EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN ASESMEN BAGI CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN ASESMEN MAHASISWA CALON GURU KIMIA MELALUI PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS INKUIRI

Efektivitas Program Pembekalan Kemampuan Calon Guru Kimia dalam Bidang Penilaian Pembelajaran

KEMAMPUAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN KIMIA MAHASISWA CALON GURU. Abstrak

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN CALON GURU KIMIA DALAM BIDANG PENILAIAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi

KEMAMPUAN CALON GURU BIOLOGI DALAM MENYUSUN RUBRIK ANALITIS PADA ASESMEN KINERJA PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN. curriculum) ke kurikulum berbasis kompetensi (competency based. menuntut siswa untuk menerapkan langsung konsep yang di dapat dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi kurikulum pada dasarnya adalah pelaksanaan kurikulum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupaya untuk mengembangkan model pembekalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir gagasan penelitian yang

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

DAFTAR ISI. 92 Penelitian... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Studi Pendahuluan Pelaksanaan dan Asesmen Praktikum yang

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian berupa Research and Development (R&D) dengan model 3D, lokasi

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

PENINGKATAN KECAKAPAN AKADEMIK SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR CALON GURU FISIKA

KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengajarkan sains, guru harus memahami tentang sains. pengetahuan dan suatu proses. Batang tubuh adalah produk dari pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar (buku ajar tercetak, e-book, dan

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang...

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan. sebagai tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

Pengembangan Program Pembekalan Kemampuan Calon Guru Kimia dalam Bidang Penilaian Pembelajaran

PENGEMBANGAN PERANGKAT PERKULIAHAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN IPS SD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF BAGI MAHASISWA S1 PGSD UNIROW TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada awalnya, kemampuan dasar yang dikembangkan untuk anak didik

TEKNIK-TEKNIK ASESMEN YANG DIKEMBANGKAN DALAM PENDIDIKAN GURU BIOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Paradigma penelitian ini dibangun dari empat pilar mendasar yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan

III. METODE PENGEMBANGAN. memvalidasi produk. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD

RESEACH AND DEVELOPMENT. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

2014 PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pesatnya perkembangan teknologi menuntut pemerintah mengubah

BAB I PENDAHULUAN. budaya kehidupan. Perkembangan pendidikan yang seharusnya terjadi tidak lepas

PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH MAHASISWA NON EKSAKTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN RUBRIK ASESMEN UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI MAHASISWA MERENCANAKAN PRAKTIKUM

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya

Unnes Science Education Journal

PENGUASAAN KONSEP DASAR IPA PADA MAHASISWA PGSD UNIMED MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan

Struktur Kurikulum..

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dibangun dari beberapa asumsi. Asumsi pertama adalah

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PROSEDUR SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

PENINGKATAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS BAGI MAHASISWA MELALUI PERKULIAHAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS INSTRUMEN BERBASIS INKUIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan adalah konstruktivisme. Menurut paham konstruktivisme,

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN ASESMEN BAGI CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program yang secara efektif dapat membekali kemampuan calon guru kimia dalam melakukan asesmen. Metode pengembangan program mengikuti desain Research and development yang dilakukan dengan empat tahap, yaitu 1) studi pendahuluan; 2) perancangan program; 3) pengembangan program; dan 4) validasi program. Data penelitian meliputi skor nilai tes teori evaluasi, nilai tugas, nilai aktivitas dalam pembelajaran dan respon calon guru terhadap program. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan data dan analisisnya, program pembelajaran yang dikembangkan efektif dapat membekali kemampuan calon guru kimia dalam menilai (<g>=0,33). Respon caon guru menunjukkan bahwa sebagian besar calon guru menyatakan setuju terhadap implementasi program. A. Pendahuluan Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru atau calon guru kimia dalam ranah kompetensi pedagogik adalah kemampuan melakukan pembelajaran. Penilaian meliputi kemampuan merencanakan, mengembangkan alat, menganalisis alat dan mengolah hasil. Guru yang professional, tidak hanya memiliki kemampuan menyampaikan pelajaran dengan baik tetapi juga memiliki kemampuan dalam proses dan hasil belajar yang telah dipersiapkannya sebelum pembelajaran dimulai. Perubahan kurikulum dari kurikulum berbasis isi (content based curriculum) ke kurikulum berbasis kompetensi (competency based curriculum) yang sekarang lebih dikenal sebagai kurikulum 2006 mengakibatkan perubahan paradigma pada proses pembelajaran yaitu dari apa yang harus diajarkan (isi) menjadi tentang apa yang harus dikuasai peserta didik (kompetensi). Perubahan kurikulum tersebut tidak hanya sekadar mengakibatkan terjadinya penyesuaian substansi materi dan format kurikulum yang menekankan pada tuntutan kompetensi, tetapi juga terjadi pergeseran pendekatan dari

pendekatan pendidikan yang berorientasi masukan (input-oriented education) ke pendekatan pendidikan yang berorientasi hasil atau standar (outcome based education). Perubahan kurikulum juga telah membawa implikasi terjadinya perubahan sistem. Perubahan dimaksud adalah dari berbasis norma ke yang menggunakan acuan criteria dan standar, yaitu aspek yang menunjukkan seberapa kompeten peserta didik menguasai materi yang telah diajarkan. Oleh karena itu, dalam kurikulum 2006 dikenal beberapa istilah standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang menunjukkan seberapa jauh ketercapaian peserta didik terhadap materi yang dituntut dalam kurikulum. Untuk mengetahui pencapaian tersebut, salah satu alat yang digunakan adalah berbasis kelas (classroom based assessment). Dalam konteks, kendala utama yang dialami guru adalah ketidakpahaman mengenai apa dan bagaimana melakukan berbasis kompetensi. Karena ketidakpahaman ini mereka kembali kepada pola assessment lama dengan tes-tes dan ulangan-ulangan yang cognitive-based semata. Tidak adanya model sekolah yang bisa dijadikan sebagai rujukan membuat para guru tidak mampu melakukan perubahan, apalagi lompatan, dalam proses peningkatan kegiatan belajar mengajarnya. Bentuk-bentuk yang harus digunakan oleh guru seperti portofolio, performance test, observasi, dan laporan tertulis belum dapat diterapkan guru secara baik. Padahal dengan KTSP, siswa diharapkan dapat mengerjakan tugas-tugas agar lebih kreatif yang harus dipantau setiap saat. Mereka memperoleh kebebasan dalam belajar sekaligus memberikan kesempatan luas untuk berkembang serta memotivasi diri. Penilaian berbasis kompetensi tidak hanya menekankan angka, tetapi juga melihat pada proses siswa sebagai pembejalaran aktif. Sebagai contoh, siswa diminta untuk melakukan survei mengenai jenis-jenis pekerjaan di lingkungan rumahnya. Menurut Brooks & Brokks dalam Johnson (2002), bentuk seperti ini lebih baik dari pada menghafalkan teks, siswa dituntut untuk menggunakan keterampilan berpikir yang lebih tinggi guna membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan peneliti terhadap pelaksanaan kurikulum saat ini, kendala yang dihadapi bagi sebagian besar guru dalam implementasi

kurikulum 2004 adalah terletak pada aspek. Aspek menjadi masalah disamping karena kurangnya berbagai literatur mengenai pengembangan assesment yang berbasis kompetensi, juga karena kompleknya variabel sistem berbasis kompetensi. Hal itulah yang menjadi penyebab minimnya pemahaman guru mengenai sistem berbasis kompetensi yang akhirnya berakibat pada kembali digunakannya pola tradisional yang memang sudah menjadi budaya. Pada sisi lain, tuntutan masyarakat terhadap keahlian guru saat ini juga semakin tinggi. Pendidikan guru pada preservice level sebaiknya berorientasi pada profesi. Perlu didukung penyiapan calon guru kimia dalam pendidikan preservice di LPTK yang baik, sebab merekalah yang kelak akan menjadi faktor kunci dalam melakukan proses di sekolah lanjutan. Untuk itulah pembekalan bagi calon guru kimia saat ini dan yang akan datang sebaiknya tidak hanya dimaksudkan sekedar memberikan informasi pengetahuan konsep kimia, tetapi calon guru kimia juga harus memiliki bekal kemampuan mengajar kimia, menguasai seperangkat, serta memahami tingkat perkembangan siswanya (Depdiknas, 2003). Pendidikan guru perlu terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat dan membekali keahlian bekerja dalam real work situations. (Doyle, 1990; Kennedy, 1992; Buchberger et al., 2000; Hasan, 2001). Pendidikan guru berbasis kompetensi (competency based teacher education) merupakan jawaban terhadap kebutuhan masyarakat atas peningkatan profesionalisme guru di lapangan (Clarc & McNergney, 1990). Competency based teacher education (CBTE) mengutamakan pencapaian kompetensi secara individual dengan cara memperbanyak latihan (Buchberger et al., 2000). Pendidikan guru diharapkan dapat membekali kemampuan asesmen bervariasi kepada calon guru sains dalam menilain perkemangan intelektual, sosial serta personal siswa pada seluruh aspek sains (National Science Teacher Association/NSTA & AETS, 1998). Buchberger et al. (2000) menyatakan bahwa berhasil tidaknya pendidikan guru bergantung pada proses dan pengalaman belajar guru tersebut selama mengikuti program pendidikan di LPTK. Tampilan guru adalah cermin pengalaman belajar mereka di LPTK (Prudente & Aguju, 2003). Keberhasilan suatu LPTK dalam mendidik guru antara lain ditentukan oleh struktur kurikulumnya yang real work situations.

Beberapa hasil penelitian (Gabel, 1994; Corebima, 1999) menunjukkan bahwa kemampua calon guru sains dalam menilai kemampuan berpikir tingkat tinggi masih kurang memadai. Para guru sains cenderung menilai penguasaan konsep siswa pada aspek recall saja. Padahal sebagaimana dikemukakan oleh NSTA & AETS (1998) kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan penting dalam belajar sains. Besarnya tuntutan evaluasi yang komprehensif dan berkeadilan dalam, maka perlu dikembangkan langkah-langkah pembekalan bagi mahasiswa calon guru. Pembekalan yang diberikan kepada calon guru kimia harus mencakup berbagai aspek baik pemahaman maupun keterampilan serta nilai dan sikap di dalam hal evaluasi. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang langkah-langkah pengembangan model pembekalan evaluasi bagi mahasiswa calon guru. B. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa program pembekalan kemampuan asesmen dan implementasinya bagi calon guru kimia. Desain penelitian yang digunaka mengacu pada desain research and development (R & D design) dari Borg & Gall (1983). Desain tersebut meliputi empat tahap, yaitu 1) studi pendahuluan, Desain tersebut meliputi empat tahap yaitu 1) studi pendahuluan, yang meliputi studi kepustakaan dan survey lapangan; 2) perancangan program; 3) pengembangan program, yang meliputi kegiatan draf program, ujicoba program dan finalisasi program; dan 4) validasi program. Studi pendahuluan dilakukan pada awal kegiatan penelitian dengan menggunakan berbagai sumber di lapangan dan kajian kepustakaan. Perancangan program dilakukan dengan menyiapkan program pembelajaran berupa silabi mata kuliah, SAP, bahan ajar, media, dan alat evaluasi. Pengembangan produk dilakukan untuk mengembangkan instrumen penelitian yang digunakan berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui dan ujicoba.. Selanjutnya program yang sudah direvisi diuji validasi untuk melihat efektivitasnya.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Perbandingan Penguasaan Teori Penilaian Pembelajaran Kimia a. Analisis Skor Penguasaan Teori Penilaian Pembelajaran Kimia Calon Guru Berdasarkan Topik Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen Topik Rerata Pre-test Rerata Psot-test Perolehan skor rerata Score gain ternorm alisasi Nilai z hitung Nilai ztabel (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Hakekat dan peran Metode dan proses dalam Sasaran dalam pembelajaran kimia Alat dan karakteristiknya Standar kualitas alat dalam Perencanaan dan pengembangan alat Pengolahan hasil Laporan hasil dan umpan baliknya b. Perbandingan Penguasaan Teori Penilaian Pembelajaran Kimia Calon Guru Pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen Topik Kelompok Kontrol Rerata Score Gain Ternormalisasi Kelompok Eksperimen Beda rerata score gain <g> Nilai z hitung Nilai ztabel Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Hakekat dan peran Metode dan proses dalam Sasaran dalam pembelajaran kimia Ket.

Alat dan karakteristiknya Standar kualitas alat dalam Perencanaan dan pengembangan alat Pengolahan hasil Laporan hasil dan umpan baliknya 3. Perbandingan Penguasaan Konsep Kimia Calon Guru 4. Respon calon guru terhadap implementasi program pembelajaran D. Kesimpulan Daftar Pustaka