BAB IV KESIMPULAN. memang tidak dijadikan tema utama. Tetapi unsur-unsur kekerasan tersebut seolah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pikiran sastrawan tentang kehidupan yang diungkapkan lewat bahasa (Sayuti,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam dongeng-dongeng karya Charles Perrault. Kemudian penulis

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang buruk dan bersifat negatif, namun hal tersebut tetap saja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Sedangkan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat

ILUSTRASI DONGENG KLASIK LITTLE RED RIDING HOOD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

ASPEK MORAL DALAM KUMPULAN DONGENG HISTOIRES OU CONTES DU TEMPS PASSÉ KARYA CHARLES PERRAULT SKRIPSI

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis

KOH DALAM FOLKLOR PERANCIS

MITOS KECANTIKAN DALAM DONGENG BERGAMBAR LA BELLE AU BOIS DORMANT DAN LA BELLE ET LA BÊTE SKRIPSI OLEH: ANNISA LAZUARDI RAHMA NIM

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan cerita pendek Le

BAB II KAJIAN TEORI. sering tidak masuk akal (Nurgiantoro, 2005:198). Pendapat lain mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perempuan menjadi pembicaraan yang sangat menarik. Terlebih lagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya, hidup manusia tidak bisa lepas dari bersastra. Kata sastra

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya.

MAKSUD DAN TUJUAN. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut beberapa situs di internet, naskah-naskah teater Molière

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan karya seni tulis yang diciptakan seorang pengarang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

TOKOH, PENOKOHAN CERITA DONGENG PUTRI CINDERELLA DENGAN BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN PERBANDINGANNYA (SUATU TINJAUAN STRUKTURAL DAN DIDAKTIS) OLEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

1. Terbuat Dari Apakah Selop Cinderella?

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI PENUTUP. unsur intrinsik roman La Consolante karya Anna Gavalda, dapat. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut

BAB 1 PENDAHULUAN. Tindak tutur yang dilakukan manusia ketika berkomunikasi tentunya

UU 3/1990, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa menjadi media sastra. Karya sastra muncul dalam bentuk ungkapan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni prosa (fiksi), puisi, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sarana komunikasi terus berlangsung dari tahun ke tahun.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... vii LANDASAN TEORITIS TENTANG PERANAN GURU BK

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk proses pembentukan makna antara dua orang atau lebih (Mulyana, mewakili sesuatu yang lain (Wibowo, 2013: 7)

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia

BAB VI KESIMPULAN. Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al-

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing tahap perkembangannya adalah pada masa kanak-kanak, masa

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan berasal dari kata susastra. Su dan Sastra, dan kemudian kata

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB I PENDAHULUAN. imaginasi, pengamatan, dan perenungannya dalam bentuk karya sastra. Karya-karya

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Novel Ritournelle de La Faim karya Le Clezio adalah representasi

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 38 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 897 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Littérature Française I PR 306

Chapter V. Summary. Humanisme merupakan sebuah teori yang mendorong manusia untuk memutuskan segala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mengenal bermacam-macam ilmu di dalam kehidupan. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III ANALISIS PERBANDINGAN PENGANIYAAN TERHADAP IBU HAMIL YANG MENGAKIBATKAN KEGUGURAN JANIN ANTARA HUKUM PIDANA ISLAM DAN HUKUM PIDANA POSITIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran atau moral atau bahkan sindiran (James Danandjaja, 1984:83).

BAB 1 PENDAHULUAN. Teater hadir karena adanya cerita yang dapat diangkat dari. fenomena kehidupan yang terjadi lalu dituangkan kedalam cerita yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB III KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PRESPEKTIF HUKUM POSITIF (UNDANG-UNDANG R.I NOMOR 23 TAHUN 2004)

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut adalah prosa. Prosa sendiri identik dengan sebuah karya

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan makna, untuk itu manusia disebut sebagai homo signifikan yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

