BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur di bidang industri dasar dan kimia yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2009 sampai dengan 2011. Penelitian dilaksanakan dalam kurun waktu 5 bulan, dimulai dari bulan Oktober 2013 sampai dengan Februari 2014. Pemilihan Bursa Efek Indonesia sebagai tempat penelitian karena dianggap BEI telah mencatat perusahaan yang sudah listing dan setiap data maupun informasi yang diperlukan baik berupa laporan dan dokumendokumen lain yang berkaitan dengan penelitian dapat dipertanggungjawabkan. B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel. Dalam hal ini perputaran persediaan, perputaran piutang, perputaran modal kerja dan struktur modal sebagai variabel bebas (independent variable) terhadap profitabilitas sebagai variabel tidak bebas (dependent variable). 34
35 C. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan sementara terhadap permasalahan yang diteliti yang kebenarannya perlu diuji secara empiris. Hipotesis yang akan diuji kausal yaitu hipotesis tentang pengaruh X terhadap Y. Berdasarkan tinjauan berbagai hasil penelitian terdahulu, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas. H 2 : Perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas H 3 H 4 : Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas. : Struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas. D. Variabel dan Skala Pengukuran 1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Variabel Dependen (Profitabilitas) Menurut Irham (2011:135) Profitabilitas adalah efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dalam penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.
36 Untuk mengukur variabel profitabilitas ini, dapat menggunakan rumus berikut: ROI = Laba setelah pajak Total asset Sumber: Irham (2011:137) b. Variabel Independen 1) Perputaran Persediaan Perputaran persediaan adalah rasio yang menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal Mujilan (2012:6). Rumus pengukuran variabel perputaran persediaan ini adalah: perputaran persediaan = harga pokok barang yang dijual rata-rata persediaan Sumber: Syamsuddin (2007 : 69) 2) Perputaran Piutang Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Riyanto (2008:90). Perputaran piutang dihitung dari penjualan dalam satu periode dibagi piutang rata-rata dalam satu tahun. Piutang rata-rata dihitung dari piutang awal ditambah piutang akhir periode dibagi dua. Entitas dengan perputaran piutang tinggi menandakan bahwa entitas tersebut bagus.
37 Perputaran piutang = Penjualan Piutang Rata-rata Sumber: Martani dkk (2012 : 232) 3) Perputaran Modal Kerja Perputaran modal kerja atau working capital turnover merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode Kasmir (2011:182). Rumus untuk mengukur variabel ini adalah: Working capital turnover = penjualan netto aktiva lancar kewajiban lancar Sumber: Mujilan (2012 : 6) 4) Struktur Modal Struktur modal (capital structure) adalah menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri dari utang jangka panjang dan modal sendiri, jika utang sesungguhnya (realisasi) berada dibawah target, pinjaman perlu ditambah. Jika rasio utang melampaui target, maka saham dijual. Margaretha (2011:112) Rumus untuk mengukur variabel ini adalah : Long Term Debt to Equity Capital CS = Long Term Debt Shareholder s equity
38 CS = Capital Structure Long Term Debt = hutang jangka panjang Shareholder s Equity = jumlah ekuitas pemegang saham. Sumber: wild et.all (2003:544). E. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dan informasi yang terkait dari berbagai sumber yang menyangkut tentang pembahasan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dan informasi yang berkaitan dengan pokok pembahasan yang terdapat dalam kepustakaan kemudian menyusun dan menganalisis data yang terkumpul. Data-data yang dikumpulkan bisa diambil dari buku-buku, jurnal, makalah dan dokumen lainnya. F. Jenis Data Dalam penelitian ini, semua data bersifat kuantitatif. Data yang dipergunakan adalah data sekunder dengan jenis data time series. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur di bidang industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009-2011. Laporan keuangan tersebut diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, yaitu http://www.idx.co.id.
