4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian

Lampiran 1. Source Code Koneksi Handphone dengan PC

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA RAHARDI

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA RAHARDI

BAB I. Persyaratan Produk

Gambar 4.1 Susunan hardware

BAB IV PENERAPAN LAYANAN LBS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMS GATEWAY

BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Teleakses Sistem Informasi Alumni STMIK Handayani Makassar Berbasis SMS

APLIKASI SISTEM INFORMASI MOBILE AKADEMIK. Fitri Marisa *) ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman to SMS dan. SMS to berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM.

APLIKASI KETERSEDIAAN STOK BARANG PADA TOKO FATRIA JAYA GROUP MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini mengalami. perkembangan yang sangat pesat, sehingga dapat dikatakan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

PROPOSAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI KEHADIRAN PERKULIAHAN MAHASISWA VIA SMS GATEWAY. Logo kampus. Oleh : NAMA ANDA NIM : XXXXX

BAB I PERSYARATAN PRODUK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Ruang Lingkup (Scope) Perangkat Lunak P-ATIS. P-ATIS memproduksi suara dari data-data cuaca terkini yang

AMOS MARITO SIMANJUNTAK NIM : INDRI LESTARI NIM :

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.2 Identifikasi Masalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk membantu dalam proses pemantauan jaringan switch backbone

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MELALUI LAYANAN SMS

BAB I PENDAHULUAN. Setelah mengalami beberapa tahap perkembangan teknologi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dibuat secara wireless oleh karena mobilitasnya yang tinggi dan kemudahan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISWA BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY PADA SMK ANALISIS KIMIA MANDALA BAKTI PALOPO

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab I Persyaratan Produk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PERSYARATAN PRODUK


BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. percepatan di berbagai bidang. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMP MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR PROGRAM KHUSUS KARTASURA BERBASIS MOBILE

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENGENALAN DAN PEMANFAATAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Wahana Komputer (2005 : 7) Short Message Service yang lebih

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

BAB III ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

PERANGKAT LUNAK LAYANAN INFORMASI NILAI TUKAR MATA UANG ASING TERHADAP RUPIAH BERBASIS SMS

BAB I PENDAHULUAN. dikendalikan secara manual dengan menekan tombol on/off. Perkembangan gaya

PENGATURAN TARIF SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SISTEM INFORMASI AKADEMIK VIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 6.

PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK MELALUI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DELPHI 6.

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat dan dengan mudah didapatkan, baik itu dari

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. SMS Blast, modul database (MySQL), modul SMS Gateway dan modul GSM modem.

PERANGKAT PENGENDALI BEBAN DARI JARAK JAUH DENGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN J2ME

graph tersebut. Dengan menggunakan suatu metode (algoritma) tertentu dapat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE GATEWAY NILAI MAHASISWA PADA PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FMIPA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERAN SMS GATEWAY DALAM PENYEBARAN INFORMASI

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SMS GATEWAY. Versi 3.2. tanggal 07 Januari 2012

APLIKASI PAKAN IKAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA16

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT PEMBACA REGISTER kwh-meter SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SHORT MESSAGE SERVICE PADA JARINGAN SELULER

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

Sistem penerima data stasiun cuaca, tediri atas tiga pemikiran utama, yaitu monitoring, data terkini, dan identitas stasiun. Pada monitoring berisikan informasi stasiun (no, nama, dan letak geografis stasiun). Selain informasi stasiun, terdapat database parameter iklim dimana data-data tersebut dapat langsung diolah menjadi tabel dan grafik sehingga memudahkan pengguna membacanya. Secara otomatis data-data iklim yang diterima dari sistem pengiriman data cuaca melalui SMS akan langsung tersimpan pada monitoring. Pemikiran kedua yaitu data terkini, pada data terkini kita dapat melihat data cuaca terakhir dari stasiun yang ada, dan melihat data cuaca yang sebelumnya. Selain itu kita dapat melihat sebaran spasial dari unsur cuaca seperti suhu dan curah hujan. Pemikiran ketiga merupakan identitas stasiun, dimana berisikan informasi kumpulan informasi stasiun, informasi disini dalam dilakukan pengeditan, penghapusan, serta dapat menambah informasi baru. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Perkembangan telekomunikasi saat ini tidak seiring dengan perkembangan dalam bidang instrumentasi meteorologi. Dimana masih banyaknya stasiun-stasiun klimatologi dan meteorologi yang menggunakan peralatan konvensional. Selain hal peralatan, pengiriman data stasiun ke pusat pengumpulan data menghadapi hambatan, seperti jauhnya letak stasiun, dan pengiriman data yang masih mengunakan jasa pos. Sehingga menyebabkan kesulitan pengguna mendapatkan data cuaca yang up to date. Hal ini yang menjadi dasar penelitian untuk memanfaatan teknologi ponsel untuk menerima data stasiun cuaca. Berdasarkan alasan diatas, output dari penelitian ini diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam menerima informasi data cuaca yang up to date, memiliki peyimpanan data (database), dan dapat mengolah data secara sederhana seperti grafik, dan gambar. Oleh karena itu dibuatlah sistem penerima data stasiun cuaca dengan memanfaatkan sistem SMS Gateway. Sistem ini bekerja menerima data cuaca dari stasiun cuaca pengirim dengan memanfaatkan sistem sms melalui ponsel. Dimanfaatkannya sistem SMS Gateway, karena SMS gateway Mobile Switching Center (SMS-GMSC) merupakan sebuah program MSC yang mampu menerima pesan singkat dari SMSC, mengintegrasikannya dengan home location register (HLR) untuk informasi routing, dan mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC dari piranti bergerak yang dituju. Dengan demikian pengguna dengan mudah dan cepat dapat menerima data cuaca, hanya dengan mengirimkan sms permintaan data cuaca kepada sistem pengiriman data, kemudian akan mendapatkan jawaban berupa data cuaca. Sebenarnya data data cuaca tersebut berupa kode kode parameter iklim yang diterima sistem dari database kemudian kode kode tersebut dibaca oleh sistem penerima data, dan diteruskan kepada pengguna dalam bentuk informasi sederhana. 4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca Setelah melalui proses perancangan sistem, penulisan ke dalam bahasa pemograman dan pembuatan struktur menu maka terbentuk suatu sistem penerima data stasiun cuaca. Pada sistem ini, perangkat lunak yang digunakan adalah berupa kontrol ActiveX yang disebut Mfbus15.ocx. Alat ini yang berfungsi sebagai penghubung antara perangkat keras (handphone) dengan perangkat lunaknya. Sehingga memungkinkan transfer data terjadi. Suatu sistem akan berarti/bermanfaat jika pengguna dapat dengan mudah dan mengerti dalam menggunakannya. Hal ini merupakan salah satu alasan, seorang programmer membuat suatu sistem dengan tampilan yang menarik dan menu-menu yang mudah dimengerti oleh pengguna. Akan tetapi, penampilan yang menarik tidak bermanfaat jika sistem tidak berjalan sesuai alir yang diinginkan pengguna. Struktur Menu Sebelum memasuki tahapan perancangan sistem, dibuat terlebih dahulu alir program (flowchart), kemudian dari alir ini dibuatlah struktur program. Dari struktur program ini dibuatlah bahasa pemograman dalam bentuk bahasa pemograman bahasa tingkat tinggi yaitu visual basic. Dimana dibuatlah menu utama dan submenu menu pendukung hingga sistem/ 10

program yang dibuat dapat berjalan sesuai alir struktur program. Struktur menu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu menu utama, menu pendukung, dan submenu pendukung, dimana : 1. Menu utama mempunyai fungsi sebagai kunci pintu untuk membuka informasi yang ada dalam sistem yang dibuat, dan merupakan inti pemikiran atau jalur utama dari program tersebut, yang menghubungkan dengan menu pendukung serta submenu yang ada. 2. Menu pendukung mempunyai fungsi memberikan penjelasan, petunjuk mengenai penggunaan dari sistem kepada pengguna. Pemasukan/input data yang akan diolah atau membuka, mencari informasi yang dibutuhkan pengguna. 3. Submenu pendukung, biasanya programmer membuat submenu ini sebagai hasil/output dari menu pendukung, dikatakan hasil akhir yang diterima oleh pengguna dapat berupa grafik, tabel maupun dalam bentuk file. Sedangkan struktur menu pada sistem penerima data stasiun cuaca dibuat mengikuti alir program dimana menu utama dapat melakukan koneksi dengan sistem SMS Gateway, mendaftarkan diri sebagai pengampil pesan pada SMS Gateway, memerintahkan SMS Gateway untuk memberikan satu buah SMS. Selanjutnya oleh menu pendukung dapat menentukan asal SMS tersebut diterima, kemudian diolah sesuai query basis data sesuai dengan isi SMS, lalu hasil akhir ditunjukkan oleh sub menu pendukung. Proses Transformasi Data Pada awalnya sensor akan terhubungkan dengan mobile information yaitu sebuah CPU (Central Prosessor Unit) yang dihubungkan dengan sebuah modem yang berupa telepon seluler guna mentransmisikan kepada SMS Gateway yang berupa SMS center ataupun BTS GSM. Setelah itu signal yang dikirim akan diterima oleh sebuah personal komputer yang sudah dihubungkan dengan modem yang berupa telepon seluler. Signal yang diterima ini akan di proses menjadi sebuah karakter berupa teks yang kemudian akan di proses lebih lanjut, ditunjukkan Gambar 5. Gambar 5. Proses Transformasi Data 11

Proses Pembacaan Data Data yang telah di terima pada personal komputer kemudian akan diolah menjadi nilai hasil amatan yang sesungguhnya. Dimana nilai hasil amatan yang diterima dari telepon seluler berupa SMS yang berbentuk kode yang mempunyai arti tertentu. X 1 TTTRRRHHHUUUDDDX 2 TTTRRRHHHUUUDDD Kemudian kode kode tersebut dipecah/ diartikan menjadi informasi parameter iklim oleh sistem penerima data stasiun cuaca. Keterangan kode tersebut ditunjukkan oleh Tabel 1 dan prosesnya dapat dilihat pada Gambar 6. Lalu data data tersebut di simpan dalam bentuk tabel. Dari data-data yang terkumpul, dengan mudahnya pengguna dapat melihat perubahan yang terjadi dari parameter iklim per harian berupa grafik, selain itu pengguna dapat mencetak tabel dan grafik. Tabel 1. Keterangan Kode Sistem Penerima Data Kode X 1, X 2 Keterangan Kode Nomor Stasiun TTT Temperatur ( o C) RRR Kelembaban (%) HHH UUU Curah Hujan (mm) Kecepatan Angin (m/s) DDD Radiasi (Cal/cm 2 ) Gambar 6. Proses Pembacaan Data 12

Gambar 7 berikut ini merupakan contoh format data yang diterima oleh sistem penerima data cuaca. Gambar 7. Format Data Cuaca yang Diterima Penyimpanan Data Data-data yang diterima merupakan hasil kiriman dari stasiun cuaca, yang diterima ponsel melalui SMS yang langsung dibaca oleh sistem penerima data. Dimana data yang diterima berupa kode yang kemudian dipecah-pecah menjadi sebuah informasi cuaca dan iklim. Kode itu berisikan informasi stasiun, waktu pengamatan dan parameter iklim. Setelah kode yang diterima selesai di penggal-penggal sesuai kebutuhan, maka datadata itu akan di masukan kedalam tabel yang sesuai dan di simpan dalam peyimpanan data yang ada. Jika terjadi penambahan data maka terlebih dahulu akan dilakukan query berdasarkan nomor stasiun dan jam pengamatan, jika terjadi data yang double maka yang akan di terima adalah data yang pertama kali di terima oleh server Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca. Selain data cuaca cuaca terekam dalam format (*.mdb), data cuaca juga akan terekam dalam format (*.xls) yang akan di simpan sesuai nama stasiun tersebut yang kemudian akan dilakukan pengolahan lebih lanjut. Bentuk data yang tersimpan ditunjukkan oleh Gambar 8, Gambar 9, dan Gambar 10. Pengolahan selanjutnya dapat dijalankan jika terkumpulnya data, yaitu pengolahan data curah hujan dan suhu udara. Dengan diketahuinya kedua data tersebut serta informasi letak stasiun maka dapat dilakukan pengolahan menjadi peta spasial berupa isohyet dan isoterm. Gambar 8. Direktori Penyimpanan Data 13

