Analisis kesesuaian rpp dan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

Profil kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal fisika materi cahaya ditinjau dari gaya belajar di SMPN 2 Wungu

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI

IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KOTA BLITAR

Analisis kebutuhan siswa terhadap pembelajaran fisika berbasis inkuiri di sekolah menengah atas

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning)

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

Penerapan STAD pada materi pembiasan dan lensa terhadap prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

Penggunaan Hands On Lerning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

Pengembangan modul berbasis discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep

Pengembangan tahap awal instrumen tes berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill - hots) mata pelajaran fisika

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

EtnosainsdanPeranannyaD alammenguatkankarakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar fisika menggunakan Hands On Learning dengan Model Direct Intruction kelas X IPA 2

PERSEPSI GURU MATEMATIKA SMP DI KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH TENTANG HAMBATAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

239 Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 TUGU KABUPATEN TRENGGALEK)

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG ARTIKEL. Oleh :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

tingkatan yakni C1, C2, C3 yang termasuk dalam Lower Order Thinking dan C4, C5, C6 termasuk dalam Higher Order Thinking Skills.

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

Kasiyem, Nur Ngazizah, Nurhidayati

Deskripsi Kemampuan Mahasiswa Biologi Tahun Ajaran 2009/2010 Dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Berdasarkan KTSP di Sekolah Menengah

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusianya (SDM) dan kualitas pendidikannya. Tingkat pendidikan di

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Universitas Sebelas Maret, 57126

GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN. Ria Mayasari

BAB I PENDAHULUAN. bidang sains berada pada posisi ke-35 dari 49 negera peserta. dalam bidang sains berada pada urutan ke-53 dari 57 negara peserta.

758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

E046. M. Agung Fatkhurrokhim 1, Budhi Utami 2 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar.

Tahap Awal Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal

BAB I PENDAHULUAN. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN

Analisis Kompetensi Mahasiswa Calon Guru Fisika Pada Peer Teaching Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Perkuliahan PPL


Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita bangsa yang harus terus

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 218 Makalah Pendamping Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa ISSN : 2527-6670 Analisis kesesuaian rpp dan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun Emlirisda Tesa Aswari 1, Purwandari 2, Mislan Sasono 3 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Madiun 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Madiun Email: 1 milytesa11@gmail.com; 2 Mislan@unipma.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran ipa berdasarkan Kurikulum 2013 dan kendala kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMPN 3 MADIUN. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kulaitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kelengkapan komponen RPP guru IPA dengan Kurikulum 2013 sebesar 98,1% dengan kriteria amat sesuai, presentase proses pelaksanaan pembelajaran di kelas yng dilaksanakan dengan Kurikulum 2013 sebesar 97,4% dengan kriteria amat sesuai. Sedangkan dari hasil wawancara, kendala yang sangat dirasakan adalah banyaknya aspek yang harus dinilai baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, keanekaragaman peserta didik dan kegiatan sekolah yang cukup banyak menyita waktu. Jadi, berdasarkan penelitian tersebut kesesuaian RPP dengan pelaksanaan di SMPN 3 MADIUN sudah sesuai, meskipun ada beberapa kendala yang dialami. Kata kunci: RPP, Pelaksanaan Pembelajaran, Kendala, Kurikulum 2013 Pendahuluan Indonesia menjadikan pendidikan sebagai salah satu fokus dalam perkembangan pembangunan negara yang memantau mutu SDM-nya. Pendidikan berperan dalam membetuk baik atau buruk pribadi sumber daya manusia. Tiga hal yang menjadi fokus pemerintahan dibidang pendidikan yaitu: pengelolaan guru dan kepala sekolah, peningkatan fasilitas belajar serta kualitas belajar dan mengajar (Kemendikbud, 2017). Kualitas belajar dan mengajar mengacu pada proses belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas. Pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah mengarah dan berpedoman pada kurikulum sebagai arah rencana pendidikan. Hal ini didukung oleh Undang-Undang RI tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat 19 yang berbunyi: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan dan perbaikan, seiring perkembangan dan kemajuan zaman dengan harapan sasaran serta tujuan Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/snpf

