Kecemasan Wanita Menjelang Kelahiran Anak Pertama ditinjau dari Kepercayaan Diri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

INTENSI WIRAUSAHA DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI (Entrepreneurial intentions Reviewed from Self-Confidence) Tulus Al Eklas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perasaan penuh tekanan yang muncul dalam diri ibu hamil trimester

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan rakyatnya rendah dan tidak berkualitas. Sebaliknya, suatu negara dan

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

JURNAL MERIA ULFA. AF NPM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini merupakan masalah sensitif yang menyangkut masalah-masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:

DAFTAR PUSTAKA. Anastasi, A. dan Urbina, S Tes Psikologi. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. Alih Bahasa : Imam, R.H. Jakarta : Prenhallindo.

BAB III METODE PENELITIAN. bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Penelitian kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu kejadian yang ditunggu-tunggu oleh pasangan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS

BAB V ANALISI DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

KECEMASAN TERHADAP KETIADAAN HANDPHONE DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL PADA MAHASISWA S1 MANAJEMEN STIE AMA SALATIGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

Pedologi. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. dihadapinya, baik masalah pribadi maupun masalah yang ada di sekitar lingkungan

Reny Yuniasanti Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang ABSTRAK

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kehamilan merupakan masa yang sangat istimewa dalam kehidupan

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

BAB II TINJAUAN TEORI

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nama : Jenis Kelamin :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembawan diri yang tepat. Kemampuan mahasiswa berbicara di depan umum

PEDOMAN OBSERVASI 1. Kondisi dan Ciri Fisik ( gambaran umum ) 6. Hubungan subjek dengan pasangan

bagaimana seseorang melihat atau memahami dirinya (sense of self) serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB V HASIL PENELITIAN. Berdasarkan data valid kepercayaan diri remaja dan prestasi belajar

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB II LANDASAN TEORI

PERBEDAAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE ANTARA IBU BEKERJA DENGAN IBU TIDAK BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi nanti (Rini, 2008). Masa

DEWI KUSUMA WARDHANI F

BAB III METODE PENELITIAN

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)

Meminimalisasi Kecemasan (Anxiety) Dengan Menumbuhkan Self Awareness Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

Transkripsi:

Kecemasan Wanita Menjelang Kelahiran Anak Pertama ditinjau dari Kepercayaan Diri Veri Puspita Fakultas Psikologi Universitas Semarang George Hardjanta Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Anna Dian Savitri Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 48 wanita yang mengandung anak pertama dan usia kehamilan memasuki trimester III di Rumah Bersalin Bhakti Ibu Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik incidental sampling. Data penelitian diumpulkan dengan menggunakan Skala Kecemasan Wanita Menjelang Kelahiran Anak Pertama dan Skala Kepercayaan Diri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama yang ditunjukkan dengan nilai r xy = - 0,507 (p < 0,01), sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Kata Kunci : kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama, kepercayaan diri Women s Anxiety Prior to the First Child Birth Reviewed from a Stand Point of Self Confidence Abstract This study aimed to empirically find the relationship between self confidence and women s anxiety prior to the first child birth. The hypothesis in this study says that there is a negative relationship between self confidence and women s anxiety prior to the first child birth. Respondents in this study consisted of 48 first pregnant women and the age of their gestational age were at the third semester. This study was conducted at Bhakti Ibu Maternity Hospital, Semarang. Samples were taken by using an Incidental Sampling technique. Data in this study were collected by using the scale of Women s Anxiety Prior to the First Child Birth and the Self-Confidence Scale. Data were analyzed by using Product Moment Correlation techniques. The result of the study showed that there was a very significant negative relationship between self confidence and women s anxiety prior to the first child birth., and it was indicated by a value of 0,507 r xy = -(p <0.01), so the hypothesis in this study was received. Keywords: Women s anxiety prior to the first child birth, self confidence 190

