Samsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Dassucik 1) 1) 104 Education Journal :Journal Educational Research and Development. STKIP PGRI Situbondo.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Sri Niswati. SD Negeri Bintoro 16 Demak Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran matematika, metode diskusi

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Joyful Learning Journal

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VB PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN 002 BAGAN BESAR KECAMATAN BUKIT KAPUR KOTA DUMAI

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI A DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI SD NEGERI 01 ALAHAN PANJANG KABUPATEN SOLOK

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Meningkatkan Kemampuan Berhitung dengan Alat Peraga Kelereng bagi Siswa Kelas II SD N Pungai Tahun Ajaran 2013/2014

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU MELALUI WORKSHOP DI SDN 20 SUNGAI LIMAU

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU GEOGRAFI MELALUI WORKSHOP DI SMAN 1 PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD NEGERI TEBING TINGGI


Nurain *) Japet Ginting, dan Armis **) ABSTRACT

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS IV SDN 01 KINALI

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Transkripsi:

125 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE ALTERNATIF KOOPERATIF SKRIP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SDN 025 DUMAI TIMUR samsuar025@yahoo.co.id SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur ABSTRACT This study aimed to describe the learning outcomes through the use of media map. The subjects were students of class II SD 025 Bintan Kecamatan Dumai Timur. This study was conducted over two cycles. Improved learning outcomes in terms of four categories, namely absorption, the effectiveness of learning, mastery learning completeness students both individually and classical completeness and thoroughness of learning outcomes. The instrument used for data collection is an oral test and a written test in the form of worksheets that is done after the process of learning results showed absorption learning outcomes on average 93.93% categorized as very good, very effective learning effectiveness categorized with an average of 90. Meanwhile, mastery learning outcomes of students declared complete 100%. Keywords: mathematics learning outcomes, alternative script cooperative PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk mempersiapkan seseorang terhadap glonalisasi yang terjadi saat ini. Esensi pendidikan yang bersifat universal sebagai pengikat setiap mata pelajaran yang lain diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang cerdas kreatif dan penuh gagasan untuk meningkatkan urgensi nilai bangsa bagi setiap unsur luar global yang menerpa ekosistem negara kita. Pemberian otonomi yang luas pada sekolah merupakan kepedulian pemerintah terhadap gejala-gejala yang muncul di masyarakat serta upaya peningkatan mutu pendidikan secara umum. Pemberian otonomi ini menuntut pendekatan yang lebih kondusif terutama di sekolah dasar agar dapat mengakomudasikan seluruh keinginan sekaligus memperdayakan berbagai komponen masyarakat secara efektif, guna mendukung kemajuan dan sistem yang ada di sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik dengan konsep berpikir secara logis, analitis, sistimatis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, megelola, dan memanfaatkan informasi pada zaman yang serba global ini serta memajukan mutu di dunia pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, khususnya dalam pengembangan mutu pendidikan, penyajian metode alternatif dirasakan sangat kompeten dengan perkembangan dunia pada saat ini. Namun diberbagai sisi masih banyak terdapat kekeliruan dalam penyajian metode ini yang dilakukan oleh aktor pendidikan. Hal ini disebabkan oleh pergantian kurikulum dalam rentang waktu yang sangat singkat

126 sehingga memberi beban pada guru-guru dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi informasi serta kemampuan keterampilan mangajar. Belajar adalah suatu kegiatan yang disengaja dengan melalui suatu proses sehingga menghasilkan perubahan. Berbicara tentang belajar tidak terlepas dari individu yang belajar untuk memperoleh sejumlah pengalaman-pengalaman yang berguna bagi dirinya yang merupakan aktivitas dari individu, sedangkan pengalaman yang diperolehnya dari orang yang lebih tahu dan disebut dengan guru. Menurut Sudjana (2000) bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Mulyasa (2004) menyatakan bahwa belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Sahertian (1992) mengemukakan bahwa belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku karena memperoleh pengalaman yang baru. Hal ini sejalan dengan pendapat Imron (1996) bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan kepribadian manusia yang dapat ditunjukkan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan yang diperoleh dari lingkungan. Dalam konteks pengertian belajar tersebut bahwa belajar memerlukan suatu proses yakni individu dan orang yang memberi ilmu yaitu guru, maka terjadilah interaksi antara siswa dengan guru. Konteks interaksi itu disebut dengan Istilah pembelajaran ini sudah lama dikenal oleh pendidik yang dahulunya disebut dengan proses pengajaran. Istilah ini diganti dengan yang lebih aktual antara guru dengan siswa dalam proses belajar di kelas. Pengajaran diartikan bahwa guru memberi bahan ajar kepada siswa dengan sepihak yakni siswa kurang diikutsertakan dalam proses belajar mengajar, sedangkan pembelajaran adalah hubungan interaksi belajar mengajar antara guru dengan siswa sehingga hubungan yang harmonis dan terciptanya krativitas siswa yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Imron (1996) pembelajaran adalah terciptanya suasana yang harmonis antara guru dengan siswa dalam proses belajar. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses pengajaran lebih terpusat pada guru, sehingga guru lebih dominan menguasai pengajaran dari pada siswa-siswa kurang diberikan kesempatan dalam pengembangan kreativitasnya. Pembelajaran adalah hubungan insani antara guru dengan siswa terjalin harmonis sehingga siswa berani mengeluarkan ide atau pendapat dalam proses kegiatan Tingkat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran matematika di kelas II SDN 25 Dumai Timur, Kota Dumai yang berkaitan dengan materi geometri dan pengukuran (bangun datar) masih rendah, selama satu minggu untuk tiga kali pertemuan materi ini diberikan, setelah diterangkan ternyata siswa yang mendapat nilai baik 12 orang, nilai cukup 6 orang, nilai kurang 15 orang dari 33 siswa. Hal di atas merupakan refleksi dan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selaku guru di kelas II. Permasalahan tersebut terjadi karena : a) Metode yang digunakan kurang bervariasi b) Penjelasan yang disampaikan guru terlalu abstrak. c) Tidak memantau kegiatan yang dilakukan siswa d) Kurangnya minat siswa dalam mengikuti e) Kurangnya keberanian siswa untuk bertanya.

127 Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan memakai salah satu metode alternatif Cooperative Script (Koperatif Skrip) yang sesuai dengan pembelajaran Matematika. Berdasarkan uraian di atas serta memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi guru, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penerapan Metode Alternatif Koperatif Skrip dalam Meningkatkan Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN 025 Kecamatan Dumai Timur. Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas II SDN 025 Dumai Timur melalui metode koperatif skrip yang relevan dengan pembelajaran Matematika. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan dari Kemmis yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Penelitian ini bertempat di Kelas II SDN 025 Dumai Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei semester genap Tahun Pelajaran 2013/ 2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN 025 Dumai Timur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1) silabus; (2) Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP); (3) lembar kegiatan siswa; dan (4) tes formatif. Analisis data dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu : 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh ratarata tes formatif dapat dirumuskan : X = X N Dengan : X = Nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa 2. Untuk ketuntasan belajar Ada dua katagori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasifikasi. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65 % atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65 %. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut. % HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Persiklus Dari hasil penelitian pada mata pelajaran Matematika kelas II SDN 025

128 Dumai Timur dapat dilihat di bawah ini. Rata-rata persentase ketuntasan (penguasaan siswa) pada materi bangun datar. Tabel 1. Persentase Ketuntasan Siswa terhadap Mata Pelajaran Matematika dengan Materi Bangun Datar No Nilai (Kategori) Siklus 1 2 3 1 90-100 (istimewa) 3 6 14 2 80-89 (baik sekali) 4 6 9 3 70-79 (baik) 5 9 8 4 60-69 (cukup) 6 12 2 5 50-59 (kurang) 15 0 0 Jumlah Siswa 33 33 33 Persentase Ketuntasan siklus 36,36% 66,66% 93,93% Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa setiap kegiatan perbaikan pembelajaran, menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat diketahui dari kenaikan persentase siswa terhadap materi pembelajaran Matematika. Pada materi pembelajaran Matematika ketuntasan siswa 36,36% pada siklus pertama, pada siklus kedua 66,66% dan siklus ketiga 93,93%. Ketidaktuntasan siswa pada pembelajaran Matematika 63,64% pada siklus pertama. 33,34% pada siklus kedua. 6,07% pada siklus ketiga Peneliti selalu berdiskusi dengan teman sejawat dan di akhir siklus tindakan perbaikan guna menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Pembahasan dari Setiap Siklus Pada siklus pertama dapat dilihat dari ketuntasan siswa terhadap materi pembelajaran Matematika tentang bangun datar, nilai 70 ke atas 12 orang dari 33 siswa (36,36%). Yang tidak tuntas (kurang) 21 orang untuk pelajaran matematika (63,94%). Dari hasil diskusi antara peneliti dengan teman sejawat dan supervisor tentang keberhasilan/ kegagalan dalam tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus pertama ini, ada beberapa hal yang dapat direfleksikan yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu : a. Guru memberi bimbingan khusus kepada siswa yang kurang berminat dalam proses b. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan tugas atau latihan. c. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Pada siklus kedua mengalami peningkatan ketuntasan siswa 21 orang pada pelajaran Matematika (66,66%) dan yang tidak tuntas 12 orang dari 33 siswa (33,34%). Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan teman sejawat dan supervisor tentang keberhasilan/ ketuntasan maka ada beberapa hal yang dapat direfleksikan untuk diperbaiki pada tindakan siklus ketiga, yaitu: a. Guru mengarahkan siswa untuk mengingatkan materi di akhir b. Guru sebaiknya memberi penyelesaian serta contoh-contoh yang kongkret. c. Guru memberi latihan/ tugas kepada siswa lebih banyak. Pada siklus ketiga guru memberi hal-hal yang perlu diperbaiki. Pada siklus ketiga ini mengalami peningkatan ketuntasan siswa terhadap materi

129 pembelajaran matematika 31 orang (93,93%) dan yang tidak tuntas 2 orang dari 33 siswa (6,07%). Dari hasil yang diperoleh siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga ternyata ketuntasan siswa pada pelajaran Matematika meningkat. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil yang diperoleh dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan dari perbaikan pembelajaran Matematika di kelas II SDN 025 Dumai Timur adalah menggunakan metode pembelajaran koperatif skrip dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Penerapan metode kooperatif tipe Skrip dapat meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar mata pelajaran Matematika. b. Ketuntasan pada setiap siklus meningkat, siklus I sebesar 36,36%, pada siklus II sebesar 66,66%, dan pada siklus III sebesar 93,93%. DAFTAR PUSTAKA Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Pustaka Jaya Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Karakteristik dan Implementasi. Bandung PT. Remaja Rosda Karya. Sahertian, Piet A. 1992. Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program Inservice Education. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2000. Metode-Metode Mengajar CBSA. Bandung: Sinar Baru. Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti memberikan rekomendasi yaitu: a. Guru sebaiknya selalu memberi motifasi kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung terutama kepada siswa yang kurang minat belajarnya. b. Guru sebaiknya memberikan latihanlatihan kepada siswa sesuai dengan kemampuannya. c. Guru selalu memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang belum berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. d. Guru lebih sering mengadakan pendekatan kepada seluruh siswa dengan kasih sayang.