I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

PENGARUH PENERAPAN BUKU KENDALI TERHADAP SIKAP TELADAN PESERTA DIDIK DALAM MENTAATI TATA TERTIB DI SMP NEGERI 2 LEMONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

I. PENDAHULUAN. butuhkan, baik dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Semua

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Budaya sekolah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. negara karena maju tidaknya suatu negara itu tergantung dari kualitas sistem

BAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi pelanggaran terhadap peraturan yang berupa tata tertib sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait peranan Guru

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

I. PENDAHULUAN. Guru merupakan seorang yang bertanggung jawab mencerdaskan siswa-siswinya.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Kehidupan era Globalisasi ini, remaja sering kali diselingi hal-hal

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara hukum, dalam pelakasanaan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir, kepribadian. manusia seutuhnya. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. generasi-generasi muda menjadi generasi yang cerdas. Maksud dari generasigenerasi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh

ANGKET RESPONDEN. 1. Identitas Responden Nama :.. Kelas :.. Jenis Kelamin : Usia :..

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. sering menjadi kendala dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemampuannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sekolah. Kedisiplinan itu ditunjukkan dengan sikap dan perilaku siswa dalam

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

C. Perilaku sesuai dengan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan sejarah khususnya pembangunan dibidang penegakan supremasi

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

SURAT KEPUTUSAN Nomor : KEP.24/PP.PPI/I/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang digunakan tidak memberikan dampak negatif. Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kuat. Kedisiplinan berasal dari kata bahasa Inggris discipline yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Kewarganegaraan.

BUKU PENGHUBUNG SDN GIRIWINAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sekolah merupakan tempat penyelenggara proses kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk mendidik, mengembangkan, dan bertanggung jawab untuk mempersiapkan peserta didik yang terampil dan berkualitas untuk generasi yang akan datang. Semua ini tidak terlepas dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh setiap peserta didik dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan sekolah, salah satunya yang sering dijumpai adalah terkait pelaksanaan tata tertib sekolah. Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, sejak dini harus dikenalkan dengan sikap keteladanan yang mengatur nilai-nilai kehidupan manusia, yang berguna bagi dirinya masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Dalam hal ini peranan tata tertib sekolah adalah memberikan peraturan yang harus ditaati oleh setiap peserta didik agar terciptanya pribadi peserta didik yang bertanggung jawab dan lingkungan sekolah yang nyaman. Setiap peserta didik yang melanggar tata tertib akan merugikan dirinya dan bahkan dapat ditindak dengan mendapat sanksi atau hukuman. Keteladanan pada peserta didik sangat penting untuk diperhatikan, adanya peraturan-peraturan yang jelas dan terarah sangat mempengaruhi anak pada masa dewasanya nanti.

2 Menegakkan tata tertib sekolah adalah bertujuan memberikan peraturan nyata kepada setiap peserta didik dan Mewujudkan masyarakat sekolah sebagai masyarakat aman, tertib, terkendali dan kondusif. Selain itu Meningkatkan dan mengamankan Visi dan Misi Sekolah yang telah digariskan. Serta Mendorong kinerja komponen-komponen dan atau warga di sekolah agar lebih tertib, aman, termotivasi serta disiplin yang kuat. Akan tetapi terkadang tidak semua peserta didik bisa menaati tata tertib sekolah secara baik. Pelaksanaan tata tertib sekolah diharapkan akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang memiliki jiwa yang disiplin dan taat. Namun hendaknya diimbangi dengan pengawasan oleh orangtua dirumah dalam memperhatikan sikap teladan peserta didik dalam kesehariannya, supaya penerapan sikap positif peserta didik bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam menaati tata tertib sekolah. Seperti adanya pendidikan kewarganegaraan yang ada pada kurikulum pendidikan, pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan, baik ditingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi. Pada Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi ditegaskan bahwa: Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang berkarakter, yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pernyataan tersebut terlihat jelas bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya memberikan konsep saja akan tetapi juga memberikan keterampilan kepada peserta didik serta dengan

3 menyiapkan dan menciptakan generasi muda menjadi warga negara yang lebih baik. Jadi, jika Pendidikan Kewarganegaraan diterapakan dalam kehidupan akan sangat memberi manfaat di berbagai aspek kehidupan, baik kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Seharusnya peserta didik bisa memiliki pribadi yang teladan dalam menaati tata tertib sekolah. Oleh karena itu diperlukan suatu cara agar peserta didik bisa taat peraturan, dan termotivasi memiliki sikap teladan dalam menaati tata tertib sekolah, sehingga tujuan tata tertib sekolah dan pendidikan kewarganegaraan dapat tercapai. Kenyataannya dilapangan masih banyak permasalahan yang dialami oleh pihak sekolah, salah satunya adalah peserta didik yang masih banyak melanggar peraturan yang telah dibuat oleh pihak sekolah, pelanggaran yang masih banyak terlihat seperti membuang sampah sembarang tempat, tidak disiplin pakaian sekolah, berbicara tidak sopan, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, berkelahi, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan masih rendahnya sikap teladan peserta didik dalam menaati tata tertib sekolah dan juga pelangaran yang dilakukan oleh peserta didik masih banyak diberikan toleransi oleh pihak sekolah. Selain itu, bahwa setiap peserta didik memiliki sikap yang berbeda dalam menerima toleransi pelanggaran yang dilakukan. Keadaan demikian yang akhirnya menghambat terciptanya tujuan tata tertib sekolah. Perlu disadari bahwa tidak semua peserta didik memiliki sikap teladan yang sama dalam menaati tata tertib sekolah sertatidak semua orang tua selalu memperhatikan perkembangan peserta didik pada saat disekolah dan kurang peka

4 terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Selain itu kesadaran peserta didik tentang sikap dan teladan yang baik masih kurang, terkadang peserta didik menganggap bahwa tata tertib dan sanksinya hanya berlaku jika diketahui atau terlihat oleh guru dalam melakukan pelanggaran. Bahwa salah satu untuk mengurangi pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh peserta didik adalah dengan adanya buku kendali yang disiapkan oleh sekolah. Buku kendali merupakan monitoring kepada setiap peserta didik dengan peranan memberikan pendekatan secara kekeluargaan atau persuasif dengan cara peringatan, teguran dan sanksi bagi peserta didik yang melakukan pelanggaranpelanggaran dan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan di lingkungan sekolah. Buku kendali ini memang tidak di keluarkan dan diberlakukan disetiap sekolah, karena buku kendali ini bukan merupakan suatu kewajiban atau suatu keharusan bagi sebuah sekolah. Dalam hal ini SMP Negeri 2 Lemong khususnya yang menerapkan sistem buku kendali ini maka Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh setiap peserta didik akan mendapatkan poin pelanggaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Fungsi dari buku kendali adalah Melakukan penelitian terhadap kendala-kendala dan hambatanhambatan dalam menyelesaikan masalah yang menyebabkan pelanggaranpelanggaran selalu dilakukan oleh peserta didik, Melakukan investigasi data pelanggaran-pelanggaran dan penyimpangan-penyimpangan terhadap norma dan peraturan yang ada, Memberikan teladan contoh yang sesuai dengan etika dan norma, serta Menciptakan suasana yang tertib, aman, tenang dan suasana belajar yang kondusif.

