BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI ASPEK KEUANGAN

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1. Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Aktiva Tetap No Keterangan Biaya 1 Peralatan produksi Rp Meja makan kecil 8 unit

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Penggunaan mesin Auto cutter Metoda Analisa Kelayakan Investasi Proyek 1. Proyek 2 (Jaket)

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB VI. ASPEK KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

BAB VI ASPEK KEUANGAN

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek Jumlah Harga Jumlah Meja untuk pembuatan custom 2 2,500,000.00 5,000,000.00 pola Mesin Jahit High Speed Singer 191D 5 3,750,000.00 18,750,000.00 Mesin Obras Mesin Obras 4 benang 2 3,950,000.00 7,900,000.00 Juki/Jack Mesin Rajut untuk Simaru 737 1 3,750,000.00 3,750,000.00 pembuatan kancing Mesin Bordir Messina D 7500 1 8,850,000.00 8,850,000.00 Mesin cuci Front Samsung 2 5,500,000.00 11,000,000.00 Loading Mesin Dryer elektrik Samsung 2 6,500,000.00 13,000,000.00 Mesin Vaccum Seal 1 4,500,000.00 4,500,000.00 Mesin Tagging 2 300,000.00 600,000.00 Setrika uap listrik 2 2,500,000.00 5,000,000.00 Meja setrika industrial 2 3,000,000.00 6,000,000.00 Fitting Mannequin 2 2,500,000.00 5,000,000.00 (Pria) Fitting Manneqin 2 2,500,000.00 5,000,000.00 (Wanita) JUMLAH 94,350,000.00 91

BAB VI ASPEK KEUANGAN 92 6.1.2 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Persediaan Bahan Baku Tabel 6.2 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Persediaan Bahan Baku Kain Denim tipis (kemeja) 6oz Per roll 60-80 yard Rp1.200.000-1.500.000 Kain Denim tebal (celana)- 14 oz Per roll 60-80 yard Rp1.200.000-1.500.000 Kain kaos (hyget, spubond, dll) Per roll 60-80 yard Rp600.000-800.000 Kain kemeja katun Per roll 60-80 yard Rp1.000.000-1.250.000 Bleach washing Per unit 20.00-50.00 6.1.3 Kebutuhan Dana Awal Untuk Gaji Karyawan Tabel 6.3 Kebutuhan Dana Awal Untuk Gaji Karyawan Jabatan Jumlah Orang Total Owner 1 50.268.000 manajer Utama 1 37.701.000 Manajer Keuangan 1 28.128.250 Manejer Produksi 1 28.128.250 Manajer Pemasaran 1 25.134.000 Staff Marketing 2 44.869.500 Desainer 2 50.858.000 Staff Pengrajin 10 194.405.000 459.492.000

BAB VI ASPEK KEUANGAN 93 6.2 Pemasukan Perusahaan Tabel 6.4 Pemasukan Perusahaan TOTAL TOTAL HPP/ OMZET MODAL PROFIT Bulan 1 42.500.000 34.000.000 8.500.000 Bulan 2 44.625.000 35.700.000 8.925.000 Bulan 3 46.856.250 37.485.000 9.371.250 Bulan 4 49.199.063 39.359.250 9.839.813 Bulan 5 51.659.016 41.327.213 10.331.803 Bulan 6 54.241.966 43.393.573 10.848.393 Bulan 7 56.954.065 45.563.252 11.390.813 Bulan 8 59.801.768 47.841.414 11.960.354 Bulan 9 62.791.856 50.233.485 12.558.371 Bulan 10 65.931.449 52.745.159 13.186.290 Bulan 11 69.228.022 55.382.417 13.845.604 Bulan 12 72.689.423 58.151.538 14.537.885 Bulan 13 76.323.894 61.059.115 15.264.779 Bulan 14 80.140.089 64.112.071 16.028.018 Bulan 15 84.147.093 67.317.674 16.829.419 Bulan 16 88.354.448 70.683.558 17.670.890 Bulan 17 92.772.170 74.217.736 18.554.434 Bulan 18 97.410.779 77.928.623 19.482.156 Bulan 19 102.281.317 81.825.054 20.456.263 Bulan 20 107.395.383 85.916.307 21.479.077 Bulan 21 112.765.152 90.212.122 22.553.030 Bulan 22 118.403.410 94.722.728 23.680.682 Bulan 23 124.323.581 99.458.864 24.864.716 Bulan 24 130.539.760 104.431.808 26.107.952 Bulan 25 137.066.748 109.653.398 27.413.350 Bulan 26 143.920.085 115.136.068 28.784.017 Bulan 27 151.116.089 120.892.871 30.223.218 Bulan 28 158.671.894 126.937.515 31.734.379 Bulan 29 166.605.488 133.284.391 33.321.098 Bulan 30 174.935.763 139.948.610 34.987.153 Bulan 31 183.682.551 146.946.041 36.736.510 Bulan 32 192.866.678 154.293.343 38.573.336 Bulan 33 202.510.012 162.008.010 40.502.002 Bulan 34 212.635.513 170.108.410 42.527.103 Bulan 35 223.267.289 178.613.831 44.653.458 Bulan 36 234.430.653 187.544.522 46.886.131