ISSN: 2557-8944 219 pendidikan mencapai hasil yang maksimal. Sejak tahun ajaran 2012/2013, pemerintah melalui Kemendikbud menerapkan pendidikan dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 di setiap jenjang pendidikan. Undang-Undang Sisdiknas Pasal 3 menyatakan bahwa penndidikan nasional berfungsi untuk: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kutipan tersebut tiga hal yang menjadi penekanan yaitu kemampuan dalam implementasi dan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013, watak yang jelas, serta mencerdaskan bangsa (Mulyasa, 2015). Dalam hal ini diharapkan pendidikan mampu mencerdaskan siswa dengan memiliki kemampuan dibidang akademik dan perilaku atau watak yang jelas. Kurikulum menyajikan empat unsur utama proses belajar mengajar. Sudjana, 2014 meyatakan Empat unsur tersebut yaitu, Tujuan sebagai arah adalah rumusan tingkah laku yang dikuasai siswa setelah belajar, bahan adalah pengetahuan ilmiah yang dijabarkan untuk disampaikan, metode dan alat adalah teknik untuk mencapai tujuan, serta penilaian adalah upaya untuk mengetahui sajauh mana tujuan telah tercapai. Tujuan yang ingin dicapai adalah keberhasilan proses yaitu kegiatan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran dan hasil belajar yaitu kemampuan siswa menerima pembelajaran. Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom dapat dibagi menjadi tiga yaitu ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Hal ini didukung oleh Poerwati (2013, 49) bentuk perilaku siswa sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan ke dalam 3 klasifikasi yaitu domain kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Dengan kata lain, pembelajaran harus mendorong siswa lebih aktif dan guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajarannya yang berkarakter pada perilaku positif, salah satunya pembelajaran fisika. Mata pelajaran fisika masih menjadi salah satu materi yang tidak disukai oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa dibidang Fisika yang kurang memuaskan. Hasil penelitian Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS) yang diikuti siswa kelas VIII Indonesia tahun 2011. Penilaian tersebut diikuti oleh 600.000 siswa dari 63 negara. Dibidang sains, Indonesia berada di urutan ke-40 dengan skor 406 dari 42 negara. Skors tersebut turun 21 angka dibanding TIMSS 2007 (Rahmawati, 2012). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemahaman siswa Indonesia terhadap sains masih tergolong rendah. Berdasarkan uraian di atas, guru di sekolah memiliki peran dalam meningkatkan ilmu pengetahuan peserta didik dan penilaian sebagai bukti tingkat kecerdasan dan kemampuan siswa. Maka dalam hal ini, penulis ingin meneliti bagaimana tingkat kesesuaian RPP dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru berdasarkan Kurikulum 2013, khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi khusus Fisika. Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 3 Madiun. Adapun waktu penelitian ini mulai dari penyusunan proposal hingga pembuatan laporan penelitian dimulai dari Maret 2017 sampai dengan bulan Agustus 2017. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data yang telah terkumpul dideskripsikan dalam bentuk kata-kata tertulis dengan memanfaatkan metode ilmiah. Sasaran dalam penelitian ini adalah RPP yang dikembangkan oleh guru IPA kelas VII di SMP N 3 MADIUN dan dua pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dokumentasi, observasi dan angket. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2013), penelitian kualitatif dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Analisis Kesesuaian RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran IPA. (Emlirisda Tesa Aswari)

220 ISSN: 2527-6670 Penelitian kualitatif bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil penlitian yang dilakukan di SMP N 3 MADIUN, diperoleh dua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dua angket penilaian diri guru dan dua data proses pembelajaran di dua kelas yang berbeda. Berikut adalah data kesesuaian RPP berdasarkan Kurikulum 2013 dengan proses pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas oleh guru. 1. Kelengkapan Komponen RPP Dokumentasi silabus dan RPP yang diperoleh kemudian dianalisis kelengkapan komponen RPPnya. Kelengkapan RPP yang terpenuhi disajikan pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Kelengkapan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Aspek / Guru 1 2 1. RPP a. Identitas, meliputi : 1) Nama Sekolah 2) Mata Pelajaran 3) Kelas/Semester 4) Materi pokok 5) Alokasi waktu b.kompetensi inti c.kompetensi dasar d.indikator pencapaian kompetensi e.tujuan pembelajaran f. Materi pembelajaran g.metode pembelajaran h. Sumber belajar i. Kegiatan pembelajaran meliputi : 1) Pendahuluan: a). Mengkondisikan siswa b). Mengkaitkan materi sebelumnya - dengan materi yang akan diberikan 2) Kegiatan Inti : a). Mengamati b). Menanya c). Mengumpulkan informasi d). Merumuskan masalah e). Mengkomunikasikan 3) Penutup : a). Penarikan kesimpulan b). Pemberian tugas j. Penilaian hasil belajar a). Teknik penilaian b). Bentuk instrumen dan Instrumen c). Pedoman penskoran JUMLAH 38 37 Pesentase % 100 96,2 Rata-Rata 98,1 % (Sesuai) Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III Juli 2017: 218-223

