BAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, telah

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. itu mencapai rata-rata tumbuh sekitar 7 persen per tahun. Namun pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 merupakan

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan


BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda, walaupun dalam beberapa hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat resiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. beban dan sangat menyusahkan, sebaliknya bank bank lain bahkan

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan krisis multidimensi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk pada sektor perbankan. Krisis moneter yang terus menerus mengakibatkan krisis kepercayaan, akibatnya banyak bank dilanda penyakit yang sama. Hal ini menyebabkan banyak bank yang lumpuh karena dihantam kredit macet (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). alasan ini yang membuat pemerintah harus melikuidasi bank-bank yang dinilai tidak sehat dan tidak layak lagi untuk beroperasi. Seminar Restrukturisasi Perbankan di Jakarta tahun 1998 menyimpulkan beberapa hal yang menjadi penyebab menurunnya kinerja bank, antara lain (Nasser dan Aryati, 2000) : 1

2 a. Semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan. b. Dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang mengakibatkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga memicu penarikan dana secara besarbesaran. c. Semakin turunnya permodalan bank-bank dan bahkan diantaranya negative net worth, karena adanya kebutuhan pembentukan cadangan, negative spread, unprofitable dan lainnya. d. Banyak bank yang tidak mampu melunasi kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah. e. Pelanggaran BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit). f. Modal bank atau Capital Adequacy Ratio (CAR) belum mencerminkan kemampuan riil untuk menyerap berbagi risiko kerugian. g. Manajemen tidak professional. h. Moral Hazard. Setelah pasca krisis ekonomi, perkembangan industri perbankan nasional dalam satu dasawarsa terakhir ini mengalami pergeseran signifikan, terbukti sektor perbankan mempunyai peranan penting dalam menggerakan sektor riil. Hal ini terkait peran serta dari fungsi bank itu sendiri yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada

3 masyarakat untuk tujuan financial intermediary, sebagai agent of trust, agent of development serta agent of service (Sri S. dkk, 2000). Secara faktual berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia kinerja Bank Campuran secara Nasional ditinjau dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Return on Assets (ROA) dan rasio Kualitas Aktiva Produktif. Table 1.1 : Kinerja Bank Campuran Tahun 2002-2012 TAHUN ROA (%) CAR (%) LDR (%) DPK (Milliar Rp) BOPO (%) 2002 2,42 31,40 75,76 21.418 86,64 2003 3,36 32,65 74,10 21.827 79,15 2004 3,00 28,35 75,56 28.293 76,95 2005 3,31 28,78 76,82 34.484 74,92 2006 3,72 30,78 113,66 35.927 79,05 2007 3,06 28,22 106,53 54.934 79,78 2008 2,87 24,96 96,63 76.902 83,57 2009 2,32 27,04 85,45 94.761 84,50 2010 2,03 23,34 100,61 98.161 84,10 2011 2,05 20,34 108,61 110.865 85,99 2012 2,97 20,66 104,72 118.506 85,01 Sumber : Statistik Perbankan Indonesia Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa selama periode 2003-2007, kinerja ROA meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 2.42% menjadi 3,72% sedangkan kinerja dari tahun 2008-2012 cenderung turun dari 2,87% menjadi 2,05% ini menunjukkan bank campuran mengalami penurunan laba operasi.

4 Kinerja Capital Adequacy Ratio menunjukkan sejauh mana penurunan aset bank masih dapat ditutupi oleh ekuitas, dilihat dari tahun 2002-2003 CAR sebesar 31,40% naik menjadi 32,65% akan tetapi pada tahun 2004-2012 cenderung turun dari 28,35% menjadi 20,66% apabila bank terus mengalami penurunan CAR maka dana ekuitas kurang cukup dalam menutupi kekurangan asset. Kinerja Loan To Deposit selama periode 2002-2005 flat dari 75,76% menjadi 76,82 dalam hal ini bank belum memaksimalkan penggunaan LDR, akan tetapi pada tahun 2003-2012 penggunaan LDR melebihi 100% sebesar 100,61 hingga sebesar 113,66%. Dapat disimpulkan bahwa semakin besarnya pemberian LDR membuat bank menjadi tidak likuid dalam menyediakan dana lancar. Dana Pihak Ketiga setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan, dimulai dari tahun 2002-2012 sebesar Rp 21.418 menjadi 118.506 menunjukkan bahwa bank mampu membuat masyarakat percaya akan fungsi dari bank. Sedangkan Kinerja Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional selama tahun 2003-2007 terjadi penurunan dari tahun sebelunya dari 86,64% menjadi 79,78%, tetapi pada tahun 2008-2012 terjadi kenaikan sebesar 85,01% ini menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan kegiatan operasionanlya.

5 Dari Tabel 1.1 diatas dapat disimpulakan bahwa kinerja Bank Campuran tergolong cukup baik dilihat dari ROA yang stabil menunjukkan bank mampu memperoleh laba cukup baik dalam menjalankan kegiatan operasional. Bank dalam melaksanakan kinerjanya haruslah mengutamakan professional dan kredibilitas yang tinggi. Cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah bank harus menunjukan tingkat kesehatan seperti yang dipersyaratkan sesuai dengan tuntutan agar dapat menghadapi perkembangan ekonomi yang kompetitif, dan terintegrasi dengan tantangan yang semakin kompleks, serta memperhatikan faktor lainnya yaitu menjual kepercayaan dengan pelayanan yang baik, ramah, cepat, aman, cermat, dan tidak diskriminatif (Rimsky K judisseno, 2005 hlm.129). Dengan ini industri perbankan diharapkan mampu membuka hambatan yang sebelumnya menimbulkan represi sektor keuangan, sehingga menimbulkan bisnis perbankan yang dapat berkembang pesat dengan persaingan yang semakin kuat. Bank Campuran (Joint Venture Bank) adalah bank umum yang didirikan bersama oleh suatu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri. Pendirian dan kepemilikan bank campuran dilandasi oleh asas kemitraan oleh pihak asing

6 dengan pihak nasional. Sebelumnya dengan paket kebijakan 27 Oktober 1988, dibuka kemungkinan untuk mendirikan bank campuran dengan syarat bank tersebut didirikan bersama oleh satu atau lebih bank nasional Indonesia dan satu atau lebih bank asing di luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan di Indonesia (Siamat, 1995 hal 55). Informasi yang dibutuhkan pasar sebagai potensial user dan pihakpihak yang berkepentingan dengan perbankan bukan hanya informasi produk tetapi juga berbagi hal yang terkait dengan perbankan. Salah satu informasi tersebut adalah kondisi keuangan atau yang sering disebut laporan keuangan. Informasi yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dalam menganalisis rasio keuangan bank tersebut. Dalam melakukan interprestasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan seorang analis memerlukan adanya suatu ukuran tertentu untuk menganalisis laporan tersebut. Ukuran yang biasa digunakan ini disebut sebagai rasio. Rasio adalah ekspresi dari hubungan matematika antar elemen dalam laporan keuangan. Menurut Kasmir (2004), terdapat beberapa rasio keuangan yang dianggap penting dalam menganalisis laporan keuangan suatu bank : 1.Rasio Likuiditas, 2. Rasio Solvabilitas, dan 3. Rasio Rentabilitas. Rasio keuangan memberikan gambaran informasi mengenai kinerja suatu perbankan, kinerja keuangan bank merupakan penelitian ukuran-ukuran

7 tertentu yang dapat menilai kesehatan dan kinerja perbankan tersebut. Oleh sebab itu untuk dapat berperan dalam perekonomian serta menjaga kepercayaan masyarakat sebuah bank perlu sekali memperhatikan kinerjanya. Faktor kinerja keuangan bank dapat dipengaruhi oleh permodalan, yaitu meliputi kemampuan permodalan bank dalam mengatasi aset bermasalah serta kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal, faktor kualitas aset meliputi bagaimana kualitas aktiva produktif, bagaimana dan perkembangan aktiva produktif bermasalah, kecukupan penyisihan penghapusan aktiva produktif. Penilaian kinerja dari faktor manajemen meliputi bagaimana kualiatas manajemen umum dan penerapan manajemen risiko serta kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku dan komitmen kepada Bank Indonesia. Penilaian kinerja dari faktor earning atau rentabilitas meliputi pencapaian Return On Asset, Return On Equity, Net Interest Margin dan tingkat efisiensi bank, perkembangan laba operasi, diversifikasi pendapatan serta prospek laba operasional. Penilaian kinerja dari faktor likuiditas meliputi rasio aktiva, pasiva atau likuid, kondisi loan to deposit ratio proyeksi cash flows, konsentrasi pendanaan, kecukupan kebijakan dan pengelolaan likuiditas serta akses dan stabilitas pendanaan. Penilaian faktor sensitifitas terhadap risiko pasar meliputi kemampuan modal bank dalam