ANALISIS SEMIOTIK IKLAN U-MILD DI MEDIA TELEVISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEIRCE

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN Unsur-unsur kekerasan yang dapat ditemukan dalam sebuah cerita dongeng memang tidak dijadikan tema utama. Tetapi unsur-unsur kekerasan tersebut seolah tidak bisa dilepaskan dari sebuah cerita dongeng yang merupakan salah satu bentuk sastra anak. Cerita dongeng yang menampilkan unsur kekerasan yang sangat kental dalam ceritanya adalah Barbe Bleue, La Belle Au Bois Dormant, Le Petit Poucet dan Le Petit Chaperon Rouge. Keempat dongeng tersebut ditulis oleh Charles Perrault dan diterbitkan ke dalam sebuah buku kumpulan dongeng-dongeng karyanya berjudul Histoires ou contes du temps passé atau Les contes de ma Mère l Oye pada tahun 1697. Perrault merupakan seorang penulis dongeng terkenal yang juga merupakan salah seorang pelopor kesusastraan Prancis modern pada abad ke- 17. Unsur kekerasan tampil dalam keempat dongeng karya Perrault karena belum berkembangannya sastra anak pada abad ke- 17 sehingga pada awalnya cerita-cerita dongeng tersebut ditujukan untuk pembaca dewasa. Sastra anak baru mulai berkembang setelah kemunculan Perrault dan karyanya yang dikenal di seluruh Prancis. Cerita-cerita dongeng yang mudah diterima oleh siapa saja, bahkan anakanak, membuat dongeng menjadi salah satu jenis sastra anak yang paling dikenal di dunia hingga saat ini. 80

Dongeng-dongeng karya Perrault juga dianggap relevan dengan situasi sosial pada masa dongeng tersebut diterbitkan, yakni pada abad ke-xvi. Situasi Prancis pada zaman itu dipenuhi kekerasan, perang, wabah penyakit, kekeringan dan kelaparan. Hal ini sesuai dengan cerita pada dongeng-dongeng Perrault yang menceritakan tentang kekerasan, peperangan, musim kering panjang. Sebagian besar cerita dongeng Perrault juga berlatar kerajaan yang sesuai dengan realita zaman itu. Pada abad ke-xvi, Prancis adalah negara monarki dengan campur tangan agama yang besar terhadap pemerintahan. Unsur-unsur kekerasan dalam keempat dongeng karya Charles Perrault dianalisis berdasarkan delapan pendekatan kekerasan Drs. Eb. Surbakti. Dalam cerita dongeng Barbe Bleue ditemukan sembilan tindak kekerasan yang meliputi dua kekerasan simbol, dua kekerasan psikologis, empat kekerasan rumah tangga dan satu kekerasan fisik. Cerita dongeng La Belle Au Bois Dormant memiliki dua belas macam tindak kekerasan. Kekerasan-kekerasan tersebut terbagi menjadi satu kekerasan simbol, tiga kekerasan psikologis, satu kekerasan struktural, lima kekerasan fisik, satu kekerasan sistem dan satu kekerasan rumah tangga. Pada cerita dongeng Le Petit Poucet ditemukan tujuh buah tindak kekerasan yang dibagi menjadi empat kekerasan rumah tangga, satu kekerasan fisik dan dua kekerasan psikologis. 81

Cerita dongeng Le Petit Chaperon Rouge hanya memiliki tiga buah unsur tindak kekerasan karena ceritanya yang cenderung singkat. Unsur-unsur kekerasan tersebut terbagi menjadi dua kekerasan fisik dan satu kekerasan psikologis. Total keseluruhan tindak kekerasan yang ditemukan dalam keempat judul cerita dongeng tersebut berjumlah tiga puluh satu tindakan. Kekerasan rumah tangga dan kekerasan fisik mendominasi unsur kekerasan dengan masing-masing Sembilan tindakan. Diikuti oleh delapan kekerasan psikologis, tiga kekerasan simbol, satu kekerasan struktural dan satu kekerasan sistem. Tindak kekerasan rumah tangga yang ditemukan berupa ancaman verbal, ancaman pembunuhan, penderitaan fisik, penelantaraan, pemaksaan dan perampasan kemerdekaan dalam lingkup rumah tangga. Tindak kekerasan fisik yang ditemukan adalah pembunuhan. Tindak kekerasan simbol adalah pada saat terjadi tindakan merendahkan yang dialami oleh Si Janggut Biru dalam cerita dongeng Barbe Bleue dan tindakan menghina yang melukai hati yang dialami oleh seorang peri tua dalam cerita dongeng La Belle Au Bois Dormant. Kekerasan struktural yaitu perintah yang dikeluarkan oleh sang Raja yang bersifat menekan rakyat-rakyatnya dalam cerita dongeng La Belle Au Bois Dormant. Sedangkan tindak kekerasan sistem adalah munculnya sistem perang pada cerita dongeng La Belle Au Bois Dormant. Sedangkan penelitian yang dilakukan berdasarkan teori semiotika Peirce yang difokuskan pada fungsi ikon, indeks dan simbol menemukan tujuh jenis fungsi ikon, lima jenis fungsi indeks dan tiga jenis fungsi simbol. 82

