KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

JURNAL GRAMATIKA Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 ( )

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MERESENSI NOVEL REMBULAN MERAH OLEH SISWA KELAS XI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD se-gugus Karangmojo III yang meliputi

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

Oleh: Hernaini Abstract

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Dwi Viora Keywords: reading, reading comprehension, learning outcomes

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

LINGUA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

rendahnya tingkat keterbacaan opini editorial. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang belum mengetahui apa itu opini editorial.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

Hubungan Kemampuan Menggunakan Diksi Dalam Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Al Hidayah Laras

KORELASI ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA AKTIF-PRODUKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS SISWA KELAS XI SMK NEGERI 9 PADANG ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF LEARNING ATTITUDE VOCABULARY MASTERY TOWARD SHORT STORY WRITING SKILLS OF GRADE IX STUDENTS OF SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO ROKAN HULU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

Pengaruh Metode Brainstorming Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Prama Artha Naga Jaya I

Indonesia telah dirancang ke dalam pembelajaran berbasis teks. Di dalam pembelajaran tersebut, siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

ARTIKEL E-JOURNAL AGUS RAHMANDA NIM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini terdiri dari atas dua variabel, yaitu motivasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

PENGARUH PENGUASAAN DIKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS GAYA BAHASA METAFORA DALAM WACANA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I ANGKOLA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. LKMD Kec. Tapung Hulu Kab.Kampar.Pemilihan lokasi ini berdasarkan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman mata pelajaran gambar teknik (X 1 ) dan kreativitas (X 2 ) serta

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN

Hubungan Intensitas Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Gugus II Pengasih Kulon Progo

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Hubungan Kemampuan Membaca Intensif Terhadap Kemampuan Ide Pokok Dalam Wacana Siswa Kelas VII MTs Muhammadyah 25 Marubun Jaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

Pengaruh Kemampuan Membaca Terhadap Kemampuan Menganalisis Resensi Buku Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2014/2015

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

HUBUNGAN KESADARAN METAKOGNITIF DAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI SE- KOTA PAREPARE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa

HUBUNGAN MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LAWANG TAHUN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

KONTRIBUSI MINAT BACA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BUKITTINGGI

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

PENGUASAAN KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR. Oleh Ismawirna*

Selalu (SL) 4 Sering (S) 3 Kadang kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Transkripsi:

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Dwi Viora Surel : dwiviora@ymail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menjelaskan seberapa besar kontribusi penguasaan kosakata terhadap siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Metode penelitian adalah korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Sampel adalah sampel total, yaitu 53 siswa. Instrumen penelitian berupa tes sehingga diperoleh data berupa skor yang diubah ke nilai. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi, uji korelasi ganda, uji t, uji F, dan rumus koefisien determinan. Hasil penelitian adalah penguasaan kosakata memberikan kontribusi yang signifikan sebesar 35,3% terhadap. Kata Kunci: Penguasaan Kosakata, Membaca, Membaca Pemahaman PENDAHULUAN Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Salah satu keterampilan membaca yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah membaca intensif. Membaca intensif merupakan kegiatan membaca yang berorientasi pada proses memahami informasi dalam bahan bacaan. Proses pemahaman bacaan dapat dilakukan dengan kegiatan membaca pemahaman. Dengan demikian, kegiatan membaca pemahaman merupakan bagian dari membaca intensif. Dalam kegiatan membaca diperlukan penguasaan kosakata. Keraf (2006:24) menyatakan bahwa perbendaharaan kata atau kosakata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa. Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki siswa, maka siswa akan mudah memahami isi bacaan. Sebaliknya, semakin sedikit penguasaan kosakata yang dimiliki siswa, maka siswa akan sulit memahami isi bacaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Nurhadi (2004:3) menjelaskan bahwa kosakata adalah modal utama dalam membaca. Pembaca yang baik memiliki penguasaan kosakata diberbagai bidang ilmu sebagai modal untuk membaca. Semakin luas perbendaharaan kata seseorang, maka semakin memahami isi bacaan. Pendapat tersebut didukung oleh Wainwright (2007:33) yang menyatakan bahwa kosakata adalah faktor yang sangat penting dalam membaca. Semakin banyak seseorang menguasai kosakata maka semakin mudah orang tersebut untuk Dosen Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 154

