BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikarenakan industri consumer

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perusahaan industri barang konsumsi makanan dan. minuman semakin lama semakin meningkat jumlahnya karena barang

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. alam Indonesia adalah hasil tambang (batubara, minyak bumi, gas alam, timah).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kebutuhan informasi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan mobil, karena kebutuhan akan kendaraan merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sudah semakin berat baik dari segi kemajuan teknologi, perkembangan. perusahaan guna memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Modal merupakan komponen yang pentingdalam membiayai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

Disusun Oleh: Nama: Dede Saripah NPM: Jurusan: Manajemen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri consumer goods merupakan salah satu bidang industri yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikarenakan industri consumer goods merupakan industri yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan untuk menjamin keberlangsungan hidup seluruh masyarakat di belahan dunia manapun. Industri consumer goods di Indonesia juga memperlihatkan suatu indikasi yang positif dalam pasar modal, hal ini ditunjukkan dengan seiring berjalannya waktu semakin banyak munculnya perusahaan consumer goods yang menjadi perusahaan go public (Handi Haryanto Lim, Kardinal, Ratna Juwita, 2015). Barang dari perusahaan consumer goods diproduksi dalam jumlah dan skala yang banyak dan besar karena sifatnya yang sangat cepat digunakan oleh masyarakat. Tentu saja dampak positifnya, perusahaan-perusahaan di sektor ini banyak mendapat perhatian dari para investor, karena berdasarkan data pertumbuhan pasar modal perusahaan tersebut merupakan perusahaan-perusahaan yang menjanjikan untuk melakukan kegiatan investasi (Handi Haryanto Lim, Kardinal, Ratna Juwita, 2015) Para investor tentunya sangat tertarik untuk menginvestasikan dananya di industri consumer goods, sebab tren pasar barang konsumsi di Indonesia meningkat setiap tahunnya dimana pada periode tahun 2009 sampai dengan 2013 1

Pendahuluan 2 pasar industri consumer goods di Indonesia meningkat dari 136,36 juta Rupiah menjadi 199,34 juta Rupiah atau naik sebesar 46,19 persen (www.spireresearch.com). Perusahaan barang konsumsi mencatat pertumbuhan baik dari tahun ke tahun karena semakin meningkatnya permintaan terhadap produk-produk consumer goods. Peningkatan permintaan tersebut akibat dari kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat. Berdasarkan www.bps.go.id, Sektor Industri Barang Konsumsi merupakan penopang dalam Perusahaan Manufaktur. Alasannya adalah Industri Barang Konsumsi memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan Sektor Industri Aneka Industri dan Sektor Industri Dasar dan Kimia. Berikut Tabel 1.1 merupakan rata-rata pertumbuhan Industri Manufaktur Tahun 2010-2014: Tabel 1.1 Rata-rata Pertumbuhan Industri Manufaktur Tahun 2010-2014 No Kelompok Perusahaan Manufaktur Rata-rata Pertumbuhan (%) 1 Sub Sektor Industri Makanan dan 8,7 Minuman 2 Sub Sektor Elektronik 8,1 3 Sub Sektor Industri Logam dan Sejenisnya 7,4 4 Sub Sektor Industri Tekstil dan Garmen 5,2 5 Sub Sektor Industri Mesin dan Alat Berat 2,7 6 Sub Sektor Industri Plastik 2,2 Sumber: Laju Pertumbuhan Industri www.bps.go.id

Pendahuluan 3 Pada Tabel 1.1 memperlihatkan sub sektor industri makanan & minuman berada pada posisi pertama dari laju pertumbuhan Perusahaan Manufaktur. Sub sektor makanan dan minuman merupakan sub sektor dari Industri Barang Konsumsi. Prospek dan perkembangan subsektor makanan dan minuman sangat menjanjikan, pertumbuhan industri makanan dan minuman akan tetap baik bahkan terus mengalami kenaikan pada tahun-tahun mendatang. Industri makanan masih akan tetap menjadi andalan sektor industri pengolahan non migas. Demikian dikatakan Dirjen Industri Agro, Kementrian Perindustrian, Benny Wahyudi, dalam acara Worshop Pendalaman Kebijakan Industri di Bandung, Jawa Barat, (2013). Benny mengatakan, pertumbuhan industri makanan dan minuman tetap tumbuh dan menjadi andalan sektor andalan karena di dukung oleh kuatnya permintaan di dalam negeri yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya konsumen menengah di dalam negeri (Afrinda, 2013). Dari sisi nilai investasi, sektor industri makanan menjadi sektor yang paling diminati oleh investor dalam negeri selama periode 2007-2011. Karena saat ini industri makanan dan minuman di indonesia berkembang semakin pesat dari tahun ke tahun. Bahkan pada saat krisis sekalipun, industri ini terbilang mampu bertahan. Karena produk-produk yang di hasilkan perusahan tersebut merupakan produk kebutuhan masyarakat, yang selalu di butuhkan oleh masyarakat seharihari. Setiap investor yang telah menanamkan saham, meraka akan mendapat pengembalian investasi berupa dividen. Maka karena hal ini, seorang investor harus mempertimbangkan keputusannya untuk berinvestasi secara efektif agar memperoleh keuntungan di