PENDAHULUAN Kesuksesan perkawinan bukan hanya ditandai oleh berapa lama hubungan tersebut terjalin dan intensitas perasaan yang dialami dua orang yang menjalin relasi perkawinan, bukan juga ditentukan oleh siapa di antara kedua pasangan perkawinan tersebut yang memenangkan dominasi. Sukses dalam perkawinan berlainan dengan definisi kesuksesan dalam pekerjaan yang bisa diukur dari berapa jauh seseorang mampu meraih jenjang tertinggi dari kariernya. Meskipun demikian, tidak berarti individu tidak dapat memberi penilaian atas sukses suatu perkawinan. Individu dapat meletakkan sukses suatu perkawinan dari sejauhmana pasangan merasakan kepuasan hubungan perkawinan pada sebagian besar waktu yang dilalui dalam ikatan perkawinan. Apakah kedua pasangan merasa yakin dan percaya bahwa kebutuhan fisik, emosional, dan psikologis terpenuhi dalam kebersamaan dengan pasangannya (Gunarsa, 2002: 17). Perkawinan yang dianggap sah menurut hukum Indonesia dicantumkan dalam Undang-Undang No. 1 pasal 7 tahun 1974 yang menyebutkan bahwa perkawinan atau pernikahan hanya diijinkan jika calon mempelai pria telah berusia 19 tahun dan mempelai wanita telah berusia 16 tahun. Individu pada usia tersebut dianggap telah dapat membuat keputusan sendiri dan telah dewasa dalam berpikir dan bertindak. Perkawinan merupakan langkah untuk membentuk sebuah keluarga dengan melalui proses pernikahan yang sangat sakral dan merupakan keinginan bagi setiap individu. Seorang wanita akan merasa bahagia apabila dipersunting oleh seorang laki-laki untuk menjadi pasangan hidupnya. Pasangan yang melangsungkan suatu pernikahan akan lebih bahagia apabila segera dikarunia seorang anak yang ditandai dengan kehamilan istri. Wanita yang sedang mengandung anak pertama akan merasa bahagia karena satu lagi anugerah dari perkawinan akan segera diterimanya. Kebahagiaan tersebut dapat membawa konsekuensi yang kurang menguntungkan apabila wanita yang mengandung anak pertama terlalu khawatir akan keselamatan diri dan kandungannya. Perasaan penuh tekanan yang muncul dalam diri wanita karena kehamilan tersebut akan semakin terasa ketika memasuki masa trimester ketiga (bulan ke tujuh, delapan, sembilan) masa kehamilan. Pada masa trimester ketiga ini wanita yang menunggu kelahiran anak pertamanya dapat mengalami ketakutan-ketakutan apakah persalinannya tersebut akan berjalan dengan lancar dan apakah berjalan secara normal ataukah caesar dan kemungkinan dapat menimbulkan tekanantekanan yang dapat mengakibatkan wanita 191

yang menunggu kelahiran anak pertama mengalami kecemasan (Kusmiyati, 2008: 2). Kecemasan merupakan perasaan yang dapat muncul pada setiap orang, baik itu anakanak, remaja maupun dewasa, begitu juga dengan wanita yang sedang menunggu kelahiran anak pertama, tidak menutup kemungkinan untuk mengalami kecemasan. Wiramihardja (2011: 55) menyatakan gangguan kecemasan, meliputi gangguan panik, phobia, posttraumatic stress disorder, generalized anxiety disorder, obsessive compulsive disorder, gangguan kecemasan yang berhubungan dengan kondisi medis umum. Kecemasan dicetuskan oleh adanya situasi atau objek (dari luar individu) yang sebenarnya tidak membahayakan. Akibat dari kecemasan adalah penghindaran terhadap situasi tersebut dengan rasa terancam. Kecemasan merupakan gangguan yang dialami individu ketika dihadapkan pada situasi yang mengancam atau dapat menimbulkan stres. Individu yang mengalami kecemasan hidup tiap hari dalam ketegangan yang tinggi (Atkinson, dkk, 1999: 413). Individu yang mengalami kecemasan biasanya juga mengalami serangan panik. Kepanikan yang dialami oleh individu yang mengalami kecemasan akan membuatnya berpikir bahwa sesuatu yang menakutkan akan terjadi. Lukaningsih dan Siti (2011: 108) menyatakan bahwa dampak negatif dari kecemasan akan menjadikan individu mengalami serangan panik (episode ketakutan yang berat dan mendadak atau teror). Selama serangan panik, individu merasa pasti bahwa sesuatu yang menakutkan akan terjadi. Perasaan ini biasanya disertai dengan gejala tertentu seperti jantung berdebar-debar, sesak napas, berkeringat, tremor, pingsan dan mual. Individu yang mengalami kecemasan tidak mengetahui dengan jelas mengapa individu merasa ketakutan. Selama serangan panik yang parah, individu merasa takut bahwa dirinya akan mati. Menjelang hari persalinan, sebagian besar ibu hamil akan dilanda kecemasan, terutama yang pertama kali hamil. Kecemasan yang bisa dialami ibu hamil menjelang hari persalinan, seperti kemungkinan melahirkan bayi tidak normal, tidak dapat menyusui karena payudara kecil, persalinan akan mengotori diri, merasa bentuk tubuh terlalu kecil untuk melahirkan secara normal, merasa tidak memiliki naluri keibuan, ataupun kecemasan ketuban pecah di tempat umum. Begitu banyaknya kecemasan ibu hamil menjelang hari persalinan, yang sering menyebabkan ibu hamil jadi susah tidur, padahal ibu hamil harus cukup beristirahat minimal 8 jam setiap hari (Ayahbunda, 2010). 192

Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan manusia (Sundari, 2005: 50). Kecemasan muncul karena ada situasi yang mengancam diri individu. Hal ini berarti kecemasan tidak semata-mata muncul dengan sendirinya, tanpa ada hal-hal yang menyebabkannya. Lebih lanjut, teori perilaku menjelaskan bahwa kecemasan akan memberikan dampak negatif jika seseorang mengembangkan respon terhadap kondisi yang dihadapinya, sehingga akan mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Seorang wanita yang sedang mendambakan kelahiran anak pertama apabila terjebak dalam situasi yang penuh ketegangan dan memberikan respon yang negatif akan mengalami kecemasan dalam menunggu kelahiran tersebut karena kelahiran dapat terjadi tidak selancar yang diharapkan. Individu yang mengalami kecemasan akan merasa terancam keselamatannya dan sama sekali tidak mengetahui langkah dan cara yang harus diambil untuk menyelamatkan dirinya (Sobur, 2003: 345). Kecemasan yang dialami oleh wanita yang sedang mengandung anak pertama pada trimester tiga akan merasa bahwa proses persalinan yang akan dihadapi dapat mengancam keselamatan jiwanya maupun anak yang sedang dikandungnya. Wanita yang sedang mengandung anak pertama dan menghadapi proses persalinan akan merasa khawatir, gelisah, dan resah dalam menanti proses persalinan. Hasil analisis wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 27-28 Mei 2011 dengan lima orang wanita yang sedang mengandung anak pertama pada usia kandungan trimester III, diketahui bahwa para wanita tersebut mengalami kecemasan menjelang kelahiran anak pertamanya tersebut. Kecemasan tersebut dapat terlihat dari pernyataan subjek yang menunjukkan dirinya mengalami perasaan gelisah dan gugup yang diikuti dengan meningkatnya detak jantung ketika teringat waktu kelahiran yang sudah semakin dekat, sering terbangun di malam hari karena teringat kandungannya dan khawatir sesuatu yang buruk terjadi pada diri dan anaknya. Kecemasan tersebut muncul sebagai bentuk kekhawatiran individu akan berbagai kemungkinan buruk yang dapat terjadi selama proses kelahiran anak pertamanya. Meskipun demikian, pada dasarnya para wanita yang sedang mengandung anak pertama tersebut telah memiliki keyakinan bahwa setiap usaha yang dilakukannya selama proses kelahiran, seperti pemeriksaan yang rutin dan pola makan yang sehat dapat menghindarkan dari kemungkinan buruk pada saat proses kelahiran. 193

