BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meida Taftiawati, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat penghubung dan pengenal bagi masing-masing. merupakan alat kontrol utama manusia.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia sehari-hari, sama ada di lingkungan keluarga,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan untuk

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBELAJAR BIPA UPI ASAL KOREA SELATAN DALAM PEMBELAJARAN BIPA TINGKAT DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Riqoh Fariqoh, 2013

2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR BIPA

PENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA RAGAM BISNIS BAGI PENUTUR ASING BERBASIS PENDEKATAN INTEGRATIF

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengajaran bahasa asing merupakan salah satu ilmu yang popular

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Winni Siti Alawiah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mengungkapkan bahwa saat ini bahasa Indonesia telah dipelajari di tiga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Retnosari, 2015

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. itu, kemudian menjadi media dan mengembang pikiran manusia. Ernest Cassiner

PENINGKATAN MUTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) YANG PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam dunia Internasional memang belum

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Orang banyak menyangka bahwa penguasaan tiap bahasa pertama seakanakan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Dea Audia S anti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. hanya bisa dilakukan dalam ruang dan waktu yang terbatas kini dapat dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa Indonesia kepada para penutur asing. Di negara-negara yang dimaksud,

Internasionalisasi Bahasa Indonesia melalui Program Pembelajaran BIPA Berbasis Budaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Robita Ika Annisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

ANALISIS ASESMEN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BIPA PROGRAM CLS 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

KONSTRUKSI SINTAKSIS KALIMAT TULIS PEMBELAJAR ASING BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa itu saling berhubungan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Flip Book Berbasis Android Materi Kosakata Untuk BIPA Tingkat Dasar

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di Internasional kini menginjak tahap

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

PEMBELAJARAN MENULIS PADA MAHASISWA BIPA: ANALISIS TENTANG HAMBATAN DAN SOLUSI

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA KEDUA BAGI ORANG ASING MELALUI PROSES ATTITUDE DAN APTITUDE

BAB I P E N D A H U L U A N. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda budaya. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa pidgin dan bukan juga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diketahui tingkat prestasi belajar siswa. Laporan prestasi belajar

MODEL PEMBELAJARAN NONDIRECTIVE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA INGGRIS

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan perasaan dari seseorang kepada orang lain. Dengan bahasa pula dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata sampai saat ini merupakan motor penggerak ekonomi di Bali.

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

BIPA (BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING) SEBAGAI UPAYA INTERNASIONALISASI UNIVERSITAS DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan wisatawan, mulai dari kota besar sampai kota kecil. Bukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi masyarakat berdasar lingkup lokal dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang

Mengembangkan Tes Penempatan Bagi Siswa BIPA

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dititikberatkan pada kajian kemampuan berbahasa. upaya peningkatan kemampuan menulis kalimat bagi siswa asing dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan memberikan penguasaan lisan dan tertulis kepada para pembelajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang besar, terdapat sekitar 17.504 pulau besar dan kecil. Indonesia juga merupakan negara yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi, tak heran banyak orang asing dari berbagai negara yang datang ke Indonesia baik untuk melanjutkan studi, bekerja ataupun hanya untuk sekedar berwisata. Hal ini, membuat mereka menganggap penting untuk mempelajari bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Terbukti banyak penutur asing yang berminat mempelajari bahasa Indonesia atau yang kita kenal dengan sebutan BIPA yaitu Bahasa Indonesia bagi penutur asing. Penutur asing menganggap bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah untuk dipelajari, pernyataan ini sesuai dengan pandangan yang dikemukan Tasai dan Zaidan (2002: 6.21) sebagai berikut: Bahasa Indonesia dapat menarik minat penutur lain untuk mempelajarinya. Menurut pengakuan pembelajar asing, bahasa Indonesia lebih mudah untuk dipelajari dibandingkan bahasa Cina dan Jepang. Namun, pengakuan ini tidak mutlak sebab ada juga yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia sulit dipelajari kalau sudah menyangkut afiksasi. Walaupun demikian, kini bahasa Indonesia sudah dipelajari di beberapa negara di Eropa, Amerika, Australia dan Asia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus menyetarakannya dengan bahasa modern terkembang lainnya di dunia, penyetaraan bahasa Indonesia dalam antarhubungan budaya dalam pergaulan Internasional, serta pemutakhiran bahasa Indonesia yang mampu menjadikan bahasa Indonesia memenuhi fungsinya sebagai bahasa modern. Saat ini, bahasa Indonesia mulai dilirik dan diminati oleh warga negara lain, terutama mereka yang berada di zona asia-pasifik. Terlebih setelah bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi bahasa ASEAN yang wajib digunakan pada pertemuan kenegaraan negara-negara ASEAN. Peminat bahasa Indonesia berangsur-angsur bertambah. Di Australia yang secara geografis letaknya

2 berdekatan dengan Indonesia, memasukan bahasa Indonesia ke dalam kurikulum pendidikan sebagai mata pelajaran bahasa asing yang dipelajari. Letak geografis Indonesia, populasi penduduk, keindahan alam, banyaknya perusahaan asing yang berinvestasi serta kebudayaan dan keseniannya yang beraneka ragam yang tidak dimiliki negara lain menjadi beberapa alasan yang menyebabkan banyak orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) bisa dijadikan ajang untuk mempromosikan Indonesia ke kancah Internasional. Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) adalah pengajaran bahasa Indonesia yang diberikan kepada orang-orang asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa asing. Pembelajar BIPA dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu tingkat pemula (novice), menengah (intermediate) dan mahir (advanced). Di dalamnya teridir atas empat kompetensi kemampuan berbahasa, yakni membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Kedudukan BIPA bagi pembelajar asing adalah sebagai bahasa kedua sehingga pemerolehannya dilakukan setelah menguasai bahasa pertamanya. Para siswa asing tersebut sudah memiliki bahasa pertama (bahasa ibu) sebelum mereka belajar bahasa Indonesia. Dengan kondisi demikian, tentu saja pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) menjadi berbeda dibandingkan dengan pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama (B1). Pengajaran BIPA lebih kompleks dan rumit karena siswa asing tersebut berasal dari berbagai negara. Seperti yang kita ketahui, penguasaan bahasa pertama diperoleh melalui proses pemerolehan bahasa yang terjadi secara alamiah dan tanpa disadari sementara bahasa kedua diperoleh melalui proses pembelajaran bahasa yang dilakukan secara sadar dan sengaja Para pakar pembelajaran bahasa kedua pada umumnya percaya bahwa bahasa pertama (bahasa ibu) mempunyai pengaruh terhadap proses penguasaan bahasa kedua pembelajar (Ellis, 1986:19). Pengaruh itu bisa menjadi pengaruh buruk atau bahkan membantu dalam proses pembelajaran bahasa kedua. Pembelajaran bahasa kedua akan menjadi mudah jika pembelajar telah menguasai

3 bahasa pertamanya dengan baik karena kemampuan bahasa pertamanya bisa digunakan dalam proses pembelajaran bahasa kedua. Adapun tiga tujuan orang asing belajar bahasa Indonesia, yakni ingin menguasai keterampilan komunikasi antarpersonal dasar (Basic Interpersonal Communication Skills), menguasai konsep serta prinsip-prinsip yang bersifat ilmiah (Cognitive Academic Language Proficiency), dan menggali kebudayaan dengan segala aspeknya (Suyatna dalam Pratiwi, 2008:10). Ketiga tujuan tersebut dapat berjalan masing-masing, akan tetapi dapat pula berkelanjutan. Awalnya mereka belajar bahasa Indonesia untuk keperluan praktis, setelah itu belajar yang lebih bersifat ilmiah dan akhirnya menguasai kebudayaan. Namun banyak pula penutur asing yang awal mulanya tertarik belajar bahasa Indonesia karena kagum dengan budaya Indonesia dan ingin mengetahuinya lebih dalam dengan belajar bahasa Indonesia terlebih dahulu. Budaya Indonesia yang beragam dianggap menarik dan memesona karena tidak mereka temukan di nagaranya. Dalam suatu pembelajaran diperlukan suatu strategi untuk mendukung proses pembelajaran. Dalam pengertian sempit strategi adalah suatu cara yang dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan. Ada banyak strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran salah satunya adalah strategi komunikasi. Strategi komunikasi adalah suatu teknik yang sistematis yang digunakan pembelajar bahasa asing untuk mengekspresikan ide-idenya ketika dihadapkan pada kesulitan berkomunikasi karena belum sempurnanya penguasaan B2. Strategi komunikasi sebagai rencana sadar secara potensial untuk memecahkan masalah individu sendiri dalam mencapai tujuan komunikatif tertentu. Jika srategi belajar lebih berhubungan dengan ranah reseptif dalam mendapat, menyimpan, dan mengingat, maka strategi komunikasi berkaitan dengan penggunaan mekanisme verbal dan nonverbal untuk komunikasi produktif tentang informasi. Dalam kata lain strategi belajar memerhatikan input yaitu masukan sedangkakan strategi komunikasi merupakan output, keluaran yaitu bagaimana pembelajar asing itu mengaplikasikan masukan yang diterimanya dan menyampaikannya pada orang lain.

4 Pembelajar asing menggunakan strategi komunikasi untuk menyiasati keterbatasannya dalam bahasa kedua. Meskipun dengan menggunakan strategi ini mereka mengesampingkan kaidah-kaidah berbahasa. Terdapat penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian Eva Ardiana Indrariani yang berjudul Strategi Komunikasi Mahasiswa Asing dalam Interaksi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan objek penelitian yang heterogen yaitu pembelajar asing yang berasal dari negara yang berbeda yang tentu saja memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda-beda pula. Pembelajar asing ini berasal dari Thailand, Vietnam dan Madagaskar. Selain itu pembelajar asing yang dijadikan objek penelitian memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang berbeda karena menduduki tingkat pembelajaran BIPA yang berbeda, sebagaian pembelajar asing merupakan pembelajar BIPA tingkat dasar dan sebagian lagi pembelajar BIPA tingkat lanjut. Di dalamnya ditemukan bahwa pembelajar asing menggunakan bermacam-macam strategi komunikasi dalam berbicara dengan penutur asli bahasa Indonesia untuk menyiasati keterbatasannya menggunakan bahasa Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Indrariani (2011), peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang sama namun dengan objek penelitian yang berbeda. Jika penelitian sebelumnya menggunakan objek penelitian yang heterogen dari berbagai negara dengan tingkat kemampuan berbahasa Indonesia yang berbeda, maka pada penelitian ini, peneliti menggunakan objek yang homogen yaitu pembelajar asing asal korea dengan tingkat kemampuan berbahasa Indonesia yang sama yaitu tingkat dasar. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan judul penelitian sebagai berikut Strategi Komunikasi Pembelajar Asing dalam Pembelajaran BIPA Tingkat Dasar (Studi Kasus terhadap Pembelajar BIPA UPI asal Korea Selatan).

5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti kemukakan, peneliti mengidentifikasi masalah-malasah penelitian sebagai berikut. 1) Lemahnya kemampuan pembelajar asing asal Korea dalam berbahasa Indonesia. 2) Kurangnya waktu interaksi pembelajar asing tersebut dengan penutur asli bahasa Indonesia. 3) Pembelajar asing asal Korea sering menemukan kesulitan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 4) Penggunanaan strategi komunikasi oleh pembelajar asing asal Korea. 1.3 Rumusan Masalah Peneliti dapat merumuskan masalah penelitian berdasarkan identifikasi masalah di atas. Rumusan masalah memberikan arah terhadap kegiatan yang harus dilakukan peneliti. Oleh karena itu, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut. 1) Bagaimana implementasi strategi komunikasi verbal yang digunakan pembelajar asing dalam pembelajaran BIPA? 2) Bagaimana implementasi strategi komunikasi nonverbal yang digunakan pembelajar asing dalam pembelajaran BIPA? 3) Bagaimana Interpretasi pengajar terhadap strategi komunikasi yang dilakukan pembelajar asing dalam pembelajaran BIPA? 1.4 Tujuan Penelitian Beberapa tujuan yang ingin dicapai peneliti melalui penelitian ini antara lain untuk mendeskripsikan: 1) Implementasi strategi komunikasi verbal yang digunakan pembelajar asing dalam pembelajaran BIPA. 2) Implementasi strategi komunikasi nonverbal yang digunakan pembelajar asing dalam pembelajaran BIPA.

6 3) Interpretasi pengajar terhadap strategi komunikasi yang dilakukan oleh pembelajar asing dalam pembelajaran BIPA. 1.5 Manfaat Penelitian Peneliti mengharapkan penelitian yang dilakukan akan memberikan manfaat positif sesuai dengan tujuan penelitiannya. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini, anatara lain: 1) Bagi Pengajar Penelitian ini bisa dijadikan gambaran pada proses pembelajaran BIPA serta strategi yang digunakan pembelajar asing dalam proses pembelajaran BIPA baik dikelas maupun dilingkungan sekitarnya. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bila guru BIPA memanfaatkan strategi ini dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2) Bagi Pembelajar Pembelajar BIPA dapat mengaplikasikan strategi komunikasi ini dalam kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas untuk menyiasati keterbatasan dalam berkomunikasi. 3) Bagi Peneliti Manfaat yang hendak diambil dari penelitian ini adalah untuk dijadikan pengalaman dan bekal bagi peneliti sebagai calon guru yang tidak hanya menjadi guru bahasa Indonesia di sekolah tetapi sebagai guru BIPA dengan tantangan yang lebih berat dengan membawa Indonesia ke hadapan dunia luar melalui pengajaran bahasa Indonesia. 1.6 Struktur Organisasi Skripsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian

7 1.5 Struktur Organisasi 1.6 Anggapan Dasar BAB 2 IKHWAL PEMBELAJARAN BIPA DAN STRATEGI KOMUNIKASI 2.1 Pembelajaran dan Pemerolehan Bahasa 2.1.1 Pemerolehan Bahasa Pertama 2.1.2 Pembelajaran Bahasa Kedua 2.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa) 2.2.1 Karakteristik BIPA 2.2.2 Level Bipa 2.2.2.1 Tingkat Kelas Pemula (Novice) 2.2.2.2 Tingkat Menengah (Intermediate) 2.2.2.3 Tingkat Mahir/Lanjut (Advance) 2.3 Strategi Komunikasi 2.3.1 Konsep Strategi Komunikasi 2.3.2 Bentuk Strategi Komunikasi 2.3.2.1 Strategi Komunikasi Verbal 2.3.2.2 Strategi Komunikasi Nonverbal BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.2 Desain Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Definisi Operasional 3.5 Instrumen Penelitian 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Observasi 3.6.2 Dokumentasi 3.6.3 Triangulasi

8 3.7 Analisis Data 3.7.1 Reduksi Data 3.7.2 Penyajian Data 3.7.3 Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1 Analisis dan Pembahasan Data Observasi 4.1.1 Analisis dan Pembahasan Data Leo (Kim Ki In) 4.1.2 Analisis dan Pembahasan Data Bintang (Lee Hyeok Woo) 4.1.3 Analisis dan Pembahasan Data Tina (Youk Hyo Jung) 4.1.4 Analisis dan Pembahasan Data Eva (Jang O Young) BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 5.2 Saran 1.7 Anggapan Dasar Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran-penafsiran yang berbeda antara peneliti dan pembaca, penelitian ini didasarkan pada anggapan dasar mengenai strategi komunikasi, yaitu sebagai berikut. a) Order (1983) strategi komunikasi adalah suatu teknik sistematis digunakan oleh individu untuk mengekspresikan makna, ketika ia dihadapkan pada kesulitan. b) Torane (1983) mendefinisikan sebagai berikut: (1) Strategi komunikasi adalah upaya individu secara sistematis untuk mengekspresikan makna dalam bahasa target ketika ia tidak dapat membentuk atau memilih kaidah bahasa target.

9 (2) Strategi komunikasi adalah upaya sadar individu untuk mengkomunikasikan pikirannya ketika tata bahasa antara (interlanguage) tidak memadai untuk menyampaikan pikiran tersebut. c) Faerch and Kaspen (1983) mendefinisikan bahwa strategi komunikasi adalah rencana sadar secara potensial untuk mengatasi masalah dalam mencapai tujuan komunikasi khusus. Berdasarkan anggapan para ahli di atas maka strategi komunikasi pembelajaran BIPA adalah suatu cara yang dilakukan secara sadar oleh pembelajar asing sebagai upaya untuk mengomunikasikan maksudnya kepada penutur asli bahasa Indonesia baik dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.