BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. KETENTUAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA,

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN DESA PURO KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN NOMOR 7 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 6 /PBI/2011 TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 Tahun 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

RANCANGAN POJK BANK PERANTARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI SINJAI NOMOR... TAHUN... TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG. PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

2 dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 321, Tambahan Lembaran Negara Republik I

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang : a. bahwa untuk menumbuhkembangkan potensi perekonomian rakyat, mengembangkan nilai tambah potensi sumberdaya alam, dan mendorong berkembangnya usaha mikro sektor informal menjadi tangguh, berdaya, dan mandiri yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi keadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan kemandirian; b. bahwa salah satu jenis usaha Badan Usaha Milik Desa yang berkembang tergolong sebagai layanan jasa keuangan mikro yang selama ini memfasilitasi masyarakat miskin dan/atau masyarakat berpenghasilan rendah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Lombok Utara tentang Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Lembaga Keuangan Mikro; Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4872); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5394); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republuk Indonesia Nomor 4587); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 4 Tahun 2012, tentang Badan Usaha Milik Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor.);

MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Utara 2. Pemerintah daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah 3. Bupati adalah Bupati Lombok Utara 4. Lembaga Keuangan Mikro yang selanjutnya disingkat LKM adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak sematamata mencari keuntungan 5. Badan Usaha Milik Desa Lembaga Keuangan Mikro yang selanjutnya disingkat BUMDES LKM adalah Lembaga Keuangan Mikro yang sahamnya paling sedikit 60% (enam puluh persen) dikuasai oleh Badan Usaha Milik Desa. 6. Simpanan adalah dana yag dipercayakan oleh masyarakat kepada LKM dalam bentuk tabungan dan / atau deposito berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. 7. Pinjaman adalah penyediaan dana oleh LKM kepada masyarakat yag harus dikembalikan sesuai dengan yang diperjanjikan. 8. Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh LKM kepada masyarakat yang harus dikembalikan sesuai dengan yang diperjanjikan dengan prinsip syariah. 9. Penyimpan adalah pihak yang menempatkan danannya pada LKM berdasarkan perjanjian.

10. CAPITAL ASSET EARNING LIABILITY yang selanjutnya disebut CAEL adalah indikator tingkat kesehatan BUMDes LKM yang mencerminkan kinerja pengelolaan oleh pengurus dalam suatu periode waktu tertentu; 11. Lembaga Pengawas Eksternal adalah suatu lembaga independen ditingkat kabupaten yang bertujuan menegakan aturan, kebijakan internal dalam pengelolaan usaha BUMDes LKM; BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud ditetapkannya Pengelolaan BUMDes LKM adalah untuk menyediakan pedoman pengelolaan BUMDes LKM agar sesuai dengan asas keadilan, kebersamaan, kemandirian, kemudahan, keterbukaan, pemerataan, keberlanjutan, kedayagunaan dan kehasilgunaan. Pasal 3 BUMDes LKM bertujuan untuk: a. meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat; b. membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktifitas masyarakat; dan c. membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah. BAB III PENDIRIAN Pasal 4 Pendirian BUMDES LKM harus memenuhi persyaratan: a. Bentuk badan hukum Perseroan Terbatas;

b. Memiliki besaran modal sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan; dan c. Mendapat izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan. Pasal 5 (1) Sebelum jatuh tempo masa berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro, mengacu pada kebijakan daerah. (2) besaran modal BUMDES LKM sebagaimana dimaksud pada pasal 4 huruf b yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati. (3) Izin usaha BUMDES LKM sebagaimana dimaksud pada pasal 4 huruf c, diajukan kepada Bupati. Pasal 6 (1) BUMDes LKM hanya khusus bergerak dibidang Lembaga Keuangan Mikro dan tidak diperbolehkan berusaha di luar bidang LKM. (2) Dalam satu desa hanya terdapat satu BUMDes LKM. BAB IV JENIS USAHA Pasal 7 BUMDes LKM mempunyai kegiatan usaha: a. Menghimpun dana dari masyarakat desa dalam bentuk simpanan berupa tabungan dan/atau deposito. b. Memberikan pinjaman atau pembiayaan kepada masyarakat c. Melakukan pelayanan keuangan sebagai perantara dan atas nama bank dan/atau lembaga lainnya. d. Menyimpan kelebihan likuiditasnya pada bank e. Menerima pinjaman dari lembaga keuangan lain f. Menerimasumbangan atau hibah yang tidakmengikat.

