SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SMK MUH 2 AJIBARANG 2009/2010

dokumen-dokumen yang mirip
VARIABLE VALVE TIMING inteligent ( VVT i ) OLEH TC DAIHATSU - WILAYAH JAWA BARAT

ELECTRONIC FUEL INJECTION

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

Gambar 3. Posisi katup ISC pada engine

Mesin Diesel. Mesin Diesel

ELEKTRONIC FUEL INJECTION

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Sistem PGM-FI A. Latar Belakang

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

SISTEM BAHAN BAKAR. Injektor membuat injeksi bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh komputer.

BAB I PENDAHULUAN 1.2. PERUMUSAN MASALAH

- 1 - Ignition timing (advanced angle) High. Engine speed. Amount of intake air (Manifold pressure) High. ESA map

DuFI (Durux Fuel Injection)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

PEMBUATAN ALAT PRAKTEK MESIN KIJANG 7KE EFI (STUDI KASUS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR) TUGAS AKHIR

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENCAPAIAN PERFORMA PADA KATUP VARIABEL TIMING FIXED TIMING UNTUK MESIN YANG OPTIMAL

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

ELECTRONIC FUEL INJECTION

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

TUGAS AKHIR SISTEM BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO J YMJET-FI. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

PEMBUATAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM SISTEM KELISTRIKAN, CHASSIS DAN TRANSMISI TOYOTA GREAT COROLLA EFI PADA CHASSIS MOBIL HONDA ACCORD

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

DISCLAIMER. Rosyid W. Zatmiko rosyidwz.wordpress.com Tahun 2014 tidak dipublikasikan.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

MODIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR MENJADI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SUZUKI SMASH AD 2663 ZG (TINJAUAN SISTEM BAHAN BAKAR) PROYEK AKHIR

TUGAS AKHIR. IDENTIFIKASI SISTEM VVT-i KIJANG INNOVA 1TR-FE

BAB I PENDAHULUAN...1

PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif saat ini, menunjukan bahwa

DIGITAL FUEL FLOW CONSUMPTION METER BERBASIS µc AT89C4051

Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit

DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR

SISTEM BAHAN BAKAR DAIHATSU TRAINING CENTER

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Sistem Kontrol Elektronik

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

Air induction System. Jalur udara masuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

MODIFIKASI MESIN SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA TOYOTA KIJANG 5K (SISTEM UDARA)

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

Berikut adalah istilah-istilah pada mesin dan bagian-bagian mesin yang dirasa perlu kita ketahui :

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

OPTIMALISASI WAKTU PADA SAAT AKSELERASI MESIN TOYOTA 4 AFE DENGAN MEMANIPULASI MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE (MAP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Perbandingan Kerja Sistem Multi Point Injection Dengan Sistem Karburator

Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed)

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID untuk Pengaturan Waktu Injeksi dan Waktu Pengapian Saat Kecepatan Stasioner pada Spark Ignition Engine

PEMBAHASAN. 1. Mean Effective Pressure. 2. Torque And Power. 3. Dynamometers. 5. Specific Fuel Consumption. 6. Engine Effeciencies

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3B4B5

FUEL SYSTEM (CONVENTIONAL TYPE) TEKNIK KENDARAAN RINGAN XI SEMESTER 4TH Kompetensi Kejuruan SK-KD 4 TH

ANALISA SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA MESIN BENSIN MENGGUNAKAN SCAN TOOLS DAN GAS ANALYZER

IDENTIFIKASI & FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

SUMBER Konstruksi dan Fungsi Sistem VTEC. Daftar Isi SUMBER Konstruksi dan Fungsi Sistem VTEC RT 1/26. Pengantar.

BAB II. LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

Pembuatan alat praktikum sistem kelistrikan chasis dan tranmisi mobil Toyota Great Corola EFI (rekondisi sistem rem) Muhammad Mahfus I.

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Engine Managemenet System mobil Toyota Great Corolla

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi.