SEJ VOLUME 7 NO. 2 JUNI 2017 memahami bacaan. Selanjutnya, Tarigan (2011:2) menyatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang, semakin besar pula kemungkinan seseorang terampil berbahasa. Sejalan dengan pendapat di atas, Tarigan (2011:17) menjelaskan bahwa tingkatan kosakata seorang siswa merupakan indeks yang baik bagi kemampuan mentalnya dan fakta yang diterima secara umum. Ujian kosakata merupakan cara untuk mengetahui IQ para siswa. Berdasarkan beberapa penelitian dijelaskan bahwa ujian kosakata mempunyai korelasi yang tinggi dengan ujian kemampuan membaca. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata adalah kemampuan menguasai perbendaharaan kata dalam suatu bahasa. Penguasaan kosakata seseorang akan menentukan kemampuannya dalam memahami isi bacaan. Seseorang yang memiliki penguasaan kosakata akan mudah memahami isi bacaan, sedangkan orang yang tidak memiliki penguasaan kosakata akan kesulitan memahami isi bacaan. Dengan demikian, dalam membaca pemahaman diperlukan penguasaan kosakata agar bisa memahami isi bacaan secara keseluruhan. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Samsiyah pada tahun 2013, dengan judul penelitian Hubungan antara Penguasaan Kosakata dan Motivasi Belajar dengan Kemampuan Membaca Cerita (Survei pada Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Jatiroto), yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan kemampuan membaca cerita siswa. Dengan demikian, apabila dikaitkan dengan kemampuan membaca pemahaman, maka siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi akan memiliki kemampuan membaca pemahaman yang tinggi pula. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata memiliki hubungan dengan kemampuan membaca pemahaman. Siswa yang tidak menguasai kosakata akan kesulitan dalam memahami bacaan yang dibacanya. Oleh karena itu, penguasaan kosakata merupakan faktor yang memengaruhi pemahaman siswa terhadap bacaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Pemilihan penguasaan kosakata sebagai faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman karena pertimbangan penguasaan kosakata merupakan faktor yang dominan berkontribusi terhadap kemampuan membaca pemahaman. Selain itu, penelitian 155 p-issn : 2355-1720

Dwi Viora : Konstribusi Penguasaan Kosakata. secara ilmiah tentang kontribusi penguasaan kosakata terhadap siswa di SMA tersebut belum pernah dilakukan. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode korelasional. Proses pengolahan data dan pendeskripsian analisis data menggunakan rumus statistik. Metode korelasional digunakan untuk menjelaskan hubungan di antara kedua variabel yang diteliti. Menurut Fauzi (2009:25) pada metode korelasional, hubungan antara variabel diteliti dan dijelaskan. Hubungan yang dicari ini disebut korelasi. Berdasarkan hubungan tersebut, akan dianalisis lebih lanjut untuk mencari besar sumbangan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau tahun ajaran 2013/2014. Selanjutnya, sampel dalam penelitian ini adalah sampel total. Menurut Bungin (2011:111) sampel total, yaitu keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel penelitian. Pendapat tersebut diperkuat oleh Arikunto (2006:134) yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dengan demikian, sampel penelitian ini adalah 53 orang siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen tes. Tes digunakan untuk mengum-pulkan data penguasaan kosakata dan kemampuan membaca pemahaman yang dibuat dalam bentuk tes objektif. Indikator tes penguasaan kosakata disusun berdasarkan pendapat Djiwandono (2011:127-128), yaitu (1) mampu memahami makna kata dalam kalimat atau paragraf; (2) mampu menentukan kata yang memiliki arti yang sama atau mirip dengan suatu kata (sinonim) dalam kalimat atau paragraf, (3) mampu menentukan kata yang memiliki arti yang berlawanan dengan suatu kata (antonim) dalam kalimat atau paragraf. Selanjutnya, indikator tes disusun berdasarkan pendapat Razak (2005:11), yaitu mampu menentukan (1) gagasan pokok atau kalimat pokok; (2) gagasan penjelas atau kalimat penjelas; (3) simpulan bacaan. Sebelum soal ini digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba soal. Data penelitian ini berupa skor yang diubah ke dalam bentuk nilai. Selanjutnya, data di analisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment (PPM), uji korelasi ganda, uji t, uji F, dan rumus koefisien determinan untuk mengetahui besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan p-issn : 2355-1720 156

