1. Pengertian Enzim. Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Definisi Umum Enzim yg berfungsi sbg biokatalisator

Enzim dan koenzim - 3

Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

ENZIM IKA PUSPITA DEWI

Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

KINETIKA REAKSI ENZIMATIS

SMA Negeri 1 Nunukan Selatan METABOLISME. Pertemuan 2. Oleh. SUPARMUJI, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

SMA Negeri 1 Nunukan Selatan METABOLISME. Pertemuan 1. Oleh. SUPARMUJI, S.Pd

ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

II. KARAKTERISTIK ENZIM

Metabolisme : Enzim & Respirasi

ENZIM. Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010

IV. ENZIM MIKROBA. Keterangan: E : Enzim, S: Substrat (reaktan), ES: ikatan sementara, P: Hasil reaksi

Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. digunakan menjadi energi melalui tahapan metabolisme, dimana semua proses

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

I. PENDAHULUAN. zat kimia lain seperti etanol, aseton, dan asam-asam organik sehingga. memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi (Gunam et al., 2004).

ENZIM 1. Nomenklatur Enzim 2. Struktur Enzim

PERCOBAAN VII PENGARUH ph TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM : RR. DYAH RORO ARIWULAN NIM : H

AKTIVITAS ENZIM AMILASE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Enzim adalah produk protein sel hidup yang berperan sebagai biokatalisator

VI. KONSEP DASAR ENZIM DR. EDY MEIYANTO MSI APT

I. PENDAHULUAN. Lampung adalah produsen tapioka utama di Indonesia. Keberadaan industri

TOPIK BAHASAN: ENZIM TUJUAN PEMBELAJARAN:

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang semakin tinggi serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta

Enzim-enzim Yang Terlibat Dalam Bioteknologi ( Kuliah S2)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin

KARAKTERISASI BEBERAPA ION LOGAM TERHADAP AKTIVITAS ENZIM TRIPSIN (THE CHARACTERIZATION OF SEVERAL METAL IONS TOWARDS THE ENZYME TRYPSIN ACTIVITY)

TINJAUAN PUSTAKA. dan efisiensi pakan ternak tanpa mengakibatkan terjadinya proses penyerapan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. enzim selulase dari campuran kapang Trichoderma sp., Gliocladium sp. dan Botrytis

METABOLISME MIKROORGANISME

Potensi Bacillus sp. PA-05 Termofilik Obligat Untuk Produksi Amilase

I. PENDAHULUAN. Enzim merupakan biokatalis yang banyak digunakan dalam industri, karena enzim

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizki Indah Permata Sari,2014

PERANAN TEMPAT KATALITIK PADA ENZIM DALAM REAKSI ENZIMATIS

BAB I PENDAHULUAN. bersifat sebagai katalisator yaitu zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat

TUGAS INDIVIDU BIOLOGI

MAKALAH BIOKIMIA TANAMAN ENZIM SECARA UMUM. Oleh : Kelompok 1 / Kelas D

BAB I PENGANTAR. dapat menghemat energi dan aman untuk lingkungan. Enzim merupakan produk. maupun non pangan (Darwis dan Sukara, 1990).

BAB I PENDAHULUAN. Enzim adalah senyawa protein yang dihasilkan oleh berbagai jenis

Peta Konsep. komponen enzim. Ko-enzim. Cara kerja enzim. Bekerja secara spesifik Sifat-sifat enzim. Glikolisis. Siklus krebs.

Biokimia Materi Enzim

REAKSI KIMIA : ENZIM BAGIAN ENZIM 7 ENZIM MENGHASILKAN ENERGI (EKSERGONIK) MEMBUTUHKAN ENERGI (ENERGONIK) KEDUANYA MEMERLUKAN ENERGI PENGAKTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

BAB I PENDAHULUAN. tidak ramah lingkungan dalam bidang industri (Falch, 1991).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa populasi mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah memiliki

pembentukan vanilin. Sedangkan produksi glukosa tertinggi dihasilkan dengan penambahan pektinase komersial. Hal ini kemungkinan besar disebabkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil pengukuran Nilai OD pada Media NB. Tabel 1. Pengukuran Nilai OD pada Media NB. Waktu OD (Optical Density)

II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup

BAB 9 PENGANTAR TENTANG ENZIM Oleh: SUHARA

I. PENDAHULUAN. pengepresan (Abbas et al., 1985). Onggok yang dihasilkan dari proses pembuatan

PENGENALAN ENZIM DAN ENZIM INDUSTRIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

ABSTRAK. Kata Kunci : Amilase, Zea mays L., Amonium sulfat, Fraksinasi, DNS.

PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V. PEMBAHASAN. 5.1 Amobilisasi Sel Lactobacillus acidophilus FNCC116. Amobilisasi sel..., Ofa Suzanti Betha, FMIPA UI, 2009

Bab 10 Kinetika Kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. HASIL PENGAMATAN. Tabel 1. Kontak dengan peralatan pengolahan besi. Sampel Warna Tekstur Warna Tekstur

PRINSIP ENERGI METABOLISME

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim Protease dari Penicillium sp.

PRODUKSI DAN KARAKTERISASI ENZIM LIPASE DARI Pseudomonas aeruginosa DENGAN MENGGUNAKAN INDUSER MINYAK JAGUNG SERTA KOFAKTOR Na + DAN Co 2+

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bacillus sp merupakan bakteri berbentuk batang, tergolong bakteri gram positif,

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. juga non-pangan. Enzim yang penting dan sering dimanfaatkan di dalam

dilakukan lisis sel untuk memperoleh enzimnya. Kerja enzim ekstraseluler yaitu memecah atau mengurai molekul-molekul kompleks menjadi molekul yang

Mengkur Kecepatan Reaksi. enzimatik

PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Kombinasi Protein Koro Benguk dan Karagenan Terhadap Karakteristik Mekanik (Kuat Tarik dan Pemanjangan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam sistem biologis makhluk hidup. Menurut deman (1989) enzim merupakan

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK PERCOBAAN 2 UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Macam macam mikroba pada biogas

BAB 9. KINETIKA KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. industri dan pengobatan (Moon dan Parulekar, 1993). merupakan satu dari tiga kelompok enzim terbesar dari industri enzim dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN Peranan enzim sebagai biokatalisator dalam berbagai bidang industri semakin penting. Enzim yang diproduksi secara komersial, telah banyak digunakan dalam bidang industri, analisis, dan kedokteran. Oleh karena itu, berkembangnya berbagai teknologi proses pada industri biologi yang menggunakan enzim akan memerlukan berbagai jenis enzim dengan spesifikasi masing-masing (Richana, et al., 2009). Saat ini, enzim amilase (α-amilase, β-amilase dan glukoamilase) merupakan salah satu enzim paling penting di bidang bioteknologi. Enzim yang berasal dari famili amilase memiliki potensi luas pada berbagai aplikasi industri. Amilase yang menguasai kurang lebih 25 % perdagangan enzim sangat berperan pada proses hidrolisis pati di bidang industri untuk berbagai keperluan. Jumlah aplikasi enzim menjadi semakin meningkat dengan ditemukannya enzim termostabil. Hal ini berdampak pada semakin berpeluangnya penggunaan enzim di berbagai jenis aplikasi industri (Haki, 2003), sebab proses termofilik lebih stabil, cepat, murah, serta memudahkan aktivitas reaktan (Rasooli, et al., 2008). Enzim amilase merupakan enzim yang penting dalam bidang pangan maupun non pangan. Beberapa jenis kapang yang menghasilkan enzim amilase dalam jumlah relatif banyak adalah kapang Aspergillus, Penicillium, Neurospora, Humicola, Mucor dan RhizopusV(Rosa, 2010). Penulisan ini bertujuan untuk mempelajari sifat, struktur.mekanoisme reaksi,fungsi,faktor dan pernan ezim amilase... ii. PEMBAHASAN 1. Pengertian Enzim Enzim adalah katalis untuk reaksi-reaksi dalam sistem biologi (biokatalisator), yaitu substansi yang dapat mempercepat atau membantu suatu reaksi kimia tanpa harus ikut terlibat