ISSN: 2557-8944 221 Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kelengkapan 38 komponen RPP yang dibuat oleh 2 guru kelas VII SMP N 3 MADIUN berturut-turut memiliki persentase sebesar 100% dan 96,2%. Kelengkapan dua guru tersebut memiliki rata-rata 98,1% dengan kriteria sesuai dengan Kurikulum 2013. Ini berarti guru sudah mampu membuat RPP dengan sangat baik. Sedangkan komponen yang belum terlengkapi pada RPP guru yaitu komponen mengkaitkan materi sebelumnya dengan materi yang sedang diajarkan. Setelah mengkondisikan siswa pada kegiatan pendahuluan, guru memberikan motivasi dan mengarahkan langsung kepada materi yang akan dipelajari. Sedangkan komponen rencana pembelajaran yang lain sudah terpenuhi mengacu pada silabus yang sudah tersedia. 2. Keterlaksanaan RPP Kurikulum 2013 dengan proses pembelajaran Data diperoleh dengan melakukan observasi proses pembelajaran pada dua kelas VII di SMP N 3 MADIUN. Dua kelas tersebut diajar oleh guru yang berbeda. Proses pembelajaran yang diamati terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Persentase keterlaksanaan proses pembelajaran sesuai degan RPP Kurikulum 2013 disajikan pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Observasi Keterlaksanaan RPP Kurikulum 2013 Aspek / Guru 1 2 A. Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan siswa 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3. Guru memberi apersepsi 4. Guru memotivasi siswa B. Kegiatan Inti 1. Guru menguasai materi pembelajaran dengan baik 2. Guru menggunakan metode pembelajaran yang menjadikan siswa aktif dan tertarik 3. Guru menggunakan alat bantu/media - pembelajaran (alat peraga,ohp, Komputer dan LCD atau CD interaktif 4. Guru menggunakan berbagai sumber belajar yang sesuai kurikulum 5. Guru menciptakan suasana kelas yang interaktif dan menyenangkan 6. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan contoh dalam kehidupan sehari hari 7. Guru mengajukan pertannyaan pada siswa 8. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya/mengemukakan pendapat 9. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran 10. Guru memberikan bimbingan kepada siswa 11. Guru menggunakan waktu pembelajaran secara efisien 12. Guru melakukan penilaian dalam proses belajar mengajar C. Penutup 1. Guru membimbing siswa berdiskusi dan membuat kesimpulan 2. Guru memberi tugas pada siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang Analisis Kesesuaian RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran IPA. (Emlirisda Tesa Aswari)

222 ISSN: 2527-6670 akan datang JUMLAH 18 19 Pesentase % 94,7 100 Rata-Rata 97,4 % ( Sesuai) Berdasarkan Tebel 4.2 Keterlaksanaan Rencana Pembelajaran dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru SMP N 3 Madiun memiliki ratarata 97,4 % dengan kriteria sesuai dengan Kurikulum 2013. Guru pertama belum mampu melengkapi proses kegiatan karena terbatasnya media yang digunakan dan guru kedua menggunakan beberapa media yang dapat membantu proses belajar dikelas. Terdapat 19 aspek yang diamati dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran yaitu: pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Kegiatan tersebut sudah terpenuhi dengan baik di kelas. Hal ini di dukung dengan angket pemahaman guru terhadap Kurikulum yang baik dalam mempersiapan baik dari kemampuan diri dan materi yang akan disampaikan. Sedangkan dari hasil wawancara, selain persiapan yang matang, guru juga merasakan kendala kendala yang mengganggu proses berlangsungnya pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yaitu, banyaknya aspek yang harus dinilai baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor dengan administrasi yang panjang, keanekaragaman peserta didik di dalam kelas dan kegiatan sekolah yang cukup banyak menyita waktu. Sehingga guru harus bisa membagi waktu agar materi tersampaikan dengan baik dan peserta didik dapat menyerap pelajaran dengan baik. Kurang optimalnya juga sarana dan prasarana yang ada di dalam kelas. Kesimpulan Seiring pembaharuan Kurikulum 2013 di Indonesia, penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 dan kendala kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMPN 3 MADIUN. Data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kelengkapan RPP buatan guru IPA kelas VII SMP n 3 MADIUN dikategorikan sesuai dengan Kurikulum 2013 sebesar 98,1%. Proses pembelajaran dikategorikan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebesar 97,4%. Sedangkan kendala yang dirasakan oleh guru yaitu: banyaknya aspek yang harus dinilai baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor dengan administrasi yang panjang, keanekaragaman peserta didik di dalam kelas dan kegiatan sekolah yang cukup banyak menyita waktu. Sehingga guru harus bisa membagi waktu agar materi tersampaikan dengan baik dan peserta didik dapat menyerap pelajaran dengan baik. Diharapkan setelah penelitian ini, perlu dilakukan penelitian serupa pada mata pelajaran yang lain untuk mengetahui kesesuaian RPP dan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, adanya pelatihan dan evaluasi secara menyeluruh. Perbaikan sarana dan prasana agar lebih mendukung proses belajar mengajar. Pembagian waktu kegiatan agar tidak mengganggu jam pelajaran, sehingga pelajaran tetap berjalan dengan baik. Ucapan Terima Kasih Penulis menyadari bahwa seleseinya jurnal ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada Dra. Purwandari MM., M.Pd., Mislan Sasono, S.Pd.Si., M.pd. selaku Dosen pembimbing yang telah memberi arahan, saran dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan kepada responden guru IPA kelas VII SMP Negeri 3 Madiun. Daftar Pustaka Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III Juli 2017: 218-223

ISSN: 2557-8944 223 Poerwati, Loeloek,dkk. (2013). Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya Sudjana, Nana (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakaya Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Mulyasa, (2015). Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakaya Rahmawati, D. (2016). Identifikasi Keterlaksanaan Penilaian Sikap Pada Pembelajaran Ipa Kurikulum 2013 Di Smp Negeri SE-Kota Blitar. Skripsi. Universitas Negeri Malang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Analisis Kesesuaian RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran IPA. (Emlirisda Tesa Aswari)