8 mengantisipasi potensi kerugian sebagai akibat fluktuasi suku bunga dan nilai tukar serta kecukupan penerapan manajemen risiko pasar. Menurut Lukman Dendawijaya (2003 hal 115) menjelaskan bahwa, rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perbankan meliputi: (1) Likuiditas (Loan to Deposit Ratio) mampu menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah (deposan) dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. (2) Solvabilitas (Fix Asset Capital Rasio) menggambarkan kesanggupan untuk membayar semua hutang dari aktiva yang dimiliki. (3) Profitabilitas (Net Interest Margin) yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan untuk mengukur efektifitas dalam menjalankan operasional suatu bank. Martono (2002 hal 27), menyebutkan rasio efisiensi atau operasional dapat digunakan untuk mengukur kinerja perbankan. Rasio efisiensi atau operasional yang dibentuk akibat adanya ketidak pastian mengenai usaha bank, yang berasal dari kemungkinan kerugian dari operasional bank bila terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk baru yang diperkenalkan, rasio ini dapat diukur melalui Beban

9 Operasi terhadap Pendapatan Operasi untuk mengukur tingkat biaya operasional yang dikeluarkan bank dalam mendapatkan keuntungan serta digunakan untuk mengukur kinerja manajemen apakah telah menggunakan semua faktor produksi dengan tepat dan berguna. Cara mengukur kinerja suatu bank dapat dilihat dari kemampuan bank tersebut memperoleh earning dalam kegiatan operasinya. Rasio yang terkait dengan earning ini akan tercermin dari rasio profitability. Analisis profitabilitas ini juga merupakan alat ukur untuk menilai efektifitas manajemen perbankan dalam menghasilkan laba perbankan. Salah satu rasio dalam profitability adalah rasio Return On Assets. Menurut Nurjanti dan Erni (2003), laba sebagai suatu pengukuran kinerja dan bagian dari laporan keuangan perusahaan yang merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi kecuali transaksi dengan pemegang saham dalam suatu periode tertentu konsep laba sama halnya dengan pendapatan bersih (net income), yaitu memasukkan hampir seluruh kejadian yang tercakup dalam pendapatan bersih dengan penekanan pada periode sekarang (present), sehingga dapat dilakukan suatu penelitian dalam memprediksi perubahan laba dengan menggunakan rasio keuangan.

10 Kinerja perbankan juga tidak lepas dari pengaruh faktor eksternal yang bersifat makro, yaitu pengaruh peristiwa dari luar perbankan yang sulit untuk dikendalikan oleh perbankan. Lingkungan ekonomi makro akan mempengaruhi operasional perbankan yang dalam hal ini keputusan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perbankan. Sebagai acuan untuk menentukan faktor eksternal ada lima komponen kekuatan dari Porter yang berpengaruh terhadap kinerja Retrun On Asset (ROA) yaitu, Gross National Produk perkapita penduduk Indonesia, tingkat Suku Bunga, Sertifikat Bank Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada Bursa Efek Indonesia, Nilai tukar Rupiah terhadap dollar, jumlah pesaing dalam industri bank. Tingkat Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan benchmark return perbankan. Kebijakan terhadap penetapan Suku Bunga SBI terkadang juga berimbas pada kinerja sebuah bank. Kenaikan Suku Bunga SBI yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dapat mendorong terjadinya kenaikan suku bunga kredit dari sebuah bank (Sinungan, 2000). Kenaikan suku bunga kredit menyebabkan biaya bunga pinjaman akan ikut juga meningkat, sehingga pendapatan yang diterima bank dari pendapatan bunga yang disalurkan dalam kredit akan ikut juga meningkat. Jika pendapatan bunga bank naik maka akan meningkatkan laba atau keuntungan dari bank yang bersangkutan. Namun disisi lain kebijakan menaikan Tingkat Suku Bunga SBI terkadang berimbas pada penurunan

11 kinerja sebuah bank jika tidak dibarengi kebijakan kredit yang baik oleh bank, karena dengan kenaikan tingkat Suku Bunga SBI akan menaikan tingkat suku bunga kredit, sehingga disisi lain debitur akan kesulitan mengembalikan pinjaman yang karena ada kenaikan beban bunga yang dibayarkan, hal ini bisa berkaitan bank harus menanggung kerugian akibat tidak tertagihnya kredit dari debiturnya. (Winarni, Studi Komparasi antar Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Asing) Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul Kinerja Keuangan Industri Perbankan (Studi Kasus pada Bank Campuran di Indonesia periode 2002.Q1-2012.Q4). B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan dari latar belakang dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : a. Setiap tahunnya Bank Campuran meningkatkan pemberian kredit kepada masyarakat, hal ini dapat mengakibatkan kredit macet. Terbukti dari tahun 2002 sebesar 75,76% lalu tahun 2012 naik menjadi 104,72%.

