Makalah Pribadi Oleh: Aulia Ihsani 07120133 Pembimbing: dr. Yuniar Lestari, M.Kes dr. Rima Semiarty, MARS
Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan RI tahun 2005 2025 atau Indonesia Sehat 2025 Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025 adalah:
perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah risiko terjadinya penyakit melindungi diri dari ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya sadar hukum berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (safe community).
PHBS sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran dari hasil pembelajaran seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan mampu berperan-aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat Untuk melihat keberhasilan dalam pembudayaan PHBS diukur dengan pencapai indikator rumah tangga sehat
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, angka kematian akibat diare 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita 75 per 100 ribu balita Menurut laporan tahunan 2011 puskesmas Andalas, ditemukan 267 kasus penderita diare
Hal ini disebabkan oleh belum adanya perhatian masyarakat terhadap bahaya penyakit diare dan kurangnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan umum Memperoleh gambaran tentang masalah perilaku yang mempengaruhi kesehatan di wilayah kerja puskesmas andalas dan pengelolaan nya
Tujuan khusus mengetahui masalah perilaku masyarakat yang berhubungan dengan angka kejadian diare dan pengelolaan nya di wilayah kerja puskesmas Andalas sebagai salah satu syarat dalam menjalankan kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ini membahas tentang hubungan masalah perilaku dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Andalas
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai literature.
Skinner (1983) perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Berdasarkan bentuk respon terhadap stimulus ini, perilaku dapat dibedakan menjadi 2 : Perilaku tertutup Perilaku terbuka
Perilaku kesehatan mencakup: Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit Health promotion behavior Health prevention behavior Health seeking behavior Health rehabilitation behavior Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan Perilaku terhadap makanan Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
3 faktor pokok perilaku (Lawrence Green): Faktor predisposisi (predisposing factor) Faktor pendukung (enabling factor) Faktor pendorong (reinforcing factor)
Keturunan Pelayanan kesehatan Status kesehatan Lingkungan Perilaku Predisposing Factors (pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, dan sebagainya) Enabling Factors (ketersediaan sumber daya) /fasilitas) Reinforcing Factors (sikap dan perilaku petugas) Pem. Sosial Komunikasi Training Pendidikan Kesehatan
Depkes (2003) : penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi feses melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih banyak dari biasanya (lazimnya 3 kali atau lebih dalam sehari).
Faktor infeksi Bakteri Virus Parasit Faktor malabsorpsi Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi Faktor psikologis : perasaan takut atau cemas
Penyebaran kuman yang menyebabkan diare Faktor penjamu: Penghentian ASI yang terlalu dini Kurang gizi Imunodefisiensi Usia
Faktor lingkungan dan perilaku a. Faktor lingkungan Tidak memadainya penyediaan air bersih Air tercemar oleh tinja Pembuangan tinja yang tidak higienis Kebersihan perorangan dan lingkungan yang tidak baik
b. Faktor perilaku Tidak memberikan ASI Menggunakan botol susu Menggunakan air minum yang tercemar Tidak mencuci tangan Tidak membuang tinja dengan benar
Mencegah terjadinya dehidrasi Mengobati dehidrasi Memberi makanan Mengobati masalah lain
memberikan ASI memperbaiki makanan pendamping ASI menggunakan air bersih yang cukup mencuci tangan menggunakan jamban membuang tinja bayi yang benar memberikan imunisasi campak
Pendidikan kesehatan dalam faktor predisposisi Pendidikan kesehatan dalam faktor pendukung Pendidikan kesehatan dalam faktor pendorong
No. Indikator PHBS 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Pemberian ASI eksklusif 3. Penimbangan bayi dan balita 4. Penggunaan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik nyamuk di rumah 8. Makan buah dan sayur setiap hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah
DATA RUMAH TANGGA YANG BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS
No. Kelurahan Jumlah RT/KK seluruhnya RT yang disurvey RT sehat % RT Sehat 1. Sawahan 210 9 4,2 2. Jati Baru 210 39 18,5 3. Jati 210 6 2,85 4. Sawahan Timur 210 11 5,2 5. Kubu Marapalam 210 7 3,3 6. Andalas 210 15 7,1 7. Kubu Dalam Prk. Karakah 210 12 5,7 8. Parak Gadang Timur 210 2 0,9 9. Sp. Haru 210 25 11,9 10. Gt. Prk. Gadang Jumlah 210 8 3,8 2100 314 63,45
DATA PENCAPAIAN PHBS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS
No. Sawahan Jati Baru Jati Sawahan Timur Simp. Haru Kubu Mrplm Andalas Parak Gadang Timur Kubu Dlm.Prk. Karakah Gt. Parak Gadang 1. 96,4% 98,6% 90,5% 95% 91% 90,4% 90,4% 98% 95% 95% 2. 60,1% 75% 69% 60% 58,4% 65% 59% 69,2% 60,9% 60,9% 3. 80,3% 80,2% 75,4% 81,2% 79,6% 80,2% 78,2% 92,3% 80,4% 80,4% 4. 94% 92,5% 85,3% 83,1% 78% 94% 83% 100% 85% 91% 5. 20,5% 37,2% 41,2% 35% 28,9% 29% 33,3% 28% 24,3% 26,5% 6. 97% 96% 74,3% 76% 80,3% 80% 79,5% 99% 81,4% 81% 7. 78% 82,2% 69% 69,5% 81,5% 79% 84% 100% 80,2% 80,2% 8. 24,6% 36,8% 24,5% 21,3% 19,6% 19,2% 19,4% 21% 20,2% 20,2% 9. 51% 72,9% 25,3% 59,8% 60,6% 60,6% 65% 31,9% 31,9% 10. 15,5% 14,9% 20,2% 16,2% 12,9% 12,9% 17,2% 16,8% 16,8%
Pencapaian Progra Pemberantasan Penyakit Menular tahun 2011 Program Program pemberantasan penyakit menular a. Insiden kasus diare b. Insiden kasus DBD c. Insiden kasus TB Paru d. Insiden kasus diare berdarah e. Insiden kasus pneumonia f. Insiden kasus campak g. Insiden kasus ISPA Jumlah kasus 267 140 96 89 74 22 10759
terlihat bahwa penemuan penyakit diare menduduki posisi nomor 2 terbanyak pada kasus penyakit menular setelah kasus ISPA
Kasus diare berdasarkan umur di Puskesmas Andalas tahun 2011 UMUR <1 THN 1 4 TAHUN >5 TAHUN JUMLAH JML KASUS 13 70 183 267
SURVEY PHBS DI PUSKESMAS ANDALAS THN 2011 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 95.9 89.5 80.4 81.4 80.2 69.8 60.9 30.4 20.2 16.8 LINAKES ASI EKS TIMBANG AIR BERSIH CTPS JAMBAN JENTIK BUAH/SAYUR AKTIFITAS TDK MEROKOK
Kepadatan penduduk Rendahnya pemberian ASI Rendahnya pengetahuan orang tua tentang penyakit diare Rendahnya kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Melakukan kunjungan dan survey langung ke rumah disertai dengan penyuluhan dan simulasi tentang diare Meminta kepada ketua RT/RW, kepala desa atau kader kesehatan lingkungan setempat untuk turut menindaklanjuti
Salin data dari rekam medik dan catat Tanyakan Masalah Beri saran pada pasien
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengetahui penyakit diare Masih kurangnya kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Masih kurangnya kesadaran ibu untuk memberi ASI eksklusif kepada bayinya
Melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan, iklan layanan kesehatan dan spanduk untuk penyebaran informasi mengenai diare Melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan, iklan layanan kesehatan dan spanduk untuk penyebaran informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga