ARTIKEL. Oleh : YUHANIS H0A PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JAMBI KAMPUS SAROLANGUN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PELAYANAN APARAT DESA DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PADA MASYARAKAT DESA PAYOLEBAR KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN ARTIKEL

ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TABIR SELATAN KABUPATEN MERANGIN ARTIKEL

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAROLANGUN. Yeni Yuliana HOA113004

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (KESBANGPOL) KABUPATEN SAROLANGUN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SAROLANGUN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA SAKO BATUAH DESA PULAU ARO KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUN

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA. Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggali, menghimpun data dan mengumpulkan data yang diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB II METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif.

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PERMATA BAHARI MALINDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. wewenang, sampai dengan kepada rincian tugas masing-masing pihak yang terlibat dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

Riska Nurnafajrin 1 ; Ikeu Kania 2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Garut

Suatu perusahaan harus dapat memberikan standar nilai yang jelas mengenai unsur-unsur yang dinilai disuatu perusahaan, misalnya pada Hotel Garuda Mas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

Analisis Budaya Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Sarolangun. Nova Inrianti Hutahaean H0A113005

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

PERSEPSI SISWA TENTANG TAYANGAN VIDEO SEJARAH INDONESIA DI YOU TUBE SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN (Studi pada Siswa SMA Negeri 4 Malang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. No.103, Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu pada bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

PENGARUH PROMOSI JABATAN, KOMITMEN, DAN GAJI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI BIDANG PENDATAAN DI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. diangkakan. Sedangkan penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kuantitatif dan R&D (2009:205) Objek Penelitiian yaitu Sebelum peneliti

HUBUNGAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung)

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Badan Kepegawaian Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Kecil yang berada di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan selama Delapan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATAN SAROLANGUN ARTIKEL Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Terapan (S.Tr) Oleh : YUHANIS H0A113026 PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JAMBI KAMPUS SAROLANGUN 2017

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATAN SAROLANGUN OLEH : YUHANIS ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun. Ditulis oleh YUHANIS Nim. H0A113026 dibimbing oleh Dahmiri, S.E.,M.M dan Sylvia Kartika.W.B. S.E., M.Si. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana gaya kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun. Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif Kuantitatif memberikan gambaran atau penjelasan secara sistematis. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tehnik wawancara, kuesioner, dan dokumentasi, adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 responden. Hasil dari penelitian adalah gaya kepemimpinan yang banyak dilakukan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun adalah gaya kepemimpinan demokratis. Indikator yang tergolong baik adalah gaya kepemimpinan demokratis dan birokratis berada pada rentang skala 238-294. Gaya kebebasan berada pada rentang skala 182-238 dengan kategori cukup baik dan gaya kepemimpinan otokratis berada pada rentang skala 126-182 dengan kategori tidak baik. Jadi, saran dalam penelitian ini adalah pemimpin harus menjaga kerja sama yang baik, membuat pegawai memiliki motivasi kerja yang baik dengan melakukan pendekatan terhadap pegawai. Dengan itu pegawai akan merasa nyaman saat berinteraksi, menumbuhkan hubungan yang baik dan rasa cinta terhadap organisasi. Kata kunci : Pemimpin, Gaya Kepemimpinan

PENDAHULUAN Latar Belakang Otonomi Daerah menuntut Pemerintahan Daerah untuk dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Setiap daerah diberikan hak untuk mengurus daerahnya sendiri. Kabupaten Sarolangun merupakan salah satu daerah yang diberikan wewenang tersebut. Untuk mengurus segala urusan rumah tangga, tentu dibutuhkan pemimpin yang mampu dan memiliki kompetensi untuk mempengaruhi orang lain melakukan pencapaian tujuan mensejahterakan masyarakat. Gaya kepemimpinan (Rivai, 2014) merupakan cara pemimpin mempengaruhi pegawai untuk dapat bekerja lebih baik lagi dalam rangka mencapai tujuan organisasi karena pada hakikatnya organisasi sektor publik terbentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Suatu organisasi akan berjalan lancar dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sangat dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan. Oleh karena itu pemimpin selalu menjadi fokus evaluasi sebagai gambaran penilaian terhadap keberhasilan sebuah organisasi. Melalui gaya kepemimpinan yang diterapkan, seorang pemimpin dituntut tidak hanya memaksakan kehendak kepada bawahan untuk terus bekerja. Seorang pemimpin juga harus bisa memenuhi kebutuhan bawahannya sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dimaksudkan agar tidak adanya ketimpangan dalam memimpin dan dipimpin. Seorang pemimpin harus mampu mengetahui tentang bagaimana situasi yang sedang dialami dalam suatu organisasi. Seorang pemimpin tidak dapat menerapkan hanya satu gaya kepemimpinan dalam waktu yang sangat lama. Seorang pemimpin harus mampu membaca situasi organisasi dan mampu menilai tingkat kematangan bawahannya. Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun merupakan salah satu instansi yang penting dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun yang bertugas mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang tertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan

pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Dan diharapkan mampu memberikan pelayanan teknis administratif dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan khususnya di Kabupaten Sarolangun (GBHN Tahun 2005, Tugas Pokok Dinas Pertanian). Tabel 1.1 Target dan Realisasi Pengukuran Pencapaian Sasaran Kinerja Tahun 2016 Sasaran Strategis 1 Peningkatan dan Revitalisasi sektor pertanian Indikator Kinerja Utama (IKU) 1 2 Nilai Tukar Petani Produktivitas Padi Satuan % Ton/Ha Target Tahun 2015 95,72 4,03 Realisasi Tahun 2016 97,12 4,25 Ketera ngan (%) 1,4 0,22 3 Swasembada Pangan % 94,20 95,53 1,33 Dokumentasi LKj Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun 2016 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa target Nilai Tukar Petani tahun 2015 sebesar 95,72 % sedangkan realisasi di tahun 2016 sebesar 97,12 % atau naik 1,40 % dibanding NTP tahun sebelumnya. Target produktivitas padi untuk tahun 2015 sebesar 4,03 ton/ha dan realisasi 4,25 ton/ha disini dapat dilihat ditahun 2016 produktivitas padi tercapai dan mengalami kenaikan sebesar 0,22 ton/ha tercapainya capaian kinerja di tahun 2016. Kebutuhan beras Kabupaten Sarolangun tahun 2016 sebesar 38.065 Ton sedangkan beras yang tersedia tahun 2016 sebesar 36.364 Ton, untuk itu masih kurang 1.701 Ton beras lagi untuk mencapi kebutuhan beras kabupaten sarolangun namun demikian untuk persentase Swasembada Pangan mengalami kenaikan sebesar 1,33 % dibandingkan tahun 2015. Jadi untuk kebutuhan beras belum tercapai kinerja di tahun 2016. Berkaitan dengan topik dari penelitian ini yaitu analisis gaya kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun, observasi awal yang penulis

lakukan menunjukkan bahwa dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin, sepertinya masih ada terdapat beberapa fungsi manajemen dan fungsi kepemimpinan yang belum dilaksanakan oleh Kepala Dinas Pertanian secara maksimal terkait dengan gaya kepemimpinan. Untuk itu, dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk menkaji mengenai gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Kepela dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun yang berkaitan erat dengan sistem kepemimpinan. Berdasarkan masalah pokok inilah penulis merasa tertarik dan perlu untuk mengkaji sebuah penelitian yang membahas tentang kepemimpinan dalam sistem manajeman kepemimpinan yang diberikan judul : Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan pada Dinas Pertanian Kabupaten sarolangun, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah gaya kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten sarolangun? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian di Kabupaten Sarolangun? 2. Untuk menganalisis gaya kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian di Kabupaten Sarolangun?

METODE PENELITIAN Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian Deskriptif Kuantitatif yaitu bertujuan untuk memberikan gambaran atau penjelasan secara sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal sehingga pembuatan desain penelitian. Faktual dan akurat tentang gaya kepemimpinan Kepala Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin di Dinas Pertanian Kabupaten sarolangun. Metode Pegumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan : 1. Studi Kepustakaan Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan dengan penelitian ini yang sedang dilakukan (Sugiyono, 2011). 2. Studi Lapangan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. b. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011).

c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya (Arikuntoro, 2010). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gaya kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Metode pengambilan sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kariawan yang bekerja pada Dinas Pertanian kabupaten Sarolangun, jumlah populasi pegawai sebanyak 70 orang. Sampel populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik dan sifat yang mewakili seluruh populasi yang ada. Dikarenakan jumlah pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun berjumlah 70 orang, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Oleh karena itu sampel yang diambil sejumlah populasi yaitu 70 orang. Dengan demikian teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2011) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Analisis Data Data dari kuesioner dianalisis dengan menggunakan Skala Likert dengan rentang persepsi : Tabel 3.1 Pendapat Responden tentang Gaya Kepemimpinan Pendapat Responden Skor Sangat setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden dan variable penelitian tanpa melakukan pengujian, caranya adalah dengan melihat apakah tingkat perolehan nilai (skor) variable yang diteliti masuk dalam kategori sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju untuk variabel gaya kepemimpinan (Husen Umar, 2001). Untuk sampai pada kriteria tersebut, maka dibuat dalam kriteria pengklasifikasian yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan oleh Husen Umar (2001) dimana rentang skor ditentukan dengan rumusan sebagai berikut : RS = n (m-1) M Dimana : RS : Rentang skala n : Jumlah sampel m : Jumlah alternative jawaban tiap item. Sehingga : 70 (5-1) = 280 = 56 5 5 Penentuan Rentang Skor Penentuan skor terendah = n x skor terendah = 70 x 1 = 70

