Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri 1 Karawang

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemandirian Belajar Terhadap Sikap Siswa Pada Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 3 Karawang

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Kota Bekasi

Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMA Negeri 4 Karawang

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang

Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Negeri 72 Jakarta

Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kesadaran Sejarah Pada Mata Pelajaran Sejarah Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri I Muara Bungo/Jambi

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMA Islam Al-Azhar 8 Summarecon

Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri 5 Depok Kelas 11 IPS

Oleh: Andi, Tuti Nuriah, Murni Winarsih Pendidikan Sejarah Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Sosial Terhadap Hasil Belajar Sejarah Studi Eksperimen di SMA Negeri 1 Jatisari

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

Oleh: Desmita Junda*, Elfis Suanto**, Syarifah Nur Siregar**

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT

THE EFFECT BETWEEN COOPERATIVE LERANING AND LEARNING STYLE OF THE GERMANY WRITTING OUTCOM

Keyword: Index Card Match, Learning Interest, natural Science.

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

NASKAH PUBLIKASI STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI NHT DENGAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN MOJOLEGI TAHUN 2015/2016

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Galih Wangi, Hernawan. Abstract

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN TGT DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

AKTIVITAS BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL TC DAN MAM MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

*Keperluan korespondensi, HP: , ABSTRAK

Larasati Tiara Medyasari 1, Muhtarom 2, Sugiyanti 3 Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang 1.

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBANDINGAN MORALITAS SISWA MODEL VCT DAN STAD MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN IPS 1) Oleh

ABSTRAK. Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar

Anggita Stefany K.D dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Pengaruh Metode Time Token Arends 1998 Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1 Waru

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

BAB IV HASIL PENELITIAN

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

Elin Ismayati, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono ABSTRACT

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Kesadaran Sejarah Siswa SMA Islam Al Azhar Kelapa Gading Jakarta

Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMAN 28 Kab. Tangerang

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Sejarah Peserta Didik di SMA Negeri 30 Jakarta

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

* Keperluan korespondensi, Telp: ,

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) LIRA JUNITA NIM

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

Desy Hosenainy Universitas Negeri Malang Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar

Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Elida Tambunan dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Transkripsi:

DOI: https://doi.org/10.21009/jps.062.01 Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri 1 Karawang Indah Megawati, Tuti Nuriah, Murni Winarsih SMA Negeri 3 Karawang Indah.megawati@yahoo.co.id Abstract :This research is purpose to find the influence of instructional model and intellegence quotient to history learning outcomes in Senior High School 1 Karawang. This research is quantitative type with use experiment design methode treatment by level 2x2. The instrument which used to result of history learning is multiple choices test. Besides, intellegence quotient gets by result of students' IQ test. This test is organized by an institute for IQ test. At that time students' receive in Karawang Senior High School 1. This research's result shows that: (1) result of history learning for students who follows learning model Numbered Heads Together ( NHT) is higer than students who follows conventional learning model. (2) there are interactions between learning model and inttelegence quotient (3) students who follows history learning by use NHT learning model by high intellegence quotient is higer than srudents who follows conventional learning model by high intellegence quotient (4) students' result of history learning who follows NHT learning model bu low intellegence quotient is lower that students' who follows conventional learning method by low intellectual. Keywords: learning outcomes history, instructional model, intellegence quotient Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dan kecerdasan intelektual terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Karawang. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen desain treatment by level 2x2. Instrumen yang digunakan untuk hasil belajar sejarah adalah tes pilihan ganda dan untuk kecerdasan intelektual didapatkan dari hasil tes IQ siswa yang diselenggarakan oleh lembaga pada saat pertama siswa diterima di sekolah SMA Negeri 1 Karawang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar sejarah peserta didik yang mengikuti model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) lebih tinggi dari pada peserta didik yang mengikuti model pembelajaran konvensional. (2) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan intelektual, (3) Hasil belajar sejarah siswa yang mengikuti model pembelajaran NHT dengan kecerdasan intelektual tinggi, lebih tinggi dari pada peserta didik yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan kecerdasan intelektual tinggi, (4) Hasil belajar sejarah siswa yang megikuti model pembelajaran NHT dengan kecerdasan intelektual rendah lebih rendah, dari pada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan kecerdasan intelektual rendah. Kata Kunci : hasil belajar sejarah, model pembelajaran, kecerdasan intelektual PENDAHULUAN Pembelajaran yang efektif harus sesuai dengan proses pembelajaran yang ideal, di mana kelas merupakan laboratorium demokrasi, yang memberikan siswa kebebasan untuk mengemukakan pendapat. Hal itu tentu akan membuat guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang sedang diajarkan dan tentu akan mempengaruhi hasil Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 1 Vol. 6 No. 2 Juli 2017

