BAB I PENDAHULUAN. Hlm Indriyo Gitosudarmo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada PT Selaras Kausa Busana, Jurnal Ilmiah, STIE MULIA PRATAMA BEKASI, 2015, hal. 4.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produkproduk

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. penerbangan, dan banyak yang lainnya. Timbulnya persaingan yang sangat ketat. persaingan dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan secara cermat, karena upaya peningkatan kualitas jasa

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB I PENDAHULUAN. mendatang. Dinamika yang terjadi di sektor jasa terlihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan di prima swalayan nganjuk, hal: 3 2 Erlando, Analisis Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excelence) Terhadap Kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. misi dan strategi perusahaan dapat tercapai. Dengan semakin banyaknya usaha penjahit, maka akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ekawati Rahayu Ningsih, Manajemen Pemasaran, STAIN Kudus, Kudus, 2008, hlm.40.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di mana sektor perekonomian menjadi tolak ukur kemakmuran suatu Negara. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner baik yang berorientasi pada makanan, roti

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan usaha tumbuh dengan pesat. Hal ini. memicu semakin tajamnya persaingan antar industri maupun antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Semakin banyaknya produk yang sejenis dipasarkan akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut orang untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik itu industri manufaktur maupun industri jasa dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan, maka tidak menutup

ANALISIS FAKTOR HARGA, LOKASI, PELAYANAN, PROMOSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA SUPERMARKET LESTARI GEMOLONG SRAGEN 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan


BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri dikarenakan pada

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga. memenuhi kebutuhan konsumen, serta memberikan kepuasan kepada

Pendahuluan. A. Pengertian Pelayanan. Arista Atmadjati, S.E., M.M 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap orang atau kelompok.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SWALAYAN LUWES DI PATI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, dalam hal ini adalah laba. Laba dapat diperoleh dari para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan sejenis, sehingga timbul persaingan yang ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bernegara yang diorganisasi dalam bentuk republik,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari

BAB I PENDAHULUAN. khususnya akomodasi, segmen pasarnya adalah tamu yang datang untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, hlm 1. 1 Burhanuddin S, aspek hukum lembaga keuangan syariah,

adalah kebutuhan dan gaya hidup (life style) masyarakat yang semakin yang tergolong berpikiran relatif maju. Mereka dihadapkan dengan berbagai

BAB III PELAYANAN KOPERASI DAN KEPUASAAN NASABAH. dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Untuk hal itu, orang mencari tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi,banyak sektor usaha baru yang bermunculan, terbukti dari

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA HARAPAN ANGGOTA DAN KINERJA PELAYANAN KOPERASI PETERNAK SATRIA KARANG KEMIRI DI KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan teknologi dan teknologi informasi mengakibatkan terjadinya

Diajukan Oleh: DIAN EVI STYANINGSIH A

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan perusahaan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan atau selera masyarakat, manusia, atau organisasi. Oleh karena itu, seorang pengusaha haruslah selalu jeli untuk melihat adanya kebutuhan-kebutuhan tersebut, serta adanya perubahan-perubahan atau pergeseran-pergeseran terhadap kebutuhan masyarakat. 1 Perekonomian yang mengalami kemajuan di masyarakat saat ini membawa lebih banyak perkembangan di bidang usaha. Tidak terlepas dari usaha pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Saat ini banyak pengusaha yang mendirikan usaha konveksi dan bordir, baik yang masih menggunakan mesin tradisional maupun yang sudah beralih ke mesin yang modern. Persaingan yang semakin ketat membuat pengusaha bordir harus memikirkan strategi untuk memenangkan persaingan antar sesama pengusaha dalam upaya menarik minat pelanggan untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Persaingan yang terjadi dalam memperebutkan pasar sangat bervariasi. Ketat tidaknya persaingan sangat ditentukan oleh banyak sedikitnya pelaku yang terjun dalam kancah persaingan itu. Semakin banyak pelaku pasar yang terjun dalam persaingan maka akan semakin ketat persaingan yang terjadi, sebaliknya semakin sedikit pelaku yang bersaing akan semakin longgar. Saat ini, pelanggan semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa. Mereka akan membandingkan produk atau jasa yang satu dengan yang lainnya. Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan menjadi salah satu faktor yang dianalisis oleh pelanggan. Ketidaksesuaian antara harapan Hlm. 16. 1 Indriyo Gitosudarmo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta. 1997. 1

