BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

dokumen-dokumen yang mirip
Effect of Anti-anxiety Drugs to The Changes of Blood Pressure on Patients with Dental Anxiety Pre Tooth Extraction ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. dan gelisah dengan sesuatu yang dialaminya (Candido et al. 2014).

Lampiran 1. Skema Alur Pikir

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat ortodontik cekat telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan

Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gigi impaksi adalah gigi yang gagal untuk erupsi secara utuh pada posisi

: Tririn Rinanti Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru, 29 Januari 1994

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

LAMPIRAN Lampiran 1. Informed Consent LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dokter Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengambilan sampel

Lampiran A : Determinasi Tanaman

Lampiran 2. Rekap Nilai Uji Sensori Flavored Edible Film Atribut Rasa. Tests of Normality

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak menyenangkan, yang kemudian ditandai oleh perasaan-perasaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lampiran 1. CoA Provitamin B5 (D-Panthenol)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang perbedaan derajat keasaman ph saliva antara sebelum

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Sampel. Jumlah. X MIPA X MIPA X MIPA X MIPA Jumlah 39 88

LEMBAR INFORMASI DAN SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Nasib Obat dalam Tubuh (Farmakokinetika)

BAB 4 Analisis Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1mm/KgBB + tramadol. Dalam hal ini, masing-masing data akan

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

diperlukan pemberian secara berulang. Metabolit aktif dari propranolol HCl adalah 4-hidroksi propranolol yang mempunyai aktifitas sebagai β-bloker.

I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Ansietas atau kecemasan adalah keadaan mood yang berorientasi dan

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tabel 1 : Data ph plak dan ph saliva sebelum dan sesudah berkumur Chlorhexidine Mean ± SD

1. LEMBAR INFORMASI PENELITIAN PERBEDAAN KADAR PROTEIN TOTAL, ALBUMIN, UREUM, DAN KREATININ ANTARA PENGGIAT BODYBUILDING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah


molekul yang kecil (< 500 Dalton), dan tidak menyebabkan iritasi kulit pada pemakaian topikal (Garala et al, 2009; Ansel, 1990).

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. : Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap dan RuangRawat Intensif

bioavailabilitasnya meningkat hingga mencapai F relsl = 63 ± 22 %

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (RelyX) dan semen ionomer kaca tipe 1 tipe 1 terhadap restorasi veneer

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

Lampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.)

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

BAB IV HASIL PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (UMY). Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN I. Kuesioner Data Demografi Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA. didapatkan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life

SURAT PERNYATAAN PENELITI UTAMA. : Pengaruh Pemberian Susu Mengandung EPA pada Jumlah. Sertifikat Ethical Clearance No 150/EC/FK/RSDK/2011

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH

LAMPIRAN. Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro Wilks Test. Case Processing Summary. sebelum perlakuan % %

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

Rute Pemberian Obat. Indah Solihah

FARMAKOLOGI NIKOTIN DAN PRINSIP ADIKSI

LAMPIRAN DATA PENGUKURAN BMI BERDASAR TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN PADA 30 SUBJEK PENELITIAN. NO TINGGI BADAN (cm) B. BADAN ( kg) BMI ( kg/m2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. (Informed Consent)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

DATA STATISTIK. Statistics. N Valid

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Lampiran 1. Sertifikat analisis minyak almond

FARMAKOKINETIKA. Oleh Isnaini

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 15 April 3 Mei 2013, dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu aquades sebagai variabel kontrol dan sebagai variabel pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sampel yang di peroleh sebanyak 24 sampel dari cetakan pada saat lepas bracket. 0 Ideal 2 8,33 2 8,33

DAFTAR PUSTAKA. 1. Giriwijoyo S, Sidik DZ. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya; h

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

: Citra Mega Kharisma Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1992

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

BAB V HASIL PENELITIAN. ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) terhadap jumlah sel NK dan kadar

Lampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI/TERAPI KEDOKTERAN I ABSORBSI DAN EKSKRESI

Pengantar Farmakologi

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian eksperimental quasi yang telah dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya pengaruh obat anti ansietas terhadap perubahan tekanan darah pada pasien dengan kecemasan dental pra pencabutan dengan rentang usia 20-35 tahun sebanyak 50 subyek. Diperoleh data berupa hasil kuisioner dan hasil penghitungan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan berupa pemberian obat anti ansietas. Tabel 2. Karakteristik subyek (dalam satuan persen %) No Obat yang Diperoleh Jumlah Sampel (n) Persen (%) 1. Diazepam 25 50% 2. Plasebo 25 50% Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa dari 50 subyek terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dengan plasebo dan kelompok perlakuan dengan pemberian diazepam 1 mg. Kelompok kontrol sebanyak 25 subyek dengan presentase 50% diberikan perlakuan berupa pemberian obat berupa plasebo dan kelompok perlakuan sebanyak 25 38

39 subyek dengan presentase 50% diberikan perlakuan berupa pemberian obat yang berisi diazepam dengan dosis 1mg. Tabel 3. Perubahan tekanan darah pada pasien kontrol Perubahan tekanan darah Jumlah sampel (n) Persen (%) Tetap 6 24% Menurun 13 52% Meningkat 6 24% Total 25 100% Pada tabel 3 pasien yang dilakukan intervensi berupa pemberian plasebo atau disebut dengan kelompok kontrol dapat diketahui bahwa terdapat perubahan berupa penurunan tekanan darah sesudah mengkonsumsi obat sebanyak 13 subyek (52%) sedangkan, pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 6 subyek (24%) dan yang tidak mengalami perubahan baik peningkatan maupun penurunan sebanyak 6 subyek (24%). Tabel 4. Perubahan tekanan darah pada pasien dengan intervensi obat anti ansietas Perubahan tekanan darah Jumlah sampel (n) Persen (%) Tetap 8 32% Menurun 8 32% Meningkat 9 36% Total 25 100%

40 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui pasien yang diberikan intervensi berupa pemberian obat anti ansietas mengalami perubahan berupa penurunan tekanan darah sebanyak 8 subyek (32%) dan pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 9 subyek (36%). Pasien yang tidak mengalami perubahan pada tekanan darah setelah dilakukan intervensi sebanyak 8 subyek (32%). Tabel 5. Hasil tes normalitas tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan pada pasien kontrol Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. kontrol sistolik.217 50.000.920 50.002 a. Lilliefors Significance Correction Uji normalitas data tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan pada 25 pasien kontrol menggunakan Kolmogorov-Smirnov diketahui berdasarkan tabel 5 bahwa data tekanan darah sistolik subyek bersifat non-parametrik dan terdistribusi secara tidak normal (p<0,05). Tabel 6. Hasil tes normalitas tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan pada pasien intervensi Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. obat sistolik.288 50.000.849 50.000 a. Lilliefors Significance Correction

41 Pada tabel 6 dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas data tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pada 25 pasien dengan intervensi obat anti ansietas menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh data bersifat non-parametrik dan terdistribusi secara tidak normal (p<0,005). Tabel 7. Hasil tes normalitas tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah perlakuan pada pasien kontrol Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. kontrol diastolik.302 50.000.830 50.000 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas data tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah perlakuan pada 25 pasien kontrol menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh data bersifat nonparametrik dan terdistribusi secara tidak normal (p<0,005). Tabel 8. Hasil tes normalitas tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah perlakuan pada pasien intervensi Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. obat diastolik.359 50.00 0.778 50.000 a. Lilliefors Significance Correction Hasil uji normalitas data tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah yang diberi perlakuan berupa pemberian obat anti ansietas pada 25 subyek menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan dapat diketahui

42 berdasarkan tabel 8 bahwa data tekanan darah sistolik subyek bersifat nonparametrik dan terdistribusi secara tidak normal (p<0,05). Tabel 9. Hasil uji perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pada pasien kontrol menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test Test Statistics b sesudah - sebelum Z -1.730 a Asymp. Sig. (2-tailed).084 Hasil uji yang dilakukan menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai 0,084 (p>0,05) yang menunjukan tidak terdapat perubahan secara signifikan pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan sehingga dapat dinyatakan penggunaan plasebo tidak mempengaruhi perubahan tekanan darah sistolik pada kelompok kontrol. Tabel 10. Hasil uji perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pada pasien kontrol menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test Test Statistics b sesudah - sebelum Z -1.215 a Asymp. Sig. (2-tailed).224 Pada tabel 10 menunjukan hasil uji perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok control menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test sehingga mendapatkan hasil nilai perubahan 0,224 (p>0,05) yang menunjukan tidak terdapat perubahan yang

43 signifikan pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol. Tabel 11. Hasil uji perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pada pasien dengan intervensi obat anti ansietas menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test Statistics b Z Asymp. Sig. (2- tailed) setelahsebelum -.690 a.490 Hasil uji yang dilakukan menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan menunjukkan nilai 0,490 (p>0,05) yang menunjukan tidak terdapat perubahan secara signifikan pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan. Tabel 12. Hasil uji perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pada pasien dengan intervensi obat anti ansietas menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test Statistics b sesudah - sebelum Z -.378 a Asymp. Sig. (2-tailed).705 Hasil uji yang dilakukan menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test pada tabel 12 menunjukkan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan memiliki nilai 0,705 (p>0,05) sehingga dapat dinyatakan tidak terdapat perubahan secara signifikan pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan.

44 B. Pembahasan Perawatan gigi dan mulut yang biasa dilakukan di masyarakat terdiri dari beberapa jenis salah satu diantaranya adalah pencabutan gigi dan tindakan ini merupakan tindakan yang paling sering dilakukan dalam praktik kedokteran gigi. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang memiliki masalah gigi dan mulut sebesar 25,9% dengan nilai index DMF- T 4,6 diantaranya index M-T sebesar 2,9 yang menunjukan angka kehilangan gigi permanen yang dilakukan pencabutan. Tindakan pencabutan gigi dapat memberikan efek kecemasan pada pasien yang diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain kecemasan terhadap proses saat dilakukan pencabutan gigi, rasa sakit yang akan timbul, alat-alat yang digunakan pada proses pencabutan, proses melakukan anastesi dan pengalaman pencabutan gigi (Yahya, et al., 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh obat anti ansietas pada perubahan tekanan darah pada pasien dengan kecemasan dental sebelum pencabutan gigi, didapatkan hasil tidak terdapat perubahan yang signifikan pada tekanan darah sistolik maupun diastolik pada subyek penelitian setelah pemberian obat anti ansietas dengan dosis 1 mg. Berdasarkan hasil tersebut kemudian dilakukan pengujian terhadap signifikansi penurunan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah pemberian obat anti ansietas dan

45 didapatkan hasil bahwa pengunaan obat anti ansietas dengan dosis 1 mg tidak berpengaruh dalam mengendalikan tekanan darah pada pasien dengan kecemasan dental sebelum pencabutan. Penelitian sebelumnya mengenai hubungan kecemasan terhadap tekanan darah dan denyut nadi saat perawatan kedokteran gigi (Goulart, et al, 2012) menyatakan bahwa tekanan darah sistolik dan diastolik pada pada pasien yang akan melakukan pencabutan gigi relatif meningkat, sehingga terdapat hubungan antara kecemasan sebelum pencabutan gigi dengan peningkatan tekanan darah. Penelitian menurut Permatasari (2013) mengenai hubungan kecemasan dental dengan perubahan tekanan darah pada pasien ekstraksi memiliki hasil terdapat hubungan antara kecemasan dengan perubahan tekanan darah yang dialami oleh responden sebelum dilakukan pencabutan gigi dimana kecemasan, emosi, rasa takut, stres fisik dan rasa sakit dapat meningkatkan tekanan darah oleh karena stimulasi sistem saraf simpatis yang meningkatkan curah jantung dan vasokonstriksi arteriol, sehingga meningkatkan hasil tekanan darah. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor penyebab antara lain, perbedaan kecepatan absorpsi obat pada tiap-tiap subyek, dosis obat dan faktor psikologis pasien. Masuknya obat dalam tubuh dapat melalui berbagai cara dan sebelum memberikan efek pada tubuh obat mengalami beberapa proses metabolisme obat berupa absorpsi, distribusi, metabolisme dan pada akhirnya akan di eksresi keluar dari tubuh. Absorpsi merupakan proses

46 penyerapan obat dari tempat pemberian ke jaringan target meliputi transformasi obat dari bentuk saat diberikan menjadi bentuk yang dapat digunakan secara biologis. Faktor yang mempengaruhi proses absorpsi obat ada beberapa macam antara lain luas permukaan dan rute pemberian obat. Proses absorpsi dipengaruhi beberapa faktor seperti aliran darah ke tempat absorpsi, total luas permukaan yang tersedia sebagai tempat absorpsi dan waktu kontak permukaan absorpsi. Proses lain yang dapat mempengaruhi efek obat dalam tubuh adalah bioavailabilitas, yaitu pengukuran yang menunjukkan kecepatan laju absorpsi obat dan kemampuan obat dalam mencapai sirkulasi sistemik yang kemudian menjadi bentuk aktif sesuai dengan terapi yang dibutuhkan. Dalam hal ini diperlukan perhitungan dosis dan jumlah obat yang diperlukan oleh tubuh agar dapat menunjukan efek obat yang diinginkan, tidak semua obat dapat mencapai sirkulasi sistemik hal ini disebabkan karena beberapa obat dimetabolisme oleh enzim tertentu pada lintasan pertama (first pass metabolism) melalui organ seperti usus atau hati sehingga pada saat obat disirkulasikan melalui pembuluh darah menuju reseptor yang dituju pengaruh obat dapat turun karena obat telah dimetabolisme terlebih dahulu dalam jumlah besar (Dollery, 1999). Diazepam merupakan obat yang bersifat lipofilik dan pada pemberian oral akan diabsorpsi 100% dengan cepat. Puncak konsetrasi plasma dicapai 60-90 menit setelah konsumsi obat. Tetapi masa kerja diazepam tidak berhubungan dengan reseptor tetapi ditentukan oleh laju

47 metabolisme dan eliminasi obat. Diazepam akan berpengaruh pada penurunan tekanan darah sistemik dan curah jantung apabila diberikan secara intravena dengan dosis 0,5-1mg/kg. Efek penurunan tekanan darah yang signifikan pun jarang terjadi pada pemberian obat secara intravena tersebut. Proses absorbsi obat juga dipengaruhi oleh kadar ph pada organ yang menjadi tempat absorbsi dari obat yang berhubungan dengan derajat ionisasi obat yang akan diionkan saat larut dalam air. Obat yang memiliki sifat basa lemah seperti diazepam akan lebih mudah teriionkan pada suasana ph asam. Molekul senyawa obat akan menjadi kurang bermuatan apabila berada pada suasana ph yang sama. Semakin bermuatan maka suatu molekul akan semakin sulit untuk menembus membran dan semakin sulit untuk didistribusikan (Bowman, et al., 1980). ph liver pada umumnya bersifat netral dan akan berubah berdasarkan pada jumlah konsentrasi dari ion hidrogen dan ion hidroxide. Semakin tinggi konsentrasi ion hidrogen akan mengakibatkan ph liver menjadi asam. Sehingga proses penyerapan obat dalam tubuh sangat bergantung pada kondisi organ. Berat badan dan kondisi fisiologis dapat mempengaruhi tingkat kecepatan dalam penyerapan obat dalam tubuh (Mutschler, 1999). Pemilihan dan pemberian dosis obat yang sesuai menjadi salah satu pengaruh ada tidaknya efek obat terhadap tubuh. Shann, (2005) menyatakan diazepam dapat diberikan secara per oral pada pasien dengan indikasi ansietas dalam dosis 0.04-0.2mg/kg dengan dosis umum untuk dewasa 2-10mg dan dapat diberikan dengan selisih waktu 8-12 jam. Pada

48 perawatan kedokteran gigi diazepam dapat diberikan sebagai premedikasi penanganan kecemasan dengan dosis 5mg yang diberikan sebanyak 1 tablet sebagai premedikasi sebelum kunjungan ke klinik dokter gigi dan 1 tablet yang dikonsumsi 2 jam sebelum prosedur perawatan dilakukan. Faktor yang mempengaruhi hubungan dosis dan efek obat terdiri dari beberapa faktor antara lain kondisi fisiologi tubuh, faktor patologis, faktor genetik, interaksi obat dan timbulnya toleransi. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kecepatan atau banyaknya absorpsi obat, ikatan protein plasma dan jaringan serta kecepatan eliminasi. Berdasarkan faktor genetik manusia dibagi menjadi dua kategori yaitu asetilator cepat dan asetilator lambat yang berperan dalam menentukan metabolisme obat dalam tubuh manusia (Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Sriwijaya, 2008). Hal tersebut dibenarkan menurut Berman et al. (2009), bahwa kecemasan, perasaan takut, stres fisik dan rasa sakit dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah oleh karena stimulasi sistem saraf simpatis meningkatkan curah jantung dan vasokonstriksi arteriol, sehingga berakibat pada peningkatan tekanan darah. Pada keadaan stress, medula kelenjar adrenal akan menyekresikan norepinefrin dan epinefrin, keduanya akan menyebabkan vasokonstriksi dan memberi dampak meningkatkan tekanan darah.