belajar. Hasil pengamatan awal di SMA Negeri 1 Karawang kelas XI IPS pada pembelajaran sejarah telah menunjukkan beberapa permasalahan. Pembelajaran yang dilakukan berfokus kepada guru (teacher centered), sehingga dalam proses pembelajaran guru lebih mendominasi. Beberapa siswa terkesan kurang antusias dalam merespon materi yang sedang diajarkan. Saat guru sedang menerangkan materi sejarah di depan kelas kebanyakan aktivitas dari siswa tidak memperhatikan. Siswa seharusnya antusias dalam merespon materi sejarah yang sedang diajarkan. Siswa seharusnya turut serta dalam pembelajaran karena proses belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien apabila siswa ikut aktif berpartisipasi di dalamnya.. Saat guru menerangkan seharusnya siswa memperhatikan dengan baik. Upaya meningkatkan hasil belajar sejarah, proses pembelajaran harus dikemas sebaik mungkin sehingga menarik yakni dengan memilih dan menerapkan model pembelajaran yang dapat dipahami siswa atas konsep ilmu sejarah. Pembelajaran kooperatif menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan. Proses pembelajaran kooperatif, siswa akan duduk bersama dalam sebuah kelompok. Setiap kelompok beranggotakan empat orang untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Penerapan pembelajaran kooperatif memiliki tujuan untuk memberikan siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang mereka butuhkan agar berkontribusi dalam sebuah diskusi baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. (Slavin:2009) Numbered Heads Together (NHT) salah satu model yang termasuk ke dalam model kooperatif. NHT akan menjamin bahwa setiap orang akan siap menjawab. Kelompok yang berbeda akan melaporkan hasil kajiannya yang kemudian guru akan mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk memeriksa pemahaman mereka (Jollife:2007). Hal ini akan memberikan waktu siswa untuk berfikir dan berbicara mengenai jawaban secara berpasangan atau berkelompok. Proses dalam penerapan NHT seorang guru akan memilih siswa dalam sebuah kelompok agar dapat saling melengkapi satu dengan yang lain. Pendapat yang sama dari Slavin bahwa pada proses pembelajaran kooperatif, siswa akan duduk bersama dalam sebuah kelompok. Setiap kelompok beranggotakan empat orang untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Penerapan pembelajaran kooperatif memiliki tujuan untuk memberikan siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang mereka butuhkan agar berkontribusi dalam sebuah diskusi baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat (Hugges:2011). Proses pembelajaran kooperatif memiliki tujuan agar siswa dapat memiliki rasa tanggung jawab dalam sebuah permasalahan dalam Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 2 Vol. 6 No. 2 Juli 2017

sebuah kelompok baik yang berada dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Kecerdasan intelektual turut mendukung dalam prosesnya. Kecerdasan intelektual menentukan keberhasilan siswa dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri masing-masing siswa. Kecerdasan intelektual merupakan sebuah kemampuan dalam belajar dari sebuah pengalaman, berfikir menggunakan proses metakognitif dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar (Sternberg:2008). Penelitian ini membahas mengenai pengaruh model pembelajaran dan kecerdasan intelektual terhadap hasil belajar sejarah siswa. Model pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dikelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional dikelas kontrol. Penelitian ini perlu dilakukan karena melalui model pembelajaran NHT dapat mempengaruhi hasil belajar sejarah siswa didukung dengan tingkat kecerdasan intelektual yang dimiliki, oleh karena itu penelitian ini dikhususkan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dan kecerdasan intelektual terhadap hasil belajar sejarah siswa di SMA Negeri 1 Karawang. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif pendekatan eksperimen. Pendekatan eksperimen digunakan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel penelitian. Desain yang digunakan treament by level 2 x 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Model pembelajaran numbered heads together dan kecerdasan intelektual ditetapkan sebagai variabel bebas, sedangkan hasil belajar sejarah siswa sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Karawang. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling, hasilnya didapatkan dua kelas yaitu XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol. Jumlah keseluruhan siswa Kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 76 dibagi masing masing terdiri dari 38 siswa. Sebelum diberikan perlakuan, dilakukan pengumpulan data kecerdasan intelektual siswa yang diperoleh dari hasil pengukuran yang sudah dilakukan oleh lembaga disekolah SMAN 1 Karawang pada saat seleksi penerimaan calon siswa baru. Skor dari hasil pengukuran akan disusun berdasarkan skor tertinggi ke skor yang terendah. Setiap kelas ditetapkan 27% ranking teratas yang digolongkan sebagai kelompok siswa yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi, dan 27% dari Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 3 Vol. 6 No. 2 Juli 2017

ranking terbawah digolongkan sebagai kelompok siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah. Hasil yang diperoleh sebanyak 18 siswa dari kelompok kecerdasan intelektual tinggi dan kecerdasan intelektual rendah. Guna keperluan uji hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors. Apabila L0 < Lt maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Penguji homogenitas menggunakan uji Barlett untuk mengetahui apakah variansi kelompok homogen atau tidak. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis varians dua jalur (ANAVA 2X2). Uji hipotesis dengan ANAVA dua jalur karena ingin mengetahui perbedaan hasil belajar sejarah yang dihasilkan melalui perlakuan model numbered heads together dan konvensional disamping itu untuk mengetahui signifikansi interaksi yang terjadi antara model pembelajaran dengan kecerdasan intelektual yang terbagi kedalam kecerdasan intelektual tinggi dan kecerdasan intelektual rendah sebagai hasil belajar sejarah dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel pada setiap factor perlakuan (A dan B) dan interaksi antara factor (A x B), Setelah diperoleh angka yang menunjukan adanya interaksi dari pengaruh utama variabel bebas dengan variabel terikat maka dianalisis dengan Uji Tuckey dengan taraf signifikansi α= 0,05. HASIL Rangkuman hasil perhitungan analisis varians dua jalur dengan statistik secara lebih lengkap disajikan pada tabel berikut. Tabel 1. Rangkuman Hasil Perhitungan Analisis Varians (ANAVA) Dua Jalur Ftabel Sumber Variansi Db JK RJK Fhitung 0,05 0,01 Model Pembelajaran (A) 1 75,11 75,11 18,975 * 4,20 7,77 Kecerdasan Intelektual (B) 1 32,11 32,11 8,112 * 4,20 7,77 Interaksi (AXB) 1 312,11 312,11 78,849 ** 4,20 7,77 Dalam 32 126,67 3,96 Total Direduksi 35 546,00 Hipotesis pertama berdasarkan perhitungan Anava dua jalur diperoleh Fhitung untuk model pembelajaran sebesar 18,975 sedangkan Ftabel= 4,20 pada taraf nyatanya α = 0,05, karena nilai Fhitung > Ftabel, maka (Ho) ditolak Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 4 Vol. 6 No. 2 Juli 2017

dan H1 diterima artinya bahwa terdapat perbedaan hasil belajar sejarah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran NHT dan konvensional. Tabel 2. Rangkuman Uji Hipotesis Hasil Belajar Sejarah antara Siswa yang Mengikuti Model Pembelajaran NHT dan Model Pembelajaran Konvensional Kelompok yang Ftabel Fhitung dibandingkan α = 0,05 A1 dan A2 18,975 4,20 Keterangan : A1 : Model Pembelajaran NHT A2 : Model Pembelajaran Konvensional Hipotesis kedua berdasarkan hasil perhitungan ANAVA dapat dilihat bahwa Fhitung untuk faktor interaksi yaitu 78,849 lebih besar daripada Ftabel yaitu 4,20 pada taraf nyata α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan kecerdasan intelektual siswa terhadap hasil belajar siswa. Tabel 3. Rangkuman Uji Hipotesis Pengaruh Interaksi Antara Penggunaan Model Pembelajaran dan Kecerdasan Intelektual Kelompok yang dibandingkan Fhitung Ftabel α = 0,05 A1 B1 dan A2 B2 78,849 4,20 Keterangan: A1B1 : Hasil belajar sejarah siswa dengan kecerdasan intelektual tinggi yang menggunakan model pembelajaran NHT A2B2 : Hasil belajar sejarah siswa dengan kecerdasan intelektual rendah yang menggunakan model pembelajaran konvensional Hipotesis ketiga menunjukkan nilai rerata dari hasil belajar sejarah siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi yang mengikuti model pembelajaran NHT (A1B1) adalah 41,67 sedangkan nilai rerata hasil belajar sejarah dengan kecerdasan intelektual yang mengikuti model pembelajaran konvensional A2B1 adalah 32,89 yang kedua nilai ini kemudian dibandingkan dengan menggunakan uji tuckey. Hasil menunjukan bahwa Qhitung yaitu 13,24 > Q tabel yaitu 4,04 pada taraf signifikansinya α=0,05 dengan demikian maka dapat dismpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa untuk Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 5 Vol. 6 No. 2 Juli 2017

siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual tinggi terdapat perbedaan hasil belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Rangkuman hasil uji tuckey dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4. Rangkuman Uji Tuckey Hasil Belajar Sejarah Siswa Untuk Kelompok Kecerdasan Intelektual Tinggi Yang Mengikuti Model Pembelajaraan NHT dan Model Pembelajaran Konvensional Kelompok yang dibandingkan Qhitung Qtabel α=0,05 A1B1 dan A2 B1 13,24 4,04 Keterangan : A1B1 : Hasil belajar sejarah siswa dengan kecerdasan intelektual tinggi yang mengikuti model pembelajaran NHT. A2B1 : Hasil belajar sejarah siswa dengan kecerdasan intelektual tinggi yang mengikuti model pembelajaran konvensional Hipotesis keempat menunjukkan nilai rerata hasil belajar sejarah siswa dengan kecerdasan intelektual rendah yang mengikuti model pembelajaran NHT (A1B2) adalah 33,89, sedangkan nilai rerata hasil belajar sejarah siswa dengan kecerdasan intelektual rendah yang mengikuti model pembelajaran konvensional (A2B2) adalah 36,89. Hasil menunjukkan bahwa Qhitung yaitu 4,52 lebih besar daripada Qtabel yaitu 4,04 pada taraf signifikasinya α = 0,05, dengan demikian maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan hasil belajar sejarah siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah yang mengikuti model NHT dan siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Tabel 5. Rangkuman Uji Tuckey Hasil Belajar Sejarah Siswa Untuk Kelompok Kecerdasan Intelektual Rendah Yang Mengikuti Model Pembelajaran NHT dan Model Pembelajaran Konvensional Kelompok yang Qtabel Qhitung dibandingkan α=0,05 A1B2 dan A2B2 4,52 4,04 Keterangan : A1B2 : Hasil belajar sejarah siswa dengan kecerdasan intelektual rendah yang mengikuti model pembelajaran NHT. A2B2 : Hasil belajar sejarah siswa dengan kecerdasan intelektual rendah yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 6 Vol. 6 No. 2 Juli 2017

PEMBAHASAN Hasil analisis data yang telah dipaparkan diatas, dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran NHT lebih berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar sejarah siswa SMA. Hasil belajar sejarah siswa lebih tinggi, jika dalam proses pembelajaran diterapkan model pembelajaran NHT. Pengujian hipotesis pertama telah menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diberikan model pembelajaran NHT lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran yang menggunakan model NHT, membuat siswa lebih turut serta dan aktif dalam pembelajaran. Model NHT lebih mampu meningkatkan rasa tanggung jawab dari masing masing individu yang tergabung dalam sebuah kelompok. Hal itu membuat siswa akan berusaha memahami, mencari dan menjelaskan mengenai pembahasan yang menjadi tanggung jawabnya. Hasil Uji Tuckey untuk hipotesis kedua menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan kecerdasan intelektual siswa terhadap hasil belajar sejarah siswa. Penggunaan Model pembelajaran yang tepat menjadi salah satu indikator penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan hasil belajar siswa yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi yang diberikan model pembelajaran NHT lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi namun diberikan model pembelajaran konvensional. Siswa yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi mampu mengikuti model pembelajaran NHT dengan baik. Model pembelajaran NHT lebih tepat diberikan kepada siswa yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi karena dalam proses pembelajarannya harus didukung dengan daya analisis agar dapat memecahkan masalah masalah menggunakan pemikirannya. NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan hasil analisis dengan cara yang menyenangkan. Model NHT dapat melatih rasa tanggung jawab siswa dalam menyelasaikan tugas kelompok. Pada prosesnya siswa tidak hanya berdiskusi memecahkan masalah namun juga harus memiliki rasa tanggungjawab, sehingga siswa sungguh sungguh dalam mengerjakannya. Siswa dituntut untuk paham maksud dari soal yang diberikan oleh guru, dengan begitu dapat meminimalisir kegiatan mencontek teman. Hal itu tentu dapat mengerahkan siswa yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran NHT dirasa tepat digunakan kepada siswa yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi dan model Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 7 Vol. 6 No. 2 Juli 2017