5 Penelitian ini terfokus pada pengaruh Penerapan buku kendali terhadap sikap teladan peserta didik dalam mentaati tata tertib di SMP Negeri 2 Lemong tahun pelajaran 2014/2015. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Lemong, Pengaruh Penerapan Buku Kendali terhadap sikap teladan peserta didik dalam mentaati tata tertib belum berjalan secara maksimal. Tabel 1. Hasil Pra-survey melalui observasi yang dilakukan di SMP N 2 Lemong tahun pelajaran 2014/2015. Pelanggaran tata tertib sekolah di SMP Negeri 2 Lemong Tahun pelajaran 2014/2015 JenisPelanggaran Agustus September Oktober Buang sampah disembanrang tempat Merokok pada Lingkungan sekolah Merusak fasilitas sekolah 7 orang 4 orang 2 orang 3 orang 2 orang Berpakaian tidak rapi 5 orang 4 orang 3 orang Berbicara tidak sopan 3 orang 2 orang Tidak mengerjakan tugas 5 orang 3 orang 2 orang Tidak tepat waktu masuk 1 orang 1 orang kelas Mengambil barang orang lain Berkelahi 4 orang 2 orang Mencemarkan nama baik 2 orang orang lain Menggunakan aksesoris 13 orang 17 orang 3 orang yang tidak bermanfaat langsung dengan KBM Membawa barang yang 9 orang 3 orang tidak ada kaitanya dengan KBM Makan dan minum di 5 orang 7 orang kelas pada saat KBM berlangsung Sumber : Data observasi di SMP Negeri 2 Lemong.

6 Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik masih sering terjadi, oleh karena itu penulis menganggap perlu untuk mengetahui pengaruh penerapan buku kendali terhadap sikap teladan peserta didik dalam mentaati tata tertib di SMP Negeri 2 Lemong tahun pelajaran 2014/2015. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan buku kendali adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan tata tertib yang belum efektif. 2. Kedisiplinan peserta didik yang belum terarah. 3. Tata tertib yang diberlakukan oleh pihak sekolah yang masih kurang tegas. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi oleh pengaruh penerapan buku kendali terhadap sikap teladan peserta didik dalam mentaati tata tertib di SMP Negeri 2 Lemong Tahun pelajaran 2014/2015. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terdapat dalam hal ini adalah: bagaimanakah Pengaruh Penerapan Buku Kendali terhadap Sikap teladan peserta didik dalam Mentaati tata tertib di SMP Negeri 2 Lemong Tahun pelajaran 2014/2015?.

7 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: Pengaruh Penerapan Buku Kendali terhadap Sikap teladan Peserta Didik dalam Mentaati tata tertib di SMP Negeri 2 Lemong Tahun Pelajaran 2014/2015. 1.6 Kegunaan Penelitian Dalam penelitian ini manfaat yang akan dicapai dan dapat disumbangkan dalam bentuk: 1. Secara teoritis penelitian ini berguna untuk menerapkan konsep, teori, prinsip dan prosedur ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan yang wilayah kajian PPKn mengkaji sikap teladan peserta didik dalam menaati tata tertib sekolah. 2. Dengan demikian diharapkan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap dunia pendidikan, khususnya bagi guru mata pelajaran PPKn. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian a. Ruang Lingkup Ilmu Ruang lingkup ilmu pendidikan khususnya PPKn, dalam wilayah kajian pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Pengaruh Penerapan Buku Kendali terhadap Sikap Teladan Peserta Didik dalam Mentaati tata tertib di SMP Negeri 2 Lemong Tahun Pelajaran 2014/2015.

8 b. Ruang Lingkup Subjek Penelitian ini subjek atau responden yang dijadikan sumber informasi dalam penelitian adalah guru dan peserta didik. c. Ruang Lingkup Objek Penelitian Berdasarkan masalah tersebut adapun objek yang diteliti yakni mengenai: Penerapan Buku Kendali dan Sikap teladan peserta didik dalam mentaati tata Tertib. d. Ruang Lingkup Tempat/Lokasi penelitian Pada penelitian ini lokasi tempat penelitian berada pada lembaga pendidikan formal yakni di SMP Negeri 2 Lemong Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir Barat. e. Ruang Lingkup Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada tanggal 25 November 2014 sampai tanggal 01 Desember 2014.