91 BAB 7 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI Bab ini membahas mengenai simpulan yang didapatkan dari bahasan bab sebelumnya. Selain itu juga dipaparkan keterbatasan penelitian dan rekomendasi. 7.1. Simpulan Penelitian ini mengevaluasi keefektifan penyerapan anggaran pada Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dengan melakukan analisis atas kegiatan yang telah dilakukan dengan target atau tujuan yang telah ditetapkan. Dari hasil pembahasan Bab 6, dapat ditarik kesimpulan bahwa keefektifan penyerapan anggaran tahun 2014 pada Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dikategorikan cukup atau nomal. Kegiatan telah dilaksanakan walaupun belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam dokumen Target Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan Satuan Kerja Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta Tahun 2014. Kendala yang dihadapi oleh Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dalam melaksanakan anggaran diantaranya: 1. Perencanaan anggaran pada Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dinilai masih kurang optimal artinya dalam melakukan perencanaan tidak dilakukan identifikasi terhadap kegiatan yang akan dilakukan; 2. Penerbitan peraturan Surat Edaran Surat Edaran dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan tentang Batas Maksimum Pencairan Dana DIPA PNBP Keimigrasian pada Satuan Kerja Kantor Imigrasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang sering terlambat; 91
92 3. Pergantian pimpinan di lingkungan Keimigrasian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, terutama Kuasa Pengguna Anggaran yang terlalu sering membuat kebijakan pelaksanaan anggaran berubah-ubah sehingga menghambat realisasi penyerapan anggaran; 4. Sumber Daya Manusia pada Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta yang merangkap tugas sebagai administrasi dan teknis serta masih kurangnya pengetahuan pegawai terkait peraturan pelaksanaan anggaran; 5. Koordinasi antara Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dengan Direktorat Jenderal Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM RI yang kurang baik dalam menentukan plafon anggaran PNBP. 7.2. Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya melibatkan pejabat dan pegawai yang memiliki tugas sebagai pengelola keuangan di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dan Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta yang memungkinkan hasil wawancara menjadi kurang maksimal. Selanjutnya perlu melibatkan unsur-unsur seperti Direktorat Jenderal Imigrasi dan Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. 2. Penelitian ini belum menggunakan dokumen rencana strategis dalam mengevaluasi keefektifan penyerapan anggaran karena tidak adanya dokumen tersebut. Selanjutnya perlu digunakan dokumen rencana strategis supaya hasil
93 evaluasi tidak terbatas pada besar persentase anggaran saja tetapi juga pada pencapaian tujuan organisasi. 7.3. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian sebagaimana dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Untuk Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta 1) Perencanaan anggaran hendaknya dilakukan dengan melakukan identifikasi kegiatan yang akan dilakukan dan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak hanya berpatok pada menghabiskan anggaran; 2) Mengusulkan tambahan pegawai pelaksana teknis kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga tidak ada lagi pegawai pelaksana administrasi yang merangkap sebagai pelaksana teknis. 3) Mengadakan pendidikan dan pelatihan secara berkala bagi seluruh pegawai terkait pelaksanaan anggaran. 4) Pembuatan aturan yang jelas mengenai tidak diperbolehkannya pengelola keuangan memiliki tugas ganda sebagai pelaksana administrasi dan teknis; 5) Melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI terkait penentuan plafon anggaran yang bersumber dari PNBP agar pelaksanaannya sesuai dengan kemampuan Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.
94 2. Untuk Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta: 1) Melakukan evaluasi pelaksanaan anggaran pada Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta secara berkala. Evaluasi yang dilakukan tidak sebatas pada besar persentase anggaran yang telah terserap, tetapi juga pada output dan tujuan organisasi; 2) Melakukan koordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta terkait pelaksanaan anggaran; 3) Melakukan usulan penambahan pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta kepada Biro Kepegawaian Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. 3. Untuk Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia: 1) Melakukan koordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta terkait penentuan plafon anggaran yang bersumber dari PNBP agar pelaksanaannya sesuai dengan kemampuan Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta; 2) Membuat jadwal pasti kapan harus mengusulkan batas maksimum pencairan dana PNBP ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI agar Surat Edaran Surat Edaran dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan tentang Batas Maksimum Pencairan Dana DIPA PNBP
95 Keimigrasian pada Satuan Kerja Kantor Imigrasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat terbit tepat waktu; 3) Pemberian subsidi anggaran PNBP kepada UPT Pemasyarakatan yang membutuhkan sehingga anggaran dapat terserap secara maksimal.