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

CASE BY CASE DIAGNOSTIC & OUTPUT ERROR CODE PROBLEM PADA SCANNER ELECTRONIC CONTROL UNIT KENDARAAN

ANALISIS ELEKTRONIK FUEL INJECTION ( EFI ) PADA TOYOTA GREAT COROLLA TIPE 4A-FE

TUGAS. MAKALAH TENTANG Gasoline Direct Injection (GDI) Penyusun : 1. A an fanna fairuz (01) 2. Aji prasetyo utomo (03) 3. Alfian alfansuri (04)

Transkripsi:

SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SMK MUH 2 AJIBARANG 2009/2010 Pengantar Praktek Disampaikan Oleh: Panut Widiyono, S.Pd

EFI

SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)

TIPE SISTEM EFI Sistem D-EFI (Tipe Manifold Pressure Control) Sistem L-EFI (Tipe Airflow Control)

SUSUNAN DASAR SISTEM EFI

SISTEM BAHAN BAKAR Bahan bakar diambil dari fuel tank dan dikirim ke fuel filter

Aliran bahan bakar

SISTEM INDUKSI UDARA

Aliran udara

SISTEM KONTROL ELEKTRONIK

Electronic Fuel Injection

Perbandingan antara Karburator dengan EFI Perbedaannya terdapat pada cara mendeteksi jumlah udara dan bahan bakar Pembentukan campuran udara dan bahan bakar

Pembentukan campuran udara dan bahan bakar Pada sistim EFI terdapat dua peralatan yang berbeda yaitu : Pressure sensor untuk mendeteksi udara masuk ECU untuk mengirim signal ke injektor

Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Selama start

Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Mesin dalam keadaan dingin

Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Selama percepatan ( Akselerasi )

Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Pada saat dibutuhkan tenaga yang besar ( High Power Out Put )

Keistimewaan EFI dibandingkan Karburator 1. Memungkikan pembentukan campuran yang homogen pada setiap silinder Satu silinder satu injektor Volume injeksi bahan bakar dikontrol oleh ECU sesuai dengan rpm dan beban 1. Perbandingan udara dan bahan bakar akurat Pengiriman campuran uadar dan bahan bakar berlangsung terus menerus secara tepat tidak tergantung pada putaran dan beban 1. Respon yang baik sesuai dengan pembukaan sudut throttle Injektor dipasang dekat dengan katup masuk ( Indirect Injection / ID ) Bahan bakar ditekan dengan tekanan 2 3 kg/cm2 Bahan bakar di injeksikan melalui lobang yang sangat kecil 1. Koreksi campuran udara dan bahan bakar Ada penambahan bahan bakar selama mesin distart. Ada penghentian bahan bakar selama deselerasi 1. Effisiensi pemasukan campuran udara dan bahan bakar Tidak memerlukan ventury untuk mempercepat aliran udara masuk

Type EFI Sistem EFI digolongkan menjadi 2 tipe : L - EFI D - EFI D dari bahasa Jerman DRUCK yang berarti Tekanan L dari bahasa Jerman LUFT yang berarti Udara

Konstruksi Dasar EFI 1. Umum

Konstruksi Dasar EFI 2. Basic Injection Control Referensi : Perbandingan bahan bakar udara teoritis adalah perbandingan bahan bakar dan udara dengan oksigen yang cukup agar bahan bakar dapat terbakar secara lengkap. Pada octan murni perbandingan ini adalah 15:1 ( 15 bagian udara dengan 1 bagian bahan bakar )

Konstruksi Dasar EFI 3. Correction Control Control Referensi : Mesin tidak dapat bekerja dengan baik hanya dengan basic injection volume, karena mesin bekerja pada berbagai kondisi, oleh karena itu diperlukan peralatan tambahan ( sensor2 ) koreksi untuk mengatur perbandingan udara dan bahan bakar pada berbagai kondisi kerja mesin.

Sistem Bahan Bakar Umum.

Sistem Bahan Bakar Pompa Bahan Bakar. In tank Type

Sistem Bahan Bakar Pompa Bahan Bakar. In Line Type

Sistem Bahan Bakar Pompa Bahan Bakar.

Sistem Bahan Bakar Fuel Filter. Fungsi : Untuk menyaring kotoran, Jika filter mulai tersumbat, tekanan yang dihasilkan turun dan mesin menjadi susah hidup. Pressure Regulator. Fungsi : Untuk mengatur tekanan bahan bakar agar tetap konstan Agar jumlah bahan bakar yang diinjeksikan selalu tetap walaupun tekanan pada intake manifold berubah - ubah

Sistem Bahan Bakar Injector. Fungsi : Untuk menginjeksikan bahan bakar, Jumlah bahan bakar yang di injeksikan tergantung dari lamanya katup jarum dibuka Lamanya katup jarum dibuka berdasarkan lamanya signal yang diberikan oleh ECU Pembukaan katup jarum dilakukan secara elektromaknetis ( bukan berdasarkan tekanan seperti pada mesin diesel )

Air Induction System Umum.