2 pelanggan dengan persepsi yang dirasakan seringkali terjadi. Mereka akan mengalami emosional yang positif, netral, maupun negatif. Perusahaan harus mampu untuk menjalin hubunggan yang akrab dengan pelanggan dalam upaya menumbuhkan tanggapan emosional yang positif. Hubungan yang baik antara perusahaan dengan pelanggannya akan mendatangkan keuntungan bagi keuntungan belah pihak. Pelanggan yang menggunakan produk atau jasa perusahaan akan memperoleh keuntungan dalam bentuk mendapatkan barang atau jasa sebagai pemenuhan kebutuhannya dengan kualitas yang baik, sedangkan perusahaan memperoleh keuntungan dalam bentuk diperolehnya penghasilan untuk membiayai kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut. Pelayanan merupakan penambahan nilai. 2 Komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan yang baik perlu diperhatikan. Banyak konsumen yang mengeluhkan tentang pelayanan yang terkesan ala kadarnya. Seringkali karyawan dalam proses transaksi dengan pelanggan tidak menampilkan ekspresi wajah yang simpatik, ramah, bahkan dengan raut muka tanpa senyum. Seringkali menjumpai karyawan yang bersikap apriori atau bertindak masa bodoh dengan pelanggannya. Karyawan seperti ini biasanya beranggapan bahwa Saya mempunyai banyak pelanggan, mau membeli atau tidak terserah!. Pelanggan akan tersinggung jika sikap apriori tersebut tetap dilakukan oleh karyawan. Sikap apriori yang ditunjukkan karyawan menunjukkan bahwa ia tidak perhatian terhadap pelanggan. Pelanggan yang peka terhadap nilai akan mengalami ketidaksesuaian persepsi yang dirasakan dengan harapan sebelum melakukan transaksi atau pembelian. Ketidaksesuain tersebut akan menimbulkan ketidakpuasan pelanggan. Tidak semua pelanggan yang 2 Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah (Life And General):konsep dan system operasional. Jakarta. Gema Insani. 2004. Hlm. 456.

3 tidak puas lantas akan menyampaikan keluhannya. Bisa saja mereka langsung beralih pemasok dan tidak akan membeli lagi jasa perusahaan. Kesenjangan waktu terjadi bila pihak-pihak dalam pertukaran itu tidak dapat menyelesaikan pertukaran tersebut pada waktu produk itu dibuat. Ketidaksesuaian waktu akan berdampak pada image perusahaan dalam memberikan efisiensi pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Pelanggan memiliki harapan akan dilayani secara efektif dan efisien oleh karyawan. Ketika tidak sesuai dengan yang diharapkan, akan menimbulkan gap atau kesenjangan. Pada akhirnya pelanggan tidak merasa terpuaskan. Dampak yang lebih serius adalah pelanggan tidak akan mau membeli produk tersebut karena keterlambatan waktu pelayanan. Pada hakikatnya pelayanan yang baik bertitik tolak pada upayaupaya yang dilakukan perusahaan untuk melayani pembeli (pelanggan) dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan pelanggan, baik berupa produk barang atau jasa. Pelayanan prima atau excellent service merupakan kegiatan untuk memberikan nilai tambah agar dapat memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Pelayanan prima mengandung tiga hal pokok, yaitu adanya pendekatan sikap yang berkaitan dengan kepedulian kepada pelanggan, upaya melayani dengan tindakan yang terbaik, dan ada tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan berorientasi pada standar layanan tertentu. 3 Pelayanan prima berdasarkan attitude adalah pemberian pelayanan kepada para pelanggan dengan berfokus pada perbaikan sikap tenaga pelayanan.pelayanan prima berdasarkan attention adalah pemberian pelayanan kepada para pelanggan dengan berfokus pada perbaikan perhatian yang diberikan tenaga pelayanan. Pelayanan prima berdasarkan 3 Siti Na imatul fisqiyyah dan Mutimatul Faidah.Penerapan Standar Operational Prosedur (SOP) dan layanan Prima Perawatan Tubuh dengan Lulur Tradisional terhadap Kepuaan Konsumen di House of Annisa Salon Muslimah Tuban.E-Jurnal. Volume 03 Nomer 01. 2014. Hlm. 125.

4 tindakan adalah pemberian pelayanan kepada pelanggan dengan berfokus pada perbaikan tindakan (action) tenaga pelayanan. 4 Banyak alternatif yang dapat dilakukan oleh pengusaha bordir dalam upaya mempertahankan pelanggan. Mereka dapat memilih untuk memberikan manfaat lebih kepada pelanggan dengan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing. Hal ini berarti pelanggan mendapatkan lebih banyak dengan membayar lebih sedikit. Perusahaan dapat memberikan manfaat yang lebih kepada konsumen dengan biaya yang sama dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing. Perusahaan dapat memberikan manfaat yang sama dengan biaya yang lebih murah. Perusahaan dapat juga memberikan manfaat yang lebih sedikit dengan harga yang sedikit lebih murah. Alternatif yang terakhir adalah upaya perusahaan untuk memberikan manfaat yang kurang dengan biaya yang lebih rendah pula. Kemampuan perusahaan dalam menetapkan harga yang tepat akan mempengaruhi pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Ukuran ketepatan bisa diartikan bahwa pelanggan merasa puas dengan uang yang mereka keluarkan karena ia merasakan manfaat yang sesuai dengan nilai uang yang mereka korbankan untuk mendapatkan produk ataupun jasa. Penetapan harga yang tepat tidak selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin. Seringkali apabila harga produk atau jasa itu rendah maka banyak pelanggan justru tidak senang karena dengan harga yang murah itu maka kualitasnya cenderung kurang baik. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk image produk. Namun tidak menutup kemungkinan pelanggan menjadikan harga sebagai bahan pengambilan keputusan. Untuk pelanggan yang sensitif, harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka 4 Daryanto dan Ismanto Setyabudi. Konsumen dan Pelayanan Prima. Yogyakarta. Penerbit Gava Media. 2014. Hlm. 119.

