Di Indonesia, penggunaan rosella di bidang kesehatan memang belum begitu popular. Namun akhir-akhir ini, minuman berbahan rosella mulai banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI FORMULA TABLET SALUT ENTERIK EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) PUTRI RORY RACHMADHANI

(apigenin, apiin, isoquercitrin), furanocoumarins (apigravin, apiumetin, apiumoside, bergapten, selerin, selereosid, isoimperatorin, isopimpinellin,

terhadap masalah kesehatan melalui pengobatan tradisional sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya yaitu menggunakan ramuan-ramuan

Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk keanekaragaman buah tropisnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut

obat-obat tradisional yang telah menggunakan cara-cara modern. Umumnya masyarakat jaman dahulu menggunakan daun sirih merah masih dalam cara yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, perubahan gaya hidup dan pola makan yang tak sehat akan

Begitu banyak khasiat jahe merah. Antara lain sebagai pencahar, antirematik, peluruh keringat, peluruh masuk angin, meningkatkan gairah seks,

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional

kurang menyenangkan, meskipun begitu masyarakat percaya bahwa tanaman tersebut sangat berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit; selain itu tanaman ini

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan antiinflamasi lainnya. Dosis ibuprofen sebagai anti-inflamasi mg sehari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

OPTIMASI FORMULA PENYALUT TABLET SALUT ENTERIK EKSTRAK TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) ALBERT SATRYA PRATAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. kenikmatan besar dalam hidup (Bridle dan Timberlake, 1997). Konsumen

dapat digunakan pada krisis hipertensi seperti kaptopril (Author, 2007). Kaptopril mempunyai waktu paruh biologis satu sampai tiga jam dengan dosis

tradisional, daun sirih digunakan sebagai pelengkap dalam upacara adat, misalnya dalam perkawinan adat Jawa (Anonim, 2010). Umumnya masyarakat

Pengolahan Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) Sebagai Minuman Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada pada masa pemulihan dari sakit. Kerena yoghurt mengandung

struktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,

dan minyak atsiri (Sholikhah, 2006). Saponin mempunyai efek sebagai mukolitik (Gunawan dan Mulyani, 2004), sehingga daun sirih merah kemungkinan bisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

mempunyai efek samping yang lebih sedikit dari obat sintetik, selama penggunaan, dosis, komposisi sesuai dengan aturan yang benar dan disertai uji

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

bahan tambahan yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik sehingga dapat dicetak langsung. Pada pembuatan tablet diperlukan bahan

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

relatif kecil sehingga memudahkan dalam proses pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (compression coating). Sekarang salut film enterik telah banyak dikembangkan. dan larut dalam usus halus (Lachman, et al., 1994).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FORMULASI SEDIAAN HARD MOLDED LOZENGES EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS SUKROSA-SIRUP JAGUNG SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

Aspirin merupakan salah satu obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

I. PENDAHULUAN. cara ditempuh, antara lain memperhatikan dan mengatur makanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam pengobatan berdasarkan pengalaman empirik secara turun temurun. Seiring

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh: HADI CAHYO K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang:

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit hipertensi termasuk penyakit kronik akibat gangguan sistem

BABl PENDAHULUAN. Indonesia, selain umum digunakan sebagai bumbu masakan, umbi bawang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk konvensional dapat mengiritasi lambung bahkan dapat. menyebabkan korosi lambung (Wilmana, 1995).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PENYALUT TABLET SALUT ENTERIK EKSTRAK AIR KERING BUAH APEL (MALUS DOMESTICA L.) DENGAN PENYALUT EUDRAGIT L-100 DAN PLASTISAISER GLISEROL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana obat menembus ke dalam kulit menghasilkan efek lokal dan efek sistemik.

BAB I PENDAHULUAN. padat dan sering menjadi pelengkap untuk makan roti, dan dibuat inovasi

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami

Sedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi

I. PENDAHULUAN. mencegah rabun senja dan sariawan (Sunarjono, 2003). Jeruk bali bisa dikonsumsi

I PENDAHULUAN. Penelitian, (2) Identifikasi masalah, (3) Tujuan dan Maksud Penelitian, (4) Manfaat

Ifon Ammalia, Dr Prasetyorini dan Erni Rustiani, M.Farm., Apt Program Studi Farmasi FMIPA-UNPAK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. al., 2005). Hampir 80% obat-obatan diberikan melalui oral diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid. (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OPTIMASIKOMBINASI MATRIKSHIDROKSIPROPIL METILSELULOSA DAN NATRIUM ALGINAT UNTUK FORMULA TABLET KAPTOPRIL LEPAS LAMBAT SISTEM FLOATING SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, juga didukung dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

III. BAHAN DAN METODE

OPTIMASI PENYALUT TABLET SALUT ENTERIK EKSTRAK AIR KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN PENYALUT HPMC-FTALAT 55 DAN PLASTISISER PEG 400

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

mempermudah dalam penggunaannya, orally disintegrating tablet juga menjamin keakuratan dosis, onset yang cepat, peningkatan bioavailabilitas dan

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

bentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI v. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR ix. DAFTAR LAMPIRAN xi. 1.1 Latar Belakang Penelitian..

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

POTENSI EKSTRAK KERING SIRIH MANADO:MIYANA SEBAGAI BAHAN BAKU TABLET HERBAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

I. PENDAHULUAN. satunya adalah buah kersen atau biasa disebut talok. Menurut Verdayanti (2009),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan dan pengalaman secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern, selama penggunaannya masih mengikuti ketentuan yang ada (Sari, 2006). Pada masyarakat, penggunaan obat tradisional umumnya masih sebatas dalam bentuk jamu, cara penyajian direbus atau diseduh, sehingga kurang efektif penggunaannya (Larasati, 2010). Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut telah berkembang teknik formulasi bahan alam yaitu berupa bentuk sediaan tablet berbahan baku dari bahan alam atau lebih dikenal dengan ekstrak tanaman (Agustien, 2006). Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L.) termasuk dalam famili Malvaceae. Tanaman perdu dengan bunga berwarna merah ini, tingginya dapat mencapai 3-5 meter. Kelopak bunga rosella mengandung vitamin C, vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh (Maryani dan Kristiana, 2008). Rosella berkhasiat sebagai diuretik koleretik, penurun viskositas darah, pengurang tekanan darah serta melancarkan peredaran darah dan buang air besar (Devi, 2009) serta perangsang peristaltik usus, dimana aktivitas ini berasal dari kandungan gossypetin, antosianin, dan glucoside hibiscin yang terkandung di dalamnya (Maryani dan Kristiana, 2008). Khasiat lain dari Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) yaitu mencegah penyakit kanker, serta radang (Devi, 2009). 1

2 Di Indonesia, penggunaan rosella di bidang kesehatan memang belum begitu popular. Namun akhir-akhir ini, minuman berbahan rosella mulai banyak dikenal sebagai minuman kesehatan (Maryani dan Kristiana, 2008). Di negara-negara lain, pemanfaatan dan khasiat rosella dalam dunia pengobatan sudah tidak asing lagi. Berdasarkan salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Herrera-Arelano dkk (2004) pada pemberian ekstrak kelopak rosella terstandarisasi yang mengandung 9,6 mg antosianin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah (efek hipotensif) yang tidak berbeda nyata dengan pemberian kaptopril 50 mg/hari. Dibuktikan pula pada penelitian yang telah dilakukan Odigie dkk (2003), pada pemberian ekstrak rosella dengan dosis 250 mg/hari/kg berat badan tikus yang dibuat hipertensi, menunjukkan adanya penurunan tekanan darah yang cukup signifikan. Berdasarkan cara penyajian kelopak bunga rosella pada umumnya, masyarakat luas masih menggunakan cara seduhan yaitu menggunakan air. Cara ini dinilai kurang efektif dalam hal farmasetis, namun cara seduhan dapat dipakai sebagai acuan metode ekstraksi. Pada penelitian ini, digunakan ekstrak kering kelopak bunga rosella yang diperoleh dari PT. Natura Laboratoria, Jakarta Selatan dengan menggunakan pelarut penyari air. Hasil ekstraksi yang diperoleh kemudian dikeringkan dengan menggunakan metode pengeringan spray dry. Metode pengeringan spray dry dipilih karena dapat memperkecil ukuran partikel dan langsung menghasilkan serbuk dari bentuk larutan. Selain itu metode ini dapat mengurangi langkah-langkah terjadinya kristalisasi, presipitasi, dan pengeringan, dimana pengurangan langkah-langkah tersebut dapat menekan biaya produksi dan berkurangnya resiko terjadinya kontaminasi. Disamping itu, partikel serbuk yang dihasilkan lebih bersifat homogen dengan bentuk sferis serta ukurannya yang relatif seragam dengan bulk density yang rendah

