PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan organisasi. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

CHRISTINE PRAMITA W.

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

Pratama Ilham Safitrie B

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. waktu yang akan datang dapat diukur (Handoko, 1997). berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang. penganggaran, pemprograman dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

BAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. baik buruknya kinerja keuangan. Untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya dunia bisnis, semakin kompleks pula masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

PENGARUH KARAKTERISTIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survey Pemerintah Daerah Se Eks Karisidenan Surakarta)

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic

MAYA PURNASARI B

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

Rina Ismawati B

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasaan, dan ketenangan. Resort berarti tempat beristirahat untuk sementara waktu.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Pemerintah pusat maupun daerah mempunyai rencana-rencana

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan kunci penting bagi seluruh jenis organisasi, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

2015 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN BUDGET EMPHASIS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari karyawan atas hasil pekerjaanya yang

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan organisasi hingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. negara, tidak terkecuali di Indonesia. Baik pada sektor publik maupun pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. dan analisis belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Sehingga dalam

Transkripsi:

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : DESIYANA ELLY SASMITA B 200 050 212 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan untuk dapat beroperasi seefektif dan seefisien mungkin. Terwujudnya efisiensi bagi perusahaan sangat bergantung pada kemampuan manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya yaitu perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian berbagai aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsinya adalah anggaran. Banyak perusahaan yang memandang anggaran sebagai alat pengendalian pedoman untuk menilai kinerja manajerial. Menurut Kennis (1979), fungsi utama dari anggaran adalah koordinasi dan komunikasi antara atasan dan bawahan. Oleh karena itu proses penyusunan anggaran dipandang sebagai kegiatan yang penting dan kompleks. Suatu anggaran disusun untuk membantu manajemen mengkomunikasikan tujuan organisasi semua manajer pada unit organisasi dibawahnya, untuk mengkoordinasi kegiatan, dan untuk mengevaluasi prestasi para manajer tersebut (Supriyono, 1999:349). Agar tujuan tersebut dapat dicapai, maka dalam penyusunan anggaran tidak boleh hanya dilakukan oleh manajer puncak tetapi harus disusun dengan peran serta (partisipasi) aktif para manajer tingkat menengah dan bawah sesuai dengan kompetensinya masing-masing. 1

2 Menurut Anthony dan Govindarajan dalam Sumadiyah dan Sri Susanta (2005), partisipasi bawahan dalam penentuan anggaran mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi manajerial, karena dari anggaran yang disusun dengan partisipasi bawahan akan menghasilkan pertukaran informasi yang efektif. Partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran kemungkinan juga dapat mempengaruhi kinerja manajerial, karena dengan adanya partisipasi bawahan dalam menyusun anggaran, maka bawahan merasa terlibat dan harus bertanggung jawab pada pelaksanaan anggaran sehingga diharapkan bawahan dapat melaksanakan anggaran dengan lebih baik. Partisipasi penganggaran ini diperlukan karena bawahan yang lebih mengetahui kondisi langsung bagiannya. Diharapkan dengan partisipasi penganggaran akan tercipta penganggaran yang sebaik-baiknya, sesuai dengan standar atau kondisi yang diharapkan di masa yang akan datang. Namun, hal tersebut tidak selamanya demikian. Banyak faktor yang menyebabkan bawahan melaporkan anggaran tidak seperti yang seharusnya atau ia melakukan senjangan anggaran. Senjangan anggaran biasanya dilakukan dengan meninggikan atau menurunkan pendapatan dari yang seharusnya, supaya anggaran mudah tercapai (Lukka, 1988 dalam Fitri, 2005). Sebagai contoh, salah satu faktor penyebab terjadinya senjangan anggaran adalah kekakuan dalam mengontrol anggaran (rigid budgetary control style). Kekakuan tersebut ditunjukkan dengan adanya evaluasi terhadap manajemen organisasi, apakah mereka dapat mencapai target anggaran atau tidak. Kinerja dari manajemen tersebut diukur berdasarkan

3 pada pencapaian anggaran. Konsekuensinya, gaji, bonus dan prospek karir akan meningkat jika manajer tersebut mampu memenuhi target anggaran. Namun bagi manajer yang tidak mampu mencapai target tersebut, akan menghadapi intervensi dari manajemen pada tingkat yang lebih tinggi, seperti kehilangan bonus, kehilangan kepercayaan, bahkan bisa saja kehilangan pekerjaan. Dalam kondisi seperti ini, manajer mencari cara untuk melindungi dirinya dari resiko tidak tercapainya target anggaran. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan slack (senjangan) pada anggaran. Partisipasi manajer sangat diperlukan dalam menentukan penyusunan anggaran yaitu untuk membantu para manajer mengidentifikasikan tujuan atau target. Keterlibatan manajer dalam menyusun anggaran serta pelaksanaannya untuk mencapai target anggaran sangat penting, karena manajer akan merasa lebih produktif dan puas terhadap pekerjaannya sehingga memungkinkan munculnya perasaan berprestasi yang akan meningkatkan komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Menurut Mulyadi (1997:511) anggaran yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut : anggaran disusun berdasarkan program, anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban yang dibentuk dalam organisasi perusahaan, anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian. Anggaran yang digunakan sebagaimana mestinya dapat menjadi alat bantu yang positif dalam penetapan standar prestasi kerja, memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengukur hasil serta mengarahkan lebih lanjut. Dengan

