PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN MELALUI BENDA KONKRET DI TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK B

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL OPERASI BILANGAN MELALUI BENDA KONKRET DI KELOMPOK B TK TPA KUPU-KUPU KALASAN SLEMAN SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNAA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET PADA ANAK KELOMPOK B

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA RITATOON PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JAPANAN I CAWAS KLATEN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN KOTAK MATEMATIKA KELOMPOK A1 DI TK ABA MARGOMULYO III

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN KUBUK MANUK DI KELOMPOK A TK ABA NUR-HUDA BANTUL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI BILANGAN DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU GULON 1 SALAM MAGELANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN MELALUI PROBLEM SOLVING DENGAN BENDA KONKRET PADA ANAK USIA KELOMPOK B TK PKK 74 PAJANGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

IMPROVING THE ABILITY TO IDENTYFYING THE NUMBERS BY MAKE A MATCH IN TK SAMIRONO DEPOK SLEMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Bombik Modifikasi Pada Anak Kelompok Bermain

STUDI KEMAMPUAN MENGENAL POLA ABCD-ABCD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK SE-GUGUS 3 KECAMATAN KASIHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL POLA MELALUI KEGIATAN MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM DI KELOMPOK A TK ABA DEKSO

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK BENER YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KOTAK BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A TK PKK 57 MUNTUK DLINGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK MANIPULATIF MELALUI MENGGIRING BOLA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ABA TLOGOLELO KOKAP KULON PROGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN (1-10) MELALUI MEDIA PAPAN FLANEL PADA KELOMPOK A DI TK PKK 106 MERTEN SANDEN BANTUL

PENINGKATAN KEMAMPUAN SERIASI UKURAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET PADA KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN MENYUSUN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK PERTIWI 49 CANDEN JETIS BANTUL

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGPAUD OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BANYAK SEDIKIT PADA ANAK KELOMPOK A. Heni Fitriyani Dewi Komalasari

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK A DI RA AL-HUSNA PAKUALAMAN

Nurmaida, Wusono Indarto, Devi Risma

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA BERGAMBAR KELOMPOK A1 TK BINA KASIH

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 MELALUI PERMAINAN SUNDA MANDA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT AR- RAHMAAN 1 PRAMBANAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PENJUMLAHAN PENGURANGAN PADA ANAK KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF VOKAL PADA ANAK TK KELOMPOK A DI PAUD KUNCUP MELATI TANGUNAN MOJOKERTO MENGGUNAKAN MEDIA DADU FLANEL

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MEDIA GAMBAR ASOSIATIF DI KELOMPOK B TK BUDI RAHAYU ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari pemberian tindakan. 1. bilangan anak melalui permainan memancing angka.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM MATEMATIKA AWAL MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 SEBAGAI LAMBANG BANYAKNYA BENDA MELALUI MEDIA BENDA ALAM PADA ANAK KELOMPOK A TK AL-HUSNA YOGYAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOMPOKKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI MEDIA MANIK-MANIK PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

PENGGUNAAN ALAT PERAGA. Persyaratan. Oleh Sri Lestari NIM FAKULTAS RTA MARET 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MUSLIMAT NU PLOSOGEDE

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Tata Angka pada Anak Usia Dini

Wilis Tinah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Ria Pratiwi 1s. Kata kunci:media Kartu Angka, Kemampuan, Lambang Bilangan Pendahuluan

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S -1 Program Studi Anak Usia Dini

II. KAJIAN PUSTAKA. yang sering disebut perkembangan kognitif. Menurut Gagne (dalam Jamaris,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 KASIHAN BANTUL

UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA JOGOYUDAN YOGYAKARTA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

Transkripsi:

