Oleh: Aulia Ihsani

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya lebih dari satu milyar kasus gastroenteritis atau diare. Angka

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita

KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DI PUSKESMAS ANDALAS. SUKHVINDER SINGH PERSEPTOR : DR.dr.Rosfita Rasyid,MKes

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar

I. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir(suraatmaja, 2007). Penyakit diare menjadi penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan kata lain bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. utama kematian balita di Indonesia dan merupakan penyebab. diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. 1

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Dara Sopyan, 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN Jln. Pangeran Kornel No. 48 Telp Sumedang 45313

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia adalah penyakit diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air

BAB 1 PENDAHULUAN. gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan. parenkim paru. Pengertian akut adalah infeksi yang berlangsung

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan morbiditas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

Grafik 1.1 Frekuensi Incidence Rate (IR) berdasarkan survei morbiditas per1000 penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah kondisi dimana terjadi buang air besar atau defekasi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ely Isnaeni, S. Kep, M. Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada

memang terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif (species-specific behavior) yang didasari

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak

II. TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Diare adalah penyebab kematian yang kedua pada anak balita setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Angka Kematian Balita (AKABA/AKBAL). Angka kematian bayi dan balita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 6 BULAN SKRIPSI. Diajukan Oleh : Afitia Pamedar J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir. Diare dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu diare akut dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

Evaluasi Program Pengendalian Penyakit Diare di Puskesmas Batu Jaya Periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN. SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DESA SAMIR DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT Oleh : Dra. NUNUN NURHAJATI, M.Si.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kedua adalah pelayanan kesehatan diantaranya adalah sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) dalam Buletin. penyebab utama kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14%,

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan ibu ibu atau warga desa mampu : Menjelaskan pengertian diare

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20%

BAB I PENDAHULUAN. intoleran. Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan WHO tahun 2015 menyebutkan bahwa diare masih merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN MELALUI PENERAPAN PHBS

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

Transkripsi:

Makalah Pribadi Oleh: Aulia Ihsani 07120133 Pembimbing: dr. Yuniar Lestari, M.Kes dr. Rima Semiarty, MARS

Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan RI tahun 2005 2025 atau Indonesia Sehat 2025 Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025 adalah:

perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah risiko terjadinya penyakit melindungi diri dari ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya sadar hukum berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (safe community).

PHBS sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran dari hasil pembelajaran seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan mampu berperan-aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat Untuk melihat keberhasilan dalam pembudayaan PHBS diukur dengan pencapai indikator rumah tangga sehat

Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, angka kematian akibat diare 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita 75 per 100 ribu balita Menurut laporan tahunan 2011 puskesmas Andalas, ditemukan 267 kasus penderita diare

Hal ini disebabkan oleh belum adanya perhatian masyarakat terhadap bahaya penyakit diare dan kurangnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan umum Memperoleh gambaran tentang masalah perilaku yang mempengaruhi kesehatan di wilayah kerja puskesmas andalas dan pengelolaan nya

Tujuan khusus mengetahui masalah perilaku masyarakat yang berhubungan dengan angka kejadian diare dan pengelolaan nya di wilayah kerja puskesmas Andalas sebagai salah satu syarat dalam menjalankan kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan masyarakat

Makalah ini membahas tentang hubungan masalah perilaku dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Andalas

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai literature.

Skinner (1983) perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Berdasarkan bentuk respon terhadap stimulus ini, perilaku dapat dibedakan menjadi 2 : Perilaku tertutup Perilaku terbuka

Perilaku kesehatan mencakup: Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit Health promotion behavior Health prevention behavior Health seeking behavior Health rehabilitation behavior Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan Perilaku terhadap makanan Perilaku terhadap lingkungan kesehatan

3 faktor pokok perilaku (Lawrence Green): Faktor predisposisi (predisposing factor) Faktor pendukung (enabling factor) Faktor pendorong (reinforcing factor)

Keturunan Pelayanan kesehatan Status kesehatan Lingkungan Perilaku Predisposing Factors (pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, dan sebagainya) Enabling Factors (ketersediaan sumber daya) /fasilitas) Reinforcing Factors (sikap dan perilaku petugas) Pem. Sosial Komunikasi Training Pendidikan Kesehatan

Depkes (2003) : penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi feses melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih banyak dari biasanya (lazimnya 3 kali atau lebih dalam sehari).

