PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 1996 TENTANG INSENTIF / UANG PERANGSANG PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa Pendapatan yang berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. b. bahwa untuk pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor khususnya dengan berlakunya Surat Tanda Nomor Kendaraan yang masa berlakunya 5 (lima) tahun sesuai Undang-undang Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, diperlukan peningkatan koordinasi antar aparat/instansi terkait; c. bahwa untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah, perlu penataan kembali dalam pemberian insentif/uang perangsang kepada Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan aparat/intansi yang menunjang kelancaran pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor diluar POLRI; d. bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, perlu
menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Insentif/Uang Perangsang Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan - Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1819); 2. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok pokok Pemerintah Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah; 4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 126 Tahun 1979 tentang Pemberian Uang Perangsang kepada Dinas Pendapatan Daerah; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 1994 tentang Insentif/Uang Perangsang Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; 7. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 1981 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Formasi Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 8. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pemberian Uang Perangsang kepada Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Instansi lain yang membantu/berkaitan dengan usaha pemasukan pendapatan asli Daerah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 9. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun
1991 tentang Pajak Kendaraan Bermotor Jo. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1994; 10. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 1991 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG INSENTIF/UANG PERANGSANG PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. b. Gubernur Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. c. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. e. Aparat/Intansi penunjang adalah aparat/instansi yang menunjang kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) f. Insentif/uang perangsang adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah untuk peningkatan kesejahteraan pegawai dan diarahkan guna peningkatan kegiatan pegawai yang menunjang pendapatan daerah dan bukan dipergunakan sebagai dana operasional maupun investasi Dinas Pendapatan Daerah/Pemerintah Daerah. g. Petugas lapangan/pemungutan adalah aparat Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB II
PEMBERIAN INSENTIF / UANG PERANGSANG Pasal 2 Kepada aparat Dinas Pendapatan Daerah dan aparat/instansi penunjang diberikan insentif/uang perangsang. Pasal 3 (1) Pemberian insentif/uang perangsang sebagaimana dimaksud Pasal 2 Peraturan Daerah ini, dilaksanakan setiap bulan. (2) Penggunaan insentif/uang perangsang adalah untuk peningkatan kesejahteraan Pegawai dan bukan dipergunakan untuk dana operasional atau dana investasi Dinas Pendapatan Daerah/Pemerintah Daerah. BAB III BESARNYA INSENTIF / UANG PERANGSANG Pasal 4 (1) Insentif/uang perangsang diperhitungkan atas dasar prosentase dari realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang disetor pada Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Pemegang Kas Daerah. (2) Besarnya prosentase insentif/uang perangsang sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah sebagai berikut : a) Realisasi sampai dengan Rp. 50.000.000.000,00 (limapuluh milyar) sebesar 8% (delapan perseratus). b) Realisasi diatas Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar) sampai dengan Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar) sebesar 7% (tujuh perseratus). c) Realisasi diatas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar) sampai dengan Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar) sebesar 6% (enam perseratus). d) Realisasi diatas Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar) sampai dengan Rp. 300.000.000.000,00 (tiga ratus milyar) sebesar 5% (lima perseratus). e) Realisasi diatas Rp. 300.000.000.000,00 (tiga ratus milyar) sebesar 4% (empat perseratus).
(1) Untuk menentukan besarnya prosentase insentif/uang perangsang tersebut ayat (1) pasal 1, dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, didasarkan pada target Tahun Anggaran berjalan. BAB IV PELAKSANAAN DAN PENGGUNAAN Pasal 5 (1) Pelaksanaan Pemberian Insentif/uang perangsang ditetapkan sebagai berikut : a) 65% (enam puluh lima perseratus) untuk petugas lapangan/pemungut. b) 25% (dua puluh lima perseratus) untuk aparat penunjang di Daerah. c) 10% (sepuluh perseratus) untuk Pembina SAMSAT Tingkat Pusat. (2) Penggunaan insentif / uang perangsang untuk petugas lapangan/pemungut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a pasal ini ditetapkan oleh Kepala Dinas sebagai berikut : a) 80 % (delapan puluh perseratus) untuk aparat yang menyelenggarakan dan melaksanakan pemungutan. b) 20 % (dua puluh perseratus) untuk dana penunjang kegiatan yang dikelola oleh Kepala Dinas. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 6 Pelaksanaan pemberian insentif/uang perangsang tersebut Pasal 5 Peraturan Daerah ini, diatur lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri. BAB VI PENUTUP Pasal 7 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang mengatur tentang Insentif/uang perangsang Pajak Kendaraan Bermotor yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur oleh Gubernur Kepala Daerah. Pasal 9 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditetapkan di : Yogyakarta Pada tanggal : 29 April 1996 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KETUA TTD TTD H. SOEDARNO SETOPRADJOKO PAKU ALAM VIII Disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan keputusan Nomor : 974.024.34 049 Tanggal : 21 Januari 1997 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Seri : D Nomor : 1 Tanggal : 7 Pebruari 1997 SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Drs. H. Suprastowo NIP.490008854
PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 1996 TENTANG INSENTIF / UANG PERANGSANG PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR I. PENJELASAN UMUM. Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk itu kepada aparat/petugas Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan instansi penunjang di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu diberikan dorongan berupa Insentif / Uang Perangsang. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat untuk terus meningkatkan pendapatan Daerah guna menunjang kelancaran pelaksanaan Pemerintah, Pembangunan dan Pembinaan Masyarakat di Daerah, maka upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah harus selalu dilakukan. Terhadap pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dengan berlakunya Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan khususnya dengan berlakunya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) 5 (lima) tahun, diperlukan peningkatan pelayanan kepada wajib pajak serta peningkatan koordinasi dengan Instansi terkait. Untuk melakukan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor telah dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 1994 tentang Insentif/Uang Perangsang Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, yang diperuntukkan bagi aparat/petugas Dinas Pendapatan Daerah beserta Instansi penunjang di Lingkungan Pemerintah Daerah yang membantu kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 1994, besarnya uang insentif/uang peransang pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, ditentukan dengan Peraturan Daerah. Penetapan Peraturan Daerah tentang Insentif/Uang Perangsang Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor selambat-lambatnya pada tanggal 1 Januari 1995
Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Insentif/uang perangsang Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s.d 9 : Cukup jelas