39 G. Populasi dan Sampel Suatu populasi adalah suatu himpunan unit (biasanya orang, obyek, transaksi, atau kejadian) di mana kita tertarik untuk mempelajarinya (Kuncoro 2004). Sedangkan sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian Sekaran (2011:123). Di dalam penelitian ini, populasinya adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur di bidang industri dasar dan kimia yang go publik terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam rentang waktu tiga tahun, yaitu dari tahun 2009 sampai dengan 2011. Ketertarikan dalam mengambil sampel pada industri dasar dan kimia karena melihat sampel dari penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu jarang mengambil sampel pada industri dasar dan kimia. Maka dengan ini saya tertarik mengambil sampel pada industri ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Adapun kriteria sampel yang diambil, yaitu: a) Perusahaan manufaktur di bidang industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b) Perusahaan yang mempunyai laporan keuangan lengkap yang telah di audit untuk periode 2009 sampai dengan 2011. c) Perusahaan yang menghasilkan laba positif berturut-turut selama periode tahun 2009-2011. d) Perusahaan yang laporan keuangannya menggunakan mata uang rupiah.
40 H. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari, nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean), standar deviasi. Imam Ghozali (2011:19). 2. Uji Asumsi Klasik Untuk memperoleh hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) yang berarti bahwa data yang diinput, diolah dan menghasilkan output, maka haruslah memiliki estimator yang bebas dari bias.untuk itu agar estimator yang BLUE dapat di peroleh maka harus dilakukan uji asumsi klasik. berikut: Uji asumsi klasik yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai a. Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2011:160), Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistk menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
41 Uji statistik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal. HA: Data residual tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Kolmogorov- Smirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas, dengan ketentuan: - Probabilitas > 0,05 : hipotesis diterima karena data berdistribusi secara normal - Probabilitas < 0,05: hipotesis ditolak karena data tidak berdistribusi normal. b. Uji Multikoleniaritas Menurut Imam Ghazali (2011:105), Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi di antara variabel-variabel independen.jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak otogonal. Variabel otogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta Variance Inflation Factor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen
42 lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai Cutoff yang umum di pakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Walaupun multikolonieritas dapat di deteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi tetap tidak dapat mengetahui variabel independen mana saja yang saling berkolerasi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan grafik scatterplot anatara nilai variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), dimana sumbu X adalah yang diprediksi dan sumbu Y adalah residual. Dasar pengambilan keputusan yang diambil adalah sebagai berikut: i. Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. ii. Jika tidak ada yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Dapat juga untuk menguji Heteroskedastisitas dengan korelasi Spearman s rho yaitu mengkorelasikan variabel independen dengan unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05
43 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual di dapat signifikansi lebih dari 0,05 (Priyatno,2010), maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah pada model regresi. d. Uji Autokolerasi Menurut Imam Ghazali (2011:110), Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Apabila terjadi korelasi, kemungkinan terdapat masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul disebabkan adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena gangguan pada seorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Maka dari itu untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan uji Durbin- Waston (DW test).
44 3. Uji Kesesuaian Model a. Analisa Koefisien Determinasi (R 2 ) Menurut Imam Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Jika nilai R kecil menunjukan kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel indepen, maka R pasti meningkat tidak peduli apakah variabel itu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2, karena nilainya dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen di tambahkna kedalam model. b. Uji F Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua varibel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan cara membandingkan F-signifikasi. Imam Ghozali (2011:98)
45 Jika : - Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima (Ha ditolak), artinya semua variabel independen bukanlah penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. - Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak (Ha diterima), artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 4. Uji Hipotesis a. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Imam Ghozali (2011:98) Dalam uji t: - jika hasil t-sig > 0.05 maka hipotesis alternative (HA) ditolak yang berarti bahwa Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage (DER) dan Reputasi Auditor tidak berpengaruh pada terjadinya audit delay. - jika hasil t-sig < 0.05 maka hipotesis alternative (HA) diterima yang berarti bahwa Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage (DER) dan Reputasi Auditor berpengaruh pada terjadinya audit delay. b. Analisis Linier Berganda Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian analisis regresi berganda yang merupakan suatu metode statistik yang umum
46 digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Imam Ghozali (2011:7). Adapun model regresi yang digunakan yaitu: ROI = α + βiito + βirto + βiwcto + βics + ٤ Keterangan: ROI = Variabel dependen α = Konstanta β i = Koefisien regresi masing-masing variabel ITO = Perputaran persediaan RTO = Perputaran piutang WCTO = Perputaran modal kerja CS = Struktur modal ٤ = Error