BAB V MEKANISME KEPENGURUSAN Pasal 7 Kepengurusan BUMDes LKM terdiri dari: 1. Rapat Forum Pemilik 2. Dewan Pengawas 3. Manager. Pasal 8 (1) Rapat Forum Pemilik memegang kekuasaan dan kewenangan tertinggi. (2) Rapat Forum pemilik terdiri dari: a. Kepala Desa sebagai Ketua merangkap anggota; b. Kepala Dusun sebagai anggota; c. Pemegang saham selain Pemerintah Desa; d. Badan Permusyawaratan Desa; e. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau wakil yang ditunjuk; dan f. Ketua PKK desa atau wakil yang ditunjuk. Pasal 9 (1) Rapat Forum Pemilik melaksanakan rapat tahunan dan Khusus. (2) Rapat tahunan adalah rapat yang dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan untuk pengesahan laporan pertanggungjawaban, rencana kerja tahunan dan penggunaan laba. (3) Rapat khusus adalah rapat yang dapat dilaksanakan sewaktu-waktu dalam tahun buku berjalan untuk membahas hal-hal diluar rapat tahunan dan atau hal-hal yang bersifat luar biasa atas permintaan forum pemilik, Dewan pengawas, Manager dan atau Bupati. Pasal 10 (1) Dewan Pengawas merupakan wakil dari Rapat Forum Pemilik dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan BUMDes LKM.

(2) Dewan pengawas diangkat, diberhentikan dan bertanggung jawab kepada Rapat Forum pemilik (3) Anggota Dewan pengawas berjumlah 3 orang yang memiliki kompetensi yang memadai. (4) Anggota Dewan Pengawas tidak dapat merangkap sebagai Manager atau karyawan BUMDes LKM. Pasal 11 Dewan Pengawas mempunyai tugas dan wewenang : 1. Memeriksa pengelolaan dan perkembangan BUMDes LKM sekurangkurangnya 6 (enam) bulan sekali. 2. Meminta keterangan dari dan memberikan petunjuk kepada Manager BUMDes LKM 3. Mengevaluasi kinerja Manager BUMDes LKM 4. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Rapat Forum Pemilik 5. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Rapat Forum Pemilik Pasal 12 (1) Manager merupakan pelaksana operasional manajemen BUMDes LKM yang diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Forum Pemilik. (2) Manager berwenang mengangkat karyawan untuk melaksanakan fungsi kasir, fungsi perkreditan dan fungsi administrasi pembukuan dengan persetujuan Dewan Pengawas. Pasal 13 Tugas dan kewajiban Manager : 1. Mengelola BUMDes LKM berdasarkan Anggaran Dasar, kebijakan Rapat Forum Pemilik dan ketentuan yang berlaku dengan prinsip kehati-hatian. 2. Mengawasi kegiatan dan mengevaluasi kinerja karyawan BUMDes LKM. 3. Menyusun dan menyampaikan rencana kerja tahunan dan laporan pertanggungjawaban kepada Rapat Forum Pemilik.

4. Menyusun dan menyampaikan laporan bulanan kepada Dewan Pengawas dan Pengawas Eksternal. 5. Menyelenggarakan Rapat Forum Pemilik dan atau rapat lainnya yang mendukung kegiatan BUMDes LKM. Pasal 14 Manager memiliki kewenangan untuk: 1. Mengadakan perjanjian dengan nasabah atau pihak ketiga. 2. Mewakili BUMDes LKM di dalam dan di luar desa 3. Menentukan kebijaksanaan operasional BUMDes LKM 4. Mengangkat dan memberhentikan karyawan. Pasal 15 Karyawan BUMDES LKM terdiri dari: 1. Bagian administrasi pembukuan; 2. Bagian perkreditan; dan 3. Bagian kasir. Pasal 16 Bagian Administrasi Pembukuan memiliki tugas untuk: 1. Melaksanakan pencatatan administrasi pembukuan keuangan dan administrasi umum BUMDes LKM 2. Mengumpulkan, menata, memelihara ketertiban dan kelengkapan arsip 3. Menyusun laporan keuangan, perkreditan, pendanaan dan laporan umum secara berkala 4. Melaksanakan kegiatan surat menyurat 5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan administrasi pembukuan yang diberikan Manager. Pasal 17 Bagian Kredit memiliki tugas untuk: 1. Menumbuhkembangkan kredit dan sumberdana;