Gambar 9. Bentuk Penyimpanan Data dalam Format *.xls per stasiun Gambar 10. Bentuk Penyimpanan Data dalam Format *.mdb 14

Algoritma Pengaksesan Serial Port Microsoft Visual Basic 6.0 secara default sudah menyediakan fungsi/objek untuk membaca antara personal komputer dan piranti lain yang terhubung melalui interface serial port yaitu mscomm.ocx. Namun untuk lebih mempermudah dalam proses penelitian ini menggunakan sebuah komponen tambahan yang dapat di download secara gratis yang berupa MFBUS15.ocx. Secara bahasa pemrograman untuk menghubungkan personal komputer dengan telepon seluler adalah sebagai berikut. koneksi dengan komputer Screen.MousePointer = vbdefault bus.connect com1 cmbbox.text Screen.MousePointer = 11 'arrow Screen.MousePointer = vbdefault MsgBox "Koneksi HP Sukses, HP dapat diakses", vbinformation, ".: Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca Jarak Jauh V1.0" 4.3. Pengujian Pengujian dilakukan untuk memastikan apakah perangkat lunak dan alat pendukungnya dapat bekerja sesuai dengan diharapkan. Pengujian dilakukan secara bertahap pada alat pendukung dan perangkat lunak. Pengujian Alat Pendukung Alat pendukung yang digunakan adalah berupa seperangkat telepon genggam (Handphone) Nokia 3210 dan kabel data Nokia 3210. Pengujian pada alat pendukung dilakukan untuk melihat keseusaiannya. Pengujian Sistem Pengujian system secara keseluruhan dilakukan dengan menghubungkan alat pendukung ke komputer melalui serial port dan dengan menjalankan perangkat lunak Sistem Penerima Data Cuaca. Sistem dapat berjalan dengan baik karena software telah mampu menerima data SMS yang dikirimkan oleh alat ataupun dari simulasi menggunakan handphone dengan mengirimkan karakter tertentu. Data dari SMS yang diterima akan diterjemahkan menjadi nilai-nilai unsure cuaca berdasarkan masing masing nomor stasiun yang ada. Data cuaca dari masing masing stasiun juga dapat tersimpan secara otomatis ke dalam format *.xls berdasarkan nomor stasiun. Kelemahan dari sistem ini adalah pada waktu penyimpanan ke dalam format *.xls memakan waktu. Karena metode dari penyimpanan ini menuliskan kembali data cuaca yang terkumpul. Sehingga dengan bertambahnya data setiap hari/setiap waktu maka proses penyimpanan pun semakin membutuhkan waktu. Antarmuka Pengguna/user interface Antarmuka pengguna pada perangkat lunak dibuat guna mempermudah pemakai dalam mengoperasikannya. Antarmuka yang dibuat dalam program sistem penerima data stasiun cuaca ini menggunakan sistem Graphical User Interfase (GUI) yang terdapat pada Visual Basic 6.0. Pada waktu pertama kali program dijalankan akan menampilkan Form Load yang akan di ikuti dengan Form Menu Utama. Form Load ditunjukkan oleh Gambar 11 dibawah ini. Menu Utama Gambar 11. Form Load Program dalam Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca ini mempunyai tiga menu utama yang terdiri dari menu Pemantauan, Data terkini, dan Info stasiun. Tampilan menu utama dapat dilihat pada Gambar 12. Menu Pemantauan memberikan informasi berupa peta yang disertai posisi dari stasiun cuaca. Menu Data terkini memberikan informasi berupa kumpulan datadata cuaca dari berbagai stasiun yang ada. Sedangkan Menu data stasiun berisi kumpulan informasi stasiun, ditunjukkan oleh Gambar 13. 15