Durand dan Barlow (2006: 165) bahwa kecemasan dipengaruhi oleh kerentanan psikologis merupakan kecenderungan yang mengarah kurang rasa percaya diri, selfesteem yang rendah, dan ketidakmampuan mengatasi masalah. Kepercayaan diri adalah sebentuk keyakinan kuat pada jiwa, kesepahaman dengan jiwa dan kemampuan menguasai jiwa (Al-Uqsari, 2005: 13-14). Kepercayaan diri adalah berbuat dengan penuh keyakinan. Rasa percaya diri adalah kekuatan yang mendorong individu untuk maju dan berkembang, serta selalu memperbaiki diri. Tanpa rasa percaya diri, individu akan hidup di bawah bayang-bayang orang lain. Individu akan selalu takut pada kegagalan dan sesuatu yang tidak diketahui. Kepercayaan diri adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada diri individu sebagai karakteristik pribadi yang di dalamnya terdapat keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional, dan realistis. (dalam Ghufron dan Risnawita, 2010: 35). Individu dengan kepercayaan diri mempunyai kemampuan untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkan dan mengembangkan kesadaran diri. Kepercayaan diri pada wanita yang sedang menunggu proses persalinan anak pertama, diharapkan dapat menghindarkannya dari kecemasan. Wanita yang sedang menunggu proses persalinan anak pertama akan dapat menerima perubahan dalam diri, menganggap rasa nyeri yang muncul karena kehamilan sebagai hal yang wajar. Wanita juga akan tetap dapat berpikir secara positif bahwa proses persalinan akan dapat berjalan dengan lancar. Hasil analisis wawancara yang dilakukan terhadap wanita yang sedang menunggu proses persalinan anak pertama pada tanggal 27-28 Mei 2011 juga menunjukkan bahwa pada dasarnya merasa percaya diri mampu melewati proses persalinan yang semakin dekat, seperti halnya dengan adanya sikap optimis bahwa persalinan akan berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Wanita yang sedang menunggu proses persalinan anak pertama juga berusaha melihat sesuatu secara positif, seperti adanya penilaian bahwa setiap usaha yang dilakukan untuk menjaga kehamilannya akan mendatangkan hasil yang memuaskan, yaitu kelahiran anak yang lancar. Wanita yang sedang menunggu proses persalinan anak pertama memiliki penilaian bahwa rasa sakit yang akan dirasakan pada saat proses persalinan adalah hal yang wajar dan mampu diatasi dengan baik. Selain itu, kepercayaan diri pada wanita yang sedang menunggu proses persalinan anak pertama tampak dari adanya kesediaan untuk menerima berbagai 194

masukan dari orangtua agar persalinan dapat berjalan dengan baik. Tembong (2006: 57) bahwa ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri adalah bersedia dan mampu mempercayai dan mewujudkan potensi-potensi dirinya secara mandiri serta berani menghadapi risiko akibat keputusan-keputusan sendiri dengan penuh tanggung jawab. Kepercayaan diri pada wanita menjelang kelahiran anak pertama diharapkan dapat membuatnya terhindar dari kecemasan karena adanya perasaan takut akan adanya berbagai kemungkinan buruk yang dapat menimpa ketika proses kelahiran berlangsung. Kepercayaan diri pada wanita menjelang kelahiran anak pertama akan menumbuhkan keyakinan dalam diri serta sikap optimis yang dapat digunakan dalam mengelola setiap sumber kecemasan yang ada. Kenyataannya, wanita yang sedang hamil dan sedang menunggu kelahiran anak pertamanya masih saja mengalami kecemasan. Kecemasan Wanita Menjelang Kelahiran Anak Pertama Kecemasan dapat berasal dari rasa takut, suatu peningkatan yang berbahaya dari perasaan tak berteman dan tak berdaya dalam dunia penuh ancaman (Alwisol, 2006: 161). Lebih lanjut Alwisol (2006: 161) menyatakan bahwa kecemasan dasar dibarengi permusuhan dasar, berasal dari perasaan marah, suatu predisposisi untuk mencurigai orang lain. Gunarsa dan Gunarsa (2003: 83) menyatakan bahwa kecemasan adalah ketakutan yang tidak jelas dan diperoleh dari pengalaman emosional yang menimbulkan frustrasi. Berdasarkan uraian tersebut diketahui bahwa kecemasan adalah perasaan tidak menyenangkan mengenai kekhawatiran atau ketegangan yang berasal dari rasa takut, suatu peningkatan yang berbahaya dari perasaan tak berteman dan tak berdaya dalam dunia penuh ancaman. Gejala kecemasan menurut Sundari (2005: 51) menyatakan individu yang mengalami kecemasan ditandai dengan gejala-gejala, sebagai berikut: a. Gejala fisik Jari-jari tangan dingin, detak jantung makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dada terasa sesak. b. Gejala mental Ditandai dengan adanya ketakutan, merasa akan ditimpa bahaya, tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tenteram, serta ingin lari dari kenyataan. Gejala-gejala kecemasan menurut Durand dan Barlow (2006: 168), antara lain: a. Kegelisahan atau perasaan tegang b. Menjadi mudah lelah 195