Rentang skor tertinggi = n x skor tertinggi = 70 x 5 = 350 Karena skala yang digunakan dalam penelitian adalah skala 1-5, maka kategori pengklasifikasian untuk variable kepemimpinan dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 3.2 Pengklasifikasian Variabel Gaya Kepemimpinan Variabel Rentang Penilaian Klasifikasi 70-126 Sangat tidak baik Gaya 126-182 Tidak baik Kepemimpinan 182-238 Cukup baik 238-294 Baik 294-350 Sangat baik Operasional Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan 1. Pimpinan melibat kan Ordinal adalah kemampuan pemimpin dalam menjalankan peran kepemimpinannya untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan suatu organisasi (Inu Kencana Syafiie, 2011) Demokratis pegawai dalam pengambilan keputusan 2. Pimpinan memberikan peluang pada pegawai turut serta dalam menyelesaikan masalah 3. Pimpinan meletakkan posisi jabatan pegawai sesuai dengan golongan dan latar belakang pendidikan 4. Pimpinan selalu memonitoring kinerja pegawai baik di dinas Kepemimpinan Birokratis maupun dilapangan 1. Pimpinan menerapkan penggunaan pakaian dinas dan atribut ketika datang ke kantor 2. Pimpinan tegas dalam pengambilan keputusan 3. Pimpinan memberikan Ordinal

Kepemimpinan Kebebasan Kepemimpinan Otokratis sanksi kepada pegawai yang kurang disiplin 4. Pimpinan menerapkan jadwal pelaksanaan tugas, sesuai dengan suarat keputusan tugas yang atasan berikan 1. Pimpinan memberikan kebebsan penuh kepada bawahan dalam membuat keputusan 2. Pimpinan menyelesaikan pekerjaan dengan cara apa saja yang dianggap sesuai 3. Pimpinan tidak berpartisipasi dalam organisasi yang dipimpinnya. 1. Pimpinan yang mengambil keputusan tanpa melibatkan bawahan 2. Pimpinan melibatkan perasaan pribadinya dalam bersikap terhadap bawahan sehingga lebih bersipat subjektif 3. Pimpinan merinci semua tugas bawahan 4. Pimpinan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berpartisipasi atau mengajukan pendapat, hanya sebagai lips service saja. Ordinal Ordinal

HASIL DAN PEMBAHASAN Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun No Pernyataan Gaya Jumlah Kategori Kepemimpinan Rata-Rata 1 Kepemimpinan Demokratis 284,7 Baik 2 Kepemimpinan Birokratis 274,5 Baik 3 Kepemimpinan Kebebasan 191 Cukup Baik 4 Kepemimpinan Otokratis 171,7 Tidak Baik KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang gaya kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian dan analisis data, gaya kepemimpinan yang banyak dilakukan di Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun adalah gaya kepemimpinan demokratis. Untuk indikator yang tergolong baik yaitu gaya kepemimpinan demokratis dan gaya kepemimpinan birokratis, indikator cukup baik yaitu gaya kepemimpinan kebebasan dan indikator yang tidak baik yaitu gaya kepemimpinan otokratis. 2. Indikator yang mempunyai nilai tertinggi yaitu gaya kepemimpinan demokratis yang berada pada rentang skala 238-294 dengan kategori baik. 3. Gaya kepemimpinan otokratis memiliki nilai terendah yang berada pada rentang skala 126-182 dengan kategori tidak baik.

DAFTAR PUSTAKA Arikuntoro, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Husen, Umar, 2001, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Siagian P. Sondang, 2010, Teori & Praktek Kepemimpinan, Rineka Cipta, Jakarta. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Syafi ie, Inu Kencana, 2011. Manajemem Pemerintahan, PT. Reflika Aditama, Bandung. Veithzal, Rivai, 2014. Kepemimpinan Dan Prilaku Organisasi, Rajawali Pers, Jakarta..

UCAPAN TERIMA KASIH Penyusun Artikel ini tidak lepas dari bantuan, masukan dan kontribusi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Prof. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D Dselaku Rektor Universitas Jambi, Ibu Dr. Hartati, SH., MH Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Bapak Drs. H. Navarin Karim, M.Si, selaku Ketua Pengelola Universitas Jambi Kampus Sarolangun. Bapak Dahmiri, SE., MM selaku Ketua Program Studi Manajemen Pemerintahan Universitas Jambi Kampus Sarolangun sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi, dan Ibu Sylvia Kartika Wulan.B. SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi ke kedua. Orang Tua tercinta Ayah, Ibu, Serta Abang Dan keluarga Besar yang telah memberi dukungan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan Sahabat-sahabatku seperjuangan terima kasih atas dukungan dan motivasinya. Serta semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuannya sehingga skripsi ini dapat di selesaikan.

PERNYATAAN MENGENAI ARTIKEL ILMIAH Dengan ini saya menyatakan bahwa artikel dengan judul Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun adalah Karya saya dengan arahan pembimbing dan belum di ajukan dalam bentuk apapun terbitan manapun. Sumber informasi yang berasal dan di kutip dari karya maupun tidak di terbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks di cantumkan dalam Daftar Pustaka bagian ahir artikel ini. Sarolangun, Oktober 2017 Penulis Yuhanis H0A113026

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL ILMIAH Judul Artikel : ANAISIS GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SAROLANGUN Nama No Mahasiswa : YUHANIS : H0A113026 Disetujui Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II DAHMIRI, S.E.,M.M NIP.19720915 200501 1 004 SYLVIA KARTIKA.W.B. S.E.,M.Si NIP. 19810701 200501 2 006