Dalam penelitian ini ditemukan tiga fungsi ikon dalam cerita dongeng Barbe Bleue, dua fungsi ikon dalam Le Petit Poucet dan masing-masing satu fungsi ikon dalam La Belle Au Bois Dormant dan Le Petit Chaperon Rouge. Lima fungsi indeks yang ditemukan terbagi menjadi tiga fungsi indeks dalam cerita dongeng La Belle Au Bois Dormant dan masing-masing satu fungsi indeks pada Barbe Bleue dan Le Petit Poucet. Sedangkan untuk fungsi simbol, penelitian ini menemukan tiga jenis simbol yang dijelaskan ke dalam sepuluh kutipan pada masing-masing cerita dongeng. Fungsi simbol tindak kekerasan yang pertama adalah janggut biru yang terdapat dalam cerita dongeng Barbe Bleue. Lalu terdapat pula sosok raksasa yang menjadi fungsi simbol tindak kekerasan dalam cerita dongeng La Belle Au Bois Dormant dan Le Petit Poucet. Fungsi simbol tindak kekerasan yang terakhir adalah sosok serigala dalam cerita dongeng Le Petit Chaperon Rouge. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dari empat dongeng yang menjadi objek dalam penelitian seluruhnya memiliki unsur kekerasan. Unsur kekerasan yang paling banyak ditemukan adalah tindak kekerasan rumah tangga dan kekerasan fisik. Cerita dongeng La Belle Au Bois Dormant menjadi cerita dengan unsur kekerasan paling banyak, yakni sebanyak dua belas jenis unsur kekerasan. Sedangkan unsur kekerasan yang paling sedikit ditemukan adalah tindak kekerasan structural dan kekerasan sistem. Cerita dongeng Le Petit Chaperon Rouge adalah cerita dongeng dengan unsur kekerasan yang paling sedikit, yakni sebanyak tiga tindak kekerasan saja. 83

Dari segi pendekatan semiotika, fungsi yang paling banyak ditemukan adalah fungsi ikon yang berjumlah tujuh fungsi. Barbe Bleue menjadi cerita dongeng dengan fungsi ikon terbanyak. Fungsi simbol menjadi fungsi yang paling sedikit karena hanya ditemukan tiga fungsi simbol saja. Jika dirata-rata, La Belle Au Bois Dormant menjadi cerita dongeng dengan fungsi ikon, indeks dan simbol yang paling banyak karena terdapat satu fungsi ikon, tiga fungsi indeks dan empat kutipan yang menjelaskan mengenai fungsi simbol. Secara keseluruhan, terdapat cukup banyak tindak kekerasan yang terdapat dalam empat cerita dongeng karya Charles Perrault. Walaupun dongeng merupakan salah satu jenis sastra anak dan banyak dibaca oleh pembaca berusia anak-anak, tetapi tidak perlu ada sensor yang bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur kekerasan pada dongeng-dongeng tersebut. Menyensor unsur-unsur kekerasan akan menghilangkan esensi cerita dan sebagian besar dongeng memiliki pesan moral yang baik bagi para pembacanya yang berhubungan dengan alasan mengapa terdapat tindak kekerasan dalam cerita tersebut. Pembaca anak-anak hanya membutuhkan pengawasan oleh orang tua pada saat membaca cerita dongeng tersebut karena tindak kekerasan dan tokohnya sebatas pada sastra anak, dalam hal ini dongeng, pada masa itu. 84