1.2 Asumsi Dasar 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPLORASI TEKSTUR PADA KAIN CHIFFON SINTETIK

BAB III EKSPLORASI TEKSTUR KAIN CHIFFON

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB IV PERANCANGAN KARYA

EKSPLORASI ORGANDI UNTUK PRODUK FASHION

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang pemilihan judul: Eksplorasi Material Kulit untuk Produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan/Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EKSPLORASI SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKSPLORASI SIMPUL PADA TALI KATUN UNTUK PELENGKAP BUSANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya dengan aset kebaharian. Terutama bagi

EKSPLORASI RAGAM HIAS NAVAJO DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA PRODUK FASHION

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

2015 APLIKASI KARAKTER MONSTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CROCHET PADA PRODUK TAS REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara dengan kekayaan kebudayaan yang beragam.

Misi. Tujuan. Visi. Memberikan pendidikan terjangkau di bidang fesyen untuk semua lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Koleksi busana wanita berjudul Metamorphic Cityscape ini diangkat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.

Kata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. eksplorasi estetis atas kain seser, diperoleh kesimpulan bahwa: sebagai jaring nelayan untuk menangkap ikan.

PENERAPAN RAGAM HIAS TORAJA MELALUI MEDIA KOMPUTERISASI TERHADAP ELEMEN TEKSTIL INTERIOR (VERTICAL BLIND)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB II METODE PERANCANGAN

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. harus diselesaikan dalam proyek perancangan karya tekstil dengan eksplorasi eco

EVALUASI PEMBELAJARAN PRAKTEK SENI KRIYA PAYET SARUNG BANTAL KURSI PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asstia Rachmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam menunjang penampilan seseorang. Busana maupun pakaian yang dikenakan orang setiap hari dibuat tidak

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan salah satu cara yang diharapkan dapat

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

Menata Pola Ragam Hias Tekstil

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENGANTAR TUGAS AKHIR KRIA TEKSTIL (KR40ZJ) SEMESTER I /2008 EKSPLORASI MATERIAL KULIT UNTUK PRODUK FASHION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dan siswi memiliki pengetahuan dan skill yang terarah. Bidang

BAB I PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semangat untuk memahami dan menguasai keterampilan dan teknik menangani material (tertentu) merupakan bagian yang harus hadir dalam pembekalan pendidikan tinggi seni rupa dan desain (Refleksi Seni Rupa, Dulu, Kini dan Esok. Balai Pustaka 2000). Jurusan kriya tekstil sebagai salah satu program studi di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB akan melahirkan kriyawan, perancang (designer) dan bahkan seniman tekstil. Dalam kata perancang atau desainer yang artinya seseorang yang mendesain atau membuat sesuatu khususnya menghasilkan tujuan akhir yang lebih spesifik. Sedangkan tekstil adalah kain atau pakaian yang sudah ditenun; dirajut atau cara lainnya. Tekstil juga dapat berarti material mentah yang digunakan untuk membuat kain atau benang. Jadi desainer tekstil adalah seseorang yang mendesain atau membuat karya tekstil (kain, benang, dan atau material tekstil lainnya) dengan perlakuan tertentu yang menghasilkan karya berupa tekstil olahan atau bahkan produk. Didalam mendesain tekstil terdapat dua hal yang menjadi dasar, yaitu reka rakit dan reka latar. Reka rakit adalah mendesain konstruksi kain, sedangkan reka latar adalah mendesain permukaan kain yang sudah jadi. Aspek penting dalam dasar dari me-reka tekstil salah satunya adalah tekstur. Tekstur dapat berbicara banyak mengenai keindahan yang dapat dilihat dan diraba oleh alat pengindra. Kecenderungan para desainer fashion memiliki keterbatasan dalam kemampuan me-reka latar. Desainer tekstil dapat menciptakan rekaan baru yang menjadikan simplicity menuju sebuah kompleksitas yang estetik (artistik, imaginatif, selera, skill, penampilan, keindahan).

