BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pelajaran bahasa

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang diajarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. bebas serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dan tidak menarik. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pelajaran yang wajib di

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, seseorang belajar bahasa karena didorong oleh kebutuhan. melalui bahasa baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. semua jenjang pendidikan, termasuk sekolah dasar. Oleh karena itu, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. antar warga akan berlangsung dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsunagn

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut ini.

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses interaksi yang. dilakukan antara guru dengan siswa. Pendidikan bertujuan untuk

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik tingkat SMA adalah Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam dunia anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi merupakan salah satu kegiatan berbahasa tulis yang bersifat

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. menuliskan pengalaman dalam bentuk cerita dan puisi.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan seni (Ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang penting dipelajari termasuk di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

L PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan rangkaian kegiatan siswa

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan jembatan dalam memperoleh suatu pengetahuan.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. meyakinkan kepada pembaca, betapa besarnya manfaat. bacaan, berupa buku, majalah, koran, internet, bahkan dokumen-dokumen

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. Undang- undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi siswa dan di Sekolah Dasar merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

Wahyu Budi Setyorini A54E13043

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tercapai. Dengan adanya tujuan tersebut, maka mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tumpuan awal dalam proses pendidikan. Melalui Sekolah Dasar. berkembang dan nantinya dapat menjadi salah satu jembatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar Calistung (Membaca, menulis dan berhitung), Pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa yang sesuai dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, terkait dengan tujuan memberikan bekal kemampuan dasar baca tulis, maka pembelajaran Bahasa Indonesia disekolah dasar menjadi sangat penting, pembelajaran bahasa Indonesia tidak hanya pada tahap keberwacanaan (dikelas I dan Kelas II) tetapi juga pada tercapainya kemahiran wacana (di kelas-kelas tinggi ) atau kelas III sampai dengan kelas VI. Kurikulum Bahasa Indonesia umumnya bertujuan supaya siswa sekolah dasar telah mempunyai kemampuan Dasar dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, alat pengembangan ilmu pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa, dan menimbulkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia, sebagai alat pemersatu dari beragam suku yang ada di indonesia 1 1 M.Ngalim Prowanto,Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia,(Jakarta,PT.Rosda Jayaputra,1997),h.3

2 Hakekat belajar bahasa Indonesia adalah belajar komunikasi, oleh sebab itu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Kemampuan membaca merupakan kebutuhan dasar, karena sebagian besar informasi disajikan dalam bentuk tertulis dan hanya dapat diperoleh melalui membaca. Untuk memahami berita disurat kabar, resep obat, menu makanan bahkan informasi visual dari televisi (TV) diperlukan kemampuan membaca. Keterampilan membaca menurut Sunardi,dkk (1997) meliputi membaca teknis (keterampilan konfigurasi, Analisis konteks, Penguasaan Kosa kata, Analisis Fonik, dan analisis struktural. Membaca pemahaman (Pengembangan Kosakata, pemahaman literal, pemahaman inferensial, membaca kritis atau evaluative, dan apresiasi). Membaca lancar adalah membaca secara lancar kalimat demi kalimat sesuai dengan keadaan kalimat itu. Membaca kalimat berita berbeda dengan membaca kalimat Tanya dan kalimat perintah. Dalam membaca lancar siswa dituntut untuk mengucapkan atau melafalkan kata dengan inotasi yang benar, dan hal ini perlu dilakukan secara individual, selanjutnya kegiatan membaca buku hanya sekedar mendorong siswa untuk membaca lancar, tetapi juga siswa memahami isi bacaan. Meskipun tujuan akhir dari membaca adalah memahami isi bacaan, tujuan tersebut ternyata tidak semua siswa dapat mencapainya. Banyak anak yang dapat membaca dengan baik dan lancar tetapi tidak memahami isi bacaan tersebut, Memahami isi bacaan merupakan salah

3 satu aspek kemampuan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa kelas V Sekolah Dasar, melalui kegiatan inilah siswa memperoleh berbagai informasi secara aktif reseptif, dengan kemampuan memahami bacaan yang tinggi siswa dapat memperoleh informasi dalam waktu yang relatif singkat. Di kelas V sekolah dasar kemampuan memahami bacaan siswa ditandai dengan kemampuannya dalam memjawab pertanyaan berdasarkan teks dan menceritakan kembali isi bacaan yang dibacanya. 2 Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Muara Durian Kabupaten Banjar, masih terlihat rendahnya kemampuan siswa dalam membaca hal tersebut dapat dilihat dari segi pemahaman yaitu ketika ditanyakan mengenai apa dan bagaimana cerita yang dibacanya siswa bingung dalam menjawab dan harus membaca kembali apa yang telah dibacanya, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan memahami isi bacaan masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami bacaan disebabkan karena beberapa faktor baik itu faktor dari guru maupun siswa itu sendiri, salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan memahami bacaan adalah metode yang digunakan oleh guru masih konvensional, Dalam pembelajaran memahami bacaan biasanya siswa diberikan bacaan yang kemudian disuruh membaca dalam hati kemudian dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan bacaan yang diberikan, sehingga tidak jarang siswa menjadi bosan dan kurang memperhatikan, apabila salah satu siswa diminta membaca, siswa 2 Mulyono Abdurrahman,Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar,(Jakarta,PT.Rineka Cipta,2003),h.201

