BAB IV ANALISA PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengujian Kenyamanan di dalam suatu tempat yang di huni oleh manusia atau penggunaan alat yang memerlukan sistem pengkondisian udara yang stabil, merupakan salah satu nilai jual sebuah produk terutama di bidang teknik mesin, teknik industri, teknik elektro dan tenik sipil. Kebutuhan akan kondisi udara yang nyaman pada saat ini nampaknya sudah merupakan kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, terutama pada kendaraan baik itu transportasi darat, laut, udara dan ruangan atau gedung yang biasa digunakan untuk kegiatan tertentu misalnya: perkantoran, rumah sakit, hotel, bioskop, gudang penyimpanan dan lain sebagainya. Upaya manusia untuk menciptakan kondisi yang nyaman diantaranya dengan menggunakan sistem (Air Conditioning) AC, Definisi dari AC adalah suatu proses pengkondisian udara dan refrigerasi, dimana udara itu didinginkan, dikeringkan, 46
dibersihkan dan disirkulasikan yang selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut di kontrol oleh sebuah sistem pengaturan. Pengontrolan itu meliputi temperatur, kelembaban dan kapasitas udara pada setiap kondisi yang diinginkan. Pemakaian sistem AC pada mobil bertujuan untuk mempertahankan temperatur udara di dalam mobil pada kondisi nyaman khususnya bagi pengemudi dan penumpang. Selain itu, pemasangan AC mobil juga dapat bermanfaat untuk menghindari terjadinya pengembunan pada kaca mobil ketika musim hujan. Telah dilakukan pengecekan akan kondisi pada saat tertentu yaitu pada beberapa kondisi seperti : 1. Kondisi ramai lancar diperkirakan pada saat kendaraan melaju dikecepatan ± 60 kkkk /jjjjjj. 2. Kondisi padat merayap diperkirakan pada saat kendaraan melaju dikecepatan ± 20 kkkk/jjjjjj. 3. Kondisi lancar diperkirakan pada saat kendaraan melaju dikecepatan ± 100 kkkk /jjjjjj dan adapun data datanya terlihat dibawah ini : Tabel 4-1 Pengumpulan Data 47
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pencarian Koefisien prestasi pada kondisi ramai lancar 4.2.1.1 Saat putaran mesin 800 rpm - Nilai kapasitas refrigerasi didapat dari nilai karakteristik kompresor diberikan oleh pabrik pembuatnya, sesuai dengan penelitian dan hasil pengujian yang telah dilakukan. - P low 26 Psi x 6,8948 179,26 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 390,85 kj/kg pada T -13 C - P high 140 Psi x 6,8948 965,27 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 253,43 kj/kg pada T 38 C - Diketahui h1 390,85 kj/kg h3 h4 253,43 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 38 C, titik pengembunan 963,15 Kpa dan nilainya 423,5 kj/kg. h1 h4 390,85 253,43 kj/kg 137,42 kj/kg 0,30 kkkk/ss 137,/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,30 kj/s x ( 423,5-390,85 kj/kg ) 9,79 kkkk 48
9,79 kkkk 4,29 Didapat COP pada kondisi ramai lancar pada 800 rpm adalah 4,29 4.2.1.2 Saat putaran mesin 2000 rpm - P low 9 Psi x 6,8948 62,053 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 376,54 kj/kg pada T -36 C - P high 160 Psi x 6,8948 1103,168 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 260,91 kj/kg pada T 43 C - Diketahui h1 376,54 kj/kg h3 h4 260,91 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 43 C, titik pengembunan 1100,9 Kpa dan nilainya 428,5 kj/kg. h1 h4 376,54 260,91 kj/kg 115,63 kj/kg 0,36 kkkk/ss 115,63 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,36 kg/s x ( 428,5 376,54 kj/kg ) 18,70 kkkk 49
