BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan memiliki kewajiban dalam menangani permasalahan kemiskinan pada masing-masing wilayahnya. Upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan baik dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan, pendampingan, serta fasilitasi untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat miskin. Gerakan percepatan penanggulangan kemiskinan lahir melalui Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Lahirnya peraturan ini sebagai upaya untuk mempercepatan penurunan angka kemiskinan melalui langkah-langkah koordinasi secara terpadu lintas pelaku dalam penyiapan perumusan dan penyelenggaraan kebijakan penanggulangan kemiskinan. Upaya percepatan tersebut dimulai dari penetapan sasaran, perancangan dan keterpaduan program, monitoring dan evaluasi, serta efektifitas anggaran dan penguatan kelembagaan di tingkat pusat maupun daerah. Pada tahun yang sama, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan diperkuat melalui Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 tentang Kebijakan Pembangunan yang Berkeadilan. Instruksi ini memberikan mandat kepada seluruh instansi untuk mengambil langkah-langkah yang diperrukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing, dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan. Program penanggulangan kemiskinan melalui program pro rakyat difokuskan pada program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, program penanggulangan kemiskinan berbasis pernberdayaan masyarakat dan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Sementara itu pada point pembangunan percepatan pencapaian MDGs target dalam penanganan kemiskinan dan kelaparan adalah menurunkan 50% pada tahun 2015. I - 1
Sebagai wadah koordinasi dalam penanggulangan kemiskinan, telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pembentukan TKPK kabupaten/kota berfungsi melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan danmengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di kabupaten/kota. Kota Surakarta saat ini adalah tahun terakhir pelaksanaan Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan. Dalam implementasi program dan kegiatan yang ada dalam Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Kota Surakarta perlu adanya pengendalian sebagai upaya monitoring terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya. Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui mekanisme laporan hasil pelaksanaan yang disusun setiap tahun. Laporan tahunan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan ini nantinya akan menjadi acuan pada tahun berikutnya terkait peta perjalanan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta. Pada laporan ini dapat dilihat indikator mana saja yang sudah mencapai target yang ditetapkan dan indikator mana saja yang belum tercapai dan perlu lebih perhatian. Atas dasar itu pula maka dalam rangka monitoring dan pengendalian pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta, pada tahun 2016 ini Pemerintah Kota Surakarta menyusun Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD). Laporan ini akan memberikan gambaran mengenai kondisi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan sampai dengan tahun 2016 dan menjadi bahan masukan untuk pelaksanaan tahun berikutnya. B. Dasar Hukum Dasar hukum dalam penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); I - 2
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social and Cultural Rights (Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4557); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Convenant On Civil and Politic Right (Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4558); 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700): 8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2049 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988, tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3373); 11. Peraturan Pemerintah 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan I - 3
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4737); 12. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010, tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 13. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010; 14. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 16. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surakarta Tahun 2005 2025; 17. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Kemiskinan; 18. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2016-2021; 19. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 11 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembentukan dan Tata Kerja Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan di Kota Surakarta; 20. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 35 Tahun 2016 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta Tahun 2016-2021; 21. Keputusan Walikota Kota Surakarta Nomor 401.05/4.1/I/2016 Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Surakarta. C. Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan daerah selama 1 (satu) tahun yang berisi tentang capaian indikator kegiatan-kegiatan dan program yang sudah dijalankan di Kota Surakarta. I - 4
Sementara itu, tujuan kegiatan penyusunan dokumen Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Surakarta, adalah sebagai berikut: 1. Menggambarkan tentang kondisi kemiskinan di Kota Surakarta. 2. Menggambarkan tentang kondisi determinasi kemiskinan. 3. Menyusun capaian indikator kegiatan dan program penanggulangan kemiskinan yang sudah dijalankan. 4. Melakukan analisis capaian indikator kegiatan dan program penanggulangan kemiskinan. 5. Memberikan informasi mengenai pelaksanaan koordinasi yang dilakukan oleh TKPK Kota Surakarta. 6. Memberikan gambaran tentang perkembangan dan permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta. 7. Memberikan kesimpulan dan saran dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah meliputi: 1. Menyusun profil kemiskinan Kota Surakarta Tahun 2011 2015; 2. Analisis terhadap bidang determinan penanggulangan kemiskinan Tahun 2011 2015; 3. Identifikasi data indikator kegiatan penanggulangan kemiskinan dari masing-masing SKPD pengampu urusan Tahun 2016; 4. Menyampaikan arah kebijakan penanggulangan kemiskinan Kota Surakarta; 5. Analisis pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan tahun 2016; 6. Analisis tinjauan anggaran pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta Tahun 2016; I - 5
7. Menyusun pelaksanaan kegiatan koordinasi yang sudah dilaksanakan TKPK pada tahun 2016; 8. Menyusun rencana kerja TKPK tahun 2017. E. Keluaran yang Diharapkan (Output) Keluaran yang diharapkan dari hasil kegiatan penyusunan ini adalah berupa buku Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD). F. Sistematika Laporan Sistematika laporan antara Penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta adalah sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Pada bagian ini menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum serta sistematika penulisan laporan. 2. Bab II Profil Kemiskinan Daerah Pada bagian ini menguraikan tentang kondisi umum daerah, profil umum kemiskinan dan kondisi kemiskinan multidimensi yang meliputi dimensi ekonomi dan ketenagakerjaan, dimensi pendidikan, dimensi kesehatan, dimensi prasarana dasar, dan dimensi ketahanan pangan. 3. Bab III Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Pada bagian bab ini menguraikan tentang kebijakan daerah dalam penanggulangan kemiskinan, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan dan anggaran daerah dalam penanggulangan kemiskinan. 4. Bab IV Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan Pada bagian bab ini menguraikan tentang kelembagaan TKPK, koordinasi penanggulangan kemiskinan, pengendalian penanggulangan kemiskinan yang meliputi monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan serta penanganan pengaduan masyarakat. 5. Bab V Penutup. Pada bagian bab ini berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi. I - 6