LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. oleh : Lucia Aktalina dan Selly Oktaria. Kamis, 26 September 2012

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. 0leh : Frenky Sorimuda dan Paska. Kamis, 26 September

A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN DISUSUN OLEH : JEKSON MARTIAR SIAHAAN DAN MARIA LESTARI

Oleh : Melya Susanti Kelompok: melya susanti dan Islah wahyuni Selasa, 3 maret 2015

BM506 USU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN Seri Rayani Bangun Melviana Lubis RABU/2 OKTOBER 2013

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

NAMA PRAKTIKAN : Yuliandriani Wannur Azah ( ) Rahmiwita ( ) Irma Yanti ( )

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. HARI/TGL. PRAKTIKUM : Rabu, 3 Maret 2015

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Agar Mahasiswa/i mampu memiliki kemampuan dan mengetahui teknik :

TUGAS INDIVIDU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEHNIK DASAR : PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

BIOMEDIK USU Laporan Praktikum 2 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN IRA ASTUTI HASIBUAN PROGRAM STUDI MAGISTER BIOMEDIK FK USU

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

Laporan praktikum Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan. : Mesrida Simarmata Nim :

LAPORAN PRAKTIKUM JUDUL PRAKTIKUM: TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN

: ASTRID SISKA PRATIWI PRODI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK ( )

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

: Adenin Dian Musrifani NIM : : Magister Ilmu Biolmedik : Teknik Dasar Pipet, Timbangan, dan Pembuatan Larutan TUJUAN :

LAPORAN PRAKTIKUM 1 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatn Larutan ALAT DAN BAHAN: Alat Bahan

TEKNIK DASAR LABORATORIUM: PIPET; TIMBANGAN; PEMBUATAN LARUTAN.

Latihan penggunaan pipet otomatik, pipet Mohr serta pipet spuit 3. Latihan membuat larutan 4. Latihan pembuatan dan interpretasi grafik

Tabel 1. Data Hasil Penggunaan Timbangan Manual dan Digital

Laporan Praktikum 3. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

PRAKTIKUM 2 : TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Rebecca Rumesty Lamtiar. Nunung Sri Mulyani

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

: Kirana patrolina sihombing

: Kirana patrolina sihombing

PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Leo Pardon Sipayung

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

Soal Latihan UTS Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Laboratorium Biomedik 2011

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

MENGOPERASIKAN PIPET

Kuliah 2: September Jadwal OpenWetWare Keamanan Bagaimanakah itu DeviasiStandar pada grafik? Praktikum 2 :Teknik Dasar: Pipet, Timbangan,

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 2 ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 31 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETRI)

Praktik Biomedik 506 Ketrampilan Dasar Laboratorium. Laporan Praktikum ph Meter, Buffer dan Pengenceran

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI

PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris.

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

Hasil Praktikum dan Kesimpulan. Tabel 1a: Urea - Data untuk kaliberasi Doubling Dilution. Konsentrasi Stok Urea = 100 mg/dl

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

NERACA. Neraca Ohauss

PENGOPERASIAN INCUBATOR RED LINE

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

LAPORAN PRAKTIKUM 4. Metabolisme Glukosa, Urea dan Triglisireda (Teknik Spektrofotometri)

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

Tourniquet Swab alkohol Tempat pembuangan yang tajam Jarum EDTA Tempat pembuangan yang kena darah

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR KULTUR JARINGAN

BM 506 KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM 04 METABOLISME GLUKOSA, TRIGELISERIDA DAN UREA

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

Laporan praktikum biomedik 3 BM 506 METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER) Kelompok : Melya susanti Sunarti Hari/tanggal

Transkripsi:

PORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN RUTAN oleh : Lucia Aktalina dan Selly Oktaria Kamis, 26 September 2012 08.00 11.00 TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL Tujuan praktikum : untuk melatih teknik dasar penggunaan timbangan manual Harvard Trip dan Dial-o-gram, maupun timbangan digital, yang nantinya akan berguna pada penelitian biomedik. Tabel 1 : Penggunaan Timbangan Manual dan Digital sampel harvard trip dial-o gram timbangan otomatis kotak no 4 26 gr 26,2 gr 25,78 gr kotak no 17 5,5 gr 5,5 gr 5,32 gr kotak no 22 7,4 gr 7,5 gr 7,24 gr kotak no 2 39,99 gr 40,8 gr 39,66 gr Kesimpulan: Dengan menggunakan timbangan digital mendapatkan hasil yang lebih akurat, karena pengukuran yang dihasilkan sampai 3 desimal. Penggunaan timbangan otomatik lebih mudah dalam pengguanaannya. Dalam penggunaan timbangan digital harus benar-benar diperhatikan dalam meletakkan bahan yang akan diukur. Karena dengan sedikit adanya getaran pada timbangan akan mempengaruhi hasil pengukuran Penggunaan timbangan manual mengalami kesulitan dalam memutar tombol zero knob, sehingga sulit untuk mendapatkan keadaan yang benar-benar seimbang

Penggunaan timbangan manual harus benar-benar memiliki ketelitian dalam membaca skala pengkuran karena dapat menimbulkan bias. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN PIPET-PIPET Tujuan praktikum : untuk membandingkan antara pipet otomatik, pipet Mohr dan pipet spuit, dengan mengadakan percobaan yang nanti akan dibandingkan. Juga untuk mengetahui pipet mana yang lebih akurat dan lebih baik penggunaannya Beberapa poin penting penggunaan pipet-pipet yang dilihat pada demonstrasi Pipet Mohr Harus benar-benar diperhatikan sebelum pipet digunakan harus bersih dari gelembung udara. Sewaktu penghisapan larutan harus ujung pipet harus terendam dengan larutan untuk menghindari munculnya gelembung udara Pengleuaran larutan dari pipet harus tepat pada batas skala terkecil, supaya volume air yang ditimbang benar 1 ml Kurang memiliki keakuratan yang tinggi karena sering terjadi kesalahan dalam membaca skala Pipet otomatik Pilihlah pipet otomatik sesuai dengan skala yang diinginkan. Untuk menghisap larutan gunakan tekanan penghisap yang pertama, tekanan penghisap yang kedua untuk mengeluarkan larutan. Dalam penggunaan pipet ini harus hati-hati karena bisa saja menyebankan tips pipet terlepas. Merupakan pipet dengan keakuratan yang tinggi Pipet spuit Tidak memiliki keakuratan yang tinggi karena sering terjadi kesalahan dalam pembacaan skala, sehingga harus lebih teliti dalam penggunaanya.

Tabel 2 : Penggunaan Pipet Otomatik, Mohr dan Spuit Hasil beratan 1 ml aquades pipet otomatik pipet Mohr pipet spuit 1 0,989 5 1,004 5 0,984 1 1,06 1,065 0,925 0,958 1,02 2 0,989 0,987 1,002 8 0,936 1,069 1,069 6 0,929 0,925 0,985 3 0,98 0,986 9 0,989 5 0,955 0,934 0,944 0,933 1,065 4 1 1 1,001 0,987 0,979 1,009 1,009 0,939 0,967 0,938 1,035 5 0,98 6 1 1,001 0,972 0,98 0,97 0,97 3 0,956 1,001 1,007 0,9858 14 8 76 0,9872 0,9682 1,0196 1,0206 0,9574 0,9508 0,9574 1,0224 0,0053 0,004159 0,006442 0,00555 0,010232 0,022287 0,043362 0,044568 0,034253 0,014687 0,035303 0,03006 GRAFIK RATA-RATA PENGGUNAAN PIPET 1,09 Rata-rata 1 ml aquades rata-rata standard deviasi 1,05 1,01 0,97 0,93 0,89 0,85 PIPET OTOMATIS PIPET MOHR PIPET SPUIT Kesimpulan: Pada penggunaan pipet Otomatis terlihat lebih akurat dibandingkan dengan pipet Mohr dan pipet otomatis. Standard deviasi yang dihasilkan setiap praktikan memiliki nilai yang hampir sama dan lebih kecil dibandingkan dengan pipet lainnya. Praktikan dan menggunakan pipet Mohr lebih baik dibandingkan dan, hal ini terlihat dari hasil yang dicapai dan paling mendekati tetapi memiliki SD yang paling besar. Hal ini mungkin terjadi adanya variasi yang besar dari pengukuran dari yang pertama sampai kelima.