c. Sulit berkonsentrasi d. Iritabilitas e. Ketegangan otot f. Gangguan tidur Berdasarkan uraian tersebut diketahui gejala-gejala individu yang mengalami kecemasan, antara lain gejala fisik yang meliputi jantung berdebar, sakit kepala, nafsu makan berkurang, mengalami gangguan tidur, kelelahan dan berkeringat dingin serta gejala psikis yang meliputi munculnya perasaan takut, tidak tenang, tidak tentram, bingung, sulit berkonsentrasi dan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Kepercayaan Diri Perry (2005: 3) menyatakan bahwa kepercayaan diri berarti merasa positif tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak bisa dilakukan, tapi memiliki kemauan untuk belajar. Kepercayaan diri memperlancar hubungan antara diri individu, kemampuankemampuan, seperti bakat, keahlian, dan potensi dan cara individu memanfaatkannya. Widyarini (2009: 100-102) menyatakan bahwa kepercayaan diri yang berlebihan (over confidence) membuat individu kebablasan, membangun berlebihan menjadi terlalu gembira atau terlalu optimis, dan menganggap diri tak terkalahkan. Lebih lanjut Ghufron dan Risnawita (2010: 35) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah sikap mental seseorang dalam menilai diri maupun objek sekitarnya sehingga individu mempunyai keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuannya. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya untuk membuat suatu keputusan sendiri dan untuk melakukan pilihannya sendiri. Individu yang memiliki kepercayaan diri menurut Perry (2005: 3) menunjukkan ciri-ciri, sebagai berikut: a. Lantang, berani dan terbuka. b. Mampu menangani berbagai masalah, baik pribadi maupun pekerjaan tanpa banyak bicara tapi pasti. Menurut Tembong (2006: 57) ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri, antara lain: a. Bersedia dan mampu mempercayai dan mewujudkan potensi-potensi dirinya secara mandiri. b. Berani menghadapi risiko akibat keputusan-keputusan sendiri dengan penuh tanggung jawab. Lauster (dalam Ghufron dan Risnawita, 2010: 35-36) menyatakan bahwa individu yang memiliki kepercayaan diri memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 196

a. Keyakinan kemampuan diri Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang dirinya. Individu mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya. b. Optimis Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tntang diri dan kemampuannya. c. Objektif Individu memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri. d. Bertanggung jawab Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya. e. Rasional dan realistis Rasional dan realistis adalah analisis terhadap suatu masalah, sesuatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan. METODE PENELITIAN Batasan populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang usia kehamilannya memasuki masa kandungan pada trimester III di Rumah Bersalin Bhakti Ibu Semarang, karena masa ini telah mendekati masa persalinan dimana terdapat ketakutan terhadap proses persalinan anak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu incidental sampling. Penelitian ini menggunakan skala yaitu Skala Kecemasan Wanita Menjelang Kelahiran Anak Pertama dan Skala Kepercayaan Diri. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hubungan kepercayaan diri sebagai variabel bebas dengan kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama sebagai variabel tergantung, dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama. Hasil penelitian ini mendukung pendapat yang diutarakan oleh Durand dan Barlow (2006: 165) bahwa kecemasan dipengaruhi oleh kerentanan psikologis merupakan kecenderungan yang mengarah kurang rasa percaya diri, selfesteem yang rendah, dan ketidakmampuan mengatasi masalah. Perspektif kognitif menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya kecemasan 197

