BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan menurut Undang-undang tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Suardi, 2012:71). bangsa. Hal ini sebagaiman tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. ini sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus sebagai tujuan. Dalam Undang-Undang RI No. 20 pasal 1 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang diperlukan bagi setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas:2003:5) Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan sarana yang tepat dalam. pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sektor utama dalam pembangunan di setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 bab I, bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya yang tercantum pada Undang-undang No. 20 Tahun Sejalan dengan pernyataan di atas, Munib (Daryanto, 2004: 34)

BAB I PENDAHULUAN. ini akan dicapai apabila semua terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN [1]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam menghadapi era

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. motivasi belajar. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I. PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di indonesia merupakan masalah nasional. Meningkatkan mutu. merupakan petunjuk adanya usaha yang dilakukan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas

2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maka akan tercipta suatu masyarakat yang cerdas, intelek, dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa diawali dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat dan bangsa. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan akan mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kualitas pendidikan Indonesia meningkat maka akan meningkat kualitas bangsa Indonesia. Kualitas pendidikan akan terwujud jika pembelajaran dapat berlangsung secara efektif artinya proses pembelajaran dapat berjalan terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Proses pembelajaran yang efektif hendaknya dilakukan setiap jenjang pendidikan khususnya pendidikan di Sekolah Dasar. Pembelajaran yang efektif di Sekolah Dasar belum terlaksana secara optimal karena terkendala berbagai hal diantaranya guru, siswa, serta sarana, dan prasarana dalam dunia pendidikan. Pendidikan di sekolah dasar merupakan proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar bagi setiap siswa. Oleh karena itu, peran guru 1

sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Guru harus mampu mengoptimalkan kompetensi mengikuti perubahan pola pendidikan yang ada. Guru harus mampu melakukan inovasi dalam dunia pendidikan, sehingga guru mampu menciptakan pembelajaran yang efektif tidak hanya sekedar menyampaikan materi. Berdasarkan observasi awal di SD Tegaldowo, pelaksanaan pembelajaran di sekolah selama ini dalam pembelajaran IPA masih banyak guru yang mendesain siswa untuk menghafalkan seperangkat fakta dan konsep yang diberikan guru. Proses pembelajaran klasikal masih didominasi penggunaan metode ceramah yang kegiatannya berpusat pada guru. Siswa hanya mendengarkan materi kemudian mencatat hal-hal yang penting dari materi. Metode ceramah kurang membuat siswa aktif di dalam pembelajaran. Kondisi di atas perlu diatasi dengan inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan. Proses pembelajaran guru hendaknya selalu melakukan inovasiinovasi pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran maupun penggunaan alat peraga, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif. Guru memaksimalkan penggunaan pendekatan, metode-metode, media maupun penggunaan alat peraga dalam pembelajaran maka dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Karena peningkatan mutu pendidikan diawali dari kualitas pembelajaran di sekolah terutama pendidikan dasar. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Permendiknas, 2006:148) disebutkan bahwa pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, 2

memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Oleh karena itu, guru harus mampu menggunakan pendekatan dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan proses siswa. Menurut Anna Poedjiadi (2005:84) pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat yang disingkat dengan STM, merupakan salah satu inovasi pendidikan diharapkan dapat mengembangkan keterampilan proses pada siswa dalam pembelajaran IPA. Selain itu, pendekatan STM juga memiliki tujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa serta memperluas wawasan siswa, sehingga dengan menggunakan metode ini diharapkan siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang lebih mendekatkan pada lingkungan siswa dan masyarakat. Secara garis besar penggunaan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA menurut Anna Poedjiadi (2005:84) melalui topik yang dibahas guru menghubungkan antara sains dan teknologi yang terkait dengan kegunaannya di masyarakat. Guru dapat memulai dengan menyampaikan isu yang dikemukakan oleh siswa yang ada di masyarakat. Penggunaan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya sekedar menerima informasi dari guru saja, tetapi siswa juga dapat mengembangkan keterampilan prosesnya. Hal ini guru sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa agar dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat. Pendekatan STM perlu dalam pembelajaran IPA karena pendekatan STM dimaksudkan untuk menyiapkan peserta didik yang mampu melaksanakan dan mengambil keputusan-keputusan tentang masalah-masalah aktual. Selain itu, 3

pendekatan STM juga dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan yang diharapkan dan kesadaran tentang pelestarian lingkungan dan dampak negatif teknologi serta mencari penyelesaiannya. SD Tegaldowo, Bantul letaknya berdampingan dengan pemukiman penduduk. Lingkungan di sekitar SD Tegaldowo kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar. Dengan lingkungan tersebut dapat mendukung pendekatan STM untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA. Meskipun lingkungan di sekitar SD Tegaldowo mendukung untuk diterapkannya pendekatan STM, namun guru belum memanfaatkannnya dengan baik. Jadi, melalui pendekatan STM inilah lingkungan masyarakat di sekitar SD Tegaldowo dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran IPA SD. Berdasarkan studi pendahuluan di SD Tegaldowo melalui wawancara dengan guru kelas IV diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan kegiatan masih berpusat pada guru. Selain itu, dalam proses pembelajaran guru telah menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, tidak monoton ceramah saja dalam menyampaikan materi pelajaran, seperti dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif. Namun, melalui pendekatan tersebut hanya beberapa siswa yang aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut membuat siswa kurang mengembangkan pengetahuan, keterampilan proses, dan memahami konsep IPA. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA. Materi yang akan dijadikan dalam penelitian ini adalah materi sumber daya alam yang di dalam KTSP termasuk materi Kelas IV semester II dengan 4