pembelajaran konvensional baik digunakan oleh siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan hasil belajar sejarah siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah yang mengikuti model pembelajaran NHT lebih rendah dari pada hasil belajar sejarah siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil analisis Uji Tuckey siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah jika diterapkan model pembelajaran NHT, hasil belajarnya lebih rendah dari pada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Hal tersebut terjadi karena dalam penerapan pembelajaran model NHT siswa harus dapat cepat menangkap dan memahami soal yang diberikan guru. Siswa harus menganalisis pertanyaan dan jawaban yang diberikan sehingga pertanyaan dan jawaban dapat sesuai, namun hal tersebut sulit dilakukan pada siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah. Siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah kurang mampu memecahkan dan mengemukakan bermacam pendapat. Siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah lebih tepat menggunakan model pembelajaran konvensional karena pada proses penerapan model pembelajaran ini lebih dominan tidak mengharuskan siswa untuk mengungkapkan pendapat dan mencari pemecahan masalah secara detail. Model pembelajaran konvensional menekankan pada kerjasama kelompok namun tidak memberikan tanggung jawab secara khusus kepada setiap individu, hal itu membuat siswa saling mengandalkan dan mencontek. Pembelajaran konvensional dan banyak diberikan penjelasan oleh guru lebih mudah diikuti oleh siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah karena siswa tidak dituntut untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Siswa tidak terlalu terlibat dalam proses pembelajarannya. Siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah lebih cenderung mudah menerima jika mendapatkan penjelasan, sehingga model pembelajaran konvensional tepat untuk siswa yang memiliki kecerdasan intelektual rendah. PENUTUP Berdasarkan hipotesis dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Hasil penelitian menyatakan hasil belajar sejarah siswa yang mengikuti model pembelajaran NHT lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. 2) Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan intelektual siswa terhadap hasil belajar sejarah. 3) Hasil belajar sejarah siswa yang mengikuti model pembelajaran Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 8 Vol. 6 No. 2 Juli 2017

NHT dengan kecerdasan intelektual lebih tinggi dari hasil berlajar sejarah siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan kecerdasan intelektual tinggi. 4) Hasil belajar sejarah siswa yang mengikuti model pembelajaran NHT dengan kecerdasan intelektual rendah lebih rendah dari pada hasil belajar sejarah siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan kecerdasan intelektual rendah. Adapun implikasi dalam penelitian ini berdasarkan pada kesimpulan di atas yaitu sebagai berikut: 1) Model pembelajaran NHT dapat dijadikan sebagai suatu alternatif model pembelajaran yang efektif untuk pengaruh positif terhadap hasil belajar sejarah siswa. 2) Penerapan model pembelajaran NHT yang dilakukan guru, hendaknya mempertimbangkan tingkat kecerdasan intelektual siswa. 3) Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual tinggi lebih baik menggunakan model pembelajaran NHT yang dapat membuat siswa berfikir secara analitis terhadap suatu permasalahan yang diberikan guru. 4) Penerapan model pembelajaran konvensional lebih baik digunakan pada siswa yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual rendah. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan dapat disimpulkan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1) Model pembelajaran NHT dapat menjadi suatu anjuran kepada guru untuk memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar sejarah siswa di SMA. 2) Kepala Sekolah sebaiknya memberikan fasilitas pelatihan bagi para guru yang belum mengetahui dan memahami model pembelajaran NHT dengan tetap mempertimbangkan tingkat kecerdasan intelektual yang dimiliki setiap siswa. 3) Model pembelajaran NHT dapat diterapkan untuk mengembangkan berfikir kritis siswa yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual tinggi. 4) Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual rendah lebih baik menggunakan model pembelajaran konvensional. DAFTAR PUSTAKA [ 1 ] Acher, H. dkk. (2011). Explicit Instruction Effective and Efficient teaching. The Gullford Press : New York. [ 2 ] Slavin,R.E. (2009). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. [ 3 ] Sternberg, J.R. (2008). Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [ 4 ] Wendy, J. (2007). Cooperative Learning in the Classroom. California: Paul Chapman Publishing. Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 9 Vol. 6 No. 2 Juli 2017