SEJ VOLUME 7 NO. 2 JUNI 2017 analisis, yaitu uji normalitas, homogenitas, dan linieritas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penguasaan kosakata didapat dari nilai yang diperoleh setiap siswa. Nilai tersebut diperoleh dari tes penguasaan kosakata yang terdiri atas 29 butir soal yang berbentuk tes objektif. Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa adalah 31 dan skor minimal adalah 0. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah 42, nilai rata-rata penguasaan kosakata sebesar 66,66, median 67,26, modus 66,77, dan standar deviasi sebesr 10,66. Berdasarkan tabel interval persentase tingkat penguasaan, penguasaan kosakata siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau tergolong cukup, yaitu sebesar 66,66. Gambaran mengenai distribusi frekuensi nilai penguasaan kosakata dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam menentukan distribusi frekuensi nilai penguasaan kosakata siswa, ada beberapa hal yang perlu ditentukan terlebih dahulu, yaitu: (1) range, selisih antara nilai maksimal dengan nilai minimal = 90 42 = 48; (2) banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log (53) = 1 + 5,676 = 6,676 dibulatkan menjadi 7; (3) panjang kelas = range dibagi banyak kelas = 48/7 = 6,86 dibulatkan menjadi 7. Berikut tabel distribusi frekuensi dari variabel penguasaan kosakata. Tabel Distribusi Frekuensi Data Penguasaan Kosakata No. Frekuensi Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) 1. 42-48 4 8 2. 49-55 5 9 3. 56-62 6 11 4. 63-69 17 32 5. 70-76 10 19 6. 77-83 10 19 7. 84-90 1 2 Jumlah 53 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data penguasaan kosakata di atas, dapat diketahui bahwa 17 orang siswa atau 32% dari jumlah siswa memperoleh nilai kelompok rata-rata, yaitu 66,66. Siswa yang memperoleh nilai di bawah kelas interval rata-rata berjumlah 15 orang siswa atau sebesar 28%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas kelas interval rata-rata berjumlah 21 orang siswa atau sebesar 40%. Berikut ini gambaran penguasaan kosakata siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang dibuat dalam bentuk histogram. 157 p-issn : 2355-1720

Dwi Viora : Konstribusi Penguasaan Kosakata. Grafik Histogram Distribusi Nilai Penguasaan Kosakata Data kemampuan membaca pemahaman didapat dari nilai yang diperoleh setiap siswa. Nilai tersebut diperoleh dari tes kemampuan membaca pemahaman yang terdiri atas 29 butir soal yang berbentuk tes objektif. Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa adalah 29 dan skor minimal adalah 0. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah 34, nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman sebesar 66,48, median 66,20, modus 64,94, dan standar deviasi sebesar 9,83. Berdasarkan tabel interval persentase tingkat penguasaan, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau tergolong cukup, yaitu sebesar 66,48. Gambaran mengenai distribusi frekuensi nilai kemampuan membaca pemahaman dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam menentukan distribusi frekuensi nilai kemampuan membaca pemahaman siswa, ada beberapa hal yang perlu ditentukan terlebih dahulu, yaitu: (1) range, selisih antara nilai maksimal dengan nilai minimal = 90 34 = 56; (2) banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log (53) = 1 + 5,676 = 6,676 dibulatkan menjadi 7; (3) panjang kelas = range dibagi banyak kelas = 56/7 = 8. Berikut tabel distribusi frekuensi dari variabel. Tabel Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Membaca Pemahaman No Frekuensi Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) 1. 34-41 1 2 2. 42-49 1 2 3. 50-57 5 9 4. 58-65 18 34 5. 66-73 17 32 6. 74-81 7 13 7. 82-89 4 8 Jumlah 53 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data kemampuan membaca pemahaman di atas, dapat diketahui bahwa 17 orang siswa atau 32% dari jumlah siswa memperoleh nilai kelompok rata-rata, yaitu 66,48. Siswa yang memperoleh nilai di bawah kelas interval rata-rata berjumlah 25 orang siswa atau sebesar 47%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas kelas interval rata-rata berjumlah 11 orang p-issn : 2355-1720 158