3 dan cepat melarut, mempunyai sifat alir yang baik dan tidak higroskopis (Kurniawan dan Sulaiman, 2009). Metode spray dry ini juga cocok digunakan untuk bahan yang tidak tahan terhadap panas (Parikh, 2005). Kelopak bunga rosella mempunyai kandungan antosianin yang bermanfaat menurunkan hipertensi. Senyawa antosianin ini bersifat asam (Larasati, 2010) sehingga dapat mengiritasi lambung. Sifat ini dapat menyebabkan efek samping terjadinya nausea dan nyeri perut. Penelitian yang telah dilakukan oleh Larasati (2010) membuktikan bahwa pemberian ekstrak kelopak bunga rosella dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur histologik epitel mukosa lambung pada hewan percobaan tikus wistar yang berupa deskuamasi, erosi, sampai dengan ulserasi. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk pengembangan dalam pemanfaatan tanaman rosella ini adalah teknologi formulasi dengan bahan dasar berupa ekstrak kelopak bunga rosella menjadi bentuk sediaan tablet salut enterik. Bentuk sediaan salut enterik dipilih dengan alasan keamanan dan alasan medis yaitu dapat mengiritasi lambung (Undralla dkk., 2011). Sampai saat ini masih belum tersedia ekstrak kelopak bunga rosella dalam bentuk sediaan tablet. Bentuk sediaan rosella di pasaran tersedia dalam bentuk seduhan kelopak bunga rosella dan sediaan kapsul 500 mg (Anonim, 2010). Pada penelitian ini mengacu dosis dari ekstrak air sebesar 250 mg (Hudson, 2011; Herrera-Arelano, 2007). Bahan salut enterik yang digunakan pada penelitian ini adalah hidroksipropil metilselulosa ftalat karena memiliki kekuatan mekanik yang baik, serta terbukti memiliki ketahanan yang tinggi terhadap cairan lambung pada ph > 5,5 (Anonim, 2002). Plastisizer ditambahkan dengan tujuan agar tablet yang dihasilkan tidak mudah pecah, lebih fleksibel dan lebih tahan terhadap tekanan mekanik. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan optimasi untuk mendapatkan formula optimum dari kombinasi

4 hidroksipropil metilselulosa ftalat dan gliserol, dengan sifat mutu fisik tablet salut enterik yang tidak mudah pecah, lebih fleksibel dan lebih tahan tehadap tekanan mekanik (Boylan dan Swarbrick, 1988). Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah keseragaman pertambahan bobot, kekerasan, waktu hancur, dan tampilan secara visual. Berdasarkan hal tersebut untuk memperoleh formula penyalut yang baik maka perlu dilakukan optimasi. Metode optimasi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode optimasi factorial design dengan menggunakan software design expert ver 7.0, dengan alasan karena metode factorial design merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk memberikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel bebas. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan secara simulasi efek dari beberapa faktor dan interaksinya yang signifikan. Metode pengembangan menggunakan metode factorial design lebih terkonsep dan tidak berdasarkan trial and error, serta penggunaan metode ini lebih ekonomis. Sedangkan metode analisis data secara statistik digunakan untuk melihat adanya perbedaan bermakna atau tidak antar bets dengan menggunakan uji t berpasangan sedangkan untuk antar formula digunakan Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh konsentrasi hidroksipropil metilselulosa ftalat dan gliserol serta interaksinya terhadap sifat mutu fisik tablet salut enterik pada pembuatan tablet salut enterik ekstrak kering kelopak bunga rosella serta bagaimana rancangan komposisi optimal kombinasi hidroksipropil metilselulosa ftalat dan gliserol yang dapat menghasilkan sifat fisik massa tablet salut enterik yang memenuhi persyaratan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hidroksipropil metilselulosa ftalat dan gliserol serta interaksinya terhadap

5 sifat mutu fisik mutu tablet salut enterik ekstrak kering kelopak bunga rosella pada pembuatan tablet salut enterik ekstrak kelopak bunga rosella serta untuk mendapatkan formula tablet salut enterik ekstrak kering kelopak bunga rosella yang optimum dengan kombinasi hidroksipropil metilselulosa ftalat dan gliserol. Hipotesis penelitian ini adalah adanya pengaruh dari kombinasi hidroksipropil metilselulosa ftalat dan gliserol serta interaksi antara keduanya dapat mempengaruhi sifat mutu fisik tablet salut enterik ekstrak kering kelopak bunga rosella serta komposisi hidroksipropil metilselulosa ftalat dan gliserol yang optimal dapat menghasilkan sifat fisik tablet salut enterik ekstrak kering kelopak bunga rosella yang memenuhi persyaratan. Manfaat penelitian ini adalah diharapkan dapat diperoleh suatu formula sediaan tablet salut enterik ekstrak kelopak bunga rosella yang memenuhi mutu fisik tablet sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan formulasi sediaan bahan alam untuk pengobatan hipertensi.