Air Induction System 1. Throttle Body. 2. Idle Speed Adjusting Screw.

Air Induction System Air Valve. Gate valve kondisi menutup Catatan : Gate vlave akan menutup jika suhu air pendingin sudah mencapai 80o C

Electronic Control System Air Valve.

Wirring Diagram EFI F 700

Sensor sensor dan Fungsi Pengontrol

Wirring Diagram

Wirring Diagram EFI XENIA EJ - DE

Komponen Komponen

Throttle Position Sensor Model Lama.

Throttle Position Sensor Model Baru.

Pressure Sensor Sensor ini bekerja menurut sensor tekanan semi konduktor yang disebut PIEZO RESISTANCE Yaitu sebuah elemen dengan sensitifitas dan kecepatan tinggi yang mengubah tekanan menjadi nilai tahanan, melalui strain gauge tipe diaphragma silikon

Cooling Water Temperature Sensor Sensor ini mempekerjakan NTC Negative Temperature Coifisient Sensor ini mendeteksi panas air pendingin mesin, thermistor yang berada didalam sensor akan mengubah temperature air pendingin menjadi nilai tahanan

Vehicle Speed Sensor Intake Air Temperature Sensor Sensor kecepatan kendaraan berada didalam speedometer, Konstruksinya terdiri dari rotary speed magnet yang memiliki kecepatan putar sama dengan kabel speedometer, jika kabel speedo meter berputar reed switch akan ON & OFF, dalam 1x putaran kabel speedometer menghasilkan 4 pulsa,

EFI ( Electronic Fuel Injection System ) Control System : Control system adalah sebuah sistem yang mengatur waktu injeksi bahan bakar ( banyaknya injeksi ) berdasarkan signal yang masuk ke ECU dari beberapa sensor. Jumlah udara yang dihisap diketahui berdasarkan tekanan didalam intake manifold yang dideteksi oleh sensor tekanan. Dengan cara ini lamanya injeksi dapat ditentukan.

EFI ( Electronic Fuel Injection System ) Control System : Selanjutnya waktu injeksi dasar ini diimbangi oleh kondisi yang bervariasi seperti, beban, rpm mesin, suhu air pendingin, suhu udara masuk, percepatan dan perlambatan kendaraan

EFI SYSTEM CONTROL

INJECTION METHOD Synchronous injection Synchromous injection, adalah injeksi bahan bakar yang sesuai dengan signal rpm atau signal pengapian Ada 2 macam synchrous injection : 1. Injection selama periode stater ( starting period ) Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping

INJECTION METHOD Synchronous injection Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent

INJECTION METHOD Synchronous injection Syncronous injection periode sesudah starter, Pada sistem grouping, penginjeksian bahan bakar terjadi secara serempak ( bersamaan ), untuk seluruh silinder, dengan interval setiap 360o engkol, dan bersamaan dengan saat pengapian Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping

INJECTION METHOD Synchronous injection Syncronous injection periode sesudah starter, Pada sistem Independent, penginjeksian bahan bakar yang dilakukan secara berkesinambungan, untuk masing masing silinder, berdasarkan informasi dari signal rpm, dan dilakukan pada saat awal langkah hisap. Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent

INJECTION METHOD NON SYNCHRONOUS INJECTION Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping

INJECTION METHOD NON SYNCHRONOUS INJECTION Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent

VARIABLE RESISTOR SENSOR Sensor ini mengatur perbandingan udara dan bahan bakar pada saat mesin berputar idle ( setelah temperature kerja mesin tercapai ). Nilai CO pada saat idle diatur supaya mencapai nilai spesifikasinya oleh puataran rotor. Tulisan R pada variable resistor berarti rich ( gemuk ), L berarti lean ( kurus )

FUNGSI DIAGNOSA Sistim yang menginformasikan ke ECU EFI bila terjadi signal signal mesin yang tidak normal. Jika terdapat ketidak normalan, fungsi diagnosa akan menyimpan kode ketidak normalan tersebut. Dan akan menyalakan CHECK ENGINE LAMP. Hal ini untuk menginformasikan ke pengemudi tentang adanya ketidak normalan. Jika terminal T dan E pada DLC ( OBD ) dihubungkan, dan kunci kontak ON maka CHECK ENGINE LAMP akan menyala berkedip memunculkan kode ketidak normalan. Tetapi bila telah diperbaiki CHECK ENGINE LAMP akan mati, kode ketidak normalan masih akan tersimpan sampai kode tersebut dihapus.