BAB VI ASPEK KEUANGAN 94 TOTAL TOTAL HPP/ OMZET MODAL PROFIT Bulan 37 246.152.186 196.921.749 49.230.437 Bulan 38 258.459.795 206.767.836 51.691.959 Bulan 39 271.382.785 217.106.228 54.276.557 Bulan 40 284.951.924 227.961.539 56.990.385 Bulan 41 299.199.520 239.359.616 59.839.904 Bulan 42 314.159.496 251.327.597 62.831.899 Bulan 43 329.867.471 263.893.977 65.973.494 Bulan 44 346.360.845 277.088.676 69.272.169 Bulan 45 363.678.887 290.943.110 72.735.777 Bulan 46 381.862.831 305.490.265 76.372.566 Bulan 47 400.955.973 320.764.778 80.191.195 Bulan 48 421.003.771 336.803.017 84.200.754 Bulan 49 442.053.960 353.643.168 88.410.792 Bulan 50 464.156.658 371.325.326 92.831.332 Bulan 51 487.364.491 389.891.593 97.472.898 Bulan 52 511.732.715 409.386.172 102.346.543 Bulan 53 537.319.351 429.855.481 107.463.870 Bulan 54 564.185.319 451.348.255 112.837.064 Bulan 55 592.394.585 473.915.668 118.478.917 Bulan 56 622.014.314 497.611.451 124.402.863 Bulan 57 653.115.030 522.492.024 130.623.006 Bulan 58 685.770.781 548.616.625 137.154.156 Bulan 59 720.059.320 576.047.456 144.011.864 Bulan 60 756.062.286 604.849.829 151.212.457 6.3 Analisis Keuangan 6.3.1 Analisis Neraca Keuangan Menurut Kasmir (2012:30), neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Menurut Munawir (2002:39), neraca atau balance sheet adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aktiva, kewajiban-kewajibannya atau utang, dan hak para pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal pemilik pada suatu saat tertentu. Menurut James C Van Harne, dalam Kasmir (2012:30) neraca adalah

BAB VI ASPEK KEUANGAN 95 ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik. Tabel 6.5 Pos Neraca DEBIT setoran kas 41.158.000 KREDIT Setoran modal awal 645.000.000 pembelian peralatan 94.350.000 Hutang 0 persediaan bahan baku 50.000.000 gaji tahun pertama 459.492.000 645.000.000 645.000.000 Berdasarkan data di atas, ditemukan modal dasar yang harus disetorkan oleh pemilik usaha adalah sebesar Rp. 645.000.000 (enam ratus empat pluh lima juta rupiah) 6.3.2 Analisis Rugi/ Laba Menurut Raharjaputra (2011:9), laporan Rugi/Laba merupakan bagian dari laporan keuangan yang sangat penting. Menurut Sawir (2001:4), laporan laba-rugi merupakan laporan mengenai pendapatan biaya-biaya, dan laba perusahaan selama periode tertentu. Biasanya laporan ini disusun dengan dua pendekatan, yakni pendekatan kontribusi dan

BAB VI ASPEK KEUANGAN 96 pendekatan fungsional. Menurut Kasmir 2012:29), laporan laba-rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tabel 6.6 Proyeksi Rugi/ Laba Tahun 1 TAHUN 1 Pengeluaran Pembelian Peralatan 94.350.000 Penyusutan peralatan 18.870.000 Pembelian bahan baku 50.000.000 Gaji Karyawan 459.492.000 Listrik, Air, Gas 12.000.000 Telepon, Internet 6.000.000 640.712.000 Pemasukan Pembelian 676.477.877 bahan baku (20%) 135.295.575 541.182.302 Rugi/Laba - 99.529.698 Tabel 6.7 Proyeksi Rugi/ Laba Tahun 2 TAHUN 2 Pengeluaran Pembelian Peralatan - Penyusutan peralatan 18.870.000 Pembelian bahan baku 53.500.000 Gaji Karyawan 491.656.440

BAB VI ASPEK KEUANGAN 97 Listrik, Air, Gas 12.840.000 Telepon, Internet 6.420.000 583.286.440 Pemasukan Pembelian 1.214.857.075 242.971.415 971.885.660 Rugi/Laba 388.599.220 TAHUN 3 Pengeluaran Tabel 6.8 Proyeksi Rugi/ Laba Tahun 3 Pembelian Peralatan - Penyusutan peralatan 18.870.000 Pembelian bahan baku 57.245.000 Gaji Karyawan 526.072.391 Listrik, Air, Gas 13.738.800 Telepon, Internet 6.869.400 622.795.591 Pemasukan Pembelian 2.181.708.763

