BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

BAB 1 : PENDAHULUAN. SDKI tahun 2007 yaitu 228 kematian per kelahiran hidup. (1)

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa, balita sehat akan menjadikan balita yang cerdas. Balita salah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sel telur dengan sel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR FERRITIN PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 24 BULAN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN, BESI DAN VITAMIN C DENGAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI KELAS XI SMU NEGERI I NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

makalah KEK dalam kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. gangguan absorpsi. Zat gizi tersebut adalah besi, protein, vitamin B 6 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di bidang

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kekurangan Energi Protein (KEP) di Indonesia

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan penanganan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang cukup bagi ahli gizi dalam pelayanan gizi untuk masyarakat. Peningkatan gizi di masyarakat memerlukan kebijakan dari setiap anggota masyarakat untuk memperoleh makanan dalam jumlah yang cukup dan terjamin mutunya (Supariasa,2001). Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan selama masa kehamilan sehingga hal ini menjadi masalah yang besar di Indonesia menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka kematian ibu melahirkan mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Ini berarti dalam sejam, tiga hingga empat ibu di Indonesia meninggal karena melahirkan (Depkes.RI, 2012). Masalah gizi yang sering terjadi selama kehamilan adalah penurunan kadar hemoglobin akibat peningkatan volume plasma yang lebih banyak daripada volume sel darah merah. Penurunan ini terjadi pada usia kehamilan 8 sampai 32 minggu. Anemia dapat menyebabkan pengangkutan oksigen menjadi terganggu sehingga nutrisi ke janin berkurang (Mitchell, 2003) 1

Anemia pada ibu hamil dapat terjadi karena kekurangan beberapa zat gizi mikro, salah satunya adalah besi (Fe). Terbukti bahwa penduduk Indonesia pada umumnya mengkonsumsi Fe yang berasal dari sumber nabati, yang mempunyai daya serap rendah dibanding sumber hewani. Kebutuhan janin akan Fe terakumulasi pada trimester terakhir sehingga diperlukan penambahan suplemen Fe. Keadaan kurang Fe dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan janin, baik sel tubuh maupun sel otak (Williamson, 2006). Pengetahuan tentang gizi yang baik pada ibu post partum pada saat hamil akan mempengaruhi status gizi ibu dan bayi (Sukirman, 1990). Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi janin yang dikandungnya. Status gizi ibu yang normal sebelum dan selama hamil akan melahirkan bayi yang sehat, cukup umur dan berat badan normal, artinya kualitas bayi yang dilahirkan sangat bergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama kehamilan, dalam menilai kualitas bayi yang sehat, jika tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik. Sayangnya masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi seperti Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan anemia (Depkes, 1996). Hal ini dapat terjadi apabila ibu hamil memiliki pengetahuan gizi yang kurang selama masa kehamilan berlangsung, sehingga akan menimbulkan resiko kesakitan yang lebih besar pada trimester III kehamilan yaitu resiko melahirkan bayi Berat Badan Lahi Rendah (BBLR), pendarahan dan gangguan kesehatan. Gizi adalah bahan kimia yang ada didalam bahan makanan yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur 2

proses kehidupan (Almatsier, 2011). Zat gizi dibagi menjadi 3 kelompok menurut fungsinya yaitu zat energi (karbohidrat, protein dan lemak), zat pembangun (protein, mineral dan air) dan zat pengatur (protein, mineral, air dan vitamin). Berbagai zat gizi umumnya diperoleh tubuh dari makanan sehari-hari. Menjaga kualitas asupan makanan yang bersih, bergizi dan bervitamin merupakan salah satu upaya untuk mengurangi resiko cacat janin seperti kelainan bawaan pada tulang yang dikenal dengan NTD (Neuro Tube Defect), Hidrocephalus (pembesaran kepala), kecacatan mata hingga abortus (keguguran) (Pribakti, 2013). Penyuluhan kesehatan merupakan peningkatan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek belajar yang bertujuan untuk mengubah maupun mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat supaya lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup yang sehat (Kementerian Kesehatan RI, 2002). Pemakaian media dalam penyuluhan memiliki manfaat beragam pada proses pembelajaran. Selain dapat menumbuhkan motivasi dan minat audiens, media pembelajaran juga dapat membantu audiens meningkatkan pemahaman, memberikan data maupun informasi dengan menarik dan akurat, mempermudah penafsiran data maupun informasi serta memadatkan informasi (Arsyad, 2007). Berbagai metode telah diterapkan untuk menyampaikan pesan pesan dalam pendidikan gizi, salah satunya adalah multimedia. Menurut Munir (2008), multimedia yang diartikan sebagai suatu system computer yang terdiri dari hardware dan software yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, video, fotograi, grafik 3