767 Upaya Peningkatan Kemampuan... (Lutviani Dasusanti) PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN MELALUI BENDA KONKRET DI TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK B IMPROVED OPERATING CAPABILITY THROUGH CONCRETE OBJECTS NUMBERS IN TK GROUP B Oleh: lutviani dasusanti, paud/pgpaud fip uny lutvianid@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operasi bilangan melalui benda konkret di Kelompok B TK TPA Kupu-kupu. Jenis penelitian ini adalah PTK menggunakan desain Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B TK TPA Kupu-kupu dengan jumlah 12 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan deskripsi kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila minimal 75% dari jumlah anak memperoleh kriteria BSB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal operasi bilangan melalui benda konkret dapat meningkat. Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh adalah: guru menyediakan benda konkret, guru memperlihatkan benda konkret, guru menjelaskan dan memberi contoh, guru membacakan soal operasi bilangan/anak yang membacakan soal, anak menghitung dengan benda konkret, dan anak menyebutkan hasilnya. Hasil kemampuan mengenal operasi bilangan pada Pratindakan sebanyak 25% (MB) meningkat menjadi 50% (BSH) pada Siklus I dan meningkat lagi menjadi 83,33% (BSB) pada Siklus II. Kata kunci: operasi bilangan,benda konkret, anak kelas B Abstract This study aims to improve the ability of number operations through concrete objects in Group B TK TPA Kupu-kupu. This research is a PTK using Kemmis design and Mc Taggart. The subjects were children Group B TK TPA Kupu-kupu with a total of 12 children. Data collection technique used observation and documentation. The research instrument used observation sheet. Data were analyzed using qualitative and quantitative description. Indicators of success in this study if at least 75% of children receive BSB criteria. The results showed that the ability to know the number operations through concrete object can be increased. Learning steps taken are: teachers provide concrete objects, concrete objects showing teacher, the teacher explains and gives examples, the teacher read about the number operations / child who reads about, a child count with concrete objects, and the child mentioned results. The result of the ability to know the number operations Pratindakan as much as 25% (MB) increased to 50% (BSH) in the first cycle and increased again to 83.33% (BSB) in Cycle II. Keywords: number operations, concrete objects, graders B PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun (A. Martuti, 2009: 16). Sementara itu, menurut kajian rumpun ilmu PAUD dan penyelenggaraannya yang dilaksanakan di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak 0-8 tahun (Maimunah Hasan, 2012: 17). Pada rentang usia tersebut, anak sedang berada pada masa tumbuh dan berkembang secara pesat. Pendidikan Anak Usia Dini akan menjadi fondasi awal bagi anak untuk perkembangan selanjutnya, karena melalui PAUD anak akan mendapatkan pendidikan dan stimulasi yang bermakna. Maka dari itu, pendidikan anak usia dini penting untuk menunjang tumbuh kembang anak. Aspek perkembangan anak usia dini harus dikembangkan dengan baik sesuai usia perkembangan dan pertumbuhan anak. Terdapat

Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun ke-5 2016 768 enam aspek perkembangan anak di dalam bilangan. Kemampuan matematika dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia mengenal operasi bilangan dapat membantu anak untuk kehidupan sehari-hari anak, karena dalam kehidupan sehari-hari sering berhubungan dengan Dini yaitu aspek nilai agama dan moral, aspek bilangan, berhitung, dan operasi bilangan. fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa Kemampuan mengenal operasi bilangan juga dan seni. Keenam aspek tersebut memerlukan dapat menambah pengetahuan anak untuk perhatian khusus supaya anak dapat tumbuh optimal dalam perkembangannya. pendidikan selanjutnya. J. Tombokan Runtukahu dan Selphius Kandou (2014: 105) menjelaskan Aspek perkembangan kognitif anak bahwa operasi bilangan merupakan keterampilan merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting untuk dikembangkan. Menurut yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam kehiduan sehari-hari. Operasi bilangan Tadkiroatun Musfiroh (2005: 16), kognitif adalah penjumlahan, pengurangan perkalian dan merupakan konsep yang sangat luas dan inklusif yang berkaitan dengan kegiatan mental dalam pembagian bilangan yang sangat dasar (tambah, kurang, kali, dan bagi) (Sudaryanti, 2006: 18). memperoleh, mengolah, mengoordinasi, dan Dari penjelasan di atas bahwa anak usia 5-6 tahun menggunakan pengetahuan. Soemiarti sudah mampu untuk menambah/menjumlah dan Patmonodewo (2000: 27) memberikan pengertian kognitif yaitu pengertian yang luas mengenai proses berpikir dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku-tingkah laku yang mengakibatkan mengurangi. Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan orang memperoleh pengetahuan atau yang Anak Usia Dini pada lingkup perkembangan dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. berpikir simbolik, tingkat pencapaian Berdasarkan pernyataan yang sudah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bila perkembangan kognitif berkaitan dengan mental, proses berpikir, dan tingkah laku anak dalam memperoleh perkembangan anak usia 5-6 tahun yaitu anak sudah mampu menggunakan lambang bilangan untuk menghitung. Reys, dkk. (J. Tombokan Runtukahu & Selphius Kandou, 2014: 102) pengetahuan baru atau menggabungkan mengemukakan bahwa dalam mengadakan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama yang akan digunakan anak dalam berperilaku seharihari yaitu sekarang dan yang akan datang. operasi bilangan dibutuhkan beberapa prasyarat tertentu, yaitu, (a) keterampilan membilang, (b) pengalaman konkret, dan (c) kemampuan bahasa. Dalam mengembangkan kemampuan Operasi bilangan diperkenalkan kepada kognitif anak salah satu aspek penting yaitu kemampuan matematika pada anak. Kemampuan matematika anak usia dini antara lain mengenal anak setelah anak benar-benar sudah memahami angka dan lambang bilangan. Anak-anak di TK TPA Kupu-kupu sudah mampu mengenal angka, bilangan, berhitung, seriasi, pengukuran, pola, hal ini dibuktikan pada saat kegiatan klasifikasi, bentuk geometri, waktu, dan operasi pembelajaran anak-anak mampu menyebutkan

769 Upaya Peningkatan Kemampuan... (Lutviani Dasusanti) angka yang ditunjukkan guru. Pada saat kegiatan pembelajaran anak-anak diminta mengurutkan angka, anak-anak di TK TPA Kupu-kupu juga sudah mampu mengurutkan angka tersebut. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 11 dan 12 Januari 2016 di Kelompok B TK TPA Kupu-kupu kegiatan pembelajaran pengenalan kemampuan operasi bilangan, anak belum terlihat mampu menggunakan konsep operasi bilangan yaitu menjumlahkan dan mengurangi angka/gambar. Hal ini dibuktikan dari 12 anak hanya 1 anak yang mempunyai kemampuan mengenal operasi bilangan dengan baik, 5 anak mempunyai kemampuan mengenal operasi bilangan cukup baik, dan 6 anak mempunyai kemampuan mengenal operasi bilangan kurang baik. Permasalahan yang ada di TK TPA Kupukupu tersebut, maka di TK TPA Kupu-kupu perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan mengenal operasi bilangan, dengan pembelajaran yang tepat dan sesuai perkembangan anak yaitu dengan berbagai media yang variatif dan menarik bagi anak. Hal ini sesuai dengan perkembangan anak yaitu anak harus dihadapkan dengan benda yang menarik dan bervariasi supaya anak tertarik, mengerti, dan memahami dengan apa yang dimaksudkan. Kegiatan pembelajaran operasi bilangan Kelompok B di TK TPA Kupu-kupu yaitu anakanak diminta menyalin tulisan guru dari papan tulis tentang operasi bilangan dan menuliskan hasilnya di buku tulis masing-masing anak.kegiatan pembelajaran tersebut masih menggunakan LKA. Penggunaan benda konkret pada kegiatan pembelajaran operasi bilangan untuk anak Kelompok B TK TPA Kupu-kupu dapat membantu anak-anak memahami pada kegiatan pembelajaran tersebut. Pada usia 5-6 tahun, proses berpikir anak masih terbatas. Hal ini sesuai dengan Piaget (Slamet Suyanto, 2005: 130) yang menyatakan bahwa anak usia 5-6 tahun sedang dalam taraf perkembangan kognitif fase praoperasional. Pada umumnya anak dapat memahami dan mengerti akan suatu hal itu apabila benda itu nyata atau konkret ada di depan anak. Benda konkret adalah semua benda yang ada di alam yang berwujud atau berjasad nyata bisa dilihat langsung dan benar-benar ada. Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya, tanpa perubahan (Basuki Wibawa & Farida Mukti, 1993: 55). Morrison (2012: 260) menjelaskan bahwa pembelajaran dapat menyediakan praktik langsung dengan benda konkret dan alat bantu. Pemberian benda konkret dan alat bantu ini diberikan kepada anak dalam pembelajaran agar anak tidak menerawang atau bingung dengan apa yang dimaksud guru. Pembelajaran yang terlalu tekstual akan sulit dipahami oleh anak (Ahmad Susanto, 2011: 49). Anak-anak harus diberikan pemahaman melalui benda-benda konkret dan peragaan langsung. Cara seperti ini anak dapat memahami pembelajaran yang dimaksudkan. Piaget (Slamet Suyanto, 2005: 56) menyatakan bahwa pengenalan matematika sebaiknya dilakukan melalui penggunaan bendabenda konkret dan pembiasaan penggunaan matematika agar dapat memahami matematika, seperti menghitung, bilangan, dan operasi bilangan. Pembelajaran yang dilakukan untuk anak usia dini dengan benda konkret supaya pembelajaran lebih bermakna dan mudah dimengerti anak. Kegiatan pembelajaran pada

Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun ke-5 2016 770 pengenalan kemampuan operasi bilangan yang pelaksanaannya guru membantu peneliti dalam akan dilakukan yaitu penjumlahan dan mendapatkan informasi yang diharapkan peneliti. pengurangan dengan benda konkret. Terkait dengan uraian di atas, peneliti Guru tetap mengajar seperti biasa dengan pembelajaran yang telah direncakan peneliti dan memilih solusi dengan menggunakan benda menggunakan media dari peneliti. Peneliti konkret karena benda konkret adalah benda yang nyata dan anak bisa memainkan sesuka hatinya sampai benar-benar bisa.hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Ulfayati Nur Aliyah (2013: 111) sebagai observer yang mengamati, mencatat, dan mendokumentasikan kondisi pada saat proses pelaksanaan pembelajaran. Peneliti dan guru menilai dan mengevaluasi hasil penelitian agar bahwa penggunaan benda konkret dapat penelitian dapat berhasil sesuai harapan. meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan anak di dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Waktu dan Tempat Penelitian Bantuan benda-benda konkret akan membuat Waktu penelitian yang dilaksanakan anak lebih mudah menangkap materi ajar yang diberikan guru. Kelebihan lain dari benda konkret ini guru dapat menggunakan benda apa saja yang peneliti yaitu pada Semester Genap pada bulan April-Mei tahun 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok B TK TPA Kupu-kupu Kalasan ada di sekitar lingkungan sekolah, atau benda Sleman yang beralamat di Sentono, yang anak-anak suka, dekat dengan anak dan Tamanmartani, Kalasan, Sleman. tidak asing dengan anak. Dengan menggunakan media yang sudah tidak asing dengan anak diharapkan anak dapat meningkatkan kemampuan mengenal operasi bilangan di Kelompok B TK TPA Kupu-kupu Kalasan Sleman. Target/Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah anak Kelompok B di TK TPA Kupu-kupu Kalasan Sleman yang berjumlah 12 anak. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dalam mengenalkan kemampuan operasi bilangan pada anak Kelompok B. Solusi mengatasi permasalahan tersebut peneliti menggunakan benda konkret. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif, artinya penelitian yang melibatkan guru dan peneliti sebagai pengamat. Dalam Prosedur Penelitian Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Suharsimi Arikunto, 2006: 16) terdapat empat tahapan dalam melakukan penelitian, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk mengetahui lebih jelasnya, alur pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada Gambar 2 halaman 4.