DIAGNISIS CODE TABLE ( EJ DE, HC E )

DIAGNISIS CODE TABLE ( EJ DE, HC E )

PENUNJUKAN KODE DIAGNOSA Untuk mengetahui kode diagnosa, pertama posisikan kunci kontak pada posisi OFF Selanjutnya hubungkan terminal T dan E pada check connector yang terletak di atas konsol ( dekat steer ), maka lampu check engine lamp yang ada di kombinasi meter akan menyala berkedip

MENGHAPUS KODE DIAGNOSA Setelah dilakukan perbaikan pada gangguan, kode diagnosis yang tersimpan didalam memory ECU EFI harus dihapus. Cara menghapus kode diagnosa. Dengan melepas fuse stop selama 10 detik Dengan menggunakan DS 21 atau DS II

MENGHAPUS KODE DIAGNOSA Dengan melepas terminal baterai selama minimal 15 detik.

FAIL SAFE FUNCTION Fail safe function adalah sebuah fungsi bila terdapat ketidak normalan pada signal dari sensor sensor yang terdapat pada tabel dibawah, dan jika mesin tidak bekerja secara normal, maka pengontrol mendeteksi ketidak normalan, yang akan menghasilkan signal terus menerus, sistim Fail Safe Function memungkinkan engine kontrol tetap bekerja dengan menggunakan nilai standar yang tersimpan didalam EFI ECU

BACKUP FUNCTION Bila sistem sensor yang terdapat pada tabel diatas terjadi ketidak normalan, pengontrolan akan segera kembali pada kondisi normal setelah adanya perbaikan, dengan demikian Fail Safe Function tidak lagi bekerja. Ketidak normalan yang terjadi akan disimpan didalam EFI ECU sebagai suatu kode ketidak normalan. Seandainya CPU yang terdapat didalam ECU menemukan adanya ketidak normalan, fungsi ini memungkinkan terjadinya penghentian putaran mesin dengan pemutusan injeksi bahan bakar menurut data yang tersimpan didalam ECU. Ketika Back Up Function bekerja, tidak ada kode diagnosis yang ditunjukkan dan lampu pemeriksaan tetap menyala

SISTEM VVTi VVT-i KEISTIMEWAAN Performa Mesin (Torsi) Pemakaian Bahan Bakar NOx Bertambah Sekitar 10 % Membaik Sekitar 6 % Berkurang Sekitar 40 %

VALVE VALVETIMING TIMING SAAT IDLING TDC TDC Menghilangkan overlap Gas buang yang kembali ke intake port Tidak ada EX EX IN IN Pembakaran stabil Bahan bakar lebih ekonomis BDC BDC

SAAT BEBAN RINGAN DAN SEDANG Overlap bertambah Internal EGR Mengurangi rate terjadi pumping loss Mengurangi NOx Dan membakar Kemabli HC Memperbaiki Konsumsi bahan bakar

SAAT BEBAN BERAT, KECEPATAN RENDAH DAN SEDANG Saat menutup intake valve maju (disesuaikan dengan gaya inersia udara yang terhisap) Campuran yang kembali ke intake port tidak terjadi Memperbaiki efesiensi volumetrik Menambah power mesin

SAAT BEBAN BERAT, KECEPATAN TINGGI Saat menutup intake valve mundur Saat penutupan katup disesuaikan dengan gaya inersia campuran udara dan bahan bakar yang masuk Menambah efesiensi volumetrik Menambah tenaga mesin

KESIMPULAN Daerah kerja Valve timing Range WOT TDC 1 BDC IN Idling EX na be B Range 4 Range 5 Range 3 Range 1 2 Beban ringan 3 Beban sedang EX IN EX 4 Rpm sedang dan beban berat Range 2 Rpm mesin IN IN EX 5 Rpm tinggi dan beban berat EX IN

KONSTRUKSI VVTi OCV VVTi controller Crank angle sensor Cam angle sensor

VVT- i CONTROLLER Lock pin Tekanan hidraulik Tekanan pegas Saat mesin mati Saat mesin hidup Mundur Maju (Fix pada housing) (Fix pada intake camshaft)

OCV (Oil Control Valve) Arah kerja dari spool valve Membesar Duty ratio Retard chamber Advance chamber Drain Mengecil Pompa Drain Spool valve

MAJU MAJU Signal maju Duty ratio : membesar VVTi control ler