SEJ VOLUME 7 NO. 2 JUNI 2017 siswa atau sebesar 21%. Berikut gambaran kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang dibuat dalam bentuk histogram. membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Dalam membuktikan hipotesis di atas, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji korelasi Pearson Product Moment. Setelah diketahui hubungan antara penguasaan kosakata dengan, maka dicari besar kontribusi penguasaan kosakata terhadap. Hasil penghitungan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Tabel Uji Hipotesis Grafik Histogram Distribusi Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penguasaan kosakata (X) berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan membaca pemahaman (Y) siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut: Ha: Terdapat kontribusi penguasaan kosakata yang signifikan terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. H0: Tidak terdapat kontribusi penguasaan kosakata yang signifikan terhadap kemampuan Korelasi antara Variabel Penguasa an Kosakata (X) terhadap Kemamp uan Membaca Pemaham an (Y) Koefisi en Korela si (rx2y) Koefisien Determin asi (KP) thitu Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel penguasaan kosakata (X) berkorelasi dengan kemampuan membaca pemahaman (Y) sebesar 0,594. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi nilai r, maka korelasi penguasaan kosakata dengan tergolong cukup. Selanjutnya, besar ng ttabel α = 0,05 0,594 35,3% 5,27 1,68 4 159 p-issn : 2355-1720

Dwi Viora : Konstribusi Penguasaan Kosakata. sumbangan variabel penguasaan kosakata (X) terhadap variabel (Y) adalah sebesar 35,3%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman (Y) dipengaruhi sebesar 35,3% oleh penguasaan kosakata (X), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian, semakin tinggi penguasaan kosakata, maka semakin tinggi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Dalam menguji signifikansi besar sumbangan penguasaan kosakata (X) terhadap kemampuan membaca pemahaman (Y), maka dilakukan uji signifikansi dengan uji t dan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Kaidah pengujiannya, jika thitung ttabel, maka signifikan, jika thitung ttabel, maka tidak signifikan. Berdasarkan uji signifikansi dengan menggunakan uji t diperoleh nilai thitung sebesar 5,27 dan ttabel dengan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n 2 = 53 2 = 51 sebesar 1,684, berarti thitung > ttabel atau 5,27 > 1,684. Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha diterima, berarti hipotesis yang berbunyi penguasaan kosakata berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau dapat diterima. Selanjutnya, berdasarkan uji linieritas model regresi yang telah dilakukan dalam persyaratan analisis terhadap pasangan data penguasaan kosakata dan kemampuan membaca pemahaman diperoleh koefisien arah regresi (b) sebesar 0,58 dan konstanta (a) sebesar 28,72. Dengan demikian, kontribusi penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca pemahaman dapat dinyatakan dengan persamaan regresi Ŷ = 28,72 + 0,58X2. Hal ini menunjukkan bahwa, jika tidak ada penguasaan kosakata pada diri siswa atau X = 0, maka nilai kemampuan membaca pemahaman siswa telah ada sebesar 28,72. Persamaan regresi tersebut bisa digunakan untuk prediksi, yaitu apabila penguasaan kosakata siswa diperbaiki satu nilai, maka kemampuan membaca pemahaman (Y) meningkat sebesar 0,58. Oleh karena itu, bila ingin meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, maka penguasaan kosakata mereka harus ditingkatkan. Pembahasan Temuan penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Arizon (2008) yang menyatakan bahwa semakin tinggi penguasaan makna kata yang dimiliki oleh siswa, maka hasil belajar bahasa Indonesia siswa juga cenderung meningkat. Selanjutnya, temuan penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Nurhadi (2004:3) yang menjelaskan bahwa kosakata adalah modal utama dalam membaca. Pembaca yang baik memiliki penguasaan kosakata di berbagai bidang ilmu sebagai modal untuk membaca. Semakin luas perbendaharaan kata seseorang, p-issn : 2355-1720 160