Standar Kompetensi memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. Materi tersebut akan disampaikan menggunakan pendekatan STM. Penggunaan pendekatan STM akan menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa karena langsung berkaitan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan proses, dan mengaplikasikan konsep. Mempertimbangkan hal tersebut dan juga usahausaha agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan memperoleh manfaat yang besar serta sesuai dengan membangun pengetahuan yang bermakna bagi siswa maka perlu dilakukan penelitian tentang upaya meningkatkan keterampilan proses melalui penggunaan pendekatan sains teknologi masyarakat pada materi sumber daya alam kelas IV SD Tegaldowo, Bantul. B. Identifikasi Masalah berikut: Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai 1. Pelaksanaan pembelajaran yang efektif di sekolah belum optimal sehingga perlu sebuah inovasi pendekatan pembelajaran yang dapat menciptakan pembelajaran yang efektif. 2. Pembelajaran IPA belum mampu mengembangkan keterampilan proses IPA sehingga perlu penerapan pendekatan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan proses siswa. 3. Pendekatan STM belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga perlu adanya upaya untuk memanfaatkan pendekatan STM dalam pembelajaran. 5

4. Siswa kurang aktif saat mengikuti pembelajaran IPA di kelas sehingga diperlukan pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas siswa di dalam pembelajaran. 5. Keterampilan proses siswa dalam pembelajaran IPA masih rendah, sehingga diperlukan upaya untuk membantu siswa dengan pendekatan STM sehingga keterampilan proses dapat meningkat. C. Batasan Masalah Mengingat ruang lingkup permasalahan penelitian cukup luas perlu diberikan batasan masalah agar penelitian ini menjadi fokus dan terarah, maka masalah yang diteliti dibatasi pada pada masalah upaya untuk meningkatkan keterampilan proses melalui penggunaan pendekatan STM pada materi sumber daya alam siswa kelas IV SD Tegaldowo. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, permasalahan dapat dirumuskan permasalahannya yaitu: 1. Bagaimana penggunaan pendekatan STM untuk meningkatkan keterampilan proses IPA pada materi sumber daya alam siswa kelas IV SD Tegaldowo? 2. Apakah dengan penggunaan pendekatan STM dapat meningkatkan keterampilan proses IPA siswa pada materi sumber daya alam siswa kelas IV SD Tegaldowo? 6

E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan penggunaan pendekatan STM untuk meningkatkan keterampilan proses siswa pada materi sumber daya alam siswa kelas IV SD Tegaldowo. 2. Meningkatkan keterampilan proses IPA siswa terhadap materi sumber daya alam siswa kelas IV SD Tegaldowo dengan menggunakan pendekatan STM. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Secara Teoritis Menambah pengetahuan tentang bidang ilmu yang dipelajari penulis saat di bangku kuliah. 2. Manfaat Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh: a. Kepala sekolah 1) Memberikan kontribusi sebagai faktor pendukung dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan 2) Sumbangan variasi pembelajaran dalam peningkatan profesionalisme guru. 3) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah. b. Guru 1) Pendekatan pembelajaran yang inovatif dengan pendekatan STM yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas. 7

2) Meningkatkan kualitas profesional guru sebagai pendidik dan pengajar dalam proses pembelajaran. 3) Guru dapat membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan proses siswa. c. Siswa 1) Siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran sehingga mengurangi kebosanan. 2) Siswa dapat meningkatkan keterampilan proses di dalam pembelajaran IPA. d. Peneliti 1) Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penelitian untuk memecahkan masalah tentang pendidikan dan pembelajaran. 2) Menemukan cara pemecahan masalah yang efektif dan efisien terkait dengan pendidikan dan pembelajaran. G. Definisi Operasional 1. Pendekatan STM adalah pendekatan yang dasarnya memberikan pemahaman tentang kaitan antara IPA, teknologi dan masyarakat, sehingga melatih kepekaan penilaian siswa terhadap dampak lingkungan sebagai akibat perkembangan IPA dan teknologi. 2. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan dasar yang dimiliki siswa dalam pembelajaran IPA yang terdiri dari keterampilan mengamati, keterampilan menafsirkan, keterampilan menggolongkan, keterampilan 8

menggunakan alat, keterampilan melakukan percobaan, keterampilan menerapkan konsep, keterampilan mengkomunikasikan, dan keterampilan mengajukan pertanyaan 3. Peningkatan keterampilan proses adalah merupakan proses, cara, atau upaya untuk memperbaiki hasil menjadi lebih baik. Hal ini adalah keterampilan proses siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi sumber daya alam dengan menggunakan pendekatan STM. 4. Materi sumber daya alam mengacu dari materi pada KTSP untuk SD kelas IV semester II. Sumber daya alam dibedakan menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. 9