di dalam reaksi itu sendiri. Ezim ditemukan dalam setiap sel hidup, mulai dari organisme bersel tunggal sederhana sampai organisme multiseluler yang kompleks, termasuk manusia. Enzim tersusun atas protein (Apoenzim), tersedia di alam dan mengontrol pembentukan dan dekomposisi bahan-bahan penting yang ada di sayuran, buah-buahan dan hewan. Reaksi biokimia yang paling sering saat mengaplikasian enzim secara industri adalah peruraian hidrolitik komponen bahan pangan yang memiliki berat molekul (BM) tinggi seperti pati, protein, selulosa, dan sebagainya. Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebut KOENZIM. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Sebagai katalis, enzim sangat luar biasa fungsinya, yaitu : 1. Mempunyai daya katalitik yang sangat baik; jauh lebih baik dari katalis anorganik atau sintetik (kec. Reaksi dapat meningkat sampai 1 juta kali). 2. Mempunyai spesifisitas tinggi terhadap substrat dan reaksi. 3. Dapat berfungsi baik dalam larutan pada ph dan suhu sedang (kondisi physiologic). 4. Hasil samping jarang terbentuk. 5. Karena strukturnya yang kompleks, enzim dapat diregulasi. 2. Sifat-sifat Enzim Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut: 1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi. 2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil. 3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim. 4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang. 5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase, maltase. 6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-katalisis pembentukan dan penguraian lemak.

Lipase: Lemak + H2O > Asam lemak + Gliserol 7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu. 8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor. 3. Jenis-jenis Enzim Koenzim : komponen bukan protein yang membantu aktivitas enzim dalam bentuk senyawa organik Kofaktor : komponen bukan protein yang membantu aktivitas enzim dalam bentuk senyawa anorganik Apoenzim : bagian dari enzim yang berupa protein Holoenzim : seluruh bagian enzim yang strukturnya sempurna dan aktif mengkatalisis bersama koenzim/kofaktor. Gugus prostetik : kofaktor/koenzim yang terikat kuat pada enzim 4. Mekanisme kerja Enzim Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori Kunci-Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory). Menurut teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif enzim cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam situs aktif, yang berperan sebagai gembok, sehingga terjadi kompleks enzimsubstrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk hasil reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi semula. Berbeda dengan teori kunci gembok.

Menurut teori kecocokan induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja Enzim - Pengaruh ph: Enzim mempunyai ph optimum (rentang ph) dimana enzim mempunyai aktivitas maksimal di atas atau di bawah ph optimum aktivitas enzim berkurang. Contoh: enzim pepsin, karena bekerja di lambung yang bersuasana asam, memiliki ph optimal 2. Enzim ptialin, karena bekerja di mulut yang bersuasana basa, memiliki ph optimal 7,5-8. - Pengaruh suhu: Semua reaksi kimia dipengaruhi suhu, makin tinggi suhu makin tinggi kecepatan reaksi. Pada reaksi enzimatik, suhu tinggi dapat menyebabkan denaturasi enzim dan aktivitas enzim akan berkurang. Suhu saat enzim mempunyai aktivitas maksimal dinamakan suhu optimum. - Aktivator dan Inhibitor Aktivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan kerja enzim. Contohnya ion klorida, yang dapat mengaktifkan enzim amilase. Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat kerja enzim. Berdasarkan cara kerjanya, inhibitor terbagi dua, inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk mendapatkan situs aktif enzim, contohnya sianida bersaing dengan oksigen dalam pengikatan Hb. Sementara itu, inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang melekat pada sisi lain selain situs aktif pada enzim, yang lama kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim. - Konsentrasi enzim dan substrat Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Jika sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi.

DAFTAR PUSTAKA Haki, G. D., Rakshit, S.K. 2003. Developments in Industrially Important Thermostable Enzymes: a Review. Biosourche Technology, Vol.39:17-34. Rasooli, I., Astaneh, S.D.A., Borna, H., Barchini, K.A. 2008. A Thermostable α-amylase Producing Natural Variant of Bacillus spp. Isolated from Soil in Iran. American Journal of Agricultural and Biological Sciences 3, Vol. 3:591-596. Richana, N., Ahmad T., dan Pia P., 2009. Tehnik Produksi Amilase Skala Pilot dari Isolat Rekombinan Pembawa Gen Amilase. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman. Hlm.365-372. FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS NASIONAL Skripsi, Jakarta, Juli 2010 Rosa Bella Isolasi dan Seleksi Kapang Penghasil Enzim Amilase dari Limbah Padat Industri Tapioka