Gambar 12. Form Menu Utama 16

Gambar 13. Tabel Informasi Stasiun Menu Pemantauan Menu pemantauan berupa peta stasiun cuaca di Indonesia, dimana jika pengguna mengklik titik merah, akan ditunjukkan oleh menu pendukung yang berisikan informasi mengenai posisi stasiun klimatologi dan meteorologi ditunjukkan oleh Gambar 14. Informasi tersebut mencakup no stasiun, nama stasiun, dan letak geografis stasiun. Gambar 14. Form Menu Pemantauan 17

Didalam menu informasi terdapat 2 sub menu yaitu Ambil Data dan Lihat Data. Jika pengguna menekan sub menu Lihat data maka akan tampil data iklim stasiun setempat ditunjukkan oleh Gambar 15. Gambar 15. Sub Menu Data Iklim Setempat 18

Data iklim tersebut dapat digunakan sebagai input grafik parameter iklim per harian dan dapat disimpan. Data ini pun dapat diperoleh berupa tabel oleh si pengguna. Dengan hanya menekan tombol perintah Save As untuk menyimpan data tersebut maka data tersebut akan tersimpan otomatis ke dalam format *.xls, ditunjukkan oleh Gambar 16. Gambar 16. Tampilan Proses Save As 19

Selain di simpan dalam bentuk tabel, dari data tersebut pengguna dapat melihat perubahan yang terjadi dari parameter iklim per harian berupa grafik dengan hanya menekan tombol perintah Grafik pada sub menu Lihat data. Jika pengguna menekan tombol perintah Grafik, maka akan tampil sub menu Input Grafik ditunjukkan oleh Gambar 17, dimana sub menu ini menanyakan parameter apa yang diinginkan pengguna untuk melihat grafik dalam sistem waktu per harian. Parameter iklim yang dapat dilihat grafiknya antara lain suhu, kelembaban, kecepatan angin, radiasi dan curah hujan. Setelah parameter iklim yang terpilih maka output yang dikeluarkan berupa grafik ditunjukkan oleh Gambar 18. Gambar 17. Sub Menu Input Grafik Gambar 18. Grafik Keluaran Program 20

Keluaran ini dapat disimpan (Save As) dan dikirim melalui e-mail (Send As) dengan mengklik perintah yang ada pada submenu grafik. Akan tetapi jika pada menu Pemantauan, tombol perintah yang ditekan oleh pengguna adalah tombol Ambil data maka program ini akan mengirim pesan Ambil Data ke stasiun cuaca tesebut. Selanjutnya stasiun tersebut, akan merespon proses ini dengan mengirimkan balasan berupa data cuaca saat ini. Menu Data Terkini Menu Data terkini berupa kumpulan datadata cuaca dari berbagai stasiun yang ada dalam satu waktu. Kemampuan yang ada Save As dan Spasial. Menu Save As untuk menyimpan data pada satu waktu tertentu ke dalam format *.xls. Sedangkan Menu Spasial, terlebih dahulu menentukan tanggal mulai dan akhir yang diinginkan. Data spasial yang ditampilkan merupakan data per satuan waktu, yaitu harian, mingguan, dan bulanan. Menu Data Terkini ditunjukkan oleh Gambar 19. Gambar 19. Menu Data Terkini 21

Pengolahan selanjutnya yang dapat dijalankan dari terkumpulnya data, yaitu pengolahan sederhana yaitu peta spasial berupa Isohyet dan Isoterm. Informasi spasial yang dihasilkan ini, masih memiliki kekurangan, diantaranya pada peta Isohyet diasumsikan bahwa stasiun yang ada tersebar merata. Informasi spasial berupa Isohyet dan Isoterm dapat dilihat pada Gambar 20 dan Gambar 21. Informasi spasial yang ditampilkan diatas di buat dengan memanfaatkan library (*.dll, *.exe) yang ada dalam program surfer. Gambar 20. Hasil Peta Isohyet dari Data Iklim 22

Gambar 21. Hasil Peta Isoterm dari Data Iklim Menu Info Stasiun Menu data stasiun berisi kumpulan informasi stasiun. Selain itu di menu ini dapat dilakukan edit data stasiun, dapat menghapus data stasiun yang jika stasiun tersebut tidak diperlukan lagi. Selain itu dapat menambah informasi stasiun cuaca baru. Gambar 22. Menu Data Stasiun 23