Faktor infeksi Bakteri Virus Parasit Faktor malabsorpsi Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi Faktor psikologis : perasaan takut atau cemas

Penyebaran kuman yang menyebabkan diare Faktor penjamu: Penghentian ASI yang terlalu dini Kurang gizi Imunodefisiensi Usia

Faktor lingkungan dan perilaku a. Faktor lingkungan Tidak memadainya penyediaan air bersih Air tercemar oleh tinja Pembuangan tinja yang tidak higienis Kebersihan perorangan dan lingkungan yang tidak baik

b. Faktor perilaku Tidak memberikan ASI Menggunakan botol susu Menggunakan air minum yang tercemar Tidak mencuci tangan Tidak membuang tinja dengan benar

Mencegah terjadinya dehidrasi Mengobati dehidrasi Memberi makanan Mengobati masalah lain

memberikan ASI memperbaiki makanan pendamping ASI menggunakan air bersih yang cukup mencuci tangan menggunakan jamban membuang tinja bayi yang benar memberikan imunisasi campak

Pendidikan kesehatan dalam faktor predisposisi Pendidikan kesehatan dalam faktor pendukung Pendidikan kesehatan dalam faktor pendorong

No. Indikator PHBS 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Pemberian ASI eksklusif 3. Penimbangan bayi dan balita 4. Penggunaan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik nyamuk di rumah 8. Makan buah dan sayur setiap hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah

DATA RUMAH TANGGA YANG BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS

No. Kelurahan Jumlah RT/KK seluruhnya RT yang disurvey RT sehat % RT Sehat 1. Sawahan 210 9 4,2 2. Jati Baru 210 39 18,5 3. Jati 210 6 2,85 4. Sawahan Timur 210 11 5,2 5. Kubu Marapalam 210 7 3,3 6. Andalas 210 15 7,1 7. Kubu Dalam Prk. Karakah 210 12 5,7 8. Parak Gadang Timur 210 2 0,9 9. Sp. Haru 210 25 11,9 10. Gt. Prk. Gadang Jumlah 210 8 3,8 2100 314 63,45

DATA PENCAPAIAN PHBS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS

No. Sawahan Jati Baru Jati Sawahan Timur Simp. Haru Kubu Mrplm Andalas Parak Gadang Timur Kubu Dlm.Prk. Karakah Gt. Parak Gadang 1. 96,4% 98,6% 90,5% 95% 91% 90,4% 90,4% 98% 95% 95% 2. 60,1% 75% 69% 60% 58,4% 65% 59% 69,2% 60,9% 60,9% 3. 80,3% 80,2% 75,4% 81,2% 79,6% 80,2% 78,2% 92,3% 80,4% 80,4% 4. 94% 92,5% 85,3% 83,1% 78% 94% 83% 100% 85% 91% 5. 20,5% 37,2% 41,2% 35% 28,9% 29% 33,3% 28% 24,3% 26,5% 6. 97% 96% 74,3% 76% 80,3% 80% 79,5% 99% 81,4% 81% 7. 78% 82,2% 69% 69,5% 81,5% 79% 84% 100% 80,2% 80,2% 8. 24,6% 36,8% 24,5% 21,3% 19,6% 19,2% 19,4% 21% 20,2% 20,2% 9. 51% 72,9% 25,3% 59,8% 60,6% 60,6% 65% 31,9% 31,9% 10. 15,5% 14,9% 20,2% 16,2% 12,9% 12,9% 17,2% 16,8% 16,8%

Pencapaian Progra Pemberantasan Penyakit Menular tahun 2011 Program Program pemberantasan penyakit menular a. Insiden kasus diare b. Insiden kasus DBD c. Insiden kasus TB Paru d. Insiden kasus diare berdarah e. Insiden kasus pneumonia f. Insiden kasus campak g. Insiden kasus ISPA Jumlah kasus 267 140 96 89 74 22 10759

terlihat bahwa penemuan penyakit diare menduduki posisi nomor 2 terbanyak pada kasus penyakit menular setelah kasus ISPA

Kasus diare berdasarkan umur di Puskesmas Andalas tahun 2011 UMUR <1 THN 1 4 TAHUN >5 TAHUN JUMLAH JML KASUS 13 70 183 267

SURVEY PHBS DI PUSKESMAS ANDALAS THN 2011 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 95.9 89.5 80.4 81.4 80.2 69.8 60.9 30.4 20.2 16.8 LINAKES ASI EKS TIMBANG AIR BERSIH CTPS JAMBAN JENTIK BUAH/SAYUR AKTIFITAS TDK MEROKOK

Kepadatan penduduk Rendahnya pemberian ASI Rendahnya pengetahuan orang tua tentang penyakit diare Rendahnya kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Melakukan kunjungan dan survey langung ke rumah disertai dengan penyuluhan dan simulasi tentang diare Meminta kepada ketua RT/RW, kepala desa atau kader kesehatan lingkungan setempat untuk turut menindaklanjuti

Salin data dari rekam medik dan catat Tanyakan Masalah Beri saran pada pasien

Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengetahui penyakit diare Masih kurangnya kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Masih kurangnya kesadaran ibu untuk memberi ASI eksklusif kepada bayinya

Melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan, iklan layanan kesehatan dan spanduk untuk penyebaran informasi mengenai diare Melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan, iklan layanan kesehatan dan spanduk untuk penyebaran informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga