Thailand Brunei Darussalam Kamboja Laos Myanmar

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

BAB I PENDAHULUAN. geografis. Kecenderungan inilah yang sering dinamakan regionalisme.

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE AGUSTUS 2015

KONFLIK LAUT TIONGKOK SELATAN [DEWI TRIWAHYUNI]

Makalah Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia Sesuai dengan UUD 1945

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERTAMA Ir. SOEKARNO

BAB 2 SUMBER KONFLIK KAMBOJA DAN PROSES PENYELESAIANNYA

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

PROTOKOL 5 MENGENAI KEBEBASAN HAK ANGKUT KETIGA DAN KEEMPAT YANG TIDAK TERBATAS ANTARA IBUKOTA NEGARA ASEAN

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi

KERJA SAMA KOMUNITAS ASEAN 2015 DALAM MENGHADAPI ATHG (ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN DAN GANGUAN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana

BAB II POLITIK LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA DI ASIA TENGGARA

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang bersifat global yang terpenting masa kini. 1 Di dalam

Dr. Ganewati Wuryandari, MA. Jakarta, 18 April 2018

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

buku. Kalian dapat memfotokopi gambar tersebut sebelum menempelkannya. Setelah selesai, kumpulkan hasil kerja kalian kepada guru.

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

SOSAL 3 ILMU PENGETAHUAN. Untuk SMP/MTs Kelas IX. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 2. Bab. Bab. Bab 1. Bab 3 Bab 8. 4 Bab 9. Tingkatan 5. Bab. Bab

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

Transkripsi:

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013

Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada masa Perang Dingin sangat diwarnai oleh rivalitas AS Soviet memperebutkan pengaruh di kawasan ini. Pada era Perang Dingin AS menjalankan Kebijakan Containment Strategy untuk membendung gerakan Komunis yg berkembang pesat di Vietnam Utara dibawah kepemimpinan Ho Chi Minh

awal tahun 50an menghadapi gerakan komunisme tidak saja dari Soviet tetapi juga Cina. Akhir Perang Indocina I, Konferensi Geneva 1954 menghasilkan pembagian wilayah Vietnam jadi 2. Republik Demokrasi Vietnam (komunis) di dukung oleh Cina dan Soviet (pusatnya di Hanoi) Pemerintahan Nasional Non-Komunis, didukung oleh AS (pusatnya di Saigon) Dikemudian hari kedua kubu ini kembali berperang, dan diluar dugaan Vietnam utara memenangkan peperangan. AS kemudian mengundurkan diri dari kawasan Asia Tenggara sejak 1975 sampai terpilihnya Bush Jr dengan Doktrin war on terrorism nya 2001...back to history...

Untuk membendung Soviet & Cina di Vietnam maka tahun 1955 AS membentuk SEATO (Southeast Asia Treaty Organization). Di tahun yang sama 1955, di pelopori oleh Indonesia, India, Burma, Pakistan dan Sri Langka membuat pertemuan di Bandung Konferensi Asia Afrika bersama 24 negara ASIA-AFRIKA lainnya menyatakan anti Imperialisme. Sejarah mencatat prestasi Soekarno menempatkan Indonesia sebagai negara yg diperhitungkan dalam hub.intl saat itu.

PERTUMBUHAN AWAL ASEAN

COMUNISM 3 4 5 2 8 Agustus1967 1

Kehadiran ASEAN 1967 merupakan wujud hubungan internasional di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ASEAN unik karena menyatukan negara-negara dengan latar belakang agama, wilayah nahasa, etnis, budaya dan pengalaman kolonial yang berbeda satu sama lain. deklarasi Kuala Lumpur: ASEAN menentang penggunaan kekerasan dan mengutamakan jalan damai dalam mencegah dan menyelesaikan konflik yang timbul diantara negara anggota. (menyikapi politik Konfrontasi Bung Karno).

1968, ASEAN menghadapi konflik Malaysia filipina yang memperutkan Sabah. tantangan ASEAN berikutnya adalah, kuatnya pengaruh negara-negara besar kepada anggota ASEAN. Maka 1971 lahirlah pernyataan ASEAN sebagai ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom and Neutrality) di Malaysia

ASEAN Paska Kemenangan Vietnam Utara menghadapi Kemenangan Komunis Vietnam Utara, ASEAN membuat Pertemuan Puncak di Bali 1967, menghasilkan 2 Dokumen penting: 1) ASEAN CONCORD Declaration: sepakat menciptakan solideritas politik dan bila perlu melakukan tindakan bersama 2) TREATY OF AMITY AND COOPERATION, prinsipprinsip didalamnya menghimbau negara-negara indocina agar menyusaikan diri dengan kesepakatan ASEAN.

