BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan aspek tektoniknya, Indonesia berada pada jalur tumbukan tiga lempeng besar dengan intensitas tumbukan yang cukup intensif. Tumbukan antar lempeng menyebabkan terbentuknya serangkaian gunungapi yang tersebar disepanjang Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi hingga Maluku. Banyaknya gunungapi yang terdapat di Indonesia sangat berkaitan dengan adanya potensi panas bumi yang cukup besar. Panas bumi merupakan energi terbarukan dengan potensi besar sebagai energi alternatif yang dapat mengurangi pemakaian energi fosil yang cenderung tidak ramah lingkungan dan keterdapatannya semakin menipis. Potensi panas bumi di Indonesia saat ini sangat besar, hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi panas bumi paling besar di dunia. Eksplorasi dan eksploitasi panas bumi harus terus ditingkatkan demi mencukupi kebutuhan energi di Indonesia, terlebih energi yang dihasilkan oleh panas bumi tergolong energi yang dapat dimanfaatkan langsung demi kepentingan masyarakat umum. Dengan semakin ditingkatkannya eksplorasi panas bumi yang terdapat di Indonesia, diharapkan semakin bertambahnya data mengenai potensi Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian mengenai prospek panas bumi yang terdapat di kawasan Dieng dan sekitarnya. Sebelum dilakukan pemanfaatan, lapangan panas bumi harus terlebih dahulu dilakukan penelitian secara mendalam. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui potensi energi panas bumi, sehingga diketahui prospek dari lapangan panas bumi tersebut. Berdasarkan UU No.27/2003, penelitian mengenai lapangan panas bumi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu survei pendahuluan, eksplorasi, studi kelayakan, serta eksploitasi dan pemanfaatan. 1
Dalam penelitian kali ini yang menjadi fokus utama dari penulis adalah penelitian tahap survei pendahuluan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian yang terletak di kawasan Dieng dan sekitarnya. Survei pendahuluan dilakukan dengan metode penginderaan jauh, yaitu melakukan interpretasi citra Satelit. Landsat 8 untuk mengetahui land surface temperature, struktur geologi, dan persebaran mineral lempung. Kemudian dilakukan observasi ataupun pengecekan lapangan untuk mengkonfirmasi data citra yang telah diinterpretasikan. 1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud Maksud dari dilakukannya penelitian ini yaitu: a. Melakukan interpretasi citra landsat 8 yang meliputi Land Surface Temperature, membuat peta persebaran mineral lempung, kelurusan struktur geologi dan struktur sirkular dan membuat peta Fault Fracture Density (FFD). b. Melakukan pengecekan lapangan untuk mengetahui sebaran manifestasi panas bumi dan aspek geologi lainnya. 1.2.2 Tujuan Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: a. Mendeliniasi zona anomali temperatur pada daerah penelitian. b. Mendeliniasi zona alterasi hidrotermal di permukaan berdasarkan persebaran mineral lempung pada daerah penelitian. c. Mengetahui kerapatan struktur geologi pada daerah penelitian, serta hubungannya dengan sistem panas bumi dan kemunculan manifestasi panas bumi. d. Mengetahui tingkat akurasi data citra satelit dalam mendeterminasi manifestasi 2
1.3 Batasan Masalah Penelitian ini berfokus pada interpretasi data menggunakan citra satelit. Citra yang diolah kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui beberapa aspek geologi panas bumi seperti : i. Temperatur permukaan dengan metode Land Surface Temperature ii. Persebaran mineral lempung menggunakan metode Band Ratio iii. Kerapatan struktur menggunakan metode Fault Fracture Density. iv. Observasi lapangan hanya dilakukan pada beberapa titik untuk memvalidasi hasil interpretasi data citra satelit yang telah dilakukan sebelumnya. Observasi tersebut difokuskan pada lokasi persebaran manifestasi panas bumi kawasan Dieng dan sekitarnya. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh beberapa manfaat, antara lain: a. Mengetahui area yang diduga memiliki anomali temperatur yang berkaitan dengan sistem b. Mengetahui daerah yang memiliki kerapatan struktur geologi tinggi sehingga diharapkan berkaitan dengan porositas sekunder yang baik sebagai sistem c. Dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam studi panas bumi kawasan Dieng dan sekitarnya. 1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah Daerah penelitian terletak di kawasan Dieng dan sekitarnya. Secara administratif lokasi penelitian terletak pada dua kabupaten, yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Untuk kesampaian daerah ke lokasi penelitian dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam dari Semarang menggunakan kendaraan bermotor ke arah baratdaya. 3
1.6 Waktu Penelitian Penelitian dimulai pada bulan Maret 2017 bertempat di Semarang, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data pada bulan April 2017. 1.7 Penelitian Terdahulu a. Ramadhan, Y., dkk. 2013. Geokimia Air Panas untuk Menafsirkan Kondisi Reservoir Panas bumi, Kasus Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara-Wonosobo, Jawa Tengah. Indonesian Journal Geology, Vol. 8 No. 2. Penelitian ini menjelaskan kondisi reservoir panas bumi di kawasan Dieng menggunakan metode geokimia. Penulis menemukan beberapa manifestasi pada daerah penelitian yang terdiri dari mata air panas, fumarol dan kolam lumpur. b. Muffler, L. J. P. 1971. Evaluation of Initial Investigations Dieng Geothermal Area, Central Jawa, Indonesia. U.S Geological Survey report. Penelitian ini menjelaskan secara singkat mengenai lapangan panas bumi Dieng yang terdiri dari survei geofisika, survei geokimia dan interpretasi geologi dan beberapa aspek lainnya. Dalam penelitian ini disebutkan terdapat beberapa fitur geologi pada kawasan Dieng yang terdiri dari (a) banyak aliran radial muda dari gunungapi sekitar Gunung Pakuwadja, (b) kawah ledakan freatik yang cukup besar, (c) terdapat zona kelurusan vulkanik disepanjang Gunung Butak hingga kawah Pagerkandang dengan arah baratlaut, (d) kelurusan struktur yang mencolok pada sebelah selatan Batur dengan arah timur-barat, dan (e) struktur kelurusan di sekitar jalan Dieng-Batur yang terletak diantara Batur dan Gunung Nagasari dengan arah N.10 W. c. Calibugan, A. A., dkk. 2006. Subsurface Geology and Hydrothermal Alteration in Dieng Geothermal Field, Central Java, Indonesia. Proceedings of the 3 rd Internasional Symposium Earth Resources and Geological Engineering Education. 4
Penelitian ini menggunakan 110 sampel batuan yang berasal dari empat sumur. Sampel tersebut terdiri dari inti dan serbuk pengeboran. Hasil pengamatan secara megaskopis dan petrografis pada penelitian ini, dijumpai unit batuan yang terdiri dari andesit, breksi andesti, tufa dan breksi tufa. Hasil studi dari pengamatan megaskopis, petrografis dan XRD pada data inti dan serbuk pengeboran menunjukkan bahwa hasil alterasi hidrotermal pada kawasan Dieng terdiri dari kalsit, adularia, pirit, epidot, silika (kuarsa dan kristobalit), lempung (smektit, ilit, kaolinit, klorit, haloisit). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas fluida alterasi memiliki ph netral. 1.8 Hipotesis Berdasarkan hasil studi pustaka dan penelitian terdahulu didapat hipotesis sebagai berikut: a. Anomali termal pada saat pemrosesan citra diduga terkait dengan adanya manifestasi termal aktif. b. Keterdapatan mineral lempung pada saat pemrosesan citra diduga terkait dengan adanya alterasi batuan pada daerah penelitian. c. Kerapatan struktur geologi pada daerah penelitian diperkirakan berhubungan dengan munculnya manifestasi panas bumi di permukaan. 5