771 Upaya Peningkatan Kemampuan... (Lutviani Dasusanti) Keterangan: Siklus I: 1. Perencanaan 2. Tindakan dan Observasi 3. Refleksi Siklus II: 1. Perencanaan 2. Tindakan dan Observasi 3. Refleksi Gambar 2.Desain penelitian menurut Kemmis & Mc. Taggart ( Sumber: Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, 2010: 21) Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan observasi dan dokumentasi. 1. Observasi Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang halhal yang akan diamati atau diteliti (Wina Sanjaya, 2011: 86). Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2010: 66) melihat bahwa pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi belajar mengajar dan tingkah laku belajar. Berdasarkan pendapat tersebut observasi dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan terhadap kemampuan operasi bilangan anak yaitu penjumlahan dan pengurangan dengan benda konkret. 2. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang tertulis (Suharsimi Arikunto, 2006: 158). Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa hasil kerja anak dalam kegiatan pembelajaran yang menggambarkan sejauh mana kemampuan operasi bilangan anak. Teknik Analisis Data Analisis data di dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian berupa deskripsi dari hasil observasi, sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data berupa angka. Untuk mengetahui nilai yang didapatkan, maka digunakan rumus di bawah ini: Keterangan: NA = Nilai anak yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh anak SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap Berdasarkan acuan dari Acep Yoni (2010: 176), hasil dari data tersebut diinterpretasikan ke dalam empat tingkatan dan telah disesuaikan dengan kriteria perkembangan anak di TK Tabel3. Kriteria Kemampuan Mengenal Operasi Bilangan dengan Benda Konkret Anak TK No Persentase (%) 1. 0-24,99 2. 25-49,99 3. 50-74,99 4. Kriteria Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Nilai 75 100 Baik 4 1 2 3 Kriteria Penilaian di TK (Belum Berkembang) MB (Mulai Berkembang) BSH (Berkembang Sesuai Harapan) BSB (Berkembang Sangat Baik)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun ke-5 2016 772 melakukan operasi bilangan sederhana yaitu Kemampuan mengenal operasi bilangan merupakan salah satu aspek penting bagi anak. Mengenal operasi bilangan akan memberikan bekal anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. Operasi bilangan juga berhubungan dengan kehidupan sehari-hari anak pada waktu sekarang dan yang akan datang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas dengan dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari tiga kali pertemuan. Berdasarkan observasi pada Pratindakan, penjumlahan dan pengurangan. Diperkuat dengan pendapat Ahmad Susanto (2011: 106) yang menjelaskan bahwa karakteristik perkembangan intelektual anak usia 4-6 tahun di antaranya yaitu menyebut dan membilang angka 1-20, memahami lambang bilangan, dan memahami penjumlahan dengan benda-benda. Gambar 3 di bawah ini menunjukkan bahwa pembelajaran di Kelompok B TK TPA Kupu-kupu sebelum menggunakan benda konkret dalam kegiatan pembelajaran pada pengenalan operasi bilangan. kemampuan mengenal operasi bilangan anak Kelompok B di TK TPA Kupu-kupu Kalasan Sleman, hanya terdapat 3 anak (25%) yang mendapat kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik) dari 12 anak di Kelompok B pada kemampuan operasi bilangan dengan rentang hasil yang dibatasi antara 1-20. Hasil data yang diperoleh yaitu 25%, sehingga berada pada kriteria MB (Mulai Berkembang). Hasil yang di dapat demikian dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengenalkan operasi bilangan pada sebelumnya membuat anak merasa lelah terlebih dahulu karena menyalin gambar dan menyalin tulisan dari papan tulis, setiap pengenalan operasi bilangan kegiatan yang dilakukan seperti itu, yang membuat anak merasa bosan karena banyak anak yang selesai menyalin ketika merasa lelah anak akan berbicara dengan temannya atau malah asyik bermain sendiri. Hal ini belum sesuai dengan karakteristik perkembangan kognitif menurut Martini Jamaris (2006: 26) yang menjelaskan bahwa salah satu kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun yaitu sudah dapat memahami jumlah dan ukuran. Anak Kelompok B sebenarnya sudah mampu untuk Gambar 3. Anak sedang Menyalin Tulisan Guru dari Papan Tulis ke Buku Tulis Anak, Kemudian Anak Mencari Hasil Penjumlahan dan Pengurangan Permasalahan yang ada tersebut, kemudian peneliti membuat rancangan kegiatan pengenalan pembelajaran mengenal operasi bilangan melalui benda konkret. Penggunaan benda konkret pada pembelajaran mengenalkan operasi bilangan dengan melihat kondisi yang terjadi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal operasi bilangan. Menurut Piaget (Slamet Suyanto, 2005: 56) menjelaskan bahwa pengenalan matematika sebaiknya dilakukan melalui penggunaan benda-benda konkret dan pembiasaan penggunaan matematika agar dapat memahami matematika, seperti menghitung, bilangan, dan operasi bilangan.

