BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi Energi dunia untuk sektor transportasi meningkat 9,3 % setiap tahun. Sedangkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi elektronik yang sangat memerlukan sumber energi yang portable.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. mengeluarkannya dalam bentuk energi listrik. Baterai terdiri dari sel elektrokimia

BAB I PENDAHULUAN. signifikan tiap tahunnya (Dirjen, 2014). Transportasi ini sebagian besar terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM HYBRID TERHADAP EFISIENSI DAN TINGKAT EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL SKRIPSI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN TUGAS HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Latar Belakang dan Permasalahan!

Cara Kerja Mobil Hybrid

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau

Hybrid electric-petroleum vehicles. Mobil hybrid adalah mobil yang berjalan dengan dua sumber tenaga, yaitu ICE dan motor listrik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Posisi Energi Fosil Utama di Indonesia ( Dept ESDM, 2005 )

I. PENDAHULUAN. manusia seperti mata perih, batuk, sampai gangguan pernafasan. Kualitas udara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR STATE OF CHARGE (SOC) PADA BATERAI LEAD-ACID MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN COULOMB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

P3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I-1

Gambar 1 menunjukkan komponen-komponen yang menjalankan mobil kriogenik (cryocar) ini. Nitrogen cair yang sangat dingin disimpan dalam tangki

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

THE SIMULATION FOR OPTIMIZATION OF MEASUREMENT OF BATTERY S STATE OF CHARGE USING INTEGRAL OBSERVER

KAJIAN AWAL HIBRIDISASI TOYOTA SOLUNA DENGAN KONFIGURASI PARALLEL HEV

TUGAS AKHIR PENGUJIAN GAS BUANG PADA MESIN BAJAJ BER BAHAN BAKAR GAS ALAM DAN KONVENSIONAL (PREMIUM/BENSIN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN EXECUTIVE DAN ABSTRAK PENELITIAN FUNDAMENTAL

Electric Engine. Moch. Yoris A Ach. Solikhudin A Susilowati

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

ESTIMASI STATE OF CHARGE PADA BATERAI LITHIUM IONMENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN COULOMB

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Global Carbon Dioxide Emissions from Fossil-Fuels (EPA, 2012)

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. dengan laju penemuan cadangan minyak bumi baru. Menurut jenis energinya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA POSISI THROTTLE, PUTARAN MESIN DAN POSISI GIGI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA BEBERAPA KENDARAAN PENUMPANG

I. PENDAHULUAN. hingga peningkatan efesiensi energi yang digunakan. Namun sayangnya

BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DI PERKOTAAN: ASPEK PEMODELAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN EXECUTIVE DAN ABSTRAK PENELITIAN FUNDAMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DI PERKOTAAN: ASPEK PEMODELAN

I. PENDAHULUAN. tahun 2010 hanya naik pada kisaran bph. Artinya terdapat angka

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

PROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764)

Uji Model Pemetaan Kerentanan Fungsi Jalan

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

Traction Control pada Parallel Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan Menggunakan Metode Kontrol Neuro-Fuzzy Prediktif

Apakah ada setup yang berbeda untuk hibrida hidrolik? Baca terus untuk mencari tahu. Paralel dan seri hidrolik hibrida

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Studi Pendahuluan. Identifikasi dan Perumusan Masalah. Studi Pustaka. Pengumpulan Data.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan sehari-hari, baik itu transportasi darat, laut, maupun udara.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID

Analisis Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) di Jawa Timur

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

Analisis Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) di Jawa Timur

PENGEMBANGAN PRODUK PROTOTIPE KENDARAAN HYBRID

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi Energi dunia untuk sektor transportasi meningkat 9,3 % setiap tahun. Sedangkan menurut data kementerian ESDM kebutuhan BBM Indonesia diproyeksikan akan meningkat 3,18% setiap tahun dari periode tahun 2006 sampai 2030. Penggunaan BBM untuk transportasi tumbuh rata-rata 5 % pertahun dan sector PKP (Pertanian, Konstruksi dan Pertambangan) tumbuh rata-rata 5,31 % pertahun. Tetapi produksi minyak bumi cenderung mengalami penurunan produksi rata-rata 4 % pertahun. Sementara itu menurut data Environmental Protection Agency (EPA) memperlihatkan bahwa pada tahun 2007 transportasi memberikan 40% kontribusi pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan. Kondisi membawa dampak pemanasan global dan penipisan lapisan ozon pada gilirannya akan menganggu keseimbangan dan kestabilan iklim bumi. Pemerintah Indonesia mulai mencanangkan pengembangan mobil listrik. Saat ini sudah dihasilkan lima prototipe mobil listrik produksi dalam negeri yaitu Tucuxi, Gang car, Evina, EVO dan Kujang 193 (id.berita.yahoo.com). Secara umum, ada dua perbedaan antara mobil motor bakar atau Internal Combustion Engine (ICE) dengan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) yaitu sumber energi dan sistem penggerak. Sumber energi ICE Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan penggeraknyaadalah motor bakar sedangkan pada mobil listrik digerakan dengan sumber energy listrik pada baterai dan penggerak berupa motor listrik. Perbandingan kandungan energi baterai jauh lebih rendah dari minyak bumi, yaitu untuk BBM jenis bensin kandungan energinya sekitar 36 MJ/liter dan baterai Lithium 4.32 MJ/liter. 1