12 b. Peningkatan Dana Pihak Ketiga sebesar 58.17% selama periode 2002.Q1-2012.Q4, menunjukkan masyarakat kembali mempercayai kinerja perbankan. c. Pelanggaran BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit), mengakibatkan rasio LDR selama 2002.Q1-2012.Q4 meninggkat dari awal tahun 2002.Q1 sebesar 111.41% menjadi 128.84% diakhir tahun 2012.Q4. 2. Pembatasan Masalah Mengingat demikian luasnya pembahasan tentang kinerja keuangan, maka penelitian ini akan membatasi hanya pada: a. Penelitian hanya meneliti Bank Campuran yang tetap aktif dalam industri perbankan Indonesia dan telah menerbitkan laporan keuangan selama periode 2002.Q1-2012.Q4 yang terdapat dalam Bank Indonesia. b. Cara mengukur kinerja suatu bank dapat dilihat dari kemampuan bank tersebut memperoleh earning dalam kegiatan operasinya. Metode rasio profitabilitas yang akan digunakan rasio ROA (Return On Assets). c. Penelitian ini dilakukan dengan melihat kinerja Bank Campuran ditinjau dari tingkat Struktur Aktiva (structure

13 asset), Struktur Keuangan (sturucture financial), Likuiditas dan Struktur Biaya (structure cost) dan kondisi ekonomi makro yang mempengaruhi profitabilitas bank secara individual. d. Faktor eksternal perbankan mempengaruhi dalam kinerja perbankan seperti Delta Kurs, Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Growth Of Gross Domestic Prodact. C. Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah diatas maka permasalahan pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kondisi Struktur Aktiva, Struktur Finansial dan Struktur Laba selama periode 2002-2012? 2. Bagaimana kondisi Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Aktifitas selama periode 2002-2012? 3. Bagaimana pengaruh faktor Eksternal dan Internal terhadap Return On Assets selama periode 2002-2012?

14 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini mempunyai tujuan yaitu: 1. Untuk menganalisis kondisis Struktur Aktiva, Struktur Finansial dan Struktur Laba selama periode 2002-2012. 2. Untuk menganalisis kondisis Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Aktifitas selama periode 2002-2012. 3. Untuk menganalisis pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Return On Assets selama periode 2002-2012. E. Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis : Hasil penelitian ini diharapkan akan mempunyai kegunaan teoritis akademis, yaitu: a. Memberikan masukan, pertimbangan, dan melengkapi penelitian terdahulu. b. Sebagai bahan referensi serta pembelajaran bagi penelitian selanjutnya dalam melakukan riset penelitian yang berkaitan

15 dengan rasio keuangan dan variabel makro ekonomi terhadap Return On Assets pada perusahaan perbankan. 2. Manfaat Praktis : Hasil penelitian ini diharapkan akan mempunyai kegunaan praktis sebagai berikut: a. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi dan untuk menilai suatu perbankan yang terjamin atas kinerja keuangan. b. Bagi perusahaan perbankan, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk merencanakan pengelolaan dana perbankan yang efektik dan efisien dimasa yang akan datang.

16 F. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang apa yang menjadi isi dari penulisan ini maka dikemukakan susunan dan rangkaian masing-masing bab dalam bentuk sitematika, sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian berguna untuk menambah informasi mengenai kinerja keuangan perbankan serta sistematika penulisan mencakup uraian singkat dari penelitian. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian terdiri dari pengertian bank, tugas, dan fungsi bank, jenis bank, kegiatan usaha bank, kinerja keuangan bank, laporan keuangan, rasio keuangan perbankan, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

17 BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini yang akan dibahas tentang : variabel penelitian, defiisi operasional, pengambilan populasi dan sampel serta metode analisis yang dipakai dalam penelitian. BAB IV : GAMBARAN UMUM PENELITIAN Dalam bab ini akan membahas tentang gambaran umum perusahaan industri perbankan campuran yang terdaftar di Bank Indonesia meliputi sejarah singkat perusahaan. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini yang akan dibahas, mengenai hasil penelitian menggunakan fixed effect dan hasil grafik dianalisis menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas untuk mengetahui kondisis Bank Campuran. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan membahas tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan agar dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan perbankan untuk meningkatkan kinerja profitabilitasnya.