Pendahuluan 4 pasar modal menggunakan informasi dari laporan keuangan. Berdasarkan http://www.belajarinvestasi.net/saham/analisa-laporan-keuangan-untuk-menilaikinerja, laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan dan untuk menilai kinerja perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang sahamnya telah tercatat dan diperdagangkan di bursa. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat memberikan analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang juga mencerminkan fundamental perusahaan sehingga informasi tersebut dapat memberikan landasan bagi keputusan investasi. Informasi keuangan tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan yang berisi laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang dapat dijadikan sebagai informasi yang dibutuhkan dalam membuat keputusan untuk berinvestasi, karena laporan tersebut menunjukkan performa perusahaan dalam satu periode. Berdasarkan PSAK No. 1 (IAI, 2012) salah satu tujuan umum dari laporan keuangan tersebut yaitu menyediakan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber penghasilannya sebagai akibat aktivitas-aktivitas peruahaan yang diarahkan pada pencapaian laba agar dapat: 1. menunjukkan kepada investor hasil dividen yang diharapkan, 2.menunjukkan kemampuan operasi membayar kreditor dan leveransir serta menyediakan job- job untuk karyawan, pajak gaji, dana yang diperoleh untuk perluasan, 3. menyediakan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen, dan 4. menunjukkan profitabilitas jangka panjang.

Pendahuluan 5 Menurut Syamsuddin (2011) ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menganalisis keadaan keuangan suatu perusahaan, akan tetapi analisis dengan menggunakan rasio keuangan merupakan hal yang sangat umum dilakukan. Menurut Herry (2015), analisis rasio ini merupakan bagian dari analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Secara teoritis, rasio keuangan dikatakan memiliki kegunaan apabila dapat dipakai untuk memprediksi fenomena ekonomi. Salah satunya adalah perubahan laba. Oleh karena itulah penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kekuatan prediksi rasio keuangan atas perubahan laba. Jika rasio keuangan terbukti dapat dijadikan prediktor perubahan laba di masa yang akan datang, temuan dalam penelitian ini tentu menjadi pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang baik secara riil maupun potensiil berkepentingan dengan suatu perusahaan. Telah banyak penelitian mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba dengan beragam variabel, objek, rasio keuangan dan periode yang berbeda pula dan tentu saja hasil dari setiap penelitian tidak selalu sama. Hasilhasil penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya ketidakkonsitenan atau perbedaan dalam hasil penelitian. Penelitian terdahulu mengenai pertumbuhan laba seperti yang dilakukan oleh Indah Widya Ningsih (2010) Hasil penelitian menunjukkan current ratio, debt to equity ratio, debt to asset ratio, total asset turn over, return on asset, return on equity, gross profit margin dan inventory turnover berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba secara simultan dan secara parsial hanya current ratio, total asset turn over dan inventory turnover

Pendahuluan 6 yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. (Rudiyanto, 2013) Evy Melinda S, (2010) meneliti pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba menunjukkan bahwa Debt Ratio, Net Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equity (ROE) berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba dan secara parsial hanya Debt Ratio yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Sahid Ridwan (2009) menunjukkan bahwa pengaruh positif Debt to Asset Ratio (DAR) dan Return On Equity (ROE) terhadap pertumbuhan laba namun penelitian yang di lakukan oleh Ade Gunawan dan Sri Fitri Wahyuni (2013) menyatakan bahwa Debt to Asset Ratio (DAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba dan begitu juga Debt to Equity Ratio (DER). Dari hasil beberapa peneliti terdahulu tersebut ditemukan hasil yang tidak konsisten antara penelitian yang satu dengan yang lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan yang melatarbelakangi penelitian ini. Oleh karena hal itu, peneliti bermaksud untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya menyangkut kegunaannya dalam memprediksi laba yang kana datang. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena variabel yang digunakan berbeda. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Net Profit Margin (NPM). Periode pengamatan dalam penelitian ini selama 3 tahun dan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pendahuluan 7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Apakah Current Ratio (CR) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014? 2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014? 3. Apakah Total Asset Turnover (TATO) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014? 4. Apakah Net Profit Margin (NPM) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014? 5. Apakah Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah penelitian yang diuraikan sebelumnya maka maksud melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Net

Pendahuluan 8 Profit Margin (NPM) terhadap perubahan laba pada di perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. mengetahui : Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk 1. Untuk mengetahui Current Ratio (CR) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 2. Untuk mengetahui Debt to Equity Ratio (DER)secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 3. Untuk mengetahui Total Asset Turnover (TATO) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 4. Untuk mengetahui Net Profit Margin (NPM) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 5. Untuk mengetahui Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba di

Pendahuluan 9 perusahaan consumer goods sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan pemahaman mengenai pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap perubahan laba dan kaitannya dengan dunia nyata di perusahaan consumer goods. 2. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dipakai sebagai salah satu masukan bagi investor dalam pertimbangan pengambilan keputusan investasi saham. 3. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sesuatu yang berharga sebagai tambahan pembendaharaan, referensi, dan dapat memberikan ide untuk pengembangan lebih lanjut bagi para akademisi yang ingin mengadakan penelitian dalam bidang yang berkaitan dimasa yang akan datang.