adalah kurangnya kepercayaan diri atau kurang realistik dan rasionalnya individu memandang dirinya. Individu yang kepercayaan dirinya kurang akan mendorong berpikir dan bertindak dengan apa adanya, sehingga hasilnya juga akan kecil. Hal ini membuat efek terhadap kepercayaan individu kurang. Besar kecilnya keberhasilan individu sangat ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan diri individu terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan (Wiyono, 2004: 124). Kepercayaan diri pada wanita menjelang kelahiran anak pertama diharapkan dapat membuatnya terhindar dari kecemasan karena adanya perasaan takut akan adanya berbagai kemungkinan buruk yang dapat menimpa ketika proses kelahiran berlangsung. Kepercayaan diri tidak begitu saja melekat pada individu. Kepercayaan diri bukan merupakan bawaan lahir atau keturunan, melainkan suatu proses belajar bagaimana merespon berbagai rangsangan dari luar dirinya melalui interaksi dengan lingkungan (Surya, 2007: 2). Kepercayaan diri membawa kekuatan dalam mengatur langkah individu Proses menunggu persalinan pada wanita yang mengandung anak pertama kemungkinan dapat menjadi merupakan sumber stressor tersendiri apabila wanita mengalami perasaan takut dan terancam dalam menghadapinya. Kepercayaan diri yang dimiliki wanita yang sedang menunggu proses persalinan anak pertama dapat menghindarkannya dari kecemasan. Kepercayaan diri yang tinggi dalam penelitian belum dapat menurunkan kecemasan pada wanita hamil anak pertama trimester III. Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan karena terdapat faktor lain yang lebih dominan dalam memengaruhi kecemasan pada wanita hamil. Hal tersebut terlihat dari sumbangan efektif variabel kepercayaan diri terhadap kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama hanya 25,7%. Sisanya sebesar 74,3% dari variabel lain seperti faktor frustrasi, konflik, ancaman, kontribusi biologis, kontribusi psikologis, serta internal locus of control. Kelemahan dalam penelitian ini adalah penggunaan skala kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama hanya menggunakan gejala-gejala dari kecemasan secara umum, sehingga dikhawatirkan kurang dapat mengungkap kondisi yang sesungguhnya dari subjek penelitian. Kelemahan lain dalam penelitian ini adalah pada Skala Kepercayaan Diri yang tidak berdistribusi normal. Hal ini kemungkinan dikarenakan item-item dalam skala yang memiliki social desirability. 198

PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan bahwa ada hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama. Semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin rendah kecemasan wanita menjelang kelahiran anak pertama, dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. DAFTAR PUSTAKA Al-Uqsari, Y. 2005. Percaya Diri Pasti! Jakarta: Gema Insani. Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Atkinson, R. L., Atkinson, R, C dan Smith, E, Bem, D, J. 1999. Pengantar Psikologi. Jilid Dua. Alih Bahasa: Widjaja Kusuma. Batam: Interaksara. Ayahbunda. 2010. Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan. http://www.ibudankeluarga.com. (Senin, 20 Februari 2012). Durand, V. M. dan Barlow, D. H. 2006. Psikologi Abnormal. Alih Bahasa: Linggawati Haryanto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ghufron, M. N., dan Risnawita, R. S. 2010. Teori-teori Psikologi. Jakarta: PT. Gramedia. Gunarsa, S. D. 2002. Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta: Gunung Mulia. Gunarsa, S. D., dan Gunarsa, S. D. 2003. Psikologi Perawatan. Jakarta: Gunung Mulia. Kusmiyati. 2008. Kecemasan Menjelang Kelahiran. www.google.com. (15 Mei 2011). Lukaningsih, Z. L., dan Siti, B. 2011. Psikologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Perry, M. 2005. Confidence Boosters: Pendongkrak Kepercayaan Diri. Alih Bahasa: Aditya Suharmoko. Jakarta: Erlangga. Sundari, S. 2005. Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Jakarta: Rineka Cipta. Surya, H. 2007. Percaya Diri Itu Penting. Jakarta: PT. Gramedia. Tembong, G. P. 2006. Smart Parenting. Jakarta: PT. Gramedia. Widyarini, N. M. 2009. Membangun Hubungan Antar Manusia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Wiramihardja, S. A. 2011. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: Alfabeta. Wiyono, S. 2004. Manajemen Potensi Diri. Jakarta: Grasindo. 199