Penggunaan pipet spuit yang paling tidak akurat pengkurannya. Hal ini tampak dari 3 praktikan yang mendapatkan hasil pegukuran yang jauh dari 1 ml. Tetapi praktikan yang paling mendekati akurat. SD yang dihasilkan dari keempat praktikan cukup besar, hal ini menunjukkan adanya banyak variasi dalam pengukuran TEKNIK DASAR PEMBUATAN RUTAN Langkah-langkah 1. Bacalah detil resep larutan yang ingin dibuat. Kalau ada yang perlu dihitung, siapkan perhitungan dulu. 2. Kumpulkan bahan kimia yang akan dipakai dan letakkan dekat dengan timbangan digital. 3. Siapkan alat lain yang dibutuhkan (misalnya kertas, sendok, sarung tangan, tisu, beaker, dll) 4. Ukur jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dengan hati-hati 5. Ketika semua bahan kimia diukur, kembalikan botol-botolnya ke rak, bersihkan alat timbangan serta tempat sekelilingnya, dan bawalah beaker yang berisi bahan kimia ke meja kerja. 6. Tuangkan akuades yang secukupnya (kurang dari yang ditentukan pada resepnya) ke dalam beaker dan letakkanlah stir bar dengan ukuran yang sesuai 7. kedalamnya. Pakailah alat otomatik stirer dengan kecepatan sedang untuk mengencerkan bahan kimia. 8. Dengan gelas ukur yang sesuai dengan volume yang ingin dibuat, tuangkan larutan dan bilas beakernya dengan akuades. Tuangkan bekas bilasan tersebut 9. kedalam gelas ukur. Tambah akuades sampai mencapai volume larutan yang ingin dibuat. 10. Bersihkan semua alat yang pernah dipakai dan rapikan tempat kerjanya.

Tugas : Buatlah larutan 50 ml 5% glukosa Langkah I : Buat perhitungan berapa berat glukosa yang dibutuhkan = 5 gr x = 2,5 gr Langkah II : Timbang glukosa sebanyak 2,5 gr dengan menggunakan timbangan otomatik dengan menggunakan gelas beaker Langkah III : Langkah IV : Setelah glukosa ditimbang, tambahkan lebih kurang 20 ml untuk dilarutkan. Letakkan stir bar kedalam gelas beaker dan letakkan gelas beaker diatas alat stirrer otomatik dan tunggulah hingga larutan encer dan homogen. Langkah V Setelah larutan encer dan homogen, pindahkan larutan kedalam gelas ukur, lalu perlahan-lahan tambahkan akuades hingga volume larutan mencapai 50 ml. Setelah volume larutan tercapai dan larutan selesai dibuat, masukkanlah larutan dari gelas ukur ke dalam wadah botol plastik untuk penyimpanan, dan tutup botol dengan rapat. Langkah VI Bersihkan dan kembalikan peralatan yang telah dipergunakan SARAN Alat yang dipergunakan dapat ditambah, sehingga waktu praktikum bisa lebih efeisien Sewaktu menggunakan timbangan otomatik, sebaiknya satu timbangan menggunakan satu meja.karena timbangan otomatik sangat sensitif, getaran yang muncul bisa menimbulkan variasi pengukuran yang berbeda.