BAB VI ASPEK KEUANGAN 98 436.341.753 1.745.367.011 Rugi/Laba 1.122.571.420 TAHUN 4 Pengeluaran Tabel 6.9 Proyeksi Rugi/ Laba Tahun 4 Pembelian Peralatan - Penyusutan peralatan 18.870.000 Pembelian bahan baku 61.252.150 Gaji Karyawan 562.897.458 Listrik, Air, Gas 14.700.516 Telepon, Internet 7.350.258 665.070.382 Pemasukan Pembelian 3.918.035.484 783.607.097 3.134.428.387 Rugi/Laba 2.469.358.005 Tabel 6.10 Proyeksi Rugi/ Laba Tahun 5

BAB VI ASPEK KEUANGAN 99 TAHUN 5 Pengeluaran Pembelian Peralatan - Penyusutan peralatan 18.870.000 Pembelian bahan baku 65.539.801 Gaji Karyawan 602.300.280 Listrik, Air, Gas 15.729.552 Telepon, Internet 7.864.776 710.304.409 Pemasukan Pembelian 7.036.228.810 1.407.245.762 5.628.983.048 Rugi/Laba 4.918.678.639 6.3.3 Perubahan Arus Kas dan NPV Menurut Kasmir (2012:29), laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Menurut Rudianto (2012:194), laporan arus kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Net present value (NPV) adalah : metode penilaian usulan investasi yang sama dengan nilai sekarang dari arus kas dimasa depan yang didiskontokan

BAB VI ASPEK KEUANGAN 100 menggunakan biaya modal. Metode NPV di pandang sebagai pengukur profitabilitas suatu proyek karena metode ini memfokuskan pada kontribusi proyek terhadap kemakmuran pemegang saham Perhitungan NPV (dengan discount factor 20%) Tabel 6.11 Perubahan Arus Kas dan NPV Tahun Ke Jumlah Arus Kas Discount Factor NPV Tahun 1-99.529.698 0,833-82.908.239 Tahun 2 388.599.220 0,698 271.242.256 Tahun 3 1.122.571.420 0,579 649.968.852 Tahun 4 2.469.358.005 0,482 1.190.230.559 Tahun 5 4.918.678.639 0,402 1.977.308.813 JUMLAH 8.799.677.586 Jumlah NPV 4.005.842.241 Investasi Tahun Pertama 640.712.000 3.365.130.241 Berdasarkan perhitungan di atas, selama kegiatan operasi selama 5 tahun, nilai NPV tetap menunjukkan nilai positif, yang berarti bahwa pembelian mesin yang dilakukan tetap menghasilkan keuantungan bagi perusahaan. 6.3.4 Metode PI (Profitability Index) Profitability Index adalah Rasio biaya manfaat dari suatu proyek dimana PI menghitung rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa mendatang dengan arus kas keluar awalnya.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 101 Profitability Index = Total Present Value Initial Investment = 4.005.842.241 640.712.000 = 6.257 Oleh karena nilai Profitability Index > 1 maka investasi untuk usaha ini layak dijalankan. 6.3.5 Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga atau rate of return pada saat nilai sekarang dari akumulasi arus kas bersih (net cash flow) suatu investasi dikurangi dengan nilai investasi awalnya sama dengan nol atau IRR adalah tingkat bunga pengembalian pada saat NPV = 0. Rumus: Kriteria kelayakan investasi dengan metode Internal Rate of Return (IRR) adalah dengan membandingkan nilai IRR dengan tingkat bunga yang berlaku pada saat ini seperti berikut: Apabila IRR > r, investasi layak. IRR < r, investasi tidak layak.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 102 dimana: IRR : internal rate of return r : Minimum attractive rate of return (MARR) atau tingkat bunga yang berlaku pada saat ini. Berdasarkan perhitungan, didapat nilai NPR sebagai berikut: IRR = 110 + IRR = 121,44% 3.326.406 (117 110) (3.326.406 1.292.717) Hal ini berarti, investasi yang akan dilakukan akan memberikan nilai tambah sebesar lebih dari 121.44% sepanjang masa investasi, yaitu 5 tahun. NIlai IRR ini lebih besar daripada nilai bunga yang ditetapkan, yaitu sebesar 7%. Dengan demikian investasi yang dilakukan memberikan keuntungan. 6.3.6 Payback Period Payback Period (Periode Pengembalian) adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaanpenerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut. Jika pajak penghasilan belum diperhitungkan dalam penentuan payback period, dalam investasi perluasan usaha, payback period dihitung dengan rumus sebagai berikut: Payback periode = investasi kas masuk bersih tahun 1

BAB VI ASPEK KEUANGAN 103 Payback periode = 640.712.000 388.599.220 Payback periode = 1.89 Dengan demikian, nilai investasi yang dikeluarkan dapat dibayarkan oleh kegiatan produksi perushaaan selama 1.8934 x 12 = 22.7 bulan (1 tahun 9 bulan). Karena itu, investasi yang dilakukan layak untuk dilakukan.