18,70 kkkk 2,24 Didapat COP pada kondisi ramai lancar pada 2000 rpm adalah 2,24 4.2.1.3 Saat putaran mesin 3000 rpm - P low 2 Psi x 6,8948 13,789 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 360,05 kj/kg dan didapat T -62 C - P high 180 Psi x 6,8948 1241,064 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 268,53 kj/kg dan didapat T 48 C - Diketahui h1 360,05 kj/kg h3 h4 268,53 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 48 C, titik pengembunan 1252,9 Kpa dan nilainya 425,5 kj/kg. h1 h4 360,05 268,53 kj/kg 91,52 kj/kg 0,45 kkkk/ss 91,52 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,45 kg/s x ( 425,5 360,05 kj/kg ) 29,45 kkkk 50
29,45 kkkk 1,42 Didapat COP pada kondisi ramai lancar pada 3000 rpm adalah 1,42 4.2.1.4 Saat putaran mesin 4000 rpm - P low 1 Psi x 6,8948 6,8948 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 353,78 kj/kg pada T -72 C - P high 190 Psi x 6,8948 1310,012 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 271,62 kj/kg pada T 50 C - Diketahui h1 353,78 kj/kg h3 h4 271,62 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 50 C, titik pengembunan 1317,9 Kpa dan nilainya 423,5 kj/kg. h1 h4 353,78 271,62 kj/kg 82,16 kj/kg 0,51 kkkk/ss 82,16 kkkk/kkkk lllllluu aaaaaaaa ( h2 h1) 0,51 kg/s x ( 423,5 353,78 kj/kg ) 35,55 kkkk 51
35,55 kkkk 1,18 Didapat COP pada kondisi ramai lancar pada 4000 rpm adalah 1,18 4.2.2 Pencarian Koefisien prestasi pada kondisi padat merayap 4.2.2.1 Saat putaran mesin 800 rpm - P low 30 Psi x 6,8948 206,844 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 393,27 kj/kg pada T -9 C - P high 130 Psi x 6,8948 896,324 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 250,48 kj/kg pada T 36 C - Diketahui h1 393,27 kj/kg h3 h4 250,48 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 36 C, titik pengembunan 911.85 Kpa dan nilainya 433,5 kj/kg. h1 h4 393,27 250,48 kj/kg 142,79 kj/kg 0,29 kkkk/ss 142,79 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,29 kg/s x ( 433,5 393,27 kj/kg ) 11,66 kkkk 52
11,66 kkww 3,6 Didapat COP pada kondisi padat merayap pada 800 rpm adalah 3,6 4.2.2.2 Saat putaran mesin 2000 rpm - P low 10 Psi x 6,8948 68,948 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 377,8 kj/kg dan pada T -34 C - P high 155 Psi x 6,8948 1068,694 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 259,41 kj/kg dan pada T 42 C - Diketahui h1 377,8 kj/kg h3 h4 259,41 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 42 C, titik pengembunan 1072,2 Kpa dan nilainya 429,5 kj/kg. h1 h4 377,8 259,41 kj/kg 118,39 kj/kg 0,35 kkkk/ss 118,39 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,35 kg/s x ( 429,5 377,8 kj/kg ) 18,1 kkkk 53
18,1 kkkk 2,32 Didapat COP pada kondisi padat merayap pada 2000 rpm adalah 2,32 4.2.2.3 Saat putaran mesin 3000 rpm - P low 5 Psi x 6,8948 34,474 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 369,56 kj/kg pada T -47 C - P high 170 Psi x 6,8948 1172,116 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 265,47 kj/kg pada T 46 C - Diketahui h1 369,56 kj/kg h3 h4 265,47 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 46 C, titik pengembunan 1190,3 Kpa dan nilainya 426,5 kj/kg. h1 h4 369,56 265,47 kj/kg 104,09 kj/kg 0,40 kkkk/ss 104,09 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,40 kg/s x ( 426,5 369,56 kj/kg ) 22,97 kkkk 54
22,97 kkkk 1,82 Didapat COP pada kondisi padat merayap pada 3000 rpm adalah 1,82 4.2.2.4 Saat putaran mesin 4000 rpm - P low 3 Psi x 6,8948 20,684 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 363,84 kj/kg pada T -56 C - P high 180 Psi x 6,8948 1241,064 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 268,53 kj/kg dan didapat T 48 C - Diketahui h1 363,84 kj/kg h3 h4 268,53 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 48 C, titik pengembunan 1252,9 Kpa dan nilainya 423,5 kj/kg. h1 h4 363,84 268,53 kj/kg 95,31 kj/kg 0,44 kkkk/ss 95,31 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,44 kg/s x ( 423,5 363,84 kj/kg ) 26,29 kkkk 55
