BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan antara suku bangsa, yang harus saling menghargai nilai nilai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Secara umum, kebudayaan memiliki tiga wujud, yakni kebudayaan secara ideal

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. peninggalan nenek moyang yang sangat berbeda latar belakangnya. Keragaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

BAB I PENDAHULUAN. dan budaya. Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang masih

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut menghasilkan berbagai macam tradisi dan budaya yang beragam disetiap

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang multi culture yang berarti didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri

Sebagai ilustrasi, orang Batak dan Sunda beranggapan bahwa mereka halus dan. sopan sedangkan orang Batak kasar, nekad, suka berbicara keras, pemberang

I. PENDAHULUAN. adalah satu yaitu ke Indonesiaannya. Oleh karena itu maka adat bangsa

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat diterima orang lain, sehingga tercipta interaksi sosial sesama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang

BAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. perempuan di Indonesia. Diperkirakan persen perempuan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman adat istiadat dalam pelaksanaan perkawinan. Di negara. serta dibudayakan dalam pelaksanaan perkawinan maupun upacara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, kebudayaan pada umumnya tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan suatu perwujudan kehidupan bersama manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya tumbuh berbagai Suku, Agama, dan bahasa daerah berbeda sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pulau dan bersifat majemuk. Kemajemukan itu berupa keanekaragaman ras,

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. luas yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang besar dan pulau yang kecil. Sebagai

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB 1 PENDAHULUAN. Agama Republik Indonesia (1975:2) menyatakan bahwa : maka dilakukan perkawinan melalui akad nikah, lambang kesucian dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang beranekaragam. Menurut Sujarwa (1998:10-11), kebudayaan adalah seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan. proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat menghormati adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. terjalinnya hubungan antar individu maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau pola kelakuan yang bersumber pada sistem kepercayaan sehingga pada

BAB I PENDAHULAUAN. budaya yang mewarnai kehidupan bangsa ini. Dalam mengembangkan kebudayaan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya setiap manusia ingin melangsungkan pernikahan

menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

PENGEMBANGAN MOTIF KERAWANG GAYO PADA BUSANA PESTA WANITA DI ACEH TENGAH. Tiara Arliani, Mukhirah, Novita

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di sebelah timur pulau Sumbawa yang berbatasan langsung dengan NTT adalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya, Feature, Nusantaraku, Produser, Rasulan. xii + 82 halaman; 17 gambar; 10 tabel Daftar acuan: 14 ( )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. dari Sabang hingga ke Merauke. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang

BAB I. Pendahuluan. Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. watak pada individu. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB IV ANALISIS TERHADAP SEBAB-SEBAB JANDA TIDAK MENDAPAT WARIS

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum adat merupakan salah satu sumber penting untuk memperoleh bahan-bahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ternyata tidak

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI LARANGAN PERKAWINAN NYANDUNG WATANG DI DESA NGUWOK KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia akan mengalami peristiwa hukum yang dinamakan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang terkenal dengan beranekaragam suku bangsa, setiap suku bangsa mempunyai adat dan budaya sendiri. Dimana ada masyarakat maka disana ada adat istiadat. Adat merupakan aspek dari budaya masyarakat. Adat adalah suatu kebiasaan, tata tertib yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang mempunyai ide yang sama. Adat tibul di masyarakat dikarenakan manusia hidup berkelompok-kelompok. Setiap adat yang dimiliki bangsa indonesia tinggi nilainya menjadi suatu kebudayaan bangsa yang beraneka ragam, hal ini menimbulkan konsekuensi perbedaan adat istiadat dan kebudayaan antara suku bangsa, yang harus saling menghargai nilai nilai kebudayaan. Dengan menghargai nilai nilai kebudayaan antar suku bangsa akan menimbulkan integrasi, komunikasi, solidaritas yang tinggi. Adat menjadi suatu kebiasaan masyarakat Indonesia. adat merupakan salah satu penjelmaan dari jiwa bangsa yang beragam suku bangsa, dan tiap adat di dunia ini memiliki akebiasaan yang berbeda beda dengan yang lainnya. Seperti halnya di Aceh terdapat beberapa suku yakni suku Aceh, Gayo Alas, Gayo Lues, Gayo serbejadi dan beranekaragam suku yang ada di dataran tinggi Gayo yang memiliki budaya yang berbeda, perbedaan itu adalah aset budaya bangsa yang menjadi potensi untuk mengembangkan budaya masyarakat. Orang Gayo berprinsip bahwa harus memegang norma agama, norma kesopanan, 1

2 norma kesusilaan, yang merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa ditinggalakan, sebagai pegangan masyarakat hidup sejahtera seperti menyampaikan melengkan ( bahasa puitis ) atau berpesan sebagai suatu amanat dan nasehat orang tua dan sarak opat yang harus di pegang teguh dan dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk menjaga norma norma dan kaidah kaidah agama serta adat istiadat. Suku Gayo menjujung tinggi tradisi atau adat yang diturunkan secara turun temurun dari leluhur, seperti kebiasaan yang bersifat seremoni, dalam pergaulan sehari hari orang Gayo masih tetap menggunakan istilah-istilah atau cara-cara adat istiadat serta kebiasaan-kebiasaan sebagai alat komunikasi. Sistem adat suku Gayo bersumber dari adat lama sejak zaman pra-islam yang dinamakan edet ( system adat yang bersumber dari adat lama) yang menjadi pedoman tingkah laku masyarakat dan memiliki peranan yang jelas dalam memberi acuan kepada prilaku hidup warga masyarakat. Adat istiadat Gayo merupakan suatu peraturan yang wajib di taati dan di patuhi oleh suku itu sendiri sebagaimana adat di daerah lainnya, misalnya dalam Pembagian Harta Warisan menurut suku Gayo mempunyai budaya dan tradisi tersendiri. Pembagian harta warisan suku Gayo tetap berjalan walaupun terkadang terjadi kemunduran, tetapi tidak dapat di katakan sudah punah. Menurut adat suku Gayo harta warisan wajib di bagi bagikan kepada ahli waris seperti dalam pribahasa Gayo yaitu : Tiep tiep mata itu, tiep tiep sisir iawal, tiep tiep benyer i jagong, tiep tiep keturunan kutoyoh (warisan itu hanya berlaku dalam keturunan saja, yakni dari ayah kepada anaknya dan dari abang

3 kepada adiknya). Istilah lain mengatakan : Ari ulu ku uki, ari amae ku anak ke (warisan hanya berlaku dalam keturunan dari atas ke bawah atau dari ayah kepada anaknya). Sejak zaman dahulu pembagian harta warisan menurut adat suku Gayo baru bisa di bagikan seteh anak dewasa atau setelah berumah tangga (menikah) karena pembagian warisan tersebut dilakukan menurut bentuk perkawinan. Pembagian harta warisan pada saat sekarang ini tidak mengalami perubahan namun di dalam pelaksanaannya mengalami perubahan di karenakan tuntutan zaman yang semangkin berkembang. Pembagian harta warisan menurut suku gayo mempunyai perbedaan dengan pembagian warisan menurut hukum Islam yakni, menurut adat Gayo harta warisan itu baru bias di bagikan setah ahli warisnya semua dewasa atau sudah berkeluarga dan di sesuaikan dengan bentuk perkawinannya hal ini tidak sesuai dengan hukum Islam, sedangkan menurut hukum Islam warisan itu harus segera di bagi setalah pewarisnya meninggal dunia. Namun dengan demikian ada pula persamaan pembagian harta warisan adat Gayo dengan hukum Islam yaitu, Harta warisan itu harus sama sama dibagi kepada ahli warisnya akan tetapi, dalam pewarisan adat Gayo tidak di tentukan jumlah bagian secara terperinci, sedangkan menurut hukum Islam bahagian bahagian untuk ahli waris telah ditentukan dan terperinci. Mengenai waktu penyerahanya harta warisan kepada ahli waris yakni sama sama penyerahanya setelah si anak dewasa. Adat selaku sumber hukum bagi suku Gayo sejak zaman dahulu, tetapi kini sudah berlangsung lenyap dan sudah jauh ditinggalkan oleh masyarakat Gayo

4 itu sendiri, hanya di miliki oleh orang tua saja. Maka agama Islam membolehkan adat terus berjalan asal tidak bertentangan dengan Al-quran dan Sunah Rasul. Tidak semua masyarakat Gayo patuh dengan adat istiadat yang selama ini telah diwariskan secara turun temurun. Umumnya masyarakat Gayo yang memiliki pemahaman agama yang baik sering kurang setuju dengan proses pembagian harta waris menurut adat Gayo yang berlaku. akhir akhir ini banyak orang pendapat bahwa pembagian harta warisan menurut suku Gayo sudah mulai di tinggalkan tidak sesuai dengan budaya aslinya. Berangkat dari fenomena yang terjadi selama ini menjadi bahan pemikiran penulis, untuk itu penulis ingin mengetahui dan meneliti tentang Pembagian Harta Warisan Menurut Adat Suku Gayo Di Tinjau Dari Hukum Islam di Desa Bandar Jaya Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. B. Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut : 1. Cara pembagian warisan menurut adat suku Gayo 2. Penetuan porsi ahli waris menurut adat suku Gayo 3. Hubungan hukum Islam dengan hukum adat masyarakat Gayo 4. Peran ahli waris dalam pembagian warisan adat Gayo

5 5. Perbedaan dan persamaan pembagian harta warisan adat Gayo dengan hukum Islam C. Pembatasan Masalah Dari yang di kemukakan di atas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini di batasi yaitu : 1. Tata cara pembagian warisan pada masyarakat Gayo 2. Pembagian warisan dilakukan pada masyarakat Gayo ditinjau dari Hukum Islam di Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah. D. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tata cara pembagian harta warisan menurut adat Gayo di Desa Bandar Jaya Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. 2. Bagaimana pembagian harta warisan menurut adat Gayo di tinjau dari hukum Islam. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana tata cara pembagian harta warisan menurut adat masyarakat Gayo.

6 2. Untuk mengetahui ada tidaknya persesuaian antara adat masyarakat Gayo dengan Hukum Islam dalam pembagian warisan. F. Manfaat penelitian Apabila tujuan penelitian ini telah dicapai di harapkan memberi manfaat besar bagi penulis maupun seluruh lapisan masyarakat dan beberapa pihak yaitu : 1. Untuk penulis penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis tentang pemabagian harta warisan menurut adat Gayo. 2. Untuk masyarakat penelitian ini di harapkan memperhatikan dan menjaga adat istiadat yang telah di wariskan oleh nenek moyang khususnya tentang pembagian warisan tentang adat Gayo. 3. Memberi sumbangan pemikiran bagi orang tua dan masyarakat Gayo 4. Menambah karya ilmiah dan Referensi tambahan di perpustakaan khususnya yang menyangkut tentang adat Gayo.