dan animasi dengan suara, teks dan data suara secara interaktif yang dikendalikan dengan program computer. Animasi berasal dari kata animation yang memiliki kata dasar to anime yang berarti menghidupkan. Animasi secara umum merupakan kegiatan menghidupkan dan menggerakan benda mati (Munir, 2012). Berdasarkan penelitian, audiens yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan rendah cenderung memerlukan bantuan untuk menangkap konsep materi yang disampaikan. Animasi memiliki beberapa manfaat, di dalam media ilmu pengetahuan, sisi animasi memiliki kemampuan untuk menjelaskan sesuatu yang rumit hanya dengan gambar atau katakata saja. Dengan kemampuan ini, maka animasi dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata mungkin tidak terlihat oleh mata. Selain itu, animasi sebagai media ilmu pengetahuan dapat dijadikan bahan ajar yang siap setiap saat untuk mengajarkan materi (Munir, 2012). Hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di BPM Ririn Yunianti di desa Sawahan Ngemplak Boyolali pada bulan Agustus 2015 didapati jumlah pasien total 31 orang. Hasil yang didapat dari Dinas Kesehatan Karanganyar menunjukan bahwa angka kematian ibu di daerah Ngemplak sebanyak 138 per 100.000 dan ibu hamil dengan komplikasi sebanyak 94 orang. Hasil prevalensi anemia pada ibu hamil sebanyak 53 orang (56,3 %) dan prevalensi obesitas pada ibu hamil sebanyak 20 orang (21,27 %). Berdasarkan penjelasan diatas, maka penyuluhan gizi pada ibu hamil perlu diberikan dengan harapan pengetahuan gizi pada ibu hamil bisa lebih baik. 4

Berdasarkan hasil penelitian Pani dkk (2013) di Palu untuk menguji pengaruh pemberian penyuluhan terhadap pengetahuan dan perilaku yang diambil secara kuesioner hasilnya adalah setelah intervensi skor pengetahuan responden tentang penyuluhan kelas prenatal plus pada kelompok intervensi terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 32,68%. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata skor pengetahuannya turun menjadi 1,64%. Skor Sikap pada kelompok intervensi meningkat 13,11%, dan pada kelompok kontrol turun 0,03. Disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan kelas prenatal plus terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil serta, ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu hamil. Penelitian yang dilakukan Salmiah dkk (2013) di Bantimurung untuk menguji pengaruh pemberian penyuluhan gizi terhadap pengetahuan, asupan protein dan zat besi serta peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil anemia yang diambil secara kuesioner hasilnya menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah intervensi, diketahui bahwa tingkat pengetahuan yang lebih baik sebanyak 4 sampel ( 20,0 % ), meningkat menjadi 18 sampel ( 90,0 % ) pada kelompok perlakuan, asupan protein yang baik sebanyak 5 sampel ( 25,0 % ) meningkat 16 sampel ( 80,0 % ) pada kelompok perlakuan setelah intervensi, sedangkan asupan zat besi sebelum dan sesudah intervensi, baik kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak ada peningkatan. Disimpulkan bahwa ada perbedaan dalam pengetahuan, protein dan asupan zat besi sebelum dan setelah intervensi. Penelitian yang dilakukan Nuryanti dkk (2012) di Rumah Sakit Khusus Daerah ibu dan anak Siti Fatimah Makassar untuk menguji pengaruh penyuluhan terhadap 5

peningkatan pengetahuan ibu hamil yang diambil secara kuesioner hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang ASI di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar setelah penyuluhan (post test) mengalami peningkatan. Dapat disimpulkan ada pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil di RSKD ibu dan anak Siti Fatimah Makassar. Melalui upaya penyuluhan gizi ini diharapkan ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan gizi pada ibu hamil. Sehingga meningkatnya pengetahuan tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi ibu selama kehamilan berlangsung dan dapat menurunkan prevalensi angka kematian ibu serta kematian bayi. B. Rumusan Masalah Apakah ada perbedaan pengetahuan gizi ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media animasi? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh media animasi terhadap pengetahuan gizi pada ibu hamil di BPM Ririn Yuniati Desa Sawahan, Ngemplak Boyolali. 2. Tujuan khusus a. Mengukur tingkat pengetahuan gizi pada ibu hamil sebelum diberikannya penyuluhan gizi. b. Mengukur tingkat pengetahuan gizi pada ibu hamil sesudah diberikannya penyuluhan gizi. c. Menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan gizi pada ibu hamil dan sesudah diberikannya penyuluhan gizi. 6

D. Manfaat Penelitian 1. Untuk Dinas Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan, evaluasi dan pertimbangan untuk memberikan variasi alat pembelajaran maupun penyuluhan dalam upaya memperkecil angka kematian ibu, bayi dan kehamilan beresiko tinggi kepada ibu hamil. 2. Untuk Petugas Kesehatan Dapat dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan asuhan gizi pada ibu hamil yang akan diberikan untuk mempersiapkan kebutuhan psikologis dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya. 3. Untuk Masyarakat Memberikan informasi kepada para ibu khususnya pada ibu hamil mengenai hal yang berhubungan dengan asupan nutrisi yang baik sehingga ibu lebih siap menghadapi masa kehamilannya. 4. Untuk Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pengembangan riset di bidang gizi untuk selanjutnya. 7