TREATY OF AMITY & COOPERATION 1) Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan dan integritas wilayah semua bangsa, 2) Setiap negara berhak memelihara keberadaannya dari campurtangan, subversi, kekerasan dari kekuatan luar, 3) Tidak mencampuri urusan dalam negara orang lain, 4) Menyelesaikan perbedaan pendapat dan pertikaian dengan jalan damai, 5) Menolak ancaman penggunaan kekerasan

KONFLIK KAMBOJA Paska Kalahnya AS 1975, Vietnam semakin percaya diri dengan mengukuhkan RSV (Republik Sosialis Vietnam) 1976 dan mulai mengkampanyekan anti ASEAN. 1978, Vietnam menginvansi Kamboja menggulingkan rezim Pol pot, dan mendirikan RRK (Republik Rakyat Kamboja). 1979, ASEAN menentang pemerintahan Phnom Penh pro-vietnam dan mendukung isolasi internasional atas Vietnam

ISOLASI INTERNASIONAL 1979, CINA ikut mendukung upaya penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja, meskipun tidak berhasil namun tetap mendukung melalui bantuan kepada tentara Kmer Merah. negara-negara Barat dan AS bersepakat menolak kerjasama dengan RRK. PBB melalui sidang umum menolak mengakui keberadaan pemerintahan RRK. Hanya Soviet dan beberapa negara bonekanya yang tersisa memberikan dukungan kepada Vietnam.

Dukungan PBB terhadap Penarikan Mundur Pasukan Vietnam dari Kamboja TAHUN SUARA MENDUKUNG 1979 91 1980 97 1981 100 1982-1983 105 1984 110

REGIONALISASI vs INTERNASIONALISASI KONFLIK KAMBOJA REGIONALISASI Didukung oleh Indonesia, Malaysia dan sepakat menempuh cara-cara damai. Kelompok ini memandang musuh utama ASEAN adalah Cina. sepakat untuk meningkatkan kemandirian ASEAN dalam menyelesaikan konflik kamboja dan menolak keterlibatan asing. melahirkan Doktrin Kuantan: Pengakuan terhadap Kepentingan Keamanan Vietnam di Indocina. INTERNASIONALISASI didukung oleh Singapura, Thailand untuk melakukan front militer bersama dengan melibatkan negara-negara besar. kelompok ini memandang musuh utama ASEAN adalah Soviet. Menolak Doktrin Kuantan kegagalan doktrin kuantan menyebabkan ASEAN memulai internasionalisasi krisis Kamboja. Dengan membuat konperensi Internasional (1980), namum baik Vietnam maupun RRK menolak proposal ASEAN tersebut.

1981 : Vietnam mengusulkan konperensi regional antara Indocina dan ASEAN dan berjanji akan menarik sebagian pasukannya dari Kamboja. ASEAN kembali membuat konperensi internasional di New york, diikuti dengan Cina tapi di boikot oleh Vietnam dan Soviet Salah satu usulan konperensi adalah pelucutan senjata fraksi Kmer Merah, membuat Cina tidak setuju 1983 ASEAN Kembali meminta pasukan internasional terlibat dalam penarikan pasukan Vietnam.

PROSES PERDAMAIAN KAMBOJA

Langkah Menuju Pedamaian 1985 : merupakan titik awal perubahan krisis Kamboja. Perdana Mentri RRK menawarkan pembicaraan perdamaian dengan Pol pot. Namun tidak berjalan mulus. 1986 : Kembali krisis Kamboja mengalami jalan buntu. Juli 1987 : Pertemuan Menlu Indonesia Mochtar Kusumaatmaja, Menlu Vietnam Nguyen Co Thach, di Ho Chi Minh menghasilkan Cocktail Diplomacy

COCKTAIL DIPLOMACY 1. Melakukan pertemuan antara rejim RRK dan ketiga Faksi anti-vietnam 2. Pertemuan Vietnam dan negara-negara anggota ASEAN. Namun urung dilaksanakan, karena 2 alasan: 1) Rejim RRK menolak duduk bersama dengan Khmer Merah 2) Kalangan ASEAN masih terlihat ragu terhadap motivasi vietnam

1988-1989: dilakukan 2 kali pertemuan Jakarta Informal Meeting (JIM), yang berakhir dengan kesediaan Vietnam menerima internasionalisasi konflik Kamboja, yaitu mekanisme kontrol internasional Sejumlah rangkaian pertemuan terus dilangsungkan sampai tercapainya perdamaian dan Vietnam mau menarik pasukannya dari kamboja (1989).