Maka untuk mendapatkan jarak tempuh yang sama dengan kendaraan ICE mobil listrik harus memiliki baterai 9 kali lebih besar dibanding tangki BBM pada mobil motor bakar. Hal ini tidak sulit diwujudkan karena massa kendaraan akan jauh besar dan harga baterai yang saat ini relative mahal. Sehingga harga mobil listrik yang menjadi lebih tinggi dan menyebabkan turunnya popularitas. Akibat lain dari massa kendaraan yang besar akan menurunkan performa mobil listrik seperti akselerasi yang rendah, rugi-rugi jalan yang besar (rolling resistance dan aerodynamic drag) dan energi pengereman yang besar. Tidak seperti mobil ICE dimana kapasitas tangki BBM yang tersisa dengan mudah diukur dengan sensor pelampung, sehingga pengemudi dapat memperkirakan jarak tempuh yang tersedia. Mengukur muatan listrik yang tersimpan (State of Charge) dalam baterai tidak sesederhana tangki BBM. Pertama, variabel keadaan yang bisa diukur hanya berupa arus, tegangan terminal dan temperatur baterai sehingga nilai SoC hanya bisa diestimasi. Kedua, pengukuran pada mobil listrik secara real-time tidak lepas dari derau dan gangguan eksternal seperti fluktuasi temperatur, vibrasi dan interferensi. Agar baterai dapat dioperasikan dalam kondisi optimal, umur yang lebih panjang dan untuk mencegah kerusakan maka diperlukan sistem manajemen baterai (Battery Management System). Tugas utama dari BMS adalah melakukan estimasi SoC dan State of Health (SOH) yang akurat dan real-time. SoC pada EV menjadi penting untuk dimodelkan dan kemudian dilakukan estimasi sehingga dihasilkan model SoC yang optimal pada mobil listrik. Penelitian ini difokuskan untuk menemukan algoritma estimator terbaik untuk SoC baterai. Estimator konvensional yang menggunakan relasi tegangan terbuka baterai terhadap SoC mempunyai banyak kelemahan pengaruh udara luar, kesalahan inisialisasi dan kesalahan pengukuran terakumulasi. Estimator 2

yang dirancang harus handal terhadap gangguan eksternal dan kesalahan parameter yang ditemui di aplikasi nyata. Beberapa penelitian yang berkaitan tentang estimasi SoC pada mobil listrik adalah sebagai berikut : 1. Xiasong Hu, Fengchun Sun dan Yuan Zou dalam penelitian mereka yang berjudul "Comparison between two model-based algorithms for Li-ion battery SoC estimation in electric vehicles" yang membahas tentang perbandingan antaranovel Robust Extended Kalman filter (REKF) dan standar Extended Kalman filter (EKF) untuk indikator SoC baterai Li-ion. 2.Asep Nugroho dan Estiko Rijanto dalam penelitian mereka yang berjudul "Simulasi optimasi pengukuran state of charge baterai dengan integral observer" yang membahas tentang estimasi pengukuran SoC pada baterai listrik dengan metode coulomb counting dan ditambah integral observer untuk meningkatkan akurasi dari metode coulomb counting. Oleh sebab itu diperlukan "Analisa Performa filter Moving Average dan LPF Untuk Pemodelan Baterai Li-ion pada Mobil Listrik" agar didapatkan arus dan daya yang tidak terpengaruh derau untuk estimasi pengukuran State Of Charge(SoC). 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah : 1. Mengetahui dan memahami konsep dasar dari filter LPF dan Moving average filter 2. Mengetahui dan memahami konsep dasar metode konvensional untuk estimasi nilai SoC yaitu Coulomb counting 3

3. Membuktikan model matematis baterai Li-ion yang diujikan layak dipakai untuk estimasi nilai SoC 1.3 Rumusan Masalah Dari latar belakang dapat dirumuskan permasalahan yaitu, analisa pemfilteran data arus dan tegangan untuk estimasi pengukuran SoC pada baterai mobil listrik. 1.4 Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas pada penelitian ini, maka perlu membuat batasan cakupan masalah yang akan dibahas. Hal ini dibuat agar penelitian ini dapat menjadi lebih terarah dan mencapai hasil yang diharapkan. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Penelitian hanya memfilter arus dan tegangan baterai pada saat suhu 40 o C dan suhu ruangan 2. Penelitian ini membahas model elektrik baterai Li-ion dari mobil listrik yang diujikan berdasarkan paper yang dipakai. 3. Penelitian ini hanya membahas estimasi SoC klasik yaitu, Coulomb counting 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat pembuatan tugas akhir ini adalah untuk membuktikan model matematis yang diujikan layak atau tidak untuk dipakai pada estimasi SoC serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi kuliah pengolahan sinyal digital. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran mengenai skripsi ini secara singkat, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan 4

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini berisi tentang teori teori yang mendukung topik penelitian. BAB III Metodologi Penelitian Bab ini berisi tentang metode yang digunakan untuk memfilter arus dan tegangan pada estimasi pengukuran SoC BAB IV Hasil dan Pembahasan Pada bab ini berisi analisa data arus dan tegangan pada estimasi pengukuran SoC BAB V Kesimpulan Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian 5