5 mendapatkan value of money yang tinggi. Bagi pelanggan yang tidak sensitif terhadap harga, komponen harga relatif tidak penting bagi mereka. Sebagai penyedia jasa, KSU Padurenan Jaya Kudus dituntut untuk selalu mengedepankan pelanggan, baik saat proses pelayanan maupun sesudah pelayanan, agar tercapainya kepuasan pelanggan. Upaya pencapaian kepuasan pelanggan tidak luput dari excellent service dan harga produk maupun jasa. Konsep kepuasan pelanggan masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan merupakan proses yang sederhana, kompleks, dan rumit. Tidak semua pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan keluhannya. Bisa saja mereka akan langsung beralih ke tempat lain dan tidak akan membeli lagi jasa perusahaan. 5 Berdasarkan uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah Pengaruh Excellent Service dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Unit Bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus. Penelitian ini merupakan hal yang baru di KSU Padurenen Jaya Kudus dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Excellent Service dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Unit Bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus. B. Penegasan Istilah Berdasarkan dengan tema yang penulis angkat, yaitu Pengaruh excellent service dan harga terhadap kepuasan pelanggan pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus, agar memperoleh pemahaman pengertian cara penerapan yang tepat dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka penulis memandang perlu untuk menegaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul, sebagai berikut : 1. Excellent service atau pelayanan yang unggul adalah suatu sikap atau cara karyawan dalam melayanai pelanggan secara memuaskan. 6 5 Laporan praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di KSU Padurenan Jaya Kudus. 2016. Hlm. 9. 6 Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. Yogyakarta. Penerbit Andi. 1996. Hlm. 58.

6 2. Harga adalah patokan nilai tukar kesepadanan dari suatu produk dengan menggunakan ukuran uang. 7 3. Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja/hasil suatu produk dan harapan-harapannya. 8 C. Batasan Penelitian Dalam suatu penelitian, batasan penelitian perlu diadakan sebelum melangkah pada penelitian lebih lanjut.hal ini bertujuan agar penelitian tidak terkesan kabur atau tidak jelas dan untuk memudahkan dalam melakukan pembahasan-pembahasan yang ada dalam batasan penelitian. Berdasarkan identifikasi dari latar belakang penelitian, maka peneliti memberikan batasan, yaitu tentang pengaruh excellent service dan harga terhadap kepuasan pelanggan dan penelitian hanya dilaksanakan pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh excellent service terhadap kepuasan pelanggan pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus? 2. Apakah terdapat pengaruh harga terhadap kepuasan pelanggan pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus? 3. Apakah terdapat pengaruh excellent service dan harga terhadap kepuasan pelanggan pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus? 7 Daryando dan ismanto setyabudi. Konsumen dan Pelayanan Prima. Yogyakarta. Penerbit Gava Media. 2014. Hlm. 101. 8 Philip Kotler. OpCit. Hlm. 42.

7 E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui apakah terdapat pengaruh excellent service terhadap kepuasan pelanggan pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus 2. Mengetahui apakah terdapat pengaruh harga terhadap kepuasan pelanggan pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus 3. Mengetahui apakah terdapat excellent service dan harga terhadap kepuasan pelanggan pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Penelitian ini sebagai penerapan ilmu-ilmmu dan teori yang telah diperoleh di jurusan Syariah Prodi Manajemen Bisnis Syariah, serta memperluas perbendaharaan tentang pengetahuan dalam bidang Manajemen Bisnis. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan berguna bagi pegambilan keputusan di bidang bisnis jasa, khususnya pada KSU Padurenan Jaya Kudus. Dengan mengetahui masing-masing pengaruh excellent service dan harga sehingga perusahaan dapat memfokuskan upaya peningkatan kepuasan pelanggan pada kedua faktor tersebut. G. Sistematika Penelitian 1. Bagian Awal Bagian ini berisi halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, abstraksi, dan daftar isi. 2. Bagian Isi Bagian isi terdiri dari beberapa bab, antara lain :

8 BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, penegasan istilah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang deskripsi teori mengenai excellent service, harga, kepuasan pelanggan, hasil penelitian terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, jenis dan sumber data, definisi operasional, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisikan tentang hasil penelitian pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus yang mencakup gambaran umum lokasi penelitian, yaitu KSU Padurenan Jaya Kudus, visi, misi, sasaran, struktur organisasi, dan analisis hasil penelitian tentang pengaruh excellent service dan harga terhadap kepuasan pelanggan pada unit bordir di KSU Padurenan Jaya Kudus. BAB V KESIMPULAN Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran, keterbatasan penelitian, dan penutup. 3. Bagian Akhir Bagian ini berisikan daftar pustaka, riwayat pendidikan penulis, dan lampiran-lampiran.