BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali, seperti yang telah diamanatkan dalam Undang undang Dasar. dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional peserta didik dalam mempelajari semua bidang studi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kemampuan berbahasa pada siswa. Dari pengajaran sastra, siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat kurikulum bahasa Indonesia yang wajib untuk diajarkan. (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya 1.

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Asep Resa Baehaki,2014

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Keterampilan Berbicara. manusia yang berbeda-beda antara satu manusia dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. bagi guru lebih terpusat pada transformasi nilai-nilai yang terpuji dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran, perasaan atau informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Sejalan dengan pemikiran tersebut, bahwa bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. 1 Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua mata pelajaran. 2 Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. 1 Iskandar Warsidi dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 226. 2 E-book: Isah Cahyani, Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27. 1

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. 3 Sehubungan dengan pentingnya bahasa dalam kehidupan sehari-hari, maka pembelajaran dalam meningkatkan aspek bahasa sudah ditekankan sejak dini. Dalam pendidikan formal mengembangkan pengajaran bahasa sudah dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK) lanjut Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Keatas (SMA) bahkan dalam perguruan tinggi sekalian pembelajaran bahasa Indonesia masih diajarkan. Dengan demikian, sudah terbukti bahwa bahasa merupakan kebutuhan yang sangat sentral dalam kehidupan sosial. Keterampilan bahasa mempunyai empat komponen keterampilan yang perlu dikembangkan yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan keterampilan menulis, keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. Dengan demikian, jenjang sekolah dasar harus mampu untuk membekali siswa dengan empat aspek keterampilan berbahasa dengan seimbang. Penguasaan keterampilan berbahasa bagi siswa sangat penting. Dikatakan demikian, karena keterampilan berbahasa hlm. 27. 3 E-book: Isah Cahyani, Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia, 2

yang dimiliki siswa akan dapat memberikan kemudahan serta kelancaran dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dan tepat. Salah satunya adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa. Menulis mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Keterampilan menulis disebut juga keterampilan berbahasa produktif, dan dikatakan juga sebagai keterampilan yang paling akhir diperoleh siswa setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Tarigan berpendapat bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik tersebut. 4 Dengan demikian, keterampilan menulis dapat digunakan untuk mencatat, merekam, melaporkan, menginformasikan dan meyakinkan serta mempengaruhi pembaca, tetapi pembaca yang dapat memahami tulisan tersebut dengan jelas. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang tingkat kesulitannya paling tinggi diantara keterampilan bahasa yang lainnya, tetapi peran menulis memegang peran penting 4 Tarigan, Henri Guntur, Keterampilan Dasar Menulis, (Bandung : Angkasa, 1996), hlm 19. 3

dalam dunia pendidikan. 5 Dengan demikian, pemilihan metode untuk mengembangkan aspek menulis siswa sangat diperlukan, khususnya dalam aspek menulis narasi atau karangan bagi siswa sekolah dasar. Seorang guru harus mampu mengembangkan pembelajaran bahasa dengan cara yang sebaik-baiknya dan dapat memberikan fasilitas yang memadai sehingga siswa bisa belajar secara efektif. Guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator serta motivator belajar bagi siswa, karena keberhasilan belajar siswa tingkat sekolah dasar masih terikat dengan kemahiran seorang pengajar dalam mengelola proses pembelajaran. Pembelajaran bahasa diperlukan strategi dan metode yang tepat agar tujuan maupun kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Tetapi tidak semua metode cocok digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, metode tersebut harus dipilih dengan cermat sehingga metode dan strategi tersebut dapat memberikan peluang terhadap peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Aninisatul. M dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. 6 Salah 5 Furqanul Azies, Chaedar Alwasilah, Pengajaran Bahasa Komunikatif: Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 128. 6 Anissatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: TERAS, 2009), hlm. 79. 4

satu langkah untuk memiliki strategi adalah guru harus menguasai metode mengajar. Seorang guru harus bisa memilih metode yang dapat menumbuhkan kreatifitas dalam mengajarkan materi kepada peserta didik, begitu juga dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek menulis. misalnya dapat dimulai dengan cara-cara yang bisa mengajarkan murid ikut serta dan lebih aktif dalam kegiatan belajar sampai memanfaatkan media-media yang ada. hal semacam itulah yang dapat mengembangkan kekreatifitasan seorang anak didik dan guru. Metode storyboard telling atau papan cerita merupakan metode yang dapat diterapkan kepada siswa sekolah dasar pada mata pelajaran bahasa Indonesia dalam aspek menulis narasi. Dimana metode tersebut terdapat simbol-simbol atau gambar yang dapat mengembangkan serta mengarahkan siswa dalam menulis narasi atau karangan. Selain metode, dalam penulisan narasi untuk siswa sekolah dasar menerapkan sebuah media pembelajaran yang mampu meningkatkan kreatifitasnya sangatlah penting. Salah satu media yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa tersebut adalah media gambar seri. Penggunaan media gambar adalah suatu upaya yang diharapkan mampu merangsang pola pikir, wawasan dan penalaran siswa. Media gambar seri merupakan upaya yang baik dalam mengembangkan 5

aspek menulis siswa sekolah dasar dalam menulis narasi atau karangan. Kegemaran anak mendengarkan cerita merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk kegiatan menulis. Seorang guru yang kreatif akan mudah mendapatkan banyak jalan untuk menggali potensi pada siswa-siswinya. 7 Kegiatan mengarang merupakan salah satu keterampilan berbahasa yakni keterampilan menulis. Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan lalu menuangkan angan-angan tersebut kedalam bentuk penceritaan. Penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dengan demikian dapat menghasilkan suatu karya sastra yang indah. Kegiatan mengarang tidak semudah yang dibayangkan. Mengarang menuntut k\eahlian intelektual yang cukup tinggi, dalam rangka menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi sehingga dapat menghasilkan tulisan yang baik dan benar. Pembelajaran di MI Miftahul Akhlaqiyah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada faktanya kurang seimbang dalam pencapaian standar kompetensinya, dimana standar kompetensi bahasa Indonesia yang seharusnya menekankan empat aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Tetapi pada faktanya, dalam proses pembelajaran di MI 7 Jauharoti Alfin, dkk., Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: Aprinta, 2009), hlm. 19. 6

Miftahul Akhlaqiyah lebih banyak menekankan aspek mendengarkan dan membaca. Karena aspek menulis, khususnya menulis karangan dianggap tingkat kesulitannya lebih tinggi sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan aspek yang lain. Selain itu, siswa merasa kesulitan apabila diminta untuk membuat sebuah karangan pada mata pelajaran bahasa Indonesia, sehingga kegiatan menulis dianggap membosankan. Untuk melatih kegiatan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Miftahul Akhlaqiyah pada kelas IV biasanya guru hanya memberikan soal dan meminta siswa untuk menulis jawabannya. Guru tidak pernah menggunakan metode dan media pelajaran yang dapat merangsang bakat siswa dalam aspek menulis karangan. Dengan demikian, bakat-bakat siswa dalam aspek menulis dan membuat karya sastra berbentuk cerita kurang diketahui. Siswa di MI Miftahul Akhlaqiyah banyak teridentifikasi adanya gejala-gejala yang muncul bahwa siswa yang pandai berbicara atau bercerita secara lisan, akan tetapi mereka masih kurang mampu untuk dapat menuangkan gagasannya ke dalam bentuk bahasa tulisan. Oleh sebab itu, untuk bisa mengarang secara baik, siswa harus mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam menulis. Kemampuan dalam menulis hanya akan dapat dicapai melalui proses belajar dan selalu berlatih. Dengan demikian, bertolak dari paparan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk 7

penelitian eksperimen, dimana Penelitian ini akan difokuskan pada penelitian keterampilan menulis narasi dengan penggunaan metode storyboard telling dan media gambar seri. Dari keterangan diatas peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH METODE PEMBELAJARAN STORYBOARD TELLING DAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA BAHASA INDONESIA KELAS IV MI MIFTAHUL AKHLAQIYAH BRINGIN SEMARANG. B. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu Apakah metode pembelajaran storyboard telling dan media gambar seri berpengaruh terhadap keterampilan menulis narasi pada bahasa Indonesia kelas IV MI Miftahul Akhlaqiyah Bringin Semarang?. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh metode pembelajaran storyboard telling dan media gambar seri terhadap keterampilan menulis narasi pada bahasa Indonesia kelas IV MI Miftahul Akhlaqiyah Bringin Semarang. 8

2. Manfaat penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu: a. Bagi sekolah dan guru Sebagai masukan dalam menentukan kebijakan dan dalam mendorong peningkatan kreatifitas guru dalam mengajar serta menambah aktivitas membaca buku-buku perpustakaan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Bagi peneliti Menambah pengalaman dalam melaksanakan penelitian dan sebagai bahan informasi bagi penelitipeneliti selanjutnya mengenai permasalahan yang berkaitan dengan skripsi ini. c. Bagi siswa Sebagai wacana untuk meningkatkan aktivitas siswa dan kegemaran membaca yang pada akhirnya akan dapat pula meningkatkan keterampilan menulis dan meningkatkan prestasi belajarnya. d. Bagi pembaca Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan akan pentingnya peranan membaca untuk meningkatkan prestasi siswa. 9