2. Melakukan survey dan mengevaluasi kelayakan calon debitur; 3. Memberikan rekomendasi persetujuan kredit; 4. Bersama komite kredit memberikan persetujuan atau penolakan kredit; 5. Melakukan pembinaan dan motivasi kepada nasabah; 6. Melakukan penagihan kepada debitur; 7. Melakukan upaya penyelesaian bagi debitur bermasalah; 8. Melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan pihak terkait dalam rangka pengembangan BUMDes LKM; 9. Melakukan sosialisasi program BUMDes LKM; dan 10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang yang diberikan Manager. Pasal 18 Bagian Kasir memiliki tugas untuk : 1. Melakukan pembayaran dan menerima setoran uang 2. Melakukan pencatatan transaksi keuangan pada buku kas, buku tabungan dan buku rekening 3. Menyimpan uang beserta bukti transaksi 4. Melaporkan keadaan keuangan BUMDes LKM kepada Manager 5. Bersama Manager menandatangani bukti pengambilan dana di rekening bank 6. Menolak pembayaran pencairan kredit apabila persyaratan kredit belum lengkap 7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Manager yang berkaitan dengan tugas kasir BAB VI STANDAR PENGELOLAAN BUMDES LKM Pasal 19 (1) Untuk mengamankan dan melindungi dana pihak ketiga yang disimpan di BUMDes LKM oleh nasabah, perlu adanya Lembaga Penjamin Simpanan. (2) Sebelum adanya Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BUMDes LKM dalam menerima simpanan dana masyarakat

paling banyak sebesar 100 % (seratus persen) dari total modal BUMDes LKM. Pasal 20 BUMDes LKM wajib melakukan kegiatan usaha dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan tatakelola yang baik serta memelihara tingkat kesehatan BUMDes LKM sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh Lembaga Pengawasan Eksternal atau Tim Pelaksana Pengawasan Eksternal. Pasal 21 Tingkat kesehatan BUMDes LKM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ditentukan dengan menggunakan standar CAEL. Pasal 22 Faktor, komponen dan bobot, serta tata cara perhitungan stándar CAEL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 tercantum pada lampiran Peraturan Bupati ini. Pasal 23 BUMDes LKM berkewajiban untuk : 1. menerima dan mendukung pengawasan eksternal; 2. menyampaikan laporan tertulis secara berkala kepada Bupati berupa : a. Laporan bulanan selambat-lambatnya pada tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya; b. Laporan tahunan setelah disahkan oleh Rapat Forum Pemilik. 3. Bentuk Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b sekurangkurangnya memuat tentang neraca dan perhitungan laba/rugi. 4. BUMDes LKM wajib menyampaikan laporan neraca dan laba/rugi dengan sistem Akuntansi Cash Basis + Chart of Account (Nomor Rekening Perkiraan)

bulanan dan tahunan serta penjelasan lain (termasuk indikasi kinerja) nya ditambah laporan berkala lainnya, dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Lembaga Pengawas Eksternal. Pasal 24 (1) Pengawasan eksternal BUMDes LKM menjadi kewenangan Bupati. (2) Pengawasan Eksternal sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan oleh Lembaga Pengawas Eksternal di tingkat Kabupaten yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Fungsi Lembaga Pengawas Eksternal adalah melakukan : a. pemeriksaan tingkat kesehatan BUMDes LKM; b. pemantauan perkembangan BUMDes LKM; c. pembinaan BUMDes LKM; dan d. pemerikaan keuangan BUMDes LKM. (4) Segala pembiayaan yang berkaitan dengan pengawasan eksternal dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Pasal 26 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lombok Utara. Ditetapkan di Tanjung pada tanggal 2013 Bupati Kabupaten Lombok Utara

Ttd Djohan Syamsoe Diundangkan di Tanjung pada tanggal 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Ttd Suardi BERITA DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2013 NOMOR... Lampiran Tabel Faktor, Komponen dan Bobot dalam Penilaian Kesehatan BUMDes LKM FAKTOR YANG DINILAI KOMPONEN BOBOT 1. Kecukupan Permodalan Perbandingan modal terhadap aktiva 20 % atau Capital ( C ) tertimbang menurut risiko (ATMR ) 2. Mutu atau kualitas KYD atau Asset Quality atau Kualitas Aktiva Produktif (A ) 1) Perbandingan KYD dikelompokkan terhadap KYD. 2) Perbandingan Penyisihan Penghapusan Akiva Produktif (PPAP) terhadap PPAP wajib dibentuk 25% 5 %

3. Rentabilitas atau Earning atau Kemampuan menghasilkan laba (E) 4. Liquidity atau Kesanggupan membayar hutang jangka pendek ( L ) (PPAP WD). 1) Perbandingan Laba terhadap total asset. 2) Perbandingan biaya terhadap pendapatan. 1) Perbandingan alat likuid terhadap hutang lancar. 2) Perbandingan Hutang Lancar terhadap Total Modal (Gearing Ratio). 10 % 5 % 10% 25 %