1.2 Asumsi Dasar Reka latar salah satunya adalah menciptakan tekstur diatas permukaan kain yang sudah jadi dengan berbagai perlakuan olahan. Sehingga kain dapat dirasakan melalui rabaan, dilihat dari tampilan permukaan, memiliki suatu struktur yang kemudian nantinya dapat dibuat repetisi, berkarakter idiosinkratik yang cenderung kompleks. Dalam Tekstur bisa diterapkan di berbagai kain, salah satunya kain chiffon. Kain chiffon terbagi kedalam dua jenis serat yaitu serat alam dan serat buatan (sintetik). Disini akan dikembangkan pada eksplorasi tekstur pada kain chiffon sintetik. Kain chiffon sintetik memilik karakter yang menjadikannya mudah untuk di reka tekstur. Karena umumnya serat sintetik merupakan penghantar panas yang baik sehingga memudahkan untuk terbentuknya tekstur. Namun karena karakter chiffon yang menerawang, ringan dan tipis diperlukan ketelitian dan perlakuan khusus untuk mencapai tekstur. 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup yang dibahas pada tugas akhir ini adalah mengenai pengeksplorasian pada permukaan kain chiffon sintetik menjadi reka tekstur. Masalah dibatasi sebagai berikut ini : a. Jenis Bahan Chiffon : chiffon hycon, double hycon, chiffon urugiri dan chiffon bunglon b. Teknik yang digunakan : teknik jahit, teknik destruktif, teknik aplikatif c. Fungsi : material tekstil dan produk fashion d. Target Konsumen : wanita menengah ke atas dan desainer

1.4 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari karya tulis pada tugas akhir ini, adalah : 1. Membuat Inovasi baru dalam tekstur kain chiffon sintetik 2. Mengembangkan keunikan karakter kain chiffon sintetik dengan ketelitian dan keterampilan menjadi sebuah kain dengan ragam baru yang indah 3. Menciptakan ragam baru untuk perkembangan tekstil Indonesia 4.Memberikan inspirasi desain dan pengetahuan, data, teori serta pengalaman praktek mengenai pengertian tekstur dalam olah rupa tekstil, teknik yang digunakan dan pengaplikasiannya pada produk, bagi para desainer tekstil, mahasiswa tekstil, atau pun yang berkepentingan lainnya 5. Mengangkat alternatif muatan berkarya dalam lingkup industri kriya 1.5 Metode Penelitian Data diperoleh melalui beberapa cara, seperti : 1.5.1 Metode Deskriptif Analisis Metode yang mendukung eksperimen dalam pendefinisian dan pengindetifikasian, adalah : 1.5.1.1 Data Empiris a. Observasi, melalui pengamatan di Kings, Tamim dan Pasar Baru untuk perbandingan jenis dan harga kain chiffon. Pengamatan juga dilakukan terhadap hasil berbagai perlakuan pelaku desain terhadap kain chiffon yang dilakukan di butik, Departemen store/ Mall dan tempat jahit biasa. b. Wawancara, yang dilakukan dengan tukang kain, penjahit, pemilik butik dan konsumen. 1.5.1.2 Data Teoritis Studi Literatur yang datanya diperoleh melalui buku Visual Design in Dress, Pengetahuan barang tekstil, Modern Textile, The Fundamentals of Fashion Design, diktat kuliah, www.google.com, http://www.fashiontex.com dan lainnya yang sesuai dengan permasalahan.

1.5.2 Metode Eksploratif Eksperimen yang dilakukan dalam menggunakan berbagai perlakuan reka latar untuk menganalisa dan menghasilkan hasil eksplorasi karya yang baik. Reka latar dengan menggunakan: a. Teknik Jahit (Spiral, Ruche, Strook, dll) b. Teknik Destruktif (Teknik Heat Press, Teknik Steam, Teknik Rebus, Teknik Bakar,Teknik Gunting, Teknik Soldering) c. Teknik Aplikatif (Teknik Appliqué, Teknik Beading, Teknik Printing, Teknik Bordir, Teknik Layering). 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan mengenai Eksplorasi Tekstur pada kain Chiffon Sintetik, masing-masing secara garis besar adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN adalah bagian pertama yang penjelasan mengenai Latar Belakang, Asumsi Dasar, Ruang Lingkup dan Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan juga Metode Penelitian. BAB II TINJAUAN TEORITIS berupa pembahasan teori mengenai pengertianpengertian istilah serta berbagai teori yang berhubungan dengan kain chiffon dan teknik yang akan digunakan juga pemahaman mengenai dasar-dasar mendesain. BAB III OBSERVASI merupakan pengamatan contoh-contoh hasil rancangan yang telah ada yang menggunakan chiffon dengan rekaan tekstur dan penjelasan eksperimen mengenai jenis serat dan kain yang digunakan. BAB IV EKSPLORASI DAN PERANCANGAN berisi mengenai proses eksplorasi dan perancangan produk. BAB V PENUTUP adalah bagian terakhir yang berisikan Kesimpulan dan Saran penyusun.

1.7 Kerangka Pemikiran