4 lain banyak yang gaduh bermain sehingga apa yang dibaca siswa kurang disimak. Guru hanya menyuruh siswa membaca sendiri tanpa adanya pengamatan dari guru, dan guru terkadang tidak ikut membaca, akibatnya siswa kurang bersungguh-sungguh ketika disuruh membaca sendiri bahkan ada juga siswa yang membacanya hanya sekedar saja. Salah satu tipe model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran memahami bacaan Wacana adalah model pembelajaran tipe Cooperative Integreted Reading Composition (CIRC), Model pembelajaran yang dirancang khsusus untuk pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa, Sedangkan Rahim mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif yang lebih cocok dengan pembelajaran membaca ialah model pembelajaran tipe Cooperative Integreted Reading Composition (CIRC), Menurut Slavin, Tujuan Utama model pembelajaran tipe Cooperative Integreted Reading Composition (CIRC) khususnya dalam menggunakan tim kooperatif ialah membantu siswa belajar membaca pemahaman yang lebih luas untuk kelas-kelas tinggi di sekolah dasar. Model pembelajaran tipe Cooperative Integreted Reading Composition ( CIRC) ini mengintegrasikan antara pembelajaran membaca dan menulis secara bersamaan, Selain itu model pembelajaran tipe Cooperative Integreted Reading Composition ( CIRC) ini bersifat kooperatif dimana dapat meningkatkan kerjasama antara siswa sehingga

5 semua siswa diarahkan untuk bekerja dan waktu pembelajaran menjadi lebih efektif. 3 Di MIN Muara Durian Kabupaten Banjar, Kemampuan siswa kelas V dalam membaca wacana pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dirasakan masih rendah, rendahnya kemampuan siswa dalam membaca tersebut ditandai dengan kurangnya siswa dalam memahami bacaan, Hal ini terlihat ketika siswa ditanya kembali mengenai apa dan bagaimana bacaan wacana yang dibacanya siswa bingung dalam menjawab dan harus membaca kembali apa yang telah dibacanya. Menurut pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam membaca hanya 40 % dari jumlah siswa yang mampu menjelaskan kembali apa yang telah dibacanya secara runtut, 40 % yang mampu menyimpulkan isi bacaan dan hanya 25 % yang mengajukan pertanyaan dari isi bacaan tersebut, Sedangkan jika diberikan tes pemehaman dari siswa yang berjumlah 19 siswa hanya 10 siswa yang mendapatkan nilai di atas 60 artinya baru 53 % dari siswa yang menguasai bahan pembelajaran dan nilainya di atas kreteria ketuntatasan minimal (KKM), sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa memahami bacaan wacana masih rendah. Dari latar belakang dan permasalahan tersebut, maka perlu kiranya untuk dilakukan suatu tindakan agar permasalahan tersebut dapat teratasi dan Kegiatan Pembelajaran menjadi lebih baik, khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami bacaan wacana siswa mempunyai 3...?

6 kemampuan untuk menjelaskan apa yang telah dibacanya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran tipe Cooperative Integreted Reading Composition ( CIRC) ini mengintegrasikan antara pembelajaran membaca dan menulis secara bersamaan, sehingga Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan berjudul: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN WACANA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE COOPERATIVE INTEGRETED READING COMPOSITION ( CIRC) SISWA KELAS V MIN MUARA DURIAN KABUPATEN BANJAR, B. Identifikasi Masalah berikut: Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasi masalah sebagai 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas masih berjalan menoton 2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat 3. Belum ada kolaborasi antara guru dan siswa 4. Metode yang digunakan bersifat konvensional 5. Rendahnya prestasi siswa untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia C. Perumusan Masalah 1. Apakah penerapan model pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami bacaan wacana pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MIN Muara Durian Kabupaten Banjar?

7 2. Bagaimana Penerapan model pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami bacaan wacana pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MIN Muara Durian Kabupaten Banjar? D. Cara Memecahkan Masalah Dari permasalahan yang dihadapi siswa yaitu kurang mampu memahami bacaan wacana dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, maka akan dilakukan tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC), Tindakan Kelas ini dilaksankan di MIN Muara Durian Kabupaten Banjar selama 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. E. Hipotesis Tindakan 1. Dengan diterapkan model pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami bacaan wacana dan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MIN Muara Durian Kabupaten Banjar. 2. Dengan diterapkan model pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami bacaan wacana dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MIN Muara Durian Kabupaten Banjar.

8 F. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia 2. Siswa merasa dirinya mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, ide, gagasan, dan pertanyaan. c. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok. G. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Guru a. Dapat mengembangkan pembelajaran membaca wacana pada mata pelajaran bahasa Indonesia melalui model pembelajaran Tipe Cooperative Integreted Reading Composition ( CIRC). b. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan efektivitas dan mengembangkan kemampuan professional untuk mengadakan perubahan, perbaikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MIN Muara Durian Kabupaten Banjar. c. Meningkatkan kinerja guru terutama melalui penerapan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Tipe Cooperative Integreted Reading Composition ( CIRC).

9 2. Siswa a. Menumbuhkan motivasi, meningkatkan aktivitas, dan memupuk kreatifitas serta penuh inisiatif siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. b. Dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan membaca pada pembelajaran bahasa Indonesia. c. Meningkatkan kebermaknaan proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan model pembelajaran Tipe Cooperative Integreted Reading Composition ( CIRC). 3. Sekolah a. Meningkatkan kualitas, pengelolaan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia. b. Hasil penelitian menjadi masukan bagi sekolah untuk menerapkan penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia disekolah dasar. c. Bagi lembaga terkait, hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam mengembangkan pembinaan dan meningkatkan mutu profesionalisme tenaga pendidikan.