BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semangat untuk memahami dan menguasai keterampilan dan teknik menangani material (tertentu) merupakan bagian yang harus hadir dalam pembekalan pendidikan tinggi seni rupa dan desain (Refleksi Seni Rupa, Dulu, Kini dan Esok. Balai Pustaka 2000). Jurusan kriya tekstil sebagai salah satu program studi di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB akan melahirkan kriyawan, perancang (designer) dan bahkan seniman tekstil. Dalam kata perancang atau desainer yang artinya seseorang yang mendesain atau membuat sesuatu khususnya menghasilkan tujuan akhir yang lebih spesifik. Sedangkan tekstil adalah kain atau pakaian yang sudah ditenun; dirajut atau cara lainnya. Tekstil juga dapat berarti material mentah yang digunakan untuk membuat kain atau benang. Jadi desainer tekstil adalah seseorang yang mendesain atau membuat karya tekstil (kain, benang, dan atau material tekstil lainnya) dengan perlakuan tertentu yang menghasilkan karya berupa tekstil olahan atau bahkan produk. Didalam mendesain tekstil terdapat dua hal yang menjadi dasar, yaitu reka rakit dan reka latar. Reka rakit adalah mendesain konstruksi kain, sedangkan reka latar adalah mendesain permukaan kain yang sudah jadi. Aspek penting dalam dasar dari me-reka tekstil salah satunya adalah tekstur. Tekstur dapat berbicara banyak mengenai keindahan yang dapat dilihat dan diraba oleh alat pengindra. Kecenderungan para desainer fashion memiliki keterbatasan dalam kemampuan me-reka latar. Desainer tekstil dapat menciptakan rekaan baru yang menjadikan simplicity menuju sebuah kompleksitas yang estetik (artistik, imaginatif, selera, skill, penampilan, keindahan).
1.2 Asumsi Dasar Reka latar salah satunya adalah menciptakan tekstur diatas permukaan kain yang sudah jadi dengan berbagai perlakuan olahan. Sehingga kain dapat dirasakan melalui rabaan, dilihat dari tampilan permukaan, memiliki suatu struktur yang kemudian nantinya dapat dibuat repetisi, berkarakter idiosinkratik yang cenderung kompleks. Dalam Tekstur bisa diterapkan di berbagai kain, salah satunya kain chiffon. Kain chiffon terbagi kedalam dua jenis serat yaitu serat alam dan serat buatan (sintetik). Disini akan dikembangkan pada eksplorasi tekstur pada kain chiffon sintetik. Kain chiffon sintetik memilik karakter yang menjadikannya mudah untuk di reka tekstur. Karena umumnya serat sintetik merupakan penghantar panas yang baik sehingga memudahkan untuk terbentuknya tekstur. Namun karena karakter chiffon yang menerawang, ringan dan tipis diperlukan ketelitian dan perlakuan khusus untuk mencapai tekstur. 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup yang dibahas pada tugas akhir ini adalah mengenai pengeksplorasian pada permukaan kain chiffon sintetik menjadi reka tekstur. Masalah dibatasi sebagai berikut ini : a. Jenis Bahan Chiffon : chiffon hycon, double hycon, chiffon urugiri dan chiffon bunglon b. Teknik yang digunakan : teknik jahit, teknik destruktif, teknik aplikatif c. Fungsi : material tekstil dan produk fashion d. Target Konsumen : wanita menengah ke atas dan desainer
1.4 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari karya tulis pada tugas akhir ini, adalah : 1. Membuat Inovasi baru dalam tekstur kain chiffon sintetik 2. Mengembangkan keunikan karakter kain chiffon sintetik dengan ketelitian dan keterampilan menjadi sebuah kain dengan ragam baru yang indah 3. Menciptakan ragam baru untuk perkembangan tekstil Indonesia 4.Memberikan inspirasi desain dan pengetahuan, data, teori serta pengalaman praktek mengenai pengertian tekstur dalam olah rupa tekstil, teknik yang digunakan dan pengaplikasiannya pada produk, bagi para desainer tekstil, mahasiswa tekstil, atau pun yang berkepentingan lainnya 5. Mengangkat alternatif muatan berkarya dalam lingkup industri kriya 1.5 Metode Penelitian Data diperoleh melalui beberapa cara, seperti : 1.5.1 Metode Deskriptif Analisis Metode yang mendukung eksperimen dalam pendefinisian dan pengindetifikasian, adalah : 1.5.1.1 Data Empiris a. Observasi, melalui pengamatan di Kings, Tamim dan Pasar Baru untuk perbandingan jenis dan harga kain chiffon. Pengamatan juga dilakukan terhadap hasil berbagai perlakuan pelaku desain terhadap kain chiffon yang dilakukan di butik, Departemen store/ Mall dan tempat jahit biasa. b. Wawancara, yang dilakukan dengan tukang kain, penjahit, pemilik butik dan konsumen. 1.5.1.2 Data Teoritis Studi Literatur yang datanya diperoleh melalui buku Visual Design in Dress, Pengetahuan barang tekstil, Modern Textile, The Fundamentals of Fashion Design, diktat kuliah, www.google.com, http://www.fashiontex.com dan lainnya yang sesuai dengan permasalahan.
1.5.2 Metode Eksploratif Eksperimen yang dilakukan dalam menggunakan berbagai perlakuan reka latar untuk menganalisa dan menghasilkan hasil eksplorasi karya yang baik. Reka latar dengan menggunakan: a. Teknik Jahit (Spiral, Ruche, Strook, dll) b. Teknik Destruktif (Teknik Heat Press, Teknik Steam, Teknik Rebus, Teknik Bakar,Teknik Gunting, Teknik Soldering) c. Teknik Aplikatif (Teknik Appliqué, Teknik Beading, Teknik Printing, Teknik Bordir, Teknik Layering). 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan mengenai Eksplorasi Tekstur pada kain Chiffon Sintetik, masing-masing secara garis besar adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN adalah bagian pertama yang penjelasan mengenai Latar Belakang, Asumsi Dasar, Ruang Lingkup dan Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan juga Metode Penelitian. BAB II TINJAUAN TEORITIS berupa pembahasan teori mengenai pengertianpengertian istilah serta berbagai teori yang berhubungan dengan kain chiffon dan teknik yang akan digunakan juga pemahaman mengenai dasar-dasar mendesain. BAB III OBSERVASI merupakan pengamatan contoh-contoh hasil rancangan yang telah ada yang menggunakan chiffon dengan rekaan tekstur dan penjelasan eksperimen mengenai jenis serat dan kain yang digunakan. BAB IV EKSPLORASI DAN PERANCANGAN berisi mengenai proses eksplorasi dan perancangan produk. BAB V PENUTUP adalah bagian terakhir yang berisikan Kesimpulan dan Saran penyusun.
1.7 Kerangka Pemikiran