dddddddd kkkkkkkkkkkkssssss 26,29 kkkk 1,59 Didapat COP pada kondisi padat merayap pada 4000 rpm adalah 1,59 4.2.3 Pencarian Koefisien prestasi pada kondisi lancar 4.2.3.1 Saat putaran mesin 800 rpm - P low 20 Psi x 6,8948 137,896 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 387,17 kj/kg dan didapat T -19 C - P high 120 Psi x 6,8948 827,376 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 246,08 kj/kg dan didapat T 33 C - Diketahui h1 387,17 kj/kg h3 h4 246,08 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 33 C, titik pengembunan 838,78 Kpa dan nilainya 422,5 kj/kg. h1 h4 387,17 246,08 kj/kg 141,09 kj/kg 0,29 kkkk/ss 141,09 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,29 kj/s x ( 422,5 387,17 kj/kg 10,24 kkkk 56
10,24 kkkk 4,1 Didapat COP pada kondisi lancar pada 800 rpm adalah 4,1 4.2.3.2 Saat putaran mesin 2000 rpm - P low 4 Psi x 6,8948 27,579 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 367,02 kj/kg dan didapat T -51 C - P high 130 Psi x 6,8948 896,324 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 249,01 kj/kg dan didapat T 35 C - Diketahui h1 367,02 kj/kg h3 h4 249,01 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 35 C, titik pengembunan 886,98 Kpa dan nilainya 421,5 kj/kg. h1 h4 367,02 249,01 kj/kg 118,01 kj/kg 0,35 kkkk/ss 118,01 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,35 kg/s x ( 421,5 367,02 kj/kg ) 19,38 kkkk 57
19,38 kkkk 2,16 Didapat COP pada kondisi lancar pada 2000 rpm adalah 2,16. 4.2.3.3 Saat putaran mesin 3000 rpm - P low 2 Psi x 6,8948 13,789 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 360,05 kj/kg dan didapat T -62 C - P high 139 Psi x 6,8948 958,377 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 253,43 kj/kg dan didapat T 38 C - Diketahui h1 360,05 kj/kg h3 h4 253,43 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 38 C, titik pengembunan 963,15 Kpa dan nilainya 421 kj/kg. h1 h4 360,05 253,43 kj/kg 106,62 kj/kg 0,39 kkkk/ss 106,62 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,39 kg/s x ( 421 360,05 kj/kg ) 24 kkkk 58
24 kkkk 1,75 Didapat COP pada kondisi lancar pada 3000 rpm adalah 1,75. 4.2.3.4 Saat putaran mesin 4000 rpm - P low 1 Psi x 6,8948 6,8948 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h1 353,78 kj/kg dan didapat T -72 C - P high 148 Psi x 6,8948 1020,43 Kpa dilihat pada tabel saturation R134a didapat h3 256,41 kj/kg dan didapat T 40 C - Diketahui h1 353,78 kj/kg h3 h4 256,41 kj/kg h2 didapat dari pembacaan diagram p-h terletak pada T 40 C, titik pengembunan 1016,6 Kpa dan nilainya 418,5 kj/kg. h1 h4 353,78 256,41 kj/kg 97,37 kj/kg 0,43 kkkk/ss 97,37 kkkk/kkkk llllllll aaaaaaaa ( h2 h1) 0,43 kg/s x ( 418,5 353,78 kj/kg ) 27,91 kkkk 59
27,91 kkkk 1,5 Didapat COP pada kondisi lancar pada 4000 rpm adalah 1,5 Dapat di gambarkan dalam sebuah tabel dari seluruh perhitungan dalam pembahasan pencarian nilai koefisien prestasi seperti terlihat di bawah ini : Tabel 4-2 Nilai Koefisien prestasi Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisien prestasi suatu refrigerasi sangat tergantung pada kondisi dan situasi saat berkendaraan, dari tabel diketahui bahwa dalam kondisi dan situasi seperti apapun suhu di dalam ruangan akan tetap konstan. 60