4 demikian adanya partisipasi para bawahan untuk ikut berperan aktif dalam proses penyusunan anggaran kemudian akan direalisasikan pelaksanaannya untuk menilai prestasi dan dasar penentuan penghargaan (reward). Menurut Schuler dan Huber (1993) dalam Kurnianingsih dan Indriantoro (2001), sistem penghargaan (reward) juga merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan dengan kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan. Salah satu alasan seseorang bekerja adalah untuk mendapatkan upah atau gaji atau imbalan-imbalan, baik berupa finansial yaitu berupa gaji, upah, bonus, komisi, asuransi karyawan, bantuan sosial karyawan, tunjangan dan sebagainya. Kompensasi yang berbentuk non finansial biasanya berupa tugas yang menarik, tantangan tugas, tanggung jawab tugas, peluang, pengakuan, pencapaian tujuan, serta lingkungan pekerjaan yang menarik. Adanya sistem penghargaan (reward) memotivasi para pekerja untuk bisa meningkatkan atau menurunkan prestasi kinerja karyawan. Para peneliti dalam bidang akuntansi telah lama berusaha untuk memahami hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap hubungan tersebut yang umumnya diarahkan pada hubungan antara variabel partisipasi penganggaran sebagai variabel independen dan variabel kinerja manajerial sebagai variabel dependen. Beberapa hasil penelitian-penelitian tersebut belum konsisten dan sering terjadi kontradiksi antara seorang peneliti dengan peneliti lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chong dan Chong (2002) dalam Eko

5 Sugiyanto dan Subagiyo (2005) mengungkapkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial. Begitu pula dengan hasil penelitian Riyanto (1996) dalam Sayekti dkk. (2002) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan diantara keduanya. Sementara penelitian yang dilakukan oleh R.A. Supriyono (2004) dalam penelitiannya mengenai pengaruh variabel intervening kecukupan anggaran dan komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi penganggaran dan kinerja manajer di Indonesia. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi positif dan signifikan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajer. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2007) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipatif, insentif, dan tingkat kesulitan target anggaran terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang tidak konsisten yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya maka penelitian yang berkaitan dengan pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan sistem reward dan tingkat kesulitan target anggaran masih memungkinkan untuk dikaji ulang. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada lokasi objek penelitian dan sampelnya. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Sukoharjo sedangkan penelitian sebelumnya di wilayah Surakarta dan yang menjadi sampel dalam penelitian

6 ini adalah manajer menengah dan manajer bawahan sedangkan pada penelitian sebelumnya hanya manajer menengah saja. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian adalah karena di Sukoharjo merupakan kawasan industri dengan persaingan ketat, selain itu disana juga banyak didirikan perusahaan manufaktur yang mempunyai struktur organisasi yang di dalamnya terdapat manajer-manajer sehingga diharapkan bisa diambil sebagai sampel dalam jumlah yang banyak. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti mengambil judul penelitian : Pengaruh Partisipasi Penganggaran dan Tingkat Kesulitan Target Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Reward sebagai Variabel Moderating. B. Pembatasan Masalah Supaya dalam melakukan penelitian ini terarah dan tidak ada penyimpangan dari pokok pembahasan maka pembatasan masalah di dalam penelitian ini difokuskan pada hal-hal berikut, yaitu partisipasi manajer bawahan dalam penyusunan anggaran, sistem reward, tingkat kesulitan dalam pencapaian target anggaran, dan kinerja manajerial. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :

7 1. Apakah partisipasi dalam penyusunan anggaran akan berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah tingkat kesulitan target anggaran akan berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 3. Apakah interaksi antara partisipasi penganggaran dengan sistem reward akan berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 4. Apakah interaksi antara tingkat kesulitan target anggaran dengan sistem reward akan berpengaruh terhadap kinerja manajerial? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. 2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat kesulitan target anggaran terhadap kinerja manajerial. 3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh interaksi antara partisipasi penganggaran dengan sistem reward terhadap kinerja manajerial. 4. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh interaksi antara tingkat kesulitan target anggaran dengan sistem reward terhadap kinerja manajerial.

8 E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperkuat penelitian sebelumnya yang berkenaan dengan pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial. 2. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memotivasi prestasi kerja manajer perusahaan. 3. Dapat memberikan sumbangan pada ilmu pengetahuan, khususnya mengenai partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial. 4. Dapat menjadi referensi bagi pembaca dan penelitian selanjutnya. F. Sistematika Skripsi Untuk memperoleh gambaran singkat dan memudahkan pemahaman atas skripsi ini, perlu dijelaskan sistematika penulisan. Berikut ini penulis akan menguraikan secara garis besar penyusunan skripsi yang perumusannya dituangkan dalam 5 (lima) bab ditambah dengan daftar pustaka dengan tahap-tahap sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu memuat tentang : latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab II memuat tentang : definisi anggaran, karakteristik anggaran, tujuan dan kegunaan anggaran, sistem penyusunan

9 anggaran, macam anggaran, fungsi anggaran, pengertian partisipasi penganggaran, bentuk partisipasi manajer dalam anggaran, sistem reward, tingkat kesulitan target anggaran, kinerja manajerial, pendekatan kontinjensi, penelitian terdahulu dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III memuat tentang : ruang lingkup penelitian, populasi, sampel penelitian, data dan sumber data, metode pengambilan sampel, instrumen penelitian, definisi operasional variabel, metode analisis data, dan uji hipotesis dalam penelitian ini. BAB IV ANALISIS DATA Pada bab IV memuat tentang : data perusahaan manufaktur di Sukoharjo yang meliputi pelaksanaan penelitian, deskripsi data, analisis data yang terdiri dari pengujian data, pembahasan, serta pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP Pada bab V memuat tentang : kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran yang sekiranya bermanfaat untuk pengembangan perusahaan manufaktur di Sukoharjo.