773 Upaya Peningkatan Kemampuan... (Lutviani Dasusanti) Pembelajaran dengan benda konkret akan memberikan pengalaman nyata kepada anak dan anak akan lebih mudah memahaminya. Pada Siklus I Pertemuan Pertama pembelajaran menggunakan benda konkret berupa berbagai macam coklat. Pertemuan Pertama, anak tertarik dengan benda konkret yang digunakan. Anak-anak bertanya untuk apa coklatcoklatnya. Anak-anak mengelilingi teman yang sedang menghitung dengan benda konkret coklat. Gambar 4. Anak-anak Mengelilingi Anak yang sedang Menghitung dengan Benda Konkret Pada Siklus I Pertemuan Kedua pembelajaran mengenalkan operasi bilangan kepada anak dengan benda konkret amplop. Amplop yang digunakan amplop berwarna putih. Anak-anak merasa kesulitan ketika memindahkan amplop dan sering terdobel menghitung amplopnya, hal ini dikarenakan amplopnya terlalu tipis dan mempunyai warna yang sama. Pada Siklus I Pertemuan Ketiga pembelajaran mengenalkan operasi bilangan kepada anak dengan benda konkret biskuit. Anak-anak menjumlahkan dan mengurangkan biskuit yang sudah disediakan. Hasil dari data yang diperoleh pada Siklus I yang sudah dilakukan, yaitu guru membacakan soal cerita kemudian anak menghitungnya dengan benda konkret untuk mencari hasilnya, terjadi peningkatan yaitu kemampuan operasi bilangan meningkat. Enam anak (50%) dari 12 anak di Kelompok B mendapat hasil dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) pada kemampuan operasi bilangan dengan rentang hasil 1-20. Hasil data yang diperoleh pada Siklus I masih belum optimal, sehingga memerlukan tindakan berikutnya. Beberapa anak masih mendapatkan hasil pada kriteria cukup baik, belum memenuhi kriteria yang diharapkan. Kendala pada Siklus I dapat diatasi pada Siklus II. Dari diskusi yang dilakukan diperoleh berbagai kendala dalam Siklus I, diantaranya anak tidak fokus menghitung karena anak ingin segera memakan coklat dan biskuitnya. Anak sulit dikondisikan karena anak mengganggu temannya yang sedang menghitung dengan benda konkret, yaitu dengan mengambil benda konkret yang sedang dihitung. Benda konkret amplop juga sulit untuk dipindahkan dan sering terdobel anak memindahkannya, hal ini dikarenakan benda yang digunakan terlalu tipis dan memiliki satu warna. Dari permasalahan yang muncul pada Siklus I kemudian dicari solusi untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya pada pembelajaran mengenal operasi bilangan dengan benda konkret pada Siklus II. Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada akhir Siklus I, maka penelitian dilanjutkan pada Siklus II dikarenakan belum mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan. Kriteria keberhasilan yang diharapkan yaitu apabila minimal 75% dari jumlah anak, maka mendapatkan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik). Siklus II Pertemuan Pertama kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan benda konkret berupa berbagai macam warna

Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun ke-5 2016 774 benang. Anak-anak tertarik dengan benda konkret yang digunakan, dikarenakan benda konkret yang menyediakan praktik langsung dengan benda konkret dan alat bantu. Penggunaan benda digunakan bermacam-macam warnanya. Siklus II konkret diberikan kepada anak dalam Pertemuan Kedua pembelajaran yang pembelajaran agar anak tidak menerawang atau dilaksanakan menggunakan benda konkret berupa bingung dengan apa yang dimaksud guru. berbagai macam warna pulpen. Siklus II Dikuatkan lagi oleh Ahmad Susanto (2011: 49) Pertemuan Ketiga pembelajaran yang bahwa pembelajaran yang terlalu tekstual akan dilaksanakan menggunakan benda konkret berupa berbagai macam warna balon. Anak senang dengan pertanyaan yang dinyanyikan, anak-anak meminta kepada guru untuk memberikan soal tentang operasi bilangan meskipun semuanya sudah mendapat giliran menghitung. Anak lebih tertarik dengan benda konkret yang berwarna-warni, selain itu anak lebih bisa fokus dalam pembelajaran. Benda konkret yang sulit dipahami oleh anak. Hasil observasi yang diperoleh yaitu dari 12 anak di Kelompok B pada kemampuan mengenal operasi bilangan sebelum tindakan sebanyak 25%. Peningkatan pada kemampuan tersebut dari 25 % menjadi 50% yang berada pada kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) di Siklus I, kemudian pada Siklus II meningkat lagi dengan hasil 83,33% yaitu 10 anak dari 12 anak di digunakan juga mudah dipindahkan dan tidak Kelompok B mendapat kriteria BSB mudah rusak. Pemberian soal yang disampaikan oleh temannya sendiri kemudian dinyanyikan (Berkembang Sangat Baik). Data yang diperoleh dengan hasil kriteria bersama lebih membuat aktif pembelajaran dan BSB (Berkembang Sangat Baik), hal ini anak-anak lebih semangat belajar, selain itu anak juga sudah terbiasa dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Penelitian ini telah membuktikan bahwa melalui benda konkret dapat meningkatkan kemampuan mengenal operasi bilangan anak Kelompok B di TK TPA Kupu-kupu Kalasan Sleman. Meningkatnya kemampuan mengenal operasi bilangan terbukti dari hasil observasi pada anak-anak yang diindikasikan dari persentase sebelum tindakan dan sesudah tindakan, dimana dikarenakan anak mampu mencari hasil operasi bilangan melalui benda konkret sendiri dengan benar dalam satu kali hitungan. Kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) yang diperoleh dikarenakan anak mampu mencari hasil operasi bilangan dengan dengan benar dalam satu kali hitungan akan tetapi dengan bantuan guru. Data yang dihasilkan anak dengan kriteria MB (Mulai Berkembang), hal ini karena anak mencari hasil operasi bilangan melalui benda konkret dengan benar dalam dua kali pengulangan hitungan, akan masing-masing Siklus menunjukkan adanya tetapi masih dengan bantuan guru. peningkatan. Kegiatan pembelajaran dengan Gambaran peningkatan kemampuan menggunakan benda konkret membuat anak-anak lebih mudah memahaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat Morrison (2012: 260) yang mengenal operasi bilangan melalui benda konkret di Kelompok B TK TPA Kupu-kupu Kalasan Sleman dari Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II menjelaskan bahwa pembelajaran dapat dapat dilihat pada Gambar 5 halaman 8.

775 Upaya Peningkatan Kemampuan... (Lutviani Dasusanti) 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% (25%) (50%) (83,33%) Pratindakan Siklus I Siklus II Gambar 5.Grafik Peningkatan KemampuanMengenal Operasi Bilangan melalui BendaKonkret di Kelompok B TK TPA Kupu-kupu Berdasarkan gambar di atas bahwa penelitian yang dilakukan pada anak Kelompok B TK TPA Kupu-kupu Kalasan Sleman menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran mengenal operasi bilangan dapat meningkat menggunakan benda konkret. Hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa data pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II yang mengalami peningkatan secara bertahap. Perolehan data pada Siklus II mencapai 83,33% yang melebihi kriteria keberhasilan yang diharapkan yaitu 75% dari jumlah anak mendapatkan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik). Kemampuan anak dapat meningkat dikarenakan anak lebih mudah mencari hasil operasi bilangan dengan benda konkret. Anak dapat langsung memindahkan benda, menggabungkan, dan mengurangkan benda untuk mencari hasil dari operasi bilangan. Kemampuan operasi bilangan SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa adanya peningkatan kemampuan mengenal operasi bilangan melalui benda konkret pada anak Kelompok B di TK TPA Kupu-kupu Kalasan Sleman. Peningkatan kemampuan mengenal operasi bilangan pada anak dapat dilihat dari hasil observasi pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II. Data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan terhadap kemampuan mengenal operasi bilangan yang dapat mencapai kriteria keberhasilan yaitu lebih dari 75% dari jumlah anak mendapatkan nilai dengan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik). Perolehan pada Pratindakan yaitu 25% dimana anak yang mendapatkan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik) sebanyak 3 anak dari 12 anak di Kelompok B. Hasil perolehan pada Siklus I yaitu 50% dengan perolehan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik) sebanyak 6 anak dari jumlah 12 anak di Kelompok B. Perolehan pada Siklus II yaitu 83,33%, 10 anak mendapatkan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik) dan 2 anak mendapatkan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) pada kemampuan operasi bilangan penjumlahan dan pengurangan. Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh dengan benda konkret sehingga terjadi peningkatan terhadap kemampuan mengenal operasi bilangan diantaranya: (1) guru menyediakan benda konkret yang digunakan, (2) guru memperlihatkan benda konkret yang digunakan, (3) guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mencari hasil dari operasi bilangan dengan benda konkret, (4) guru

memberikan contoh, (5) guru membacakan soal cerita/anak membacakan soal cerita dan dinyanyikan, (6) anak melakukan kegiatan tersebut dengan memindahkan, menghitung benda konkret, dan (7) menyebutkan hasilnya, guru membimbing anak yang belum bisa. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Guru sebaiknya menggunakan benda konkret dalam mengenalkan operasi bilangan kepada anak-anak. Guru dapat menggunakan benda konkret sesuai dengan tema atau bendabenda yang dekat dengan anak untuk tema-tema yang lain. 2. Bagi Sekolah Pihak sekolah agar mengupayakan pengadaan benda konkret untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan mengenal operasi bilangan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat menggunakan benda konkret untuk meningkatkan kemampuan anak yang lain, seperti kemampuan fisik motorik, bahasa dan dengan berbagai cara lain untuk mengajarkannya. DAFTAR PUSTAKA A. Martuti. (2009). Mendirikan dan mengelola PAUD. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Acep Yoni. (2010). Menyusun penelitian tindakan kelas. Yogyakarta: Familia. Ahmad Susanto. (2011). Perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Basuki Wibawa & Farida Mukti. (1993). Media pengajaran. Departemen Pendidikan dan Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun ke-5 2016 776 Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. J. Tombokan Runtukahu & Selpius Kandou. (2014). Pembelajaran matematika dasar bagi anak berkesulitan belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Maimunah Hasan. (2012). PAUD (Pendidikan anak usia dini). Yogyakarta: Diva Press. Martini Jamaris. (2006). Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanakkanak. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2014). Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Morrison, George S. (2012). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini (PAUD).(Alih bahasa: Suci Romadhona & Apri Widiastuti). Jakarta: PT Indeks. Slamet Suyanto. (2005). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. yogyakarta: Hikayat publishing. Soemiarti Patmonodewo. (2000). Pendidikan anak prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sudaryanti. (2006). Pengenalan matematika anak usia dini. Yogyakarta: UNY Press. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Tadkiroatun Musfiroh. (2005). Bercerita untuk anak usia dini panduan guru bagi taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Ulfayati Nur Aliyah. (2013). Meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan melalui penggunaan media realita (penelitian tindakan kelas di taman kanak-kanak Kelompok B TK Islami Al-Islah

777 Upaya Peningkatan Kemampuan... (Lutviani Dasusanti) Kecamatan Leles Kabupaten Garut). Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama. (2010). Skripsi. Diakses dari https://www. google. co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=h Mengenal penelitian tindakan kelas. Jakarta: Indeks. ttp://repository.upi.edu/3944/&ved=0ahu KEwjX7KvauLbOAhXMNY8KHXvXDo QFggZMAA&usg=AFQjCNHBFHJyTsq Wina Sanjaya. (2011). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. PsMsicBamq1NVwKL2kg pada tanggal 08 Maret 2016 pukul 09.54 WIB.