SEJ VOLUME 7 NO. 2 JUNI 2017 maka semakin memahami isi bacaan. Pendapat tersebut juga didukung oleh Wainwright (2007:33) yang menyatakan bahwa kosakata adalah faktor yang sangat penting dalam membaca. Semakin banyak seseorang menguasai kosakata maka semakin mudah orang tersebut memahami bacaan. Selanjutnya, Tarigan (2011:17) juga menyatakan bahwa tingkatan kosakata seorang siswa merupakan indeks yang baik bagi kemampuan mentalnya dan fakta yang diterima secara umum. Ujian kosakata merupakan cara untuk mengetahui IQ para siswa. Dari beberapa penelitian dijelaskan bahwa ujian kosakata mempunyai korelasi yang tinggi dengan ujian kemampuan membaca. Temuan penelitian ini juga didukung oleh Atmazaki (2006:54) yang menjelaskan bahwa penguasan kosakata dapat ditambah dengan berbagai cara, yaitu dengan mencari dan menguasainya melalui kamus, baik kamus umum maupun kamus khusus, seperti kamus sinonim, kamus istilah ilmu pengetahuan, dan kamus ungkapan. Penguasaan kosakata juga bisa meningkat dengan memilih kata karena nuansa dan keluasan maknanya. Seseorang memilih kata dengan alasan tertentu sehingga dasar pemilihan katanya juga tertentu. Selanjutnya, Tarigan (2008:15) menyatakan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan guru untuk memperkaya kosakata siswa, yaitu memperkenalkan sinonim kata, antonim kata, parafrase, kata-kata yang berdasar sama; memperkenalkan imbuhan yang mencakup awalan, sisipan, dan akhiran; dan mengira-ngira atau menerka makna kata dalam teks berdasarkan konteksnya dalam teks. Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata memiliki peranan yang penting dalam membaca. Penguasaan kosakata siswa akan meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami isi bacaan. Hal ini disebabkan siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang banyak akan memudahkan mereka memahami isi bacaan. Peningkatan penguasaan kosakata akan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Selain itu, penguasaan kosakata siswa bisa ditingkatkan dengan sering melakukan kegiatan membaca. Sebagaimana pernyataan yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian bahwa penguasaan kosakata memiliki hubungan dengan kemampuan membaca pemahaman, maka pernyataan tersebut telah dibuktikan dengan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan kosakata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap. Penguasaan kosakata merupakan satu di antara sekian banyak faktor yang memberikan sumbangan terhadap siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. 161 p-issn : 2355-1720

Dwi Viora : Konstribusi Penguasaan Kosakata. Semakin banyak penguasaan kosakata siswa, maka semakin tinggi mereka. Hal ini disebabkan penguasaan kosakata akan memudahkan siswa memahami isi bacaan. Jadi, rendahnya nilai siswa bisa ditingkatkan dengan meningkatkan penguasaan kosakata mereka. Oleh karena itu, guru harus meningkatkan penguasaan kosakata siswa agar kemampuan membaca pemahaman mereka meningkat. Berdasarkan temuan penelitian tersebut juga dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau harus ditingkatkan karena tingkat pencapaian tes penguasaan kosakata siswa tersebut masih berkategori cukup. Tingkat pencapaian penguasaan kosakata siswa tersebut disebabkan oleh jarangnya siswa melakukan kegiatan membaca sehingga penguasaan kosakatanya terbatas. Dalam meningkatkan penguasaan kosakata siswa dibutuhkan peran guru. Guru harus bisa meningkatkan penguasaan kosakata siswa dengan memberikan tugas membaca kepada mereka. Kemudian, mereka disuruh mencari makna dari kata-kata sulit di dalam kamus sehingga penguasaan kosakata mereka meningkat. Selanjutnya, hasil analisis penguasaan kosakata siswa per indikator, yaitu: (1) mampu memahami makna kata dalam kalimat atau paragraf diperoleh nilai sebesar 469,81 dan nilai rata-rata sebesar 52,20; (2) mampu menentukan kata yang memiliki arti yang sama atau mirip dengan suatu kata (sinonim) dalam kalimat atau paragraf diperoleh nilai sebesar 869,81 dan nilai rata-rata sebesar 79,07; (3) mampu menentukan kata yang memiliki arti yang berlawanan dengan suatu kata (antonim) dalam kalimat atau paragraf diperoleh nilai sebesar 720,75 dan nilai rata-rata sebesar 65,52. Berdasarkan hasil analisis terhadap ketiga indikator penguasaan kosakata tersebut, indikator yang mendapat nilai ratarata paling rendah adalah indikator pertama, yaitu mampu memahami makna kata dalam kalimat atau paragraf. Rendahnya nilai pada indikator pertama ini disebabkan jarangnya siswa melakukan kegiatan membaca sehingga penguasaan kosakata mereka juga terbatas. Kosakata siswa akan meningkat apabila selalu melakukan kegiatan membaca. Peningkatan penguasaan kosakata siswa akan memudahkan mereka memahami isi bacaan. Oleh karena itu, sebaiknya di dalam kelas disediakan kamus yang dapat memudahkan siswa untuk mencari makna kata-kata sulit yang ditemukan dalam bacaan. SIMPULAN Penelitian ini membahas tentang kontribusi penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Berdasarkan p-issn : 2355-1720 162

SEJ VOLUME 7 NO. 2 JUNI 2017 hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa penguasaan kosakata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap siswa kelas XI SMA Negeri I Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau, yaitu sebesar 35,3%. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak penguasaan kosakata siswa, maka semakin tinggi mereka. Hal ini disebabkan penguasaan kosakata diperlukan dalam memahami isi bacaan. Oleh karena itu, guru harus memberikan pelatihan-pelatihan yang memungkinkan siswa memperbanyak penguasaan kosakatanya sehingga memudahkan mereka dalam memahami isi bacaan. DAFTAR RUJUKAN Arizon. 2008. Kontribusi Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan Penguasaan Makna Kata terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMAN 1 Akabiluru. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Atmazaki. 2006. Kiat-Kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: Yayasan Citra Budaya Indonesia. Bungin, M. Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana. Djiwandono, Soenardi. 2011. Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indeks. Fauzi, Muchamad. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar. Semarang: Walisongo Press. Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Samsiyah, Siti, dkk. 2013. Hubungan antara Penguasaan Kosakata dan Motivasi Belajar dengan Kemampuan Membaca Cerita (Survei pada Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Jatiroto). Jurnal Pendidikan bahasa dan sastra. Universitas Sebelas Maret Surakarta. (Online), Vol. 1, No. 1, (http:// jurnal.pasca.uns.ac.id, diakses 15 Juli 2013). Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Edisi Revisi). Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran Kosakata (Edisi Revisi). Bandung: Angkasa. Wainwright, Gorden. 2007. Speed Reading Better Recalling Manfaat Teknik-Teknik Teruji untuk Membaca Lebih Cepat dan Mengingat secara Maksimal. Jakarta